Share

Bab 7 - Satu Kejutan

"Luna sudah menyampaikan semuanya padaku, bahwa kamu tidak ingin bercerai."

Amanda tengah membaca sebuah dokumen penting perusahaan saat Evan tiba-tiba masuk ke kamar mereka.

Wanita itu tidak kaget, sebab tindakan ini sudah sesuai prediksinya. Atau yang lebih parah, mungkin mama mertuanya akan menyusul ke sini--jika tidak dihadang Luna, juga bodyguardnya di depan sana.

Mendengar kalimat itu Amanda segera menutup dokumen di tangannya, lalu menatap sang suami. Pria yang kini seperti tak merasa bersalah sedikitpun, padahal luka yang diberikan padanya adalah luka yang tak main-main.

Dokumen yang berisi data donasi yayasan itu kemudian Amanda letakkan di atas meja. "Apa Mas ingin aku mengajukan perceraian?" tanya Amanda kemudian, sorot matanya lurus ke arah sang suami.

Bisakah Evan melihat luka di dalam hatinya yang begitu menganga?

"Tidak, aku hanya penasaran apa alasanmu bertahan?"

Amanda menunduk kecil, menyembunyikan senyum kecewa. Dibanding memahami tentang luka hatinya, Evan justru penasaran apa alasan bertahan.

"Kata mas Evan, Seria hanya untuk bersenang-senang. Sementara Mas hanya mencintai aku, aku akan percaya," balas Amanda, lalu mengambil jeda untuk menarik nafas. "Karena itulah aku ingin bertahan di pernikahan kita," timpalnya kemudian.

Amanda melihat sang suami tersenyum kecil setelah mendengar ucapannya tersebut, mungkin bagi pria itu kata-katanya berarti lebih.

Tentang pernikahan mereka yang bisa kembali seperti dulu, bahkan tidur di ranjang yang sama dan kembali bermesraan.

Evan kemudian bangkit dari duduknya dan pindah di samping sang istri. Ingin memeluk Amanda namun ditahan oleh wanita ini.

"Kenapa?" tanya Evan. Bukankah Amanda ingin mereka kembali bersama?

Namun pertanyaan itu menggantung di udara, sebab Amanda tidak menjawab lagi. Dia justru berlalu ke ranjangnya untuk tidur.

Didalam hati Amanda masih bergemuruh amarah tentang pengkhianatan sang suami. Makin sakit saat melihat pria ini sedikitpun tidak menunjukkan rasa bersalah.

Cinta? satu kata itu seperti sudah tidak ada artinya apa-apa bagi Amanda. Niat utamanya bertahan di rumah ini hanyalah untuk mempertahankan posisinya. Tak akan pernah dia berikan pada jalang Seria.

Amanda bahkan akan menunjukkan bahwa dia bukan wanita yang lemah. Mama Geni, Evelyn, Evan dan Seria harus tahu bahwa mereka salah berurusan dengannya.

Tiap rasa sakit yang Amanda rasakan, akan dia kembalikan pada sang pemberi.

"Istirahatlah," ucap Evan singkat seraya membenahi selimut sang istri, Amanda memejamkan matanya.

Saat pagi menjelang akhirnya Amanda keluar dari dalam kamarnya. Satu kejutan kembali dia dapatkan saat tiba di meja makan.

Pagi ini bukan hanya Seria yang dia lihat berada di rumah ini, tapi juga Aska. Anak polos yang tidak tahu apapun.

Tubuh Amanda gemetar, melihat anak itu membuatnya terkenang tentang mendiang anaknya sendiri. Tega-teganya mama Geni mengizinkan anak ini masuk, membuat Amanda makin nelangsa.

Jantungnya berdegup ketika baru menyadari bahwa Aska memiliki bola mata seperti mendiang sang anak dan juga Evan, biru safir.

"Tante Amanda, selamat pagi," sapa Aska.

Amanda bergeming, sementara Seria nampak tersenyum lebar.

"Semalam kamu tidak bisa ditemui, padahal Mama ingin membicarakan tentang Aska. Mulai hari ini dia akan tinggal di sini."

Amanda tersenyum mendengar ucapan Mama Geni. Alih-alih menolak, wanita itu justru tersenyum. Sebuah senyum sinis yang seharusnya diwaspadai oleh semua yang berhadapan dengannya.

"Begitu? Jadi, kalian sudah memutuskan semuanya tanpa aku?" Amanda berkata dengan tenang, tetapi tatapan matanya menyiratkan hal lain. "Kalau begitu ... aku juga akan memutuskan sesuatu tanpa memikirkan apa pun lagi."

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Juhaina R
semangt Manda .... jgn pernah goyah pelakor harus dijajah apalgi mertua kek gitu ...
goodnovel comment avatar
Upin Ipin
......aku pernah d selingkuhi sakit banget
goodnovel comment avatar
enur .
bagus Manda,, perlihat kan pada mereka, jika kamu wanita kuat dan tidak akan bisa di tindas .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status