Beranda / Pernikahan / Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai! / Bab 6 - Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!

Share

Bab 6 - Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!

Penulis: Lunoxs
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Saat Seria menemui Amanda, mama Geni mendatangi Evan di ruang kerja. Dilihatnya sang anak yang termenung duduk di kursi kerja, di hadapan Evan memang ada sebuah dokumen tapi sorot mata anaknya tersebut nampak kosong.

Mama Geni bisa memahami kenapa Evan begini, dia pasti bingung ingin mengambil keputusan apa sekarang.

"Evan," panggil mama Geni seraya masuk semakin dalam ke ruangan ini.

"Ma," balas Evan seadanya.

"Lebih baik kamu segera menceraikan Amanda, dia pasti juga setuju dengan perceraian ini," ucap mama Geni. "Sebelum berpisah minta dia untuk mengembalikan seluruh saham yang pernah papa beri, termasuk mengundurkan diri dari yayasan," timpal mama Geni pula.

Memberi solusi yang tepat agar anaknya tak perlu bingung-bingung lagi. Bagi mama Geni Amanda tidak berhak mendapatkan sedikitpun kekayaan keluarga Sanjaya, apalagi wanita itu tidak memiliki keturunan dari Evan.

Harusnya Amanda tahu diri, sebelum berpisah dia memang harus menyerahkan semuanya kembali pada keluarga ini.

Namun dilihatnya Evan yang justru menggeleng.

"Tidak Ma, sampai kapanpun aku tidak akan menceraikan Amanda. Aku mencintai Amanda, Ma."

"Jangan bodoh, Evan!" Mama Geni meradang. "Cinta itu bisa tumbuh kapan pun. Dulu pun, kamu tidak mencintai Amanda! Mama yakin, kali ini pun, kamu pasti bisa mencintai Seria."

Detik itu, Evan menundukkan kepala dan kehilangan kata-kata untuk melanjutkan argumennya.

*

*

"Ma-Mama Geni tidak akan membiarkan hal itu_"

Di dalam kamar Amanda, tubuh Seria gemetar ketika mendengar keputusan yang tidak dia duga.

Amanda tersenyum sinis. Dengan wajah yang tanpa ekspresi, wanita itu bangkit dari duduknya dan mengayunkan tangannya kuat-kuat untuk memberikan Pelajaran pada Seria.

PLAK!

"Aw!" pekik Seria yang kesakitan.

"Jaga ucapanmu saat berada di hadapanku!” ujar Amanda dingin. “Bagiku, jalang sepertimu tidak pantas memanggil kami dengan sebutan yang sama! Tuan, Nyonya dan Nona … camkan itu!”

Di hadapan Amanda, Seria kini menjatuhkan air mata.

Amanda yakin, Seria begitu terpukul dan tak menyangka akan diperlakukan seperti ini. Namun, inilah Amanda, Nyonya Sanjaya yang tak akan hancur hanya karena rumput liar berani tumbuh di dalam rumahnya.

"Luna, temui suamiku.” Amanda memanggil asisten pribadinya yang sedari tadi menjadi saksi betapa sadis dia memberikan pelajaran pada Seria. “Katakan padanya, aku tidak ingin bercerai!"

Kalimat itu diucapkan Amanda dengan penuh tekanan, meski matanya memerah karena menahan sakit.

Hati Amanda saat ini memang telah hancur, tapi dia pastikan dia tak akan goyah.

Amanda bahkan akan menguatkan posisinya di perusahaan Sanjaya Group. Dia akan mulai mengumpulkan uang untuk dirinya sendiri, tidak lagi menjadi boneka penghasil uang untuk mama mertua dan adik iparnya.

"Baik Nyonya, saya akan menemui Tuan Evan sekarang juga," balas Luna dengan patuh.

"Tidak, jangan temui Ev_ Tuan Evan. Biar aku yang sampaikan," cegah Seria.

Namun Luna tentu tidak mendengar ucapan tersebut, karena kepatuhannya hanya akan dia berikan pada sang Nyonya. Luna tetap keluar dan hendak menemui sang Tuan.

Seria yang gelagapan sontak mengejar Luna, ingin menghentikan wanita tersebut.

Melihat Seria yang keluar dari dalam kamarnya seperti anjing terbirit-birit membuat Amanda tersenyum kecil.

Ini semua masih permulaan dari pembalasan rasa sakit yang dia alami.

"Luna! Tunggu!" panggil Seria.

Namun dia kalah cepat, Luna telah lebih dulu tiba di ruangan sang Presdir.

