Share

Bab 3 - Istri Yang Diduakan

Sekitar jam 6 sore barulah Amanda memutuskan untuk pulang setelah seharian sibuk dengan urusan Yayasan.

Di tengah-tengah perjalanan dia mendapatkan pesan dari sang suami.

'Malam ini aku akan lembur, tidurlah lebih dulu tidak perlu menungguku,' tulis Evan.

Amanda menatapi pesan itu sekilas, sebelum akhirnya dia mengambil keputusan untuk menyusul ke kantor sang suami.

Dalam perjalanan, Amanda merenung. Ucapan Mama Geni pagi tadi memang tidak sepenuhnya salah.

Harusnya sekarang Amanda mulai melanjutkan hidup, bukan hanya terus berkubang di kesedihan atas meninggalnya sang anak.

Meski masih ada sedikit keraguan di hatinya, namun Amanda mulai memberanikan diri untuk kembali bermesraan dengan sang suami.

Karena itulah dia memutuskan untuk mengunjungi perusahaan Evan. Berharap bisa menikmati waktu romantis berdua di sana. karena jika di rumah pasti suasana hati Amanda makin buruk saat bertemu dengan mama Geni.

Sekitar jam 7 lewat beberapa menit barulah Amanda tiba di perusahaan sang suami. Suasana di perusahaan nampak sepi karena memang tidak ada siapapun lagi di sana.

“Bapak pulang saja lebih dulu. Nanti aku akan pulang bersama mas Evan." Amanda berpesan pada sopir pribadinya sebelum memasuki perusahaan.

Dengan akses yang dimilikinya, Amanda tidak kesulitan memasuki perusahaan meski jam operasional sudah berakhir. Dia kemudian masuk ke dalam lift dan menuju lantai 10 di mana ruangan sang suami berada.

Tiba di sana Amanda langsung melihat meja Seria yang nampak kosong. Dia pikir, mungkin sang suami hanya lembur dengan asisten pribadinya, tidak dengan sang sekretaris.

Karena ingin memberi kejutan, jadi Amanda langsung membuka pintu ruang kerja suaminya tanpa mengetuk lebih dulu.

Brak!

Namun alangkah terkejutnya Amanda saat dia melihat sang suami justru tengah bercinta dengan wanita lain. Adegan itu begitu intim di atas sofa.

"Ah, Mas!" lirih Seria.

Deg! Jantung Amanda sontak berdenyut nyeri. Dia menutup mulutnya dengan satu tangan, sebelum tubuhnya terhuyung nyaris jatuh karena tulang-tulang kakinya seolah melemah.

Sementara Evan, buru-buru mendorong Seria agar menjauh, sebelum kemudian menghampiri Amanda terburu-buru. "Aku bisa menjelaskan semuanya, Manda!"

“Jangan sentuh aku!” Amanda menepis tangan Evan yang mencoba meraihnya.

Dia pikir, dia tidak akan bisa merasakan sakit usai kehilangan anaknya. Ternyata, menemukan sang suami berkhianat di depan matanya tetap menghasilkan kesakitan yang sama.

Amanda menunduk, tak kuasa melihat dua manusia yang tanpa sehelai benangpun.

Apa yang selama ini dia prasangkakan ternyata memang benar adanya, bahwa hubungan di antara mereka bukan hanya hubungan profesional, tapi lebih.

"Aku bisa menjelaskan semuanya, Manda."

"Diam," pinta Amanda.

Dengan tertatih, Amanda mencoba bangun dan berusaha melangkah memasuki ruangan nestapa ini.

Jika wanita lain mungkin akan lari, itu tidak akan terjadi dengan Amanda. Dia harus menghadapi semuanya.

Dia menatap dengan amarah, dan tatapan jijik ke arah Seria yang telah mengenakan baju.

Setelah berdiri tepat di hadapan Seria, Amanda segera melayangkan sebuah tamparan keras di wajah wanita itu.

PLAK!

Tamparan itu keras sekali sampai berhasil membuat Seria jatuh di atas sofa.

