Share

Bab 2 Papa Kandung yang berselingkuh

Penulis: Jackie Boyz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-23 20:22:19

Hwang Jun membungkuk di depan kursi di mana Ah Nian tengah rebah, lampu dinyalakan. Hwang Jun menatap wajah cantik yang selalu dia perhatikan selama beberapa minggu terakhir.

“Sayang sekali, kedua mata indah ini akan menjadi milik gadis lain, sungguh sangat disayangkan,” bisik dalam hati Hwang Jun. Entah kenapa dia merasa tidak rela jika kedua bola mata jernih itu akan dimiliki oleh gadis lain.

“Aku harap kamu tidak akan pernah menyesali keputusanmu,” ucap Hwang Jun dengan sungguh-sungguh.

“Tidak akan,” jawab Ah Nian dengan suara datar dan dalam. Kedua mata mereka kembali bertemu, itu adalah tatapan mata Ah Nian yang terakhir untuk melihat Hwang Jun karena setelah operasi dilakukan Ah Nian tidak bisa melihat apa pun lagi.

***

Beberapa bulan setelah operasi selesai, semuanya berjalan lancar dan hari ini perban kedua mata Lian Er akan segera dibuka.

Hwang Jun sedang berjalan di koridor rumah sakit bersama beberapa orang perawat, dia melihat Ah Nian berdiri memegangi gagang kursi dorong yang diduduki Li Sisi di dekat taman.

Hwang Jun terus memperhatikan, dan perhatiannya tiba-tiba beralih pada sosok Wei Zhang yang berdiri tidak jauh dari kedua orang tersebut.

“Tuan Zhang sepertinya akrab dengan ibu Ah Nian, kalau tidak salah golongan darah Ah Nian juga cocok dengan darah Lian Er, sebenarnya ada hubungan apa di antara mereka?” tanya Hwang Jun dalam hati.

“Jadi, Ah Nian adalah putriku?” tanya Wei Zhang pada Li Sisi.

Li Sisi menatap Wei Zhang sekilas lalu pandangannya menerawang jauh ke depan.

“Ya, Ah Nian adalah putri yang kamu tinggalkan,” jawab Li Sisi.

Wei Zhang berjalan mundur menjauh. Kini dia mengerti kenapa wajah Ah Nian begitu familier dalam penglihatannya. “Pantas saja, aku tidak asing dengan wajah Ah Nian, aku bertanya-tanya bagaimana wajah gadis ini begitu mirip dengan Li Sisi di masa mudanya, ternyata Ah Nian adalah putri kandungku,” ucap Wei Zhang dalam hati.

Ah Nian mendengar semuanya, Ah Nian sangat terkejut sekali. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan ayah kandung yang selama ini meninggalkannya ketika dia masih berusia empat tahun.

“Bagaimana mungkin?” gumam Ah Nian, dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Ah Nian tidak ingin mempercayai semua yang dia dengar dari ibunya. Ah Nian tahu dulu semasa kecilnya, keluarganya hidup dalam penuh kebahagiaan. Ah Nian juga tidak pernah mengungkit apa alasan ayahnya sampai meninggalkan ibunya. Selalu ada konflik dalam setiap hubungan. Ah Nian mengambil keputusan untuk merawat ibunya ketika dia sudah menginjak usia dewasa, Ah Nian menganggap ayahnya telah tiada, selama bertahun-tahun dia bersama ibunya bisa bertahan dengan keyakinan tersebut.

“Ah, Nian, dengarkan ibu baik-baik, ibu tahu ini tidak adil bagimu, sebaiknya kamu ikut tinggal bersama ayahmu. Ibu sudah bilang kalau ibu seharusnya tidak perlu dioperasi karena kanker yang ibu derita sudah menyebar dan tidak mungkin bisa pulih, tapi kamu tetap bersikeras mengurusnya,” ucap Li Sisi dengan suara rendah.

Li Sisi menatap Wei Zhang. “Bawa Ah Nian pergi bersamamu, Ah Nian dalam keadaan buta, dia tidak bisa melihat apa-apa sekarang, apakah kamu tega menelantarkannya? Anggap saja kamu membayar hutangmu pada kami di masa lalu. Kamu sudah meninggalkan kami berdua begitu lama,” ujar Li Sisi pada Wei Zhang.