Bahkan di sana masih ada Nyonya Geni.

"Ada apa?" tanya mama Geni sigap.

Semua orang di rumah ini tahu, jika Luna datang … itu berarti erat hubungannya dengan Amanda.

Wanita ini pasti datang dengan membawa pesan dari sang menantu.

"Tidak ada apa-apa Ma.” Seria menyahut tanpa diduga. Dia kemudian kembali mendekati Luna. “Luna, keluarlah!"

Tapi Luna langsung menghadap pada tuan Evan dan berkata dengan lantang, "Tuan Presdir, Nyonya tidak ingin bercerai!"

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Asri Fatmawati
Ternyata yg bawa judul nya Luna.. Luna pasti bisa diandalkan untuk kesuksesan mu kedepannya, Amanda
goodnovel comment avatar
enur .
hahaha Seria ketinggalan kereta , dia kalah cepat dari Luna ... tenang Seria, kamu selama ny akan menjadi ja*ang ny Evan, jadi buang mimpi mu untuk jadi istri ny Evan ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 7 - Satu Kejutan

    "Luna sudah menyampaikan semuanya padaku, bahwa kamu tidak ingin bercerai." Amanda tengah membaca sebuah dokumen penting perusahaan saat Evan tiba-tiba masuk ke kamar mereka. Wanita itu tidak kaget, sebab tindakan ini sudah sesuai prediksinya. Atau yang lebih parah, mungkin mama mertuanya akan menyusul ke sini--jika tidak dihadang Luna, juga bodyguardnya di depan sana. Mendengar kalimat itu Amanda segera menutup dokumen di tangannya, lalu menatap sang suami. Pria yang kini seperti tak merasa bersalah sedikitpun, padahal luka yang diberikan padanya adalah luka yang tak main-main. Dokumen yang berisi data donasi yayasan itu kemudian Amanda letakkan di atas meja. "Apa Mas ingin aku mengajukan perceraian?" tanya Amanda kemudian, sorot matanya lurus ke arah sang suami. Bisakah Evan melihat luka di dalam hatinya yang begitu menganga? "Tidak, aku hanya penasaran apa alasanmu bertahan?" Amanda menunduk kecil, menyembunyikan senyum kecewa. Dibanding memahami tentang luka hatinya, Evan ju

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 8 - Akan Jadi Anakku

    "Apa maksudnya Mbak Amanda bicara seperti itu? Apa Mbak Amanda setuju jika aku dan Aska tinggal di sini?" tanya Seria, bicara menggebu dengan perasaan sedikit bingung. "Ingat batasanmu Seria, kamu harus memanggil ku apa?" Hening sesaat, percikan perselisihan itu nampak jelas dari sorot mata Amanda dan juga Seria. Namun akhirnya Seria yang lemah. "Maaf Nyonya," jawab Seria. "Setelah ini aku ingin bicara pada semua orang, tapi tidak di hadapan Aska. Kecuali kalian ingin Aska mengetahui bahwa dia adalah anak Har_" "Amanda!" bentak mama Geni. "Ma, kecilkan suara Mama. Amanda sudah berbaik hati untuk memaafkan aku, tidak bisakah kita sarapan dengan tenang?" sahut Evan pula. "Menyingkir, kursi yang kamu duduki adalah kursiku," titah Amanda pada jalang suaminya tersebut. Seria tak berkutik, padahal posisi ini begitu sempurna untuknya. Di sisi kanan dia berdekatan dengan Evan, sementara di sisi kiri dia berdekatan dengan sang anak. "Pelayan, ganti kursi ini dengan yang lain," perintah

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 9 - Memohonlah Dengan Cara Yang Benar

    "Aska," panggil Amanda, hingga membuat anak berusia 5 tahun itu langsung menoleh ke arahnya. Setelah berkeliling rumah ini, Aska duduk di taman sendirian. Sementara para pelayan hanya mengawasi Aska dari jarak aman. "Tante Amanda," balas Aska, dia juga langsung bangkit dari duduknya dan berdiri untuk memberi hormat. Hati Amanda yang bergemuruh dengan amarah coba dia redam sampai padam, tak ingin menunjukkan semua benci yang dia rasa pada anak tak berdosa tersebut. Yang salah hanya Evan dan Seria, sementara Aska tidak. Setelah berada di hadapan anak ini, Amanda berjongkok untuk menyejajarkan tubuh mereka. "Maaf Tante, di mana Mama?" tanya Aska, suaranya terdengar gemetar. Amanda menyadari Aska merasa tak nyaman saat berada di dekatnya. "Mama Seria sudah pergi bekerja, mulai sekarang Aska akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama Tante." "Kenapa?" "Bukankah Aska tahu bahwa Aska akan tinggal di rumah ini?" tanya Amanda dan bocah itu mengangguk kecil. "Kata Mama mulai sekara