Seria menangis, dan terus melihat ke arah Evan yang tak melakukan pergerakan apa pun untuk menolongnya.

"Lebih baik kita pulang, aku akan menjelaskan semuanya saat kita berada di rumah," ajak Evan dengan nada memohon.

"Apa yang mau dijelaskan Mas?” Amanda memutar tubuhnya menghadap Evan lagi. “Kamu ingin mengatakan betapa nikmatnya tubuh Seria?!" Amarah masih tercetak jelas di wajahnya.

"Cukup Mbak, Amanda! jangan menilaiku rendah seperti itu," sahut Seria.

"Kamu memanggilku apa?” tanya Amanda dengan suara yang terdengar begitu geram, dia bahkan kembali menampar Seria dengan kuat.

PLAK!!

Seria yang telah berdiri sampai jatuh lagi di sofa tersebut.

Selama ini Seria selalu memanggilnya Nyonya. Dan sekarang, setelah ketahuan jadi selingkuhan sang suami, dengan beraninya wanita itu mengubah panggilannya untuk Amanda.

"Melihat betapa lancangnya dia memanggilku, apa kalian sudah berencana menikah?" tanya Amanda, satu pertanyaan yang jelas dia tujukan pada sang suami.

Evan menggeleng pelan, "Tidak Sayang, aku tidak mungkin menikahi Seria. Apa yang kulakukan dengannya hanya untuk bersenang-senang."

"Mas!" Pekikan itu berasal dari Seria.

Namun, wanita itu tak bisa berbuat banyak saat Nyonya Amanda menatapnya dengan tajam.

"Kalau begitu, pecat Seria jadi sekretarismu. Beri dia uang untuk pergi ke luar negeri." Dengan suara gemetar dan mata yang memerah menahan tangis, Amanda berujar tegas kepada sang suami.

Amarah dan kecewa kini telah menguasai hatinya, pikiran Amanda berkecamuk, dia tak bisa mengambil keputusan apapun.

Perselingkuhan sang suami adalah sesuatu yang tidak pernah terbesit olehnya. Dia pikir cinta mereka masih sama bahkan semakin kuat setelah sang anak meninggal dunia.

Reputasi mereka di hadapan publik pun sangat baik, keduanya dikenal sebagai pasangan cinta sejati.

Dulu Amanda hanyalah Gadis miskin, yang derajatnya makin naik ketika masuk dalam keluarga Sanjaya. Bak cerita Cinderella yang bertemu dengan pangerannya di dalam dongeng.

Sungguh, Amanda sempat berpikir bahwa sekarang hidupnya telah begitu sempurna. Tapi siapa sangka jika ternyata dia adalah istri yang diduakan.

Istri yang kehormatannya diinjak-injak oleh wanita lain, yaitu wanita simpanan sang suami.

Menyadari fakta Ini akhirnya air mata yang sejak tadi dia tahan pun jatuh juga, namun dengan cepat Amanda menghapusnya.

Tak sudi rasanya menjatuhkan air mata untuk pengkhianatan yang begitu menjijikkan.

Sementara Evan hanya terdiam, menatap nanar saat melihat kekecewaan sang istri padanya.

Dan tanpa kata-kata lagi Amanda segera pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"Amanda," panggil Evan dan coba menghentikan sang istri, dia menahan tangan Amanda namun segera ditepis oleh sang istri.

"Cukup Mas, lebih baik sekarang selesaikan urusanmu dengan wanita itu!"

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tety Juniarwati Sa
Ya kali juga pisah ranjang sama suami, apakah masih melayani suami, trauma sich boleh.. Tapi kalau sampai mengabaikan suami, juga ini celah buat suami berselingkuh, walah perselingkuhan tetap tak dibenarkan.Suami dan sekretaris adalah Maut bagi Manda .. hmmhmhm.. tambah campur tangan mertua perempua
goodnovel comment avatar
Asri Fatmawati
Sakit bgt pasti..tp aku yakin amanda ini wanita yg kuat
goodnovel comment avatar
enur .
cerai aj Manda , buat apa memelihara suami yang suka berselingkuh ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status