Share

Bab 6 Hukuman untuk Lian er

Penulis: Jackie Boyz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-27 18:09:23

“Dari nada dan ritme langkah kaki ini, pemiliknya adalah seorang gadis muda, bukan Hua Mei, Lian Er!” Gumam Ah Nian sambil mengulurkan tangannya menggenggam kenop pintu kamarnya lalu dengan cepat membuka pintu sehingga Lian Er langsung terjatuh ke lantai kamar Ah Nian.

“Ah! Lenganku! Gadis buta sialan! Awas saja, akh sakit sekali!” Lian Er menjerit sambil mengusap lengan kanannya yang memar karena terjatuh ke lantai

Ah Nian mengetukkan tongkatnya ke lantai lalu berjalan menjauh dari pintu.

“Nona Lian datang jauh-jauh ke ruangan ini, apakah ada hal penting yang ingin anda sampaikan?” Ah Nian bertanya dengan sopan.

Dengan susah payah, Lian Er segera bangkit dari lantai dan menunjuk wajah Ah Nian. “Hwang Jun terus menyebutmu di ruang makan, Papa memintaku memanggilmu untuk bergabung dengan kami!” ucapnya dengan tatapan penuh amarah, belum puas hanya menunjuk wajah Ah Nian, Lian Er pun menjambak rambut Ah Nian. “Satu hal lagi yang harus kamu ingat, berhati-hatilah jika mencari peluang untuk bersamanya! Kamu sama sekali tidak pantas! Aku tidak akan pernah mengizinkannya! Cepat turun, kamu hanya gadis cacat rendahan!” lanjutnya lalu mengibaskan rambut Ah Nian hingga Ah Nian hampir jatuh menabrak dinding di sebelahnya. Ah Nian meraba sekeliling tembok di sebelahnya, dia mendengar suara langkah kaki Lian Er yang berjalan menjauhi tangga. Tak lama kemudian, pelayan datang ke kamar Ah Nian untuk membantu Ah Nian turun ke lantai utama.

“Nona, saya disuruh mengantar anda ke ruang makan,” ucapnya.

"Tunggu sebentar,” kata Ah Nian sambil merapikan rambutnya yang berantakan. Dia meraba kepalanya, dan merasakan rambutnya sudah rapi. Ah Nian keluar dari kamarnya, saat Nuan hendak membantunya, Ah Nian segera menjauhkan lengannya.

“Tidak perlu, aku akan berjalan sendiri,” katanya pada Nuan.

“Ya, baiklah,” Nuan mengangguk sambil berjalan di samping Ah Nian.

Juan Lin mendengar suara percakapan antara Ah Nian dan Nuan karena kamarnya tidak jauh dari kamar Ah Nian. Juan Lin mengintip lalu keluar pintu. Saat melewati Juan Lin, Ah Nian bisa mencium bau minuman keras. Juan Lin melipat tangannya sambil bersandar di dinding, pria itu berniat menghalangi langkah Ah Nian. Juan Lin bisa melihat sosok Ah Nian yang kini mengenakan gaun berwarna pink, rambut panjang bergelombang Ah Nian diikat di belakang kepalanya dengan sebuah pita. Wajahnya terlihat lembut dan manis dengan polesan sederhana.

“Siapa dia?” Juan Lin bertanya pada Nuan si pembantu rumah tangga.

“Nona Ah Nian, Tuan Wei yang membawanya,” jawab Nuan.

“Si tua bangka miskin itu membawa seorang wanita muda ke rumah ini, bukankah dia seharusnya sadar diri?” Juan Lin bertanya dengan mata penuh kebencian.

Ah Nian hanya diam saja, ia hendak melanjutkan berjalan namun Juan Lin menghalanginya dengan mengangkat salah satu kakinya dan meletakkannya di pagar pembatas koridor lantai atas.

“Tuan Muda Lin, jangan biarkan Tuan Wei memarahimu karena aku terlambat,” ucap Ah Nian pada Juan Lin.

“Hahahahaha! Kamu pikir kamu siapa? Simpanannya? Hah?! Si tua bangka yang tidak sadar diri itu sangat menyebalkan! Dia berani membawa wanita lain kembali ke rumah ini padahal dia sendiri hanya menumpang!” ujar Juan Lin tepat di depan wajah Ah Nian. “Sebaiknya kamu keluar dari rumah ini, atau kamu akan menyesal!” Ancam Juan Lin sambil menepuk bahu Ah Nian dengan jari telunjuknya.