Wei Zhang tidak mengatakan apa-apa, semua keputusan tetap berada di tangan Ah Nian. Apakah Ah Nian bersedia tinggal bersama dengannya di kediaman Hua Mei, istri ke dua Wei Zhang sekaligus wanita yang berhasil merebut hati Wei Zhang hingga Wei Zhang melupakan keluarganya di masa lalu.

Ah Nian menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin tinggal bersama Wei Zhang. Entah kenapa dia merasa situasinya akan semakin memburuk. Ah Nian duduk berjongkok di depan Li Sisi, Ah Nian menangis sambil menyandarkan kepalanya di atas pangkuan ibunya.

Li Sisi meneteskan air matanya, dia kembali berkata.

“Ah Nian, dengarkan ibu, Nak,” ucapnya sambil mengusap lembut kepala Ah Nian. “Kamu gadis yang baik, tidak ada tempat lagi untuk tinggal, ibu sudah menjual rumah kita untuk biaya sekolahmu. Selama ini sebenarnya ibu menyewa rumah yang kita tinggali,” ujarnya. Li Sisi memang sudah menjual kediamannya untuk membiayai sekolah Ah Nian, meski mereka berdua masih tinggal di sana sebenarnya Li Sisi menyewa rumah tersebut.

Ah Nian tidak memiliki pilihan kecuali tinggal bersama Wei Zhang.

Hwang Jun mendengar semua percakapan tersebut, entah kenapa hatinya ikut sakit saat mendengar semua kenyataan pahit yang dialami oleh Ah Nian dan ibunya. Tanpa sadar tangannya ikut mengepal.

***

Semenjak Hwang Jun menangani operasi Lian Er, Wei Zhang dan Hua Mei menjadi akrab dengan Hwang Jun. Bahkan keluarga Lian Er membina hubungan cukup baik dengan keluarga Hwang Jun, mengikat kerja sama dalam berbagai bisnis.

Hwang Jun tidak mengira itu akan terjadi. Semuanya terjadi karena Lian Er, melalui operasi yang dia tangani. Lian Er meminta kepada Wei Zhang dan Hua Mei untuk lebih memperhatikan hubungan baik dengan keluarga Hwang Jun.

Seperti hari ini, Wei Zhang datang di kediaman Hwang Jun. Wei Zhang bersama sekretarisnya membawakan hadiah untuk keluarga Hwang Jun. Mereka berkunjung di kediaman keluarga Hwang Jun untuk membahas bisnis.

“Ini hadiah kecil dari keluarga kami, saya sangat berterima kasih karena putra Tuan Hong sudah menangani operasi putri kami, Lian Er,” ujar Wei Zhang seraya menyodorkan hadiah pada tuan Hong – ayah Hwang Jun.

“Seharusnya Tuan Wei tidak perlu repot-repot, sudah menjadi tugas Hwang Jun menangani operasi Nona Lian,” ujarnya.

“Kami ingin hubungan antara keluarga tetap terbina dengan baik, saya harap Tuan Hong tidak menolak hadiah kecil ini, ini adalah wujud dari ketulusan keluarga kami,” ucap Wei Zhang dengan sungguh-sungguh.

“Baiklah, karena Tuan Wei memaksa, saya akan menerimanya,” ujar Tuan Hong.

Setelah mengunjungi kediaman Tuan Hong, Wei Zhang pergi ke kediaman Ah Nian. Ah Nian tinggal seorang diri di kediaman lama. Kedatangannya ke rumah Ah Nian hari ini adalah untuk menjemput Ah Nian. Wei Zhang ingin membawa Ah Nian tinggal bersamanya di kediaman Hua Mei.