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 10 - Sang Pemegang Kendali

    Di luar dugaan, Amanda yang berpikir Seria akan mati-matian menjaga harga diri justru menuruti permintaannya untuk berlutut.Andai Amanda masihlah dirinya yang dulu, dia mungkin akan termakan akting wanita gundik itu. Akan tetapi, tidak lagi dengan kali ini."Bawa Aska pulang bersamamu, jangan pernah menggunakan Aska untuk bisa masuk ke keluarga Sanjaya, " ucap Amanda setelah melihat Seria berlutut di hadapannya. Dia tahu maksud tersembunyi Seria membawa anak itu masuk ke rumah utama, jelas untuk bisa diterima dan merebut posisinya. Amanda juga meninggalkan wanita yang tengah bersimpuh itu tanpa memintanya untuk berdiri lebih dulu, dia pilih kembali duduk di kursi kebesarannya. Kursi Ketua Yayasan Sanjaya Group. Seria mengepalkan kedua tangannya kuat, berdiri dengan harga diri yang telah jatuh. "Aku tidak peduli bagaimana caramu menyenangkan suamiku di luaran sana, tapi jangan pernah lakukan di dalam rumahku," ucap Amanda setelah dia duduk dengan angkuhnya. Pengkhianatan itu seol

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 11 - Apa Itu Benar?

    "Nyonya Amanda, saham perusahaan Sanjaya Group mulai mengalami penurunan," lapor Luna dengan menunjukkan tablet di tangannya. Semalam berita ini telah disebar dan pagi ini pemberitaan penuh dengan skandal perselingkuhan sang suami. Semua wanita yang pernah berhubungan dengan Evan masuk dalam daftar hitam tersebut, namun yang paling banyak disorot adalah tentang Seria. Ponsel Amanda terus berdering dari berbagai pihak, Amanda sampai harus menonaktifkan ponselnya agar bisa mendapatkan ketenangan. Sementara semua urusan ditangani langsung oleh Luna. Secara mendadak pintu ruang kerja Amanda terbuka dengan keras, Evan masuk dengan nafasnya yang terdengar kasar. Melihat sang tuan datang, Luna lantas menyingkir dengan segera. "Bagaimana bisa kamu menerbitkan berita seperti ini?" tanya Evan, rahangnya terlihat mengeras. Memang, dia benar-benar merasa bersalah atas perselingkuhan yang dilakukannya. Namun dia tak menyetujui sikap Amanda yang berlebihan seperti ini. Apalagi Amanda telah s

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 12 - Lucu Sekali

    "Maaf Tuan, itu adalah urusan pribadiku," balas Amanda setelah sepersekian detik dia terdiam mendengar pertanyaan tuan Austin. Selama ini mereka hanya menjalin hubungan profesional, tak pernah melibatkan masalah pribadi dalam pembicaraan. Jadi ketika tuan Austin mempertanyakan tentang skandal ini membuat Amanda sedikit merasa tak nyaman. Padahal pria itu bisa memilih untuk pura-pura tidak mengetahuinya. "Kuharap berita itu tidak benar," balas Austin dengan tatapan yang terlihat lebih dalam. Meskipun Amanda mengelak pembicaraan tentang hal ini, namun dia tetap menunjukkan simpatinya. Sampai beberapa saat suasana jadi terasa canggung. Keluar dari ruangan tuan Austin, Amanda sampai menghela nafas panjang. Sebab merasa ada yang tertahan dalam pertemuan tersebut. "Apa anda baik-baik saja, Nyonya?" tanya Luna yang sejak tadi menunggu. Melihat sang nyonya nampak gusar, Luna langsung memastikan keadaannya. Amanda tidak menjawab dengan kata-kata, dia hanya menganggukkan kepalanya kecil