Ah Nian menggigit bibirnya, jika Nuan tidak ada di sana, dia akan mendorong Juan Lin menjauh darinya. Ah Nian tidak mungkin menunjukkan kalau dirinya memberontak di hadapan Nuan.

“Tuan Muda Lin, saya bukan simpanan Tuan Wei, saya putrinya,” jawab Ah Nian dengan suara rendah. Juan Lin melihat tongkat di tangan Ah Nian.

“Apakah kamu buta?” Juan Lin bertanya dengan tatapan mata tidak percaya. Juan Lin pun melambaikan telapak tangannya di depan wajah Ah Nian untuk memeriksa.

Ah Nian menjawab dengan anggukan kecil.

Tiba-tiba Juan Lin teringat saat masih kecil, Wei Zhang pernah membawa Ah Nian ke perusahaan dan Juan Lin melihat Ah Nian kecil yang begitu cantik saat itu. Juan Lin penasaran dan tertarik untuk mengenalnya di masa lalu.

“Aneh sekali, kenapa dia tiba-tiba menjadi buta? Saya ingat gadis kecil dari masa lalu itu dan dia tidak buta,” bisik Juan Lin dalam hatinya.

Ah Nian bisa merasakan amarah dari suara nafas Juan Lin, namun nafas yang didengarnya kini tidak secepat sebelumnya. “Kemarahan Juan Lin mereda secepat itu?” bisik dalam hati Ah Nian.

Ah Nian bisa merasakan wajah Juan Lin mendekat padanya. Ah Nian segera berjalan mundur menjauhi Juan Lin.

“Putri si Tua Bangka? Ah, sepertinya aku ingat, kamu adalah gadis kecil yang…” ucapnya sambil tersenyum cerah, perkataan Juan Lin disela oleh perkataan Ah Nian.

“Maaf Tuan Muda Lin, saya terlambat,” Ah Nian mengucapkan selamat tinggal pada Juan Lin sambil membungkuk sopan.

Mau tidak mau, Juan Lin langsung memberi jalan kepada Ah Nian.

Saat berjalan melewatinya, Juan Lin langsung berbisik di telinga Ah Nian. “Sepertinya sesuatu yang menarik akan terjadi di rumah ini,” bisik Juan Lin pada Ah Nian. Bisikan di telinga Ah Nian membuat bulu kuduk Ah Nian merinding. Ah Nian meremas tongkatnya sambil menelan ludahnya tanpa berhenti berjalan. Nuan berada di sebelah Ah Nian terus memperhatikan tingkah laku Juan Lin. Nuan juga bisa melihat kegelisahan dari ekspresi wajah Ah Nian.

“Juan Lin sepertinya tertarik padaku, kalau begitu, sepertinya aku bisa menggunakan dia sebagai alat untuk menghancurkan penghuni di kediaman ini!” bisik dalam hati Ah Nian.

“Nona, aku bisa berjaga di luar pintu kamar malam ini untuk berjaga-jaga, Nona sepertinya khawatir dengan tindakan Tuan Muda Lin barusan, dia memang suka minum dan pulang dalam keadaan mabuk, tapi setahuku dia belum pernah membawa pulang wanita,” ujar Nuan pada Ah Nian.

“Apakah menurutmu dia akan melecehkanku saat aku sendirian di kamar? Sepertinya kamu terlalu meremehkan Tuan Muda Lin,” ucap Ah Nian dengan senyuman tipis di sudut bibirnya. Langkah kakinya tidak jauh dari Juan Lin. Dan Ah Nian sengaja mengatakan itu karena dia yakin Juan Lin bisa mendengar semua percakapan antara dia dan Nuan barusan.

Nuan menggeleng cepat, ia segera menundukkan kepalanya dalam-dalam. “Maafkan saya! Saya tidak bermaksud bicara seperti itu!” ralat Nuan dengan cepat

Bab terkait

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 7 Makan malam di kediaman keluarga Hua