Bab terkait

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 3 Kunjungan Hwang Jun

    Sampai di depan rumah, Wei Zhang keluar dari dalam mobilnya. Dia menatap kediaman tua yang pernah dia tinggali bersama Li Sisi dalam waktu cukup lama. Dulu dia hidup bahagia di rumah tersebut, sampai dia pindah kerja di sebuah perusahaan. Wei Zhang bertemu dengan Hua Mei – janda muda yang menjadi pemilik perusahaan tempatnya bekerja. Wei Zhang berselingkuh dengan Hua Mei selama satu tahun hingga akhirnya Hua Mei hamil. Hua Mei ingin Wei Zhang menikahinya, Wei Zhang yang sudah terpikat dan lupa dengan statusnya langsung meninggalkan Li Sisi dan menikah dengan Hua Mei. Wei Zhang berdiri di depan pintu, dia mengetuk pintu kediaman tersebut. Tak lama kemudian Ah Nian muncul dan membukakan pintu untuknya. Ah Nian tidak tahu siapa yang datang mengunjunginya, tapi aroma yang menyapa indra penciumannya membuatnya tahu siapa yang datang menemuinya saat ini. Ah Nian langsung bertanya. “Hal penting apa yang membawa Tuan Wei datang jauh-jauh ke rumah tua ini?” tanya Ah Nian. “Aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 4 Kecemburuan di kediaman Hua

    “Nona-nona, Nona Ah Nian, bagaimana bisa tahu?” tanya Liu sambil mengangkat telapak tangannya sambil mengayunkan perlahan ke kanan dan ke kiri tepat di depan wajah Ah Nian untuk memeriksa apakah Ah Nian sungguh-sungguh tidak bisa melihat atau hanya berpura-pura buta di depan semua orang. “Dia sungguh buta, bukan? Bagaimana dia tahu kalau pipiku memerah karena ada bekas tamparan?” tanya Liu dalam hati. “Jangan salah paham,” ucap Ah Nian seraya memutar badan berdiri memunggungi Liu, “Aku hanya mendengar suara tamparan itu, tepat ketika menaiki anak tangga beberapa menit yang lalu, Tuan Wei menahan langkah kaki kami di tengah anak tangga, lain kali aku tidak akan menjelaskannya,” ujar Ah Nian lalu memutar badan menghadap ke arah Liu kembali lalu dia berkata, “menjadi buta sepertiku, tidak harus menunjukkan kerapuhan dan kelemahanku di depan orang lain, bukan?” tanyanya. Liuu langsung menundukkan kepalanya. “Ya, maafkan saya, Nona,” ucap Liiu dengan sungguh-sungguh. “Keluarlah dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 5 Pembalasan untuk lukaku

    “Tuan muda Hwang, apa yang begitu menarik di lantai dua? Sepertinya ada sesuatu yang membuatmu terpesona dan tidak bisa berhenti menatapnya?” gurau Wei Zhang sambil berjalan menuju ke arah anak tangga dengan senyum lebar. Ah Nian di lantai dua bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Wei Zhang. “Ternyata benar, Hwang Jun masih berada di tengah anak tangga dan dia berdiri di sana, terus menatap ke arahku!” bisik dalam hati Ah Nian. “Ah, tidak ada, saya tadi sempat mendengar suara perabotan pecah di lantai atas, saya hendak memeriksanya tapi tidak jadi,” jawabnya dengan sopan sambil mengukir senyum pada bibirnya. “Mari kita mengobrol, pelayan sepertinya masih menyiapkan makanan di ruang makan,” ujarnya pada Hwang Jun. Wei Zhang merangkul bahu Hwang Jun seperti merangkul bahu putranya sendiri. Dari pintu masuk Juan Lin baru datang. Baju yang Juan Lin kenakan terlihat berantakan, serta langkah kakinya sempoyongan seperti baru selesai mabuk-mabukan. Langkah kaki Juan Lin terhenti k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 6 Hukuman untuk Lian er

    “Dari nada dan ritme langkah kaki ini, pemiliknya adalah seorang gadis muda, bukan Hua Mei, Lian Er!” Gumam Ah Nian sambil mengulurkan tangannya menggenggam kenop pintu kamarnya lalu dengan cepat membuka pintu sehingga Lian Er langsung terjatuh ke lantai kamar Ah Nian. “Ah! Lenganku! Gadis buta sialan! Awas saja, akh sakit sekali!” Lian Er menjerit sambil mengusap lengan kanannya yang memar karena terjatuh ke lantai Ah Nian mengetukkan tongkatnya ke lantai lalu berjalan menjauh dari pintu. “Nona Lian datang jauh-jauh ke ruangan ini, apakah ada hal penting yang ingin anda sampaikan?” Ah Nian bertanya dengan sopan. Dengan susah payah, Lian Er segera bangkit dari lantai dan menunjuk wajah Ah Nian. “Hwang Jun terus menyebutmu di ruang makan, Papa memintaku memanggilmu untuk bergabung dengan kami!” ucapnya dengan tatapan penuh amarah, belum puas hanya menunjuk wajah Ah Nian, Lian Er pun menjambak rambut Ah Nian. “Satu hal lagi yang harus kamu ingat, berhati-hatilah jika mencari pel

