Awalnya Renaldy mengira laporan keuangan sebanyak ini, meski Felix mengutus sebuah tim akuntan, mereka juga perlu waktu satu minggu untuk memeriksanya.Selain itu, tim akuntan pasti tidak akan memberi tahu satu per satu masalah kepada Felix. Mereka pasti akan mengumpulkannya, lalu melaporkannya secara bersamaan. Renaldy berencana untuk menyogok tim akuntan Felix dalam waktu seminggu itu!Sekarang, tak disangka seorang Patricia malah lebih hebat daripada satu tim akuntan. Dia bahkan melaporkan satu per satu permasalahannya ….Si Felix ini ….Memang tidak biasa ….“Baru baca beberapa lembar saja, aku pun sudah menemukan banyak masalah di sebuah akun biaya. Aku beri kalian waktu tiga hari, perbaiki semuanya. Aku mau laporan yang tidak ada kesalahan sama sekali. Kalau sampai nilai debit kreditnya selisih, kalian akan aku pecat!” ucap Patricia dengan tidak puas.Selesai berbicara, tiba-tiba Patricia menyadari sepertinya dia tidak memiliki kekuasaan itu. Dia pun spontan melirik Felix, lalu b
Patricia terbengong. Pertunjukan seru?Betul juga! Mereka akan mulai saling mengekspos kesalahan satu sama lain. Kemudian, dari kesalahan yang sudah mereka perbuat, sudah cukup bagi konsorsium untuk bisa memecat mereka.Hanya saja, apa bedanya perilaku Felix dengan mempermainkan mereka?“Apa kamu tidak takut mereka akan datang mencari gara-gara karena merasa dipermainkan?”“Sarkisian juga bukan pajangan. Sudah saatnya dia turun tangan untuk mengatasi masalah ini. Bagaimanapun juga, yang membuat masalah itu rakyatnya, tidak ada hubungannya denganku. Memangnya aku harus mempekerjakan orang yang jelas-jelas sudah bermasalah? Omong-omong … bisa jadi nanti aku bisa meminta ganti rugi sama Sarkisian?!”Patricia sungguh kehabisan kata-kata. Felix memang masih Felix yang dikenalnya. Dia masih jago dalam mengelabui orang!“Jadi, bagaimana dengan komplain yang sebenarnya tidak ada masalah? Posisi apa yang akan kamu atur untuk mereka?” tanya Patricia dengan penasaran. Dia yakin Felix pasti sudah
“Begini, dong!”Setelah Patricia memohon “berkali-kali”, akhirnya Felix mengizinkan untuk meneruskan email ke tim sekretarisnya. Kepala sekretaris yang akan memimpin semua sekretaris untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.Di sisi lain, Felix masih merasa bingung. Dia bergumam dalam hati, apa cewek ini sudah gila?…Setelah Sarkisian mengetahui rencana Felix, dia pun bertanya dengan kebingungan, “Pembenahan? Apa yang sedang dipikirkannya?”“Aku juga tidak bisa menebaknya. Demi bisa naik jabatan, semua karyawan perusahaan berbondong-bondong mengirim email pengaduan. Orang-orang yang kita sogok sebelumnya juga lagi bingung. Mereka ingin mengadu, tapi mereka tidak punya bukti. Kalau tidak melakukan pengaduan, mereka pun kehilangan kesempatan untuk naik jabatan. Mereka semua bahkan meminta pendapatku!” ucap Renaldy dengan tidak berdaya.Sarkisian mengusap-usap dagunya sambil menganalisis, “Ternyata Felix pintar juga. Dia khawatir ada anggota kita di dalam konsorsium, makanya dia menggun
“Ehm … jangan begini, padahal aku masih belum bilang apa-apa!” Qadir berunding.“Oke, kalau begitu, coba kamu ceritakan dulu. Setelah selesai cerita, aku baru tolak!” balas Felix dengan tersenyum.Qadir sungguh kehabisan kata-kata. Memang benar apa kata Winfield, tidak ada yang bisa menebak apa yang ada di benak bocah ini!“Masalahnya seperti ini, dulu pamanku punya sebuah barang berharga. Setelah peperangan berakhir, barang berharga itu dibawa pergi pasukan Havana ke Komunitas Dewa Havana!”“Maksudmu, pamanmu itu pengkhianat bangsa?” tanya Felix dengan penasaran. “Keponakan pengkhianat bangsa bisa jadi Dewa Perang?”“Cih! Pengkhianat bangsa dari mana! Pamanku itu pahlawan!” balas Qadir dengan kesal.“Kalau bukan pengkhianat bangsa, bagaimana ceritanya barang itu bisa sampai di Komunitas Dewa Havana?” tanya Felix.Qadir sungguh kehabisan kata-kata. Kenapa pola pikir lelaki ini melenceng sekali ….“Masalah ini sudah masalah puluhan tahun silam. Waktu itu, situasi perang sangat kacau. Pi