    Tebakan Ah Nian benar, Juan Lin mendengar semua yang dikatakannya dan langsung berkata, “Pelayan sialan! Apa yang kamu katakan tentangku, hah?” bentaknya pada Nuan dari posisi berdiri. Juan Lin meremas pagar lantai atas dengan tangan kanannya. Dia ingin mengejar dan memarahi Nuan tapi tidak bisa karena mabuk. Ah Nian tidak menjawab, dia hanya terus berjalan menuju lantai utama. Sampai di lantai utama, Ah Nian segera bertanya pada Nuan. “Di mana letak ruang makan?” tanyanya pada Nuan. “Bolehkah saya membantu Nona untuk memimpin jalan? Saya tidak cukup pandai, takutnya salah arah kalau hanya menunjukkan dengan kata-kata,” ucap Nuan. Ah Nian menganggukkan kepalanya, dia mengulurkan lengan kirinya pada Nuan. Nuan segera menuntunnya menuju ke ruang makan. Ah Nian dengan cepat bisa membaca di mana letak ruang makan di kediaman megah tersebut. Samar-samar Ah Nian bisa mendengar suara percakapan antara Hwang Jun dan Wei Zhang dari arah ruang makan dan suara tersebut semakin terdengar jel

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 8 Berpura-pura tidak berdaya

    Ah Nian hanya menoleh ke samping ketika Hwang Jun hampir melewatinya, mengiranya Hwang Jun akan berlalu pergi tapi ternyata Hwang Jun malah berhenti tepat di sebelahnya. Ah Nian tidak ingin terjadi kesalahpahaman, Ah Nian segera mengambil langkah menjauh dari Hwang Jun dengan tergesa-gesa. Hwang Jun menatap ke belakang, dia tidak tahu kalau Lian Er mengawasi dari kejauhan. Hwang Jun tanpa ragu mengejar dan mencekal pergelangan tangan Ah Nian. Ah Nian langsung menarik tangannya tetapi Hwang Jun tidak bersedia melepaskannya. “Tuan Muda Hwang, jangan sampai membuat orang salah paham padaku, apa kamu sama sekali tidak tahu tujuan Tuan Wei dan Nyonya Hua mengundang Anda datang ke sini?” tanya Ah Nian pada Hwang Jun. Ah Nian tahu kalau Lian Er mengawasi dari teras rumah. Karena Hwang Jun tidak segera melepaskan pergelangan tangan Ah Nian kembali membuka kata, “Lian Er memperhatikanmu, cepat lepaskan genggaman tanganmu!” perintah Ah Nian pada Hwang Jun. “Jangan berbohong, pasti hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 9 Gadis kecil di masa lalu

    “Akh sakit sekali! Lagi-lagi kamu sengaja menghindar! Apa jangan-jangan kamu hanya berpura-pura buta di depan semua orang?” hardik Lian Er pada Ah Nian. Ah Nian berpura-pura terkejut, dia segera membungkuk dan menggapai ke sekitar untuk membantunya. “Nona Lian, apa yang terjadi?” tanya Ah Nian padanya. Juan Lin sejak tadi mengawasi dua wanita di koridor lantai atas. Dia melihat Lian Er berusaha berdiri dari lantai kemudian Lian Er mengangkat tangan kanannya untuk menampar Ah Nian ketika Ah Nian menoleh ke kanan kiri seolah kehilangan arah. Ah Nian bukan kehilangan arah, tapi dia mendengar langkah kaki Juan Lin yang kini berjalan dengan langkah cepat kemudian menepis tangan Lian Er. “Apa yang kamu lakukan!” bentak Juan Lin pada Lian Er. “Kamu tidak melihatnya? Hah? Gadis kotor ini berpura-pura lemah di depan semua orang, dia pasti berpura-pura buta!” jerit Lian Er pada Juan Lin. “Dia bahkan menggoda Tuan Muda Hwang! Dia gadis jahat!” ucap Lian Er lagi. “Apa kamu bilang? Pur

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 10 Serangan jantung

    “Tentu saja, katakan apa yang kamu inginkan?” tanya Juan Lin. Ah Nian tersenyum lalu menarik lepas lengan Juan Lin dari belakang pinggangnya. Ah Nian berjalan pelan menuju ke arah ranjang tanpa meraba-raba seperti gadis buta pada umumnya. Sampai di sana Ah Nian langsung melepaskan gaunnya dan menggantinya dengan gaun tidur yang sudah disiapkan di ranjang. Juan Lin tidak bisa menahan diri untuk tidak menelan ludahnya, tubuh mulus dan telanjang milik Ah Nian terlihat sangat cantik dan seksi. “Bagaimana dengan satu posisi di perusahaan?” pinta Ah Nian pada Juan Lin sambil mengikat tali gaun pada pinggang rampingnya. Ah Nian mendengar suara langkah kaki Juan Lin mendekat dan berhenti di belakang punggungnya. Ah Nian memutar badan menghadap ke arah Juan Lin. “Lalu?” tanya Juan Lin sambil menarik pinggang Ah Nian kembali ke dalam pelukannya. Juan Lin bisa merasakan betapa montoknya buah dada Ah Nian yang terasa kenyal dan sangat lembut saat dia memeluknya erat. “Tuan muda Lin tahu say