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 7 Makan malam di kediaman keluarga Hua

    Tebakan Ah Nian benar, Juan Lin mendengar semua yang dikatakannya dan langsung berkata, “Pelayan sialan! Apa yang kamu katakan tentangku, hah?” bentaknya pada Nuan dari posisi berdiri. Juan Lin meremas pagar lantai atas dengan tangan kanannya. Dia ingin mengejar dan memarahi Nuan tapi tidak bisa karena mabuk. Ah Nian tidak menjawab, dia hanya terus berjalan menuju lantai utama. Sampai di lantai utama, Ah Nian segera bertanya pada Nuan. “Di mana letak ruang makan?” tanyanya pada Nuan. “Bolehkah saya membantu Nona untuk memimpin jalan? Saya tidak cukup pandai, takutnya salah arah kalau hanya menunjukkan dengan kata-kata,” ucap Nuan. Ah Nian menganggukkan kepalanya, dia mengulurkan lengan kirinya pada Nuan. Nuan segera menuntunnya menuju ke ruang makan. Ah Nian dengan cepat bisa membaca di mana letak ruang makan di kediaman megah tersebut. Samar-samar Ah Nian bisa mendengar suara percakapan antara Hwang Jun dan Wei Zhang dari arah ruang makan dan suara tersebut semakin terdengar jel

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 8 Berpura-pura tidak berdaya

    Ah Nian hanya menoleh ke samping ketika Hwang Jun hampir melewatinya, mengiranya Hwang Jun akan berlalu pergi tapi ternyata Hwang Jun malah berhenti tepat di sebelahnya. Ah Nian tidak ingin terjadi kesalahpahaman, Ah Nian segera mengambil langkah menjauh dari Hwang Jun dengan tergesa-gesa. Hwang Jun menatap ke belakang, dia tidak tahu kalau Lian Er mengawasi dari kejauhan. Hwang Jun tanpa ragu mengejar dan mencekal pergelangan tangan Ah Nian. Ah Nian langsung menarik tangannya tetapi Hwang Jun tidak bersedia melepaskannya. “Tuan Muda Hwang, jangan sampai membuat orang salah paham padaku, apa kamu sama sekali tidak tahu tujuan Tuan Wei dan Nyonya Hua mengundang Anda datang ke sini?” tanya Ah Nian pada Hwang Jun. Ah Nian tahu kalau Lian Er mengawasi dari teras rumah. Karena Hwang Jun tidak segera melepaskan pergelangan tangan Ah Nian kembali membuka kata, “Lian Er memperhatikanmu, cepat lepaskan genggaman tanganmu!” perintah Ah Nian pada Hwang Jun. “Jangan berbohong, pasti hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 9 Gadis kecil di masa lalu

    “Akh sakit sekali! Lagi-lagi kamu sengaja menghindar! Apa jangan-jangan kamu hanya berpura-pura buta di depan semua orang?” hardik Lian Er pada Ah Nian. Ah Nian berpura-pura terkejut, dia segera membungkuk dan menggapai ke sekitar untuk membantunya. “Nona Lian, apa yang terjadi?” tanya Ah Nian padanya. Juan Lin sejak tadi mengawasi dua wanita di koridor lantai atas. Dia melihat Lian Er berusaha berdiri dari lantai kemudian Lian Er mengangkat tangan kanannya untuk menampar Ah Nian ketika Ah Nian menoleh ke kanan kiri seolah kehilangan arah. Ah Nian bukan kehilangan arah, tapi dia mendengar langkah kaki Juan Lin yang kini berjalan dengan langkah cepat kemudian menepis tangan Lian Er. “Apa yang kamu lakukan!” bentak Juan Lin pada Lian Er. “Kamu tidak melihatnya? Hah? Gadis kotor ini berpura-pura lemah di depan semua orang, dia pasti berpura-pura buta!” jerit Lian Er pada Juan Lin. “Dia bahkan menggoda Tuan Muda Hwang! Dia gadis jahat!” ucap Lian Er lagi. “Apa kamu bilang? Pur

