Share

Kecemburuan yang Tak terkendalikan

"Darimana?"

Zahra takut-takut pada suaminya, dia meneguk saliva kasar sembari mengerjap beberapa kali–akibat perasaan tidak tenang dan terancam.

"Jawab," dingin Zein, mendekat ke arah Zahra–semakin mengikis jarak antara keduanya.

"Aku … ke makam Nenek," cicit Zahra pada akhirnya, menatap ragu pada Zein.

"Ditemani oleh Raka?" dingin Zein. Dia tidak bertanya, melainkan menyindir sang istri.

Zahra menggelengkan kepala. "Paman datang sendiri. Bukan aku yang meminta."

"Tidak mungkin dia tahu kau ke makam kalau kau tidak menghubunginya." Zein berkata dengan nada rendah tetapi menggeram halus, tatapannya semakin dingin–tajam seolah belati yang siap mengiris-iris daging Zahra, "kau semakin dekat dengannya dan kuperhatikan kau lebih nyaman bersama Raka dibandingkan denganku. Apa kau jatuh cinta padanya?"

Zahra kembali menggelengkan kepala, begitu kuat dengan mata melebar karena kaget sekaligus tak percaya pada perkataan Zein. "Aku-- aku tidak jatuh cinta pada Paman. Sungguh, dia datang k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Eva Arini Devi
hadech, , masa aja labil kek ABG ga belajar dari pengalaman
goodnovel comment avatar
nor Ain
loooo kok gtu pak zein.. zahra bakal takut loohhhh jika begitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status