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 11 Bermalam di kamar Ah Nian

    “Saya tidak melakukan apa-apa, saya hanya menunjukkan pada Tuan muda Lin bahwa hubungan antara kita berdua sungguh tidak mungkin, Tuan muda Lin jangan salah paham, kejadian pada malam ini sebaiknya tidak terulang lagi. Nyonya Hua bisa marah besar. Tuan muda Lin, sudah larut malam, Tuan muda Lin seharusnya tidur di kamar terpisah dengan saya,” ucap Ah Nian sambil menggeliat di bawah himpitan tubuh Juan Lin.“Tidak ada gunanya, Mama sudah terlanjur berpikir aku tidur denganmu, aku akan memintanya untuk menikahkan ku denganmu,” ucap Juan Lin dengan sungguh-sungguh lalu berniat menarik tali gaun Ah Nian.Ah Nian langsung menahan tangan Juan Lin. “Saya yakin Tuan muda Lin bukan tipe orang yang akan mengingkari janjinya, saya juga demikian, saya akan melayani Tuan muda Lin dengan sepenuh hati setelah Tuan muda Lin membuktikan semua yang Tuan muda Lin janjikan sebelumnya,” bisik Ah Nian pada Juan Lin.“Kamu begitu pandai memenangkan hatiku, aku tidak bisa mengalahkan mu,” balas Juan Lin sera

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 12 Ah Nian hanya berpura-pura buta?

    Nuan memiringkan kepalanya, dia pikir Ah Nian tidak bisa melihat apa yang dia lakukan barusan. Tapi lagi-lagi perkataan Ah Nian barusan membuatnya tercengang. “Baik, Nona,” jawab Nuan dengan patuh. Sekitar satu jam berikutnya, Ah Nian sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Sopir yang diperintahkan Hwang Jun mengantarkan Ah Nian ke sana. Sampai di depan ruangan kerja Hwang Jun, ternyata Wei Zhang, Hua Mei dan Lian Er juga sudah menunggu. “Nona Nian, maaf sudah merepotkan mu untuk datang ke rumah sakit, sepertinya Nona Lian tidak percaya bahwa kedua mata Nona Nian sungguh tidak bisa melihat,” ucap Hwang Jun pada Ah Nian. Ah Nian menganggukkan kepalanya, dia tidak mengatakan apa-apa. Tidak hanya Hwang Jun yang melakukan pemeriksaan terhadap Ah Nian, tapi tiga dokter lain juga diundang untuk datang dan memeriksa Ah Nian demi membuktikan bahwa Hwang Jun tidak mengada-ada tentang kondisi Ah Nian. “Bagaimana? Apakah Tuan Wei dan Nyonya Hua sudah melihat? Kedua mata Nona Nian su

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 13 Keperawanan mu adalah milikku!

    Hwang Jun cukup terkejut dengan tindakan Ah Nian, dia sama sekali tidak menyangka Ah Nian berani memancingnya sampai sejauh ini. Situasi sudah terlanjur tegang. Karena Hwang Jun juga sangat menyukai Ah Nian Hwang Jun sengaja membalas dan tidak berniat menahan diri untuk tidak berbuat lebih jauh. Hwang Jun meletakkan tongkat Ah Nian dari genggaman tangannya lalu menahan pinggang ramping Ah Nian untuk tetap tinggal dan merapat pada tubuhnya. Ah Nian spontan menyudahi ciuman bibirnya dan menggeliat untuk mencoba melepaskan diri tapi Hwang Jun tidak berencana melepaskan tubuh Ah Nian. Ah Nian tidak berpikir Hwang Jun akan melakukan tindakan lebih jauh. “Saya pikir Dokter Hwang yang terhormat tidak akan berani bertindak kurang ajar tapi sepertinya penilaianku salah,” sindir Ah Nian dengan ekspresi kesal disertai pukulan kecil kedua tangannya pada dada Hwang Jun. Hwang Jun mengukir senyum manis pada bibirnya lalu membisikkan sesuatu pada telinga Ah Nian sambil tetap mendekapnya."Nona