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 10 Serangan jantung

    “Tentu saja, katakan apa yang kamu inginkan?” tanya Juan Lin. Ah Nian tersenyum lalu menarik lepas lengan Juan Lin dari belakang pinggangnya. Ah Nian berjalan pelan menuju ke arah ranjang tanpa meraba-raba seperti gadis buta pada umumnya. Sampai di sana Ah Nian langsung melepaskan gaunnya dan menggantinya dengan gaun tidur yang sudah disiapkan di ranjang. Juan Lin tidak bisa menahan diri untuk tidak menelan ludahnya, tubuh mulus dan telanjang milik Ah Nian terlihat sangat cantik dan seksi. “Bagaimana dengan satu posisi di perusahaan?” pinta Ah Nian pada Juan Lin sambil mengikat tali gaun pada pinggang rampingnya. Ah Nian mendengar suara langkah kaki Juan Lin mendekat dan berhenti di belakang punggungnya. Ah Nian memutar badan menghadap ke arah Juan Lin. “Lalu?” tanya Juan Lin sambil menarik pinggang Ah Nian kembali ke dalam pelukannya. Juan Lin bisa merasakan betapa montoknya buah dada Ah Nian yang terasa kenyal dan sangat lembut saat dia memeluknya erat. “Tuan muda Lin tahu say

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31

Bab terbaru

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 87 Tamat

    ***Keluarga Hong panik sekali saat mengetahui bahwa Ah Nian ternyata adalah dalang dari semua kejadian, bahkan Ah Nian mengaku sudah membunuh Juan Lin. Mereka tentu saja tidak akan membiarkan menantu yang selama ini mereka unggulkan berada di balik jeruji besi. Apapun akan dilakukan untuk membebaskan Ah Nian.Hanya dengan proses persidangan beberapa kali Ah Nian pun kembali dibebaskan.Hwang Jun merasa sangat bahagia. Ah Nian tidak mendapat hukuman berat karena sedang hamil, dan juga karena melakukan semua tindakan itu lantaran perbuatan Juan Lin yang terus menindas dan mengancam Ah Nian untuk terus mengambil kesempatan menyetubuhinya. Hwang Jun memeluk Ah Nian dengan erat sekali, dia sangat bahagia mendengar kabar bahwa Ah Nian sedang hamil."Kamu harus mengatakan semuanya padaku! Apa kamu pikir aku akan diam saja? Kenapa malah melakukan semuanya seorang diri?" Tanya Hwang Jun.Ah Nian menyandarkan kepalanya di dada bidang Hwang Jun."Karena aku tidak ingin Tuan Muda Yelan yang ter

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 86 Akulah yang membalas mereka

    ***Hari demi hari telah berganti, bulan demi bulan begitu cepat berlalu.Ah Nian merasakan jarak begitu besar antara dirinya dengan Hwang Jun. Hampir tidak ada kemesraan lagi yang dia rasakan. Rumah tangga yang awalnya terasa begitu manis dan penuh cinta kini terasa sangat tawar.Meski sudah menghabiskan banyak waktu dengan duduk di perusahaan Yelan, Ah Nian tidak mampu menanggungnya lagi. "Maafkan aku, sepertinya aku memang harus menunjukkannya padamu, dan pada semua orang, tentang semua yang ingin kamu ketahui, alasannya hanya satu, karena aku mencintaimu Tuan Muda Hwang," bisik Ah Nian pada dirinya sendiri.Tanpa sepengetahuan Hwang Jun Ah Nian memutuskan untuk pergi seorang diri ke kantor polisi.Mendengar kabar dari kantor polisi bahwa Ah Nian berada di sana membuat Hwang Jun panik. "Sebenarnya apa yang dia simpan di dalam benaknya? Kenapa Ah Nian malah berada di kantor polisi?!" Keluhnya seraya bergegas pergi untuk menemuinya.Sampai di kantor polisi Hwang Jun menemui Ah Nian

