Sebentar ….Jangan-jangan?Felix sengaja melakukannya?Felix sengaja mengatakan ucapan itu di Komunitas Dewa Havana untuk memancing amarah warga Negara Havana.Mereka memang tidak bisa menerimanya, tapi mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Felix. Sebab, Felix adalah pemilik konsorsium yang menafkahi begitu banyak penduduk Havana. Selain itu, dari ucapan Felix, mereka juga tidak bisa melampiaskan amarah mereka ke sisi Felix.Jika mereka membalas Felix, itu berarti mereka sama seperti orang yang dikatakan Felix. Mereka sudah mempermalukan nama bangsa! Berhubung mereka tidak bisa melampiaskan amarah mereka ke diri Felix, mereka pun terpaksa melampiaskannya ke Negara Havana. Pada akhirnya, masalah itu jatuh ke diri Sarkisian. Itu berarti Felix sengaja mengunjungi Komunitas Dewa Havana demi mendesak Sarkisian menyelesaikan kerepotannya?Tidak mungkin ….Sarkisian spontan menggeleng. Pasti masih ada alasan lain lagi!Bagaimanapun juga, Felix adalah seorang siluman yang sangat l
Dalam sekejap mata, waktu dua hari sudah berlalu. Setelah Sarkisian menangkap beberapa dari pegawai yang di-PHK, dia pun baru memberanikan diri untuk menghubungi Felix.Sarkisian duluan berbasa-basi, baru bertanya dengan penuh hati-hati, “Tuan Felix, aku sudah hampir menangkap semua demonstran, apa bendera itu sudah boleh dicabut? Bagaimanapun, tempat itu adalah Komunitas Dewa Havana, tidaklah cocok untuk mengibarkan bendera Xia di sana ….”“Aku mengerti. Aku sudah memutuskannya. Nanti kita berdua sama-sama pergi cabut benderanya. Dengan begitu, kamu bisa mengambil hati rakyatmu. Bagaimana menurutmu?”Sarkisian terbengong. Sejak kapan Felix begitu baik hati?Aneh sekali?Berdasarkan pemahamannya terhadap Felix, sepertinya dia ingin menagih sesuatu. Padahal Sarkisian sudah mempersiapkan diri, tapi Felix malah bersikap seperti ini.Kali ini Sarkisian sungguh kehabisan akal!“Aku sungguh terharu karena Tuan Felix bisa begitu memikirkanku. Entah bagaimana caranya aku berterima kasih terhad
“Jadi, ada apa dengan kamu?”“Tanda terima kasih buat kamu. Ini pertama kalinya aku memasak. Emm … bagaimana rasanya?”“Lumayan … emm?” Felix menatap Patricia dengan kebingungan. Pertama kali memasak? “Kenapa bisa jadi pertama kali? Bukannya sewaktu di apartemen dulu, kamu pernah masak untuk aku?”Patricia menggaruk kepalanya dengan canggung. Dia lalu menjelaskan, “Sebenarnya … sebenarnya waktu itu aku beli dari restoran. Aku hanya panasi sayurnya ketika kamu lagi duduk di ruang tamu ….”Felix mengedipkan matanya tanda dirinya kebingungan. Pantas saja dia merasa masakan Patricia bagai masakan koki restoran bintang lima saja. Ternyata makanan itu dibelinya dari restoran!“Jangan peduliin masalah waktu itu lagi! Masakan kali ini benar-benar dimasak sama aku. Aku sudah korbankan waktu satu hariku, dan belajar dari 20 pelayan di sini. Mereka bisa jadi saksi!”“Sejak kapan aku meragukanmu?” tanya Felix.Patricia tersenyum. Dia merasa sangat gembira saat ini. “Hehe, enak tidak?”“Aku sudah b
Sarkisian juga tidak mau kalah. Dia berkata dengan sopan, “Bagus sekali kalau Tuan Felix tidak peduli. Mari kita cabut benderanya demi tidak mempengaruhi hubungan diplomatik kedua negara!”Ucapan itu terdengar sangat sopan, tapi kenyataannya Sarkisian sedang memaki Negara Xia!Ujung bibir Felix melengkung ke atas. Kamu ingin main lagi? Namaku bukan Felix kalau aku tidak memakimu!“Hehe, aku percaya setelah terjadi masalah ini, semua rakyat Havana akan semakin makmur lagi!” ucap Felix dengan tersenyum.Ujung bibir Sarkisian berkedut. Apa Felix ingin mengingatkan Sarkisian bahwa Negara Havana adalah negara yang kalah dalam peperangan. Dia ingin menginjak-injak Negara Havana?“Uhuk, uhuk, begini saja, kita cabut dulu benderanya,” ucap Sarkisian dengan canggung.“Baik!”Felix mengangguk, lalu melangkah mundur selangkah untuk menghadap bendera Negara Xia.Sarkisian spontan menghela napas. Dia berdiri di samping bendera Negara Xia menunggu arahan dari Felix.Tak lama kemudian, terdengar suar