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 14 Merayu Juan Lin

    "Situasi barusan bukan peristiwa untuk dilupakan begitu saja, jika kamu berkeras mengelak dengan segala macam alasan maka jangan salahkan aku kalau aku melakukan lebih jauh lagi dan mengulanginya berkali-kali untuk membuatmu yakin bahwa aku sadar penuh atas tindakanku," tegas Hwang Jun seraya memeluk erat tubuh Ah Nian. Ah Nian menyandar pasrah, air matanya mulai mengalir, disentuhnya pipi Hwang Jun dengan telapak tangannya. Baru saja dia menyerahkan tubuhnya dan bertaruh dengan seluruh hidupnya bahwa Hwang Jun sungguh-sungguh mencintai dan bersedia melakukan apapun untuk memperjuangkannya. "Aku harap ini bukan mimpi, Tuan Muda Hwang ...." Hwang Jun menganggukkan kepalanya lalu melumat lembut bibir Ah Nian sejenak. "Tentu saja, apapun keputusan dan tindakanmu di rumah itu, aku akan ada di belakang punggungmu untuk menguatkan mu, aku sangat mencintaimu Nian," bisik Hwang Jun. Ah Nian tahu Hwang Jun adalah pria terhormat dan selalu perhatian padanya. Hanya saja di masa lalu Ah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31

Bab terbaru

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 87 Tamat

    ***Keluarga Hong panik sekali saat mengetahui bahwa Ah Nian ternyata adalah dalang dari semua kejadian, bahkan Ah Nian mengaku sudah membunuh Juan Lin. Mereka tentu saja tidak akan membiarkan menantu yang selama ini mereka unggulkan berada di balik jeruji besi. Apapun akan dilakukan untuk membebaskan Ah Nian.Hanya dengan proses persidangan beberapa kali Ah Nian pun kembali dibebaskan.Hwang Jun merasa sangat bahagia. Ah Nian tidak mendapat hukuman berat karena sedang hamil, dan juga karena melakukan semua tindakan itu lantaran perbuatan Juan Lin yang terus menindas dan mengancam Ah Nian untuk terus mengambil kesempatan menyetubuhinya. Hwang Jun memeluk Ah Nian dengan erat sekali, dia sangat bahagia mendengar kabar bahwa Ah Nian sedang hamil."Kamu harus mengatakan semuanya padaku! Apa kamu pikir aku akan diam saja? Kenapa malah melakukan semuanya seorang diri?" Tanya Hwang Jun.Ah Nian menyandarkan kepalanya di dada bidang Hwang Jun."Karena aku tidak ingin Tuan Muda Yelan yang ter

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 86 Akulah yang membalas mereka

    ***Hari demi hari telah berganti, bulan demi bulan begitu cepat berlalu.Ah Nian merasakan jarak begitu besar antara dirinya dengan Hwang Jun. Hampir tidak ada kemesraan lagi yang dia rasakan. Rumah tangga yang awalnya terasa begitu manis dan penuh cinta kini terasa sangat tawar.Meski sudah menghabiskan banyak waktu dengan duduk di perusahaan Yelan, Ah Nian tidak mampu menanggungnya lagi. "Maafkan aku, sepertinya aku memang harus menunjukkannya padamu, dan pada semua orang, tentang semua yang ingin kamu ketahui, alasannya hanya satu, karena aku mencintaimu Tuan Muda Hwang," bisik Ah Nian pada dirinya sendiri.Tanpa sepengetahuan Hwang Jun Ah Nian memutuskan untuk pergi seorang diri ke kantor polisi.Mendengar kabar dari kantor polisi bahwa Ah Nian berada di sana membuat Hwang Jun panik. "Sebenarnya apa yang dia simpan di dalam benaknya? Kenapa Ah Nian malah berada di kantor polisi?!" Keluhnya seraya bergegas pergi untuk menemuinya.Sampai di kantor polisi Hwang Jun menemui Ah Nian