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 85 Menemui Hua Mei

    "Siapa itu? Apakah putriku Lian er?" Tanyanya dengan kedua mata berbinar."Bukan, tamu Anda adalah Tuan Muda Hwang dari keluarga Hong," jawabnya.Hua Mei yang biasanya tidak pernah memiliki tamu berkunjung, dia merasa cemas karena Hwang Jun yang datang untuk menemuinya hari ini.Hua Mei dengan tangan diborgol berjalan menuju ke ruangan khusus untuk bertemu dengan Hwang Jun. Begitu Hua Mei duduk di kursi, Hwang Jun segera menunjukkan foto-foto di atas meja."Apa kamu mengenal pria ini?" Tanya Hwang Jun.Hua Mei menggelengkan kepalanya lalu membuang muka ke arah lain. Sekilas saat dia menatap foto tersebut memang ada kemiripan dengan Juan Lin putranya, tapi sebagai seorang ibu kandungnya, Hua Mei tahu pria di foto itu sama sekali bukan Juan Lin."Kamu yakin tidak mengenalnya?" Ulang Hwang Jun.Hua Mei menyipitkan matanya. Dia menatap Hwang Jun dengan tatapan mata meremehkan."Apa Tuan Muda Hwang pikir putraku sudah bangkit dari kuburnya untuk membalas dendam? Jika demikian maka ini adal

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 84 Pembunuhan Juan Lin

    ***Pada keesokan harinya. Ah Nian dan Hwang Jun menikmati sarapan bersama di sebuah restoran. Ah Nian mengenakan dress tanpa lengan berwarna merah dengan hiasan bunga-bunga kecil melingkar pada lingkar lehernya. Di bagian ujung gaunnya memiliki renda bermodel kelopak bunga mawar. Usai sarapan Ah Nian tampak termenung seperti sedang memikirkan sesuatu. Hwang Jun segera menyentuh jemari tangannya."Apa yang membuat kamu termenung?""Kira-kira siapa wanita yang menyamar sebagai aku? Tuan Muda Hwang, mungkinkah itu ...." Perkataan Ah Nian terhenti. Dia merasa ada seseorang yang sengaja mengambil bajunya di kediaman untuk mengelabui semua orang."Kamu tidak perlu memikirkannya lagi, jangan khawatir tentang masalah itu, aku sudah meminta seseorang untuk menyelidiki semuanya sampai tuntas," ujar Hwang Jun pada Ah Nian."Tuan Muda Hwang, aku hanya tidak ingin kamu meragukan ku, aku tidak ingin ada perselisihan antara kita berdua, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan jika Tuan Muda Hwan

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 83 Hukuman Hwang Jun

    "Kenapa kamu meminta orang datang untuk menyelamatkannya dan menggantinya dengan orang lain? Pria mabuk itu sama sekali bukan Juan Lin, memang dia mengenakan baju yang sama, tapi kenapa? Aku tidak mengerti ternyata kamu sendiri yang menyelamatkan sehingga Juan Lin bisa kabur, kamu mengurus identitas baru untuknya. Aku baru tahu ternyata kamu begitu berusaha dengan sekuat tenaga untuk membantu pria itu! Katakan apa alasannya padaku? Tidak perlu berpura-pura lagi! Apa jangan-jangan aku sudah salah mengenalimu?" Tanya Hwang Jun tiba-tiba.Spontan Ah Nian langsung mengangkat wajahnya. Ah Nian tidak mengerti dengan semua perkataan Hwang Jun."Aku????! Aku? Tuan Muda Hwang? Apa maksudnya?" Tanya Ah Nian dengan wajah kebingungan.Semua yang dikatakan Hwang Jun sama sekali tidak benar. Ah Nian bahkan tidak tahu apa-apa tentang Juan Lin yang masih hidup di luar sana.Hwang Jun sangat marah dia segera menghimpit tubuh telanjang Ah Nian kembali."Katakan dengan jujur atau aku buat kakimu tidak b

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 82 Tuduhan Hwang Jun

    "Nian, keluarga Hong sama sekali tidak memiliki niat untuk memisahkan antara ibu dan anak, memang sejak dahulu secara turun-temurun sebagai wanita yang akan menjadi calon Nyonya besar di keluarga besar kami harus mengikuti peraturan tersebut. Ibu muda yang baru saja melahirkan tidak diizinkan untuk merawat bayi-bayi mereka, mereka harus fokus merawat diri, dan ...." Hwang Jun tidak melanjutkan perkataannya.Ah Nian mengernyitkan keningnya, dia segera mengguncang lengan Hwang Jun di sebelahnya."Dan apa?" "Dan memiliki waktu lebih banyak untuk calon Tuan besar," tutur Hwang Jun seraya menaikkan kedua alisnya lalu melirik ke arah ayahnya.Ah Nian masih tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Hwang Jun."Jadi kalian harus memiliki lebih banyak waktu, setelah proses persalinan tentunya Ah Nian lelah, jadi tubuhnya yang lelah harus dipulihkan seperti sedia kala, milikilah waktu sebanyak mungkin untuk bersama bila perlu perjalanan bulan madu ke dua harus dilakukan," ujar Tuan Hong dengan san