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 13 - Sisi Lemahnya

    "Mas Evan, nanti aku ingin langsung duduk di posisi yang tinggi, setidaknya manajer," ucap Evelyn setelah mereka semua selesai sarapan. Saat Evan hendak menjawab, Amanda segera menyentuh tangan sang suami, sebuah isyarat kecil agar Evan diam saja."Tidak bisa Evelyn, posisi itu sekarang sudah diduduki oleh orang-orang yang kompeten. Jadi kamu hanya bisa masuk sebagai karyawan biasa," balas Amanda, suaranya terdengar pelan namun penuh ketegasan. Dan Evelyn langsung bereaksi tak suka. "Mbak ingin mempermalukan aku? Masa salah satu pewaris Sanjaya Group jadi karyawan biasa, mau ditaruh di mana mukaku, Mbak?" bantah Evelyn, dia bahkan menatap ke arah sang mama, ingin mencari pembelaan. "Jangan terlalu keras pada Evelyn, Manda. Beri dia posisi yang tinggi," ucap mama Geni pula. "Justru karena aku tidak memperlakukannya dengan keras, maka Evelyn jadi karyawan biasa. Jika dia langsung jadi manager yang ada pekerjaannya semakin sulit." "Sulit apanya? Jika aku tidak mampu aku bisa memeri

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 14 - Tidak Terbiasa

    "Dokter Kania akan segera tiba," ucap Luna setelah menghubungi sang dokter. Dokter Kania adalah salah satu dokter dari rumah sakit milik tuan Austin. Telah lama bekerja sama dengan rumah sakit keluarga Floyd, membuat Amanda merasa nyaman jika harus ditangani oleh dokter dari sana. Kerahasiaan atas kondisinya akan jadi yang utama. Setelah beberapa saat menunggu akhirnya dokter Kania tiba di Yayasan, beberapa orang yang melihat pasti mengira bahwa kedatangannya hanya untuk mengkonsultasikan tentang kerja sama mereka. Bukan untuk menangani Amanda. "Semuanya normal, hanya saja detak jantung anda begitu cepat," ucap Dokter Kania setelah melakukan serangkaian pemeriksaan. Amanda tahu, kondisinya melemah begini memang bukan karena fisiknya, namun mental yang terus dihancurkan berkali-kali. Tangan kanannya nampak gemetar hebat dan tangan kirinya coba menggenggam agar terhenti. "Beri aku obat penenang saja," balas Amanda lirih, suaranya terdengar tanpa minat. Nampak enggan untuk melanjut

Bab terbaru

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 71 - Seperti Dilindungi

    "Kamu serius akan datang?" tanya Kaginda setelah Amanda mengakhiri panggilan teleponnya dengan sang mertua."Hem, konferensi pers akan diadakan malam nanti. Sekarang aku masih bisa bekerja, jadi tidak menganggu waktuku," balas Amanda, lalu tersenyum seperti biasa.Kaginda seperti melihat jika sekarang Amanda memiliki dua kepribadian, satu Amanda yang dia kenal selama ini sementara satu sisi Amanda yang penuh dengan dendam."Aku akan mendampingi mu," ucap Kaginda lalu menghela nafasnya dengan kasar."Tidak apa-apa, datanglah saat pukul 7 malam di Sanjaya Group. Kita bertemu di sana," jawab Amanda dan Kaginda menganggukkan kepalanya setuju.Kaginda juga bangkit berdiri siap pergi dari sana, namun sebelum benar-benar pergi dia kembali menatap Amanda dengan intens. Memastikan sekali lagi benarkah Amanda baik-baik saja. Benarkah semua luka itu telah sembuh, karena pengkhianatan keluarganya tak main-main."Aku baik-baik saja, berhenti menatapku dengan tatapan mengasihani seperti itu," ucap

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 70 - Kembali Terulang

    "Amanda," panggil Kaginda yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang kerja.Luna yang awalnya tengah berbincang dengan atasannya itu pun sontak mundur, berniat keluar dan meninggalkan dua wanita ini."Ada apa? kenapa mendadak datang ke sini?" tanya Amanda pula, menatap bingung atas kedatangan sahabatnya tersebut. Biasanya mereka selalu membuat janji temu lebih dulu sebelum ada pertemuan. Tapi kini secara mendadak Kaginda muncul di hadapannya."Ada apa? katamu ada apa? Astaga," Kaginda sampai kehabisan kata-kata. "Aku bahkan sangat sulit untuk masuk ke sini tadi, di depan sana banyak wartawan yang mengerubungi Yayasan," jelas Kaginda kemudian, raut wajahnya nampak cemas.Menatap Amanda dengan begitu intens, menelisik kesedihan macam apa yang dirasakan oleh sang sahabat. Hancur yang mungkin sampai membuatnya sesak untuk bernafas.Sementara Luna telah benar-benar keluar dari ruangan ini, Kaginda berdiri di depan meja kerja Amanda. Dan malah melihat Amanda yang masih sibuk dengan semua pekerjaan