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 85 Menemui Hua Mei

    "Siapa itu? Apakah putriku Lian er?" Tanyanya dengan kedua mata berbinar."Bukan, tamu Anda adalah Tuan Muda Hwang dari keluarga Hong," jawabnya.Hua Mei yang biasanya tidak pernah memiliki tamu berkunjung, dia merasa cemas karena Hwang Jun yang datang untuk menemuinya hari ini.Hua Mei dengan tangan diborgol berjalan menuju ke ruangan khusus untuk bertemu dengan Hwang Jun. Begitu Hua Mei duduk di kursi, Hwang Jun segera menunjukkan foto-foto di atas meja."Apa kamu mengenal pria ini?" Tanya Hwang Jun.Hua Mei menggelengkan kepalanya lalu membuang muka ke arah lain. Sekilas saat dia menatap foto tersebut memang ada kemiripan dengan Juan Lin putranya, tapi sebagai seorang ibu kandungnya, Hua Mei tahu pria di foto itu sama sekali bukan Juan Lin."Kamu yakin tidak mengenalnya?" Ulang Hwang Jun.Hua Mei menyipitkan matanya. Dia menatap Hwang Jun dengan tatapan mata meremehkan."Apa Tuan Muda Hwang pikir putraku sudah bangkit dari kuburnya untuk membalas dendam? Jika demikian maka ini adal

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 84 Pembunuhan Juan Lin

    ***Pada keesokan harinya. Ah Nian dan Hwang Jun menikmati sarapan bersama di sebuah restoran. Ah Nian mengenakan dress tanpa lengan berwarna merah dengan hiasan bunga-bunga kecil melingkar pada lingkar lehernya. Di bagian ujung gaunnya memiliki renda bermodel kelopak bunga mawar. Usai sarapan Ah Nian tampak termenung seperti sedang memikirkan sesuatu. Hwang Jun segera menyentuh jemari tangannya."Apa yang membuat kamu termenung?""Kira-kira siapa wanita yang menyamar sebagai aku? Tuan Muda Hwang, mungkinkah itu ...." Perkataan Ah Nian terhenti. Dia merasa ada seseorang yang sengaja mengambil bajunya di kediaman untuk mengelabui semua orang."Kamu tidak perlu memikirkannya lagi, jangan khawatir tentang masalah itu, aku sudah meminta seseorang untuk menyelidiki semuanya sampai tuntas," ujar Hwang Jun pada Ah Nian."Tuan Muda Hwang, aku hanya tidak ingin kamu meragukan ku, aku tidak ingin ada perselisihan antara kita berdua, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan jika Tuan Muda Hwan

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 83 Hukuman Hwang Jun

    "Kenapa kamu meminta orang datang untuk menyelamatkannya dan menggantinya dengan orang lain? Pria mabuk itu sama sekali bukan Juan Lin, memang dia mengenakan baju yang sama, tapi kenapa? Aku tidak mengerti ternyata kamu sendiri yang menyelamatkan sehingga Juan Lin bisa kabur, kamu mengurus identitas baru untuknya. Aku baru tahu ternyata kamu begitu berusaha dengan sekuat tenaga untuk membantu pria itu! Katakan apa alasannya padaku? Tidak perlu berpura-pura lagi! Apa jangan-jangan aku sudah salah mengenalimu?" Tanya Hwang Jun tiba-tiba.Spontan Ah Nian langsung mengangkat wajahnya. Ah Nian tidak mengerti dengan semua perkataan Hwang Jun."Aku????! Aku? Tuan Muda Hwang? Apa maksudnya?" Tanya Ah Nian dengan wajah kebingungan.Semua yang dikatakan Hwang Jun sama sekali tidak benar. Ah Nian bahkan tidak tahu apa-apa tentang Juan Lin yang masih hidup di luar sana.Hwang Jun sangat marah dia segera menghimpit tubuh telanjang Ah Nian kembali."Katakan dengan jujur atau aku buat kakimu tidak b

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 82 Tuduhan Hwang Jun

    "Nian, keluarga Hong sama sekali tidak memiliki niat untuk memisahkan antara ibu dan anak, memang sejak dahulu secara turun-temurun sebagai wanita yang akan menjadi calon Nyonya besar di keluarga besar kami harus mengikuti peraturan tersebut. Ibu muda yang baru saja melahirkan tidak diizinkan untuk merawat bayi-bayi mereka, mereka harus fokus merawat diri, dan ...." Hwang Jun tidak melanjutkan perkataannya.Ah Nian mengernyitkan keningnya, dia segera mengguncang lengan Hwang Jun di sebelahnya."Dan apa?" "Dan memiliki waktu lebih banyak untuk calon Tuan besar," tutur Hwang Jun seraya menaikkan kedua alisnya lalu melirik ke arah ayahnya.Ah Nian masih tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Hwang Jun."Jadi kalian harus memiliki lebih banyak waktu, setelah proses persalinan tentunya Ah Nian lelah, jadi tubuhnya yang lelah harus dipulihkan seperti sedia kala, milikilah waktu sebanyak mungkin untuk bersama bila perlu perjalanan bulan madu ke dua harus dilakukan," ujar Tuan Hong dengan san