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 81 Melahirkan

    Hwang Jun tertawa renyah, hal itu membuat Ah Nian merasa lega sekali. Sinar mata Hwang Jun dengan kilat tajam bagai pedang semalam, Ah Nian sangat berharap dia tidak akan pernah melihatnya kembali!"Orangku memang berhasil menangkapnya, tapi dia kabur pukul dua dini hari," Hwang Jun tidak berbicara omong kosong, dia juga menunjukkan pesan dari orang-orang yang dia tugaskan untuk menjaga Juan Lin."Ya, tentu saja, dia pasti sangat ketakutan setengah mati, siapa yang tidak tahu tentang Tuan Muda Yelan? Pasti Juan Lin sangat takut lantaran ulah keluarganya di masa lalu, dia pasti cemas dan berpikir akan mengalami nasib yang sama." Ah Nian meremas tangannya sendiri, jelas sekali kegelisahan tengah singgah di dalam hatinya saat ini."Tenanglah, masalah Juan Lin, aku yang akan mengurusnya, ini tidak ada kaitannya denganmu, Nian. Kamu hanya korban di sini," tuturnya untuk meyakinkan Ah Nian.Ah Nian menganggukkan kepalanya."Jangan sampai Tuan Muda Hwang kenapa-kenapa, aku tidak akan pernah

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 80 Ketakutan

    Ah Nian hanya menelan ludahnya sendiri ketika melihat sorot mata tajam yang sempat dia lihat sekilas pada kedua mata suaminya tatkala bertemu tatap dengannya satu menit yang lalu. Ah Nian langsung meremas baju tidur yang menutupi tubuhnya.Baru beberapa menit Hwang Jun pergi ke kamar mandi ponsel Hwang Jun di atas meja berdering nyaring.Ah Nian kaget sekali, dia langsung mengambilnya dan menjawab telepon. Biasanya Ah Nian juga menerima panggilan di ponsel Hwang Jun semenjak mereka menikah. Dan pikirnya itu telepon dari rekan kerja Hwang Jun seperti biasanya.Begitu mendengar suara di seberang sana, Ah Nian langsung memutuskan panggilan dan menaruh benda pipih tersebut kembali ke atas meja di sebelah ranjang.Ah Nian segera berpura-pura tidur seolah-olah tidak ada yang terjadi.Hwang Jun sudah selesai mandi, dia melihat Ah Nian meremas selimutnya.Hwang Jun pikir Ah Nian kedinginan hingga menggigil."Apa ac-nya terlalu dingin?" Tanya Hwang Jun seraya duduk di sebelah Ah Nian. Hwang Ju

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 79 Menemukan istri tercinta

    Melihat rekaman kamera dalam ruangan pertemuan tersebut sontak Hwang Jun terduduk lemas di kursi. "Jadi ini yang ingin kamu sembunyikan dariku? Apakah sikapmu berubah belakangan ini juga karena Juan Lin?" Tanya Hwang Jun pada dirinya sendiri. Hwang Jun mengusap wajahnya dengan perasaan gelisah. Dia segera menghapus semua data rekaman di ruangan pertemuan serta detik-detik ketika Ah Nian tiba-tiba ditarik paksa oleh Juan Lin.***Tiga jam kemudian, Hwang Jun tiba di rumahnya. Saat mencari istri tercintanya Hwang Jun melihat Ah Nian sedang duduk melamun di kursi teras samping.Hwang Jun berjalan lesu mendekatinya lalu duduk di sebelahnya dan langsung meletakkan kepalanya di atas pangkuan Ah Nian.Ini tidak seperti biasanya, setiap Hwang Jun bersikap berbeda selalu ada alasan kenapa pria itu melakukannya.Ah Nian merasa cemas dan takut, kedua telapak tangannya mengepal kuat dan dia tidak berani menyentuh tubuh atau kepala Hwang Jun yang biasanya dia belai dengan penuh kasih sayang.Hany

DMCA.com Protection Status