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 69 - Tetap Bekerja Sesuai Jadwal

    "Seria! Keluar kamu!" pekik mama Geni, dia juga langsung masuk semakin dalam ke rumah tersebut tanpa memerlukan izin. Sampai akhirnya mama Geni melihat Seria yang berdiri di ruang tengah rumah ini.Tatapan mereka saling terkunci, seperti tak ada yang ingin mengalah dalam perselisihan ini. Meski semuanya nampak kacau bagi Seria, namun dia tak ingin mengaku salah. Apalagi sampai menundukkan kepalanya untuk meminta maaf.Tidak, Seria tidak akan pernah melakukan itu. Sebab baginya ini semua sudah benar.Saat itu bertepatan dengan mama Seria yang juga mendatangi ruang tengah kerena mendengar keributan."Dasar wanita tidak tahu diri! Berani-beraninya kamu mempermalukan Evan!" bentak mama Geni, suaranya yang menggelegar bergema di dalam rumah tersebut. Mama Geni maju dengan cepat dan menjambak rambut Seria."Hentikan Geni! jangan sakiti anakku!" ucap mama Seria, dia juga berusaha keras melepaskan perkelahian, menarik Geni agar melepaskan jambakannya sampai akhirnya Seria yang terlempar ke s

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 68 - Padahal Dulu Saling Mencintai

    Evan sudah lebih dulu memutus sambungan telepon tersebut karena dia tak ingin kembali mendengar bantahan dari sang mama. Sejak beberapa waktu lalu dia memang sudah memutuskan untuk tidak mengikutsertakan sang mama dalam tiap keputusan yang akan dia ambil.Di masa lalu, Evan telah begitu patuh pada mama Geni. Semua hal yang diperintahkan oleh mamanya pasti dia teruti. Evan tak pernah berpikir panjang, asal sang mama yang memberinya perintah pasti akan dia lakukan.Tapi sekarang dia tidak ingin hidup seperti itu lagi, terlebih setelah menyadari bahwa semua hal yang dilakukan oleh Mama Geni selama ini adalah salah.Demi memperbaiki hidupnya yang sudah hancur, Evan akan memilih jalan yang baginya sendiri adalah yang terbaik.Hari ini Evan memutuskan untuk tetap datang ke perusahaan di tengah-tengah kondisi yang semakin memanas. Namun dia masih memilih untuk diam, tidak mengeluarkan satu katapun sebagai pembelaan."Tuan, beberapa klien membatalkan kerjasama karena skandal ini. Apa yang har

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 67 - Bagaimana Dengan Aska?

    Saat pagi menjelang Evan masih juga belum mampu terpejam. Dia tetap duduk di sofa kamarnya dan melihat sang istri mulai bersiap untuk pergi bekerja.Evan sampai melupakan tentang keberadaan Aska di rumah ini, pikirannya benar-benar buntu. Dia sampai tak berani membuka ponselnya sendiri."Sayang," panggil Evan lirih saat Amanda mulai duduk di meja riasnya."Semalaman Mas tidak tidur?" tanya Amanda pula, berlagak seolah tidak tahu apapun. Tapi siapa yang peduli, dulu pun Amanda berusaha sembuh sendiri dari semua trauma."Bagaimana bisa aku tidur, pagi ini pemberitaan pasti semakin menjadi-jadi. Bisakah kamu membantah berita itu lagi?" tanya Evan, berpikir bahwa ini adalah satu-satunya cara agar dia bisa terbebas dari jeratan Seria."Mas, sekarang aku tidak mau ikut campur lagi. Kamu yang memulai untuk memiliki hubungan dengan Seria, jadi sekarang selesaikanlah semaunya sendiri," balas Amanda dengan kalimat yang terdengar begitu tegas.Sorot matanya tak mampu diajak untuk bernegosiasi.