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 81 Melahirkan

    Hwang Jun tertawa renyah, hal itu membuat Ah Nian merasa lega sekali. Sinar mata Hwang Jun dengan kilat tajam bagai pedang semalam, Ah Nian sangat berharap dia tidak akan pernah melihatnya kembali!"Orangku memang berhasil menangkapnya, tapi dia kabur pukul dua dini hari," Hwang Jun tidak berbicara omong kosong, dia juga menunjukkan pesan dari orang-orang yang dia tugaskan untuk menjaga Juan Lin."Ya, tentu saja, dia pasti sangat ketakutan setengah mati, siapa yang tidak tahu tentang Tuan Muda Yelan? Pasti Juan Lin sangat takut lantaran ulah keluarganya di masa lalu, dia pasti cemas dan berpikir akan mengalami nasib yang sama." Ah Nian meremas tangannya sendiri, jelas sekali kegelisahan tengah singgah di dalam hatinya saat ini."Tenanglah, masalah Juan Lin, aku yang akan mengurusnya, ini tidak ada kaitannya denganmu, Nian. Kamu hanya korban di sini," tuturnya untuk meyakinkan Ah Nian.Ah Nian menganggukkan kepalanya."Jangan sampai Tuan Muda Hwang kenapa-kenapa, aku tidak akan pernah

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 80 Ketakutan

    Ah Nian hanya menelan ludahnya sendiri ketika melihat sorot mata tajam yang sempat dia lihat sekilas pada kedua mata suaminya tatkala bertemu tatap dengannya satu menit yang lalu. Ah Nian langsung meremas baju tidur yang menutupi tubuhnya.Baru beberapa menit Hwang Jun pergi ke kamar mandi ponsel Hwang Jun di atas meja berdering nyaring.Ah Nian kaget sekali, dia langsung mengambilnya dan menjawab telepon. Biasanya Ah Nian juga menerima panggilan di ponsel Hwang Jun semenjak mereka menikah. Dan pikirnya itu telepon dari rekan kerja Hwang Jun seperti biasanya.Begitu mendengar suara di seberang sana, Ah Nian langsung memutuskan panggilan dan menaruh benda pipih tersebut kembali ke atas meja di sebelah ranjang.Ah Nian segera berpura-pura tidur seolah-olah tidak ada yang terjadi.Hwang Jun sudah selesai mandi, dia melihat Ah Nian meremas selimutnya.Hwang Jun pikir Ah Nian kedinginan hingga menggigil."Apa ac-nya terlalu dingin?" Tanya Hwang Jun seraya duduk di sebelah Ah Nian. Hwang Ju

  • Tuan Muda Menikahi Gadis Buta Yang Disia-siakan   Bab 79 Menemukan istri tercinta

    Melihat rekaman kamera dalam ruangan pertemuan tersebut sontak Hwang Jun terduduk lemas di kursi. "Jadi ini yang ingin kamu sembunyikan dariku? Apakah sikapmu berubah belakangan ini juga karena Juan Lin?" Tanya Hwang Jun pada dirinya sendiri. Hwang Jun mengusap wajahnya dengan perasaan gelisah. Dia segera menghapus semua data rekaman di ruangan pertemuan serta detik-detik ketika Ah Nian tiba-tiba ditarik paksa oleh Juan Lin.***Tiga jam kemudian, Hwang Jun tiba di rumahnya. Saat mencari istri tercintanya Hwang Jun melihat Ah Nian sedang duduk melamun di kursi teras samping.Hwang Jun berjalan lesu mendekatinya lalu duduk di sebelahnya dan langsung meletakkan kepalanya di atas pangkuan Ah Nian.Ini tidak seperti biasanya, setiap Hwang Jun bersikap berbeda selalu ada alasan kenapa pria itu melakukannya.Ah Nian merasa cemas dan takut, kedua telapak tangannya mengepal kuat dan dia tidak berani menyentuh tubuh atau kepala Hwang Jun yang biasanya dia belai dengan penuh kasih sayang.Hany

DMCA.com Protection Status