Setelah mencium cairan di tangan, kening Sarkisian langsung berkerut. Si*lan! Air kencing!Seorang Raja Havana malah disiram air kencing?Bagus juga! Setidaknya bendera Negara Xia ….Saat Sarkisian membalikkan badannya, dia malah menyadari Felix sudah membawa pergi benderanya, lalu memasang bendera Havana di tempat itu.“Untung saja! Untung saja responsku cepat. Kalau tidak, bendera bangsaku pasti akan basah!”Sarkisian kehabisan kata-kata. Si*lan! “Felix di sana! Serbu!”Seketika sekelompok orang langsung menyerbu. Sementara itu, Felix juga tidak tinggal diam. Hal pertama yang dia lakukan adalah langsung melarikan diri.Seketika Komunitas Dewa Havana menjadi kacau balau. Orang-orang itu mengabaikan cegatan para staf pelindung, langsung menyerbu ke dalam.Saat ini Felix langsung berlari ke tempat penyimpanan barang berharga pamannya Qadir. Kemudian, dia dengan santainya memasukkan barang berharga itu ke dalam cincin penyimpanan.Ketika Felix hendak keluar dari tempat penyimpanan baran
Setelah Sarkisian membuat pernyataan, arah opini publik sudah berhasil dialihkan. Masalah ini masih belum selesai. Netizen kembali memaki kelompok radikal itu.Sarkisian menyerahkan masalah ini kepada pengawalnya, lalu meninggalkan tempat bersama dengan Renaldy.“Si*lan! Apa-apaan ini?” ucap Sarkisian dengan tidak berdaya.“Raja, harap tenang. Aku akan memeriksa masalah ini. Aku juga penasaran siapa yang memberi izin untuk memasukkan begitu banyak orang. Pasti ada yang yang disogok. Emm … jangan-jangan anggota pengawal!” ucap Renaldy dengan kesal.“Tidak usah diperiksa lagi. Masalah ini tidak ada hubungannya dengan pengawal.”Renaldy terbengong. Dia berkata dengan kebingungan, “Maksud Raja, Raja tahu siapa yang memasukkan orang-orang itu? Jangan-jangan pelakunya itu si Felix?”Ketika mengungkit nama Felix, Renaldy spontan merasa khawatir. Dia pun bertanya, “Raja, sepertinya Raja sudah bertindak gegabah. Kenapa Raja mengizinkan bendera negara kebangsaan Xia dikibarkan di depan Komunitas
Di sisi lain, Felix dan Patricia sedang di perjalanan pulang. Patricia juga merasa ada yang aneh dengan masalah ini. Dia spontan berkata, “Bagaimana caranya orang-orang itu bisa masuk ke dalam? Sepertinya ada yang aneh dengan orang-orang itu!”Felix mengangguk dengan tersenyum. “Memang ada yang aneh! Kalau aku tidak salah tebak, sepertinya Sarkisian yang mengizinkan mereka ke dalam!”Patricia terbengong, lalu berkata dengan kebingungan, “Kenapa? Apa keuntungan yang akan didapatkan Sarkisian?”“Dia melakukannya demi menenangkan warga Xia. Keberadaan Komunitas Dewa Havana ini sudah memperburuk hubungan diplomatik kedua negara yang awalnya sudah tidak begitu bagus. Dari perang bisnis keempat konsorsium dengan Jones Group, dapat dilihat bahwa Sarkisian ingin memperluas pasarnya di Negara Xia. Jadi, dia harus meredakan konflik antar kedua negara!Patricia akhirnya mengerti. Dia berkata, “Jadi, Sarkisian sengaja membiarkan bendera Xia dikibarkan di depan pintu Komunitas Dewa Havana, dia seda
Felix melirik Patricia sekilas. Apa ada dengannya?Sebelumnya Patricia terus mengusik Felix, memikirkan seribu satu cara untuk mengobrol dengannya. Sekarang, sikapnya malah berubah menjadi sangat dingin. Apa dia datang bulan?Setelah mobil sampai di tempat tinggal, belum sempat Felix berbicara, Patricia langsung menuruni mobil, dan masuk ke kamarnya. Dia bahkan pergi tanpa melirik Felix sekilas pun.Felix kebingungan terus menggaruk kepala, tapi dia juga tidak memedulikannya, langsung kembali ke kamarnya.Saat Felix baru menutup pintunya, dia menerima panggilan video. Setelah panggilan itu diangkat, wajah kegirangan Winfield langsung memenuhi layar ponselnya.“Bocah, kelihatannya kamu cukup gembira di sana. Apa kamu tahu kamu sudah melakukan hal yang tidak berani dilakukan kami semua … ah!”Belum sempat Winfield menyelesaikan omongannya, sebuah kaki berukuran 43 muncul di layar ponsel. Winfield ditendang hingga melayang, bahkan terdengar suara jerit histerisnya.“Dasar bocah! Aku suruh