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 67 - Tidur Dengan Nyenyak

    Evelyn yang sejak tadi menguping semua kejadian dan pembicaraan sampai gemetar sendiri dibuatnya. Sebab Seria benar-benar mengirimkan bukti perselingkuhannya dan mas Evan ke sebuah media.Bingung apa yang harus dilakukannya juga, akhirnya Evelyn reflek masuk ke dalam kamar sang kakak."Mbak Amanda, aku mohon bantu mas Evan," pinta Evelyn setelah berhasil berdiri di hadapan sang kakak ipar. Mulai merasa bahwa Seria lah parasit yang sesungguhnya di keluarga Sanjaya.Wanita itu tidak menghasilkan apapun kecuali, Aska. Tapi bermimpi bisa jadi bagian dari keluarga ini."Kamu ingin lihat apa yang dikirim Seria pada Dream Media? lihatlah," balas Amanda, dia memutar laptopnya dan diarahkan pada sang adik ipar.Mulut Evelyn ternganga, lalu dengan cepat dia tutup menggunakan kedua tangan. Bagaimana bisa Seria menyebar foto yang begitu intim."Tersebar atau tidak, pihak Dream Media sudah melihat foto-foto ini. Pasti sudah melakukan pemeriksaan pula apakah foto ini asli atau palsu. Aku tidak bisa

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 65 - Berada Di Ujung Tanduk

    Pada akhirnya Evan pilih untuk menyusul Amanda, masuk ke dalam kamar dan mengabaikan tentang kepergian Seria.Di luar sana Seria menangis dan terus mengetuk-ngetuk pintu. Sampai akhirnya penjaga keamanan bertindak dan menarik Seria keluar sampai ke luar gerbang rumah ini."Mas Evan!" pekik Seria dengan suara yang tercekat. Dia juga hanyalah manusia biasa, hal seperti ini membuatnya begitu hancur dan putus asa.Terlebih dulu angan-angan dan harapannya sudah begitu tinggi. Mendapatkan restu mama Geni lalu mampu memuaskan Evan. Tapi sekarang semuanya hancur, tak ada satupun yang mau memperjuangkannya."Kamu yang memulai ini semua Mas, jadi jangan salahkan aku jika mengungkap semuanya," lirih Seria, dengan tangan yang gemetar dia mengambil ponselnya. Sebuah file yang telah dia buat dengan begitu rapi langsung dikirimnya menuju Dream Media.Jantung Seria makin bergemuruh, tak mampu menebak apa yang akan terjadi besok. Sebab berita kali ini pasti akan berdampak lebih besar dari sebelumnya.

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 64 - Dua Pilihan

    Sesaat Amanda hanya mampu mendelik saat merasakan ciuman di bibirnya, namun sepersekian detik kemudian dia coba untuk mendorong dada tuan Austin.Tapi tangannya justru di tahan dan membuat ciuman itu terasa semakin dalam, saat merasakan lidah tuan Austin menelusup masuk ke dalam mulutnya Amanda justru memejamkan mata. Merasakan tubuh yang begitu panas.Detik itu juga Amanda menyadari bahwa ada bagian dari dalam dirinya yang juga menginginkan sentuhan ini.Ketika Amanda tak lagi berontak, barulah secara perlahan Austin melepaskan ciuman tersebut. Ciuman yang membuat nafas keduanya jadi sedikit terengah. "Jangan bersikap seolah kita adalah orang asing, Amanda. Kamu adalah wanitaku," ucap Austin.Dan membuat Amanda menelan ludahnya dengan kasar. Pembicaraan tentang hal ini terus mereka bahas ketika bersama. Namun rasanya cukup sulit untuk membuat Amanda benar-benar membuka hati. Karena merasa semua permasalahannya belum selesai.Pada akhirnya Amanda memilih untuk diam, hatinya pun bimb

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 63 - Bukan Kecupan

    Sampai malam menjelang Amanda belum juga pulang ke rumah, Evan yang sejak tadi menunggu dibuatnya begitu cemas. Terlebih Amanda tidak memberi kabar apapun pada Evan.Coba menghubungi Luna pun sia-sia karena panggilan teleponnya tidak mendapatkan jawaban. Sebelumnya Luna sudah diperintahkan oleh Amanda untuk tidak perlu menghubungi ataupun menerima panggilan telepon dari suaminya tersebut.Menghilangnya Amanda membuat Evan jadi berpikir berlebihan, mungkinkah sang istri masih merasa marah tentang kedatangan Seria pagi tadi."Sial," gerutu Evan, di mengusap wajahnya dengan kasar. Mengurung diri di ruang kerjanya dengan perasaan yang campur aduk, marah, bingung dan cemas bercampur jadi satu.Suara pintu yang diketuk membuat perhatian Evan terpecah. Seorang pelayan masuk ke ruang kerjanya."Apa Amanda sudah pulang?" tanya Evan langsung, sebab kabar inilah yang dia tunggu-tunggu."Maaf Tuan, nyonya Amanda belum pulang. Tapi Seria kembali datang ke rumah ini.""Apa? kenapa kalian izinkan ma

DMCA.com Protection Status