Share

Bab 909

“Ehm … jangan begini, padahal aku masih belum bilang apa-apa!” Qadir berunding.

“Oke, kalau begitu, coba kamu ceritakan dulu. Setelah selesai cerita, aku baru tolak!” balas Felix dengan tersenyum.

Qadir sungguh kehabisan kata-kata. Memang benar apa kata Winfield, tidak ada yang bisa menebak apa yang ada di benak bocah ini!

“Masalahnya seperti ini, dulu pamanku punya sebuah barang berharga. Setelah peperangan berakhir, barang berharga itu dibawa pergi pasukan Havana ke Komunitas Dewa Havana!”

“Maksudmu, pamanmu itu pengkhianat bangsa?” tanya Felix dengan penasaran. “Keponakan pengkhianat bangsa bisa jadi Dewa Perang?”

“Cih! Pengkhianat bangsa dari mana! Pamanku itu pahlawan!” balas Qadir dengan kesal.

“Kalau bukan pengkhianat bangsa, bagaimana ceritanya barang itu bisa sampai di Komunitas Dewa Havana?” tanya Felix.

Qadir sungguh kehabisan kata-kata. Kenapa pola pikir lelaki ini melenceng sekali ….

“Masalah ini sudah masalah puluhan tahun silam. Waktu itu, situasi perang sangat kacau. Pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status