“Kalau aku bisa ke sanai, aku pun sudah pergi dari dulu. Apa kamu lupa dengan identitas kami? Kalau kami ke Negara Havana dengan naik pesawat, bukannya mereka akan tahu kabar kedatangan kami?”“Kalau kami mengutus orang lain untuk melakukannya, tingkat keberhasilannya juga sangat rendah. Aku juga tidak ingin menghebohkan massa. Jadi, kamu adalah kandidat yang paling cocok. Sekarang kamu juga sudah berada di Negara Havana. Tidak akan ada yang curiga sama kamu!”Felix sungguh kehabisan kata-kata. Sepertinya tidak seharusnya dia mengakuisisi keempat konsorsium ini?Qadir juga sudah memahami karakter Felix dan Winfield. Dia pun mulai berunding, “Tolong bantu aku! Benda itu sangat penting bagi negara. Kalau kamu berhasil mendapatkannya, anggap aku sudah utang budi sama kamu.”“Utang budi? Kamu masih utang atas masalah Waylon. Kamu berencana mau utang berapa banyak lagi?” ucap Felix dengan nada bercanda.“Hahaha? Nanti kalau sudah utang tiga kali, aku akan kasih nyawaku sama kamu.” Qadir pun
Sepuluh menit kemudian ….Setelah Felix sudah memberi tahu pemikiran dan keinginannya kepada Hiroshita, Hiroshita pun tertegun di tempat. Felix sungguh tidak sungkan! Dia bahkan menyusun pekerjaan untuknya? Jika Hiroshita mengacaukan pekerjaan itu, bisa jadi dia akan menyinggung dua negara. Felix sungguh keterlaluan!“Emm … aku rasa masalah seperti ini lebih baik langsung dikerjakan Tuan Felix saja. Aku tidak mahir dalam melakukan hal seperti itu ….”“Aku tahu, makanya aku tidak suruh Tuan turun tangan sendiri. Kamu kenal banyak orang, pasti ada beberapa orang yang bisa kamu percaya. Suruh mereka saja!”Hiroshita memaki dalam hati, apa bedanya dengan turun tangan sendiri?“Kenapa Tuan Felix tidak cari sendiri? Dengan relasi luas keempat konsorsium, bukannya hal itu tidaklah susah bagimu?”“Bagaimanapun juga, aku tergolong anak baru di Negara Havana. Tuan juga tahu sendiri, Sarkisian terus menggangguku. Aku juga sudah kehabisan akal, makanya baru bisa mencarimu. Oh ya, Keluarga Nyonya
Pemikiran orang-orang ini sangatlah sederhana. Mereka mengira setelah petinggi Negara Havana tidak sanggup menghentikan kericuhan para korban PHK, mereka pasti akan menekan Konsorsium Xia. Meski mereka tidak bisa kembali ke posisi sebelumnya, setidaknya mereka tidak kehilangan pekerjaan!Namun sayangnya, mereka terlalu memandang tinggi diri mereka. Mereka tidak tahu bahwa Sarkisian juga sudah kehabisan akal dalam menghadapi Felix.Sebab, Felix sudah duluan pergi mengadu ke hadapan Sarkisian.“Raja, apa-apaan ini? Masa hampir setengah pegawai level eksekutif bermasalah? Coba Raja lihat sendiri, berapa banyak uang yang sudah mereka gelapkan!”Sarkisian menatap Felix dengan kaget. Padahal Sarkisian belum pergi mencari Felix, Felix malah duluan pergi mencarinya!“Tenang, uang yang digelapkan mereka juga bukan uang kamu, itu uang keempat konsorsium. Coba kamu pikir dari sudut pandang lain. Kalau bukan berkat mereka, sampai sekarang kamu pasti masih belum mengetahui masalah penggelapan ini,”
Awalnya Patricia sungguh merasa tidak tenang. Dia selalu memikirkan masalah pekerjaan. Namun, setelah Felix membawa Patricia pergi melihat pemandangan, beban di hatinya seketika sudah mulai berkurang. Pada akhirnya, Patricia malah ketagihan. Dia mencari tempat wisata lain, dan Felix pun terpaksa menjadi sopir gratis.Saat mobil berhenti, Patricia melihat Felix dengan kebingungan. “Kenapa kamu bawa aku ke sini?”“Aku rasa kamu masih belum puas-puas. Jadi, aku bawa kamu ke tempat yang lebih seru lagi!” ucap Felix sambil tersenyum licik.Patricia melihat komunitas dewa di hadapannya. Dia spontan berkata, “Komunitas Dewa Havana, ya? Sewaktu aku kuliah dulu, dosenku pernah ceritain komunitas ini. Waktu itu aku sempat berpikir, kalau aku bisa berkunjung ke sana, aku pasti akan meledakkan tempat itu!”“Tidak disangka kamu sudah kasar dari muda, ya. Hmm … tidak perlu diledakkan juga, soalnya ada banyak barang peninggalan internasional di dalam sana. Tapi, kamu bisa melakukan yang lain!” Sambil