Share

Sebuah Kalung Rahasia

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Zahra begitu kaget, tergelonjak saat seseorang memeluk tubuhnya dari arah belakang. Dia tahu itu Zein, akan tetapi masalahnya ada Alana di sini!

"Su-suami," tegur Zahra malu-malu, melirik gugup ke arah Alana lalu menatap penuh peringatan pada Zein.

"Kenapa, Hum?" Zein berdehem rendah dan berat, mengecup pundak Zahra lalu mengeratkan pelukan pada Zahra.

Hari ini Zein sangat jauh cinta pada Zahra, rasanya dia ingin terus-terusan memeluk istrinya. Seandainya dia bisa ke masa lalu, Zein akan menemui dirinya dahulu–dirinya yang telah menyia-nyiakan Zahra demi perempuan berbisa. Lalu setelah menemui dirinya di masa itu, Zein akan menonjok wajahnya hingga babak belur. Demi Tuhan! Zein dendam pada dirinya di masa itu.

"Ekhm." Alana berdehem pelan, buru-buru berdiri kemudian segera menghadap tuan dan nyonya-nya. "Sepertinya saya menganggu. Saya pamit, Tuan dan Nyonya," ucap Alana salah tingkah sendiri, membungkuk pada Zahra dan Zein lalu segera keluar dari ruangan tersebut.

"Ck, dia mema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Eva Arini Devi
PD amit tuh pelakor ...
goodnovel comment avatar
nor Ain
ahhhh perasan sekali ular itu. tntu2nya akan dikalungkan di leher zahra semasa festival ini. btul ngak thur hahahaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Kecemburuan

    "Karena Kak Zein memberitahuku, kalung itu ia siapkan untuk melamarku."Zahra kembali menoleh pada perempuan yang berdiri di sebelahnya. Dia tersenyum tipis kemudian menepuk pelan pundak Deana. Lalu tanpa mengatakan apa-apa, Zahra beranjak dari sana.Zahra ingin sehelai tak terpengaruh oleh perkataan Deana. Akan tetapi dia tidak suka tulip, kalung yang Zein buat memiliki bandul tulip. Mungkinkah kalung tersebut untuk perempuan lain? Bukan dia ataupun Deana."Cih, dasar perempuan angkuh." Deana bersedekap, menatap punggung Zahra yang menjauh dengan tampang muka dingin. Dia kesal melihat respon Zahra, tetap tenang padahal Deana sudah berusaha setengah mati untuk memancing-mancing. Namun, tidak apa-apa. Zahra pergi dari sini dan ini kesempatan Deana bergerak sebagai pasangan Zein. Zein mendekat ke tempatnya tadi, mengerutkan kening karena tak menemukan Zahra di sana. Zein berharap ketika dia selesai, Zahra akan menyambutnya. Namun, kemana istrinya? "Kak Zein." Deana buru-buru mendekat

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Perisai Zein

    "Maksudmu kalung di lehermu, Sweetheart?" Zahra menoleh cepat ke lehernya, menemukan kalung indah dengan bandul bunga tulip yang dia maksud. Hah?! Bagaimana bisa ada di lehernya? Zahra mendongak pada Zein, menatap suaminya dengan air muka tak percaya. "Bagaimana bi-bisa?" tanya Zahra, kembali merunduk pada leher untuk melihat benda indah yang mengalung di sana. Sangat cantik! Senyuman Zahra hampir saja terbit, akan tetapi kembali ia sembunyikan saat melihat bandulnya. Setangkai bunga tulip pink muda. Kenapa? Zein mendekat pada Zahra, satu tangannya memeluk pinggang istrinya kemudian satu lagi ia ulurkan untuk mengangkat dagu sang istri. Tatapan mata Zein begitu dalam, menghunus tepat kepada manik indah sang istri. "Istriku sangat menyukai bunga. Tetapi ada satu jenis bunga cantik yang tak bisa berdekatan dengannya. Bunga tulip." Zein terus menatap manik indah Zahra, semakin dia tenggelam pada keindahan sorot itu semakin Zein mendekatkan wajahnya pada Zahra. "Beberapa tahun yang l

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Ada dipihak Zein

    "Ayah, Stop!" Seketika Zein pul senyum, menaikkan turunkan alis untuk meledek Lucas yang terlihat menggantungkan tangan–tak jadi memukul wajah Zein. Zahra buru-buru menghampiri ayahnya, langsung menjauhkan ayahnya dari suaminya. Kening Zahra mengerut, tak percaya jika ayahnya berniat mencelakai suaminya. Maksud Zahra, ada masalah apa sehingga ayahnya terlihat sangat marah?"Ayah kenapa ingin memukul Zein?" tanya Zahra, menatap ayahnya dengan kerutan di kening. Sedangkan Zein, dia berdiri lalu segera bersembunyi di belakang Zahra–dia memeluk pinggang istrinya, berpura-pura takut supaya semakin membuat Lucas kesal. "Ayah bukan ingin, Wife. Tetapi dia telah memukulku," ucap Zein serak, nada rendah yang membuat siapapun iba mendengarnya. Zahra seketika menoleh ke belakang, memperhatikan wajah suaminya yang memang ada bagian memar. Zahra sepenuhnya menghadap Zein, mengulurkan tangan untuk mengusap sudut bibir sang suami yang robek sedikit. "Apa ini sakit, Zein?" tanya Zahra lembut.

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Zein si Tukang Jodoh

    "Kebetulan dia sedang hamil, bukan?"Lucas terdiam, menatap putrinya dengan mata melebar. Bukan menyangkal ataupun takut, tetapi kagum dengan putrinya sendiri. I-ini seperti Zahra yang dulu, lembut tetapi tegas. Akan tetapi Zahra yang baru tak hilang sama sekali, sangat terbuka dan berani. "Kau benar, Aurelia sayang," ucap Lucas pada akhirnya. "Ayah keliru, maafkan ayah, Zein," lanjut Lucas pada Zein, menatap lelaki dingin tersebut dengan sorot menyesal. Namun, bukan Zein namanya jika tak tengil dan menyebalkan. Alih-alih mengangguk atau memaafkan, pria itu malah menarekan pipi sebelah kanan ke arah Lucas–isyarat supaya Lucas memukulnya. "Masih ada tempat di sini. Silahkan pukul," ucap Zein enteng. "Ck, kau sangat menyebalkan, Nak." Lucas menatap Zein sinis, menghela napas lalu segera berdiri. "Meskipun begitu, Ayah tetap menunggu bukti darimu, Zein. Ayah tidak mau ada yang memanfaatkan situasi ini dan membuat Aureliaku terluka. Paham?" dingin Lucas di akhir kalimat, menatap penu

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Titisan Menyebalkan

    Zahra sangat menikmati hari ini karena dia dibolehkan libur kerja oleh Zein sehingga Zahra bisa menghabiskan waktu dengan kedua putranya. Zahra menepati janji pada kedua putranya dengan bermain seharian bersama keduanya. Sekarang Zahra, Zein dan kedua putranya menuju kediaman Yudistia–mansion ayahnya. Ayahnya ingin mengadakan makan malam keluarga. Awalnya Zahra sangat senang dan bahagia, dia sangat antusias datang ke rumah ayahnya. Karena kecelakaan yang menimpanya, banyak ingatan manis terkubur–di mana ingatan tersebut sampai sekarang tak kunjung muncul. Hal-hal seperti ini membuat Zahra antusias karena berharap bisa memunculkan memori manis yang dia miliki dahulu. Jika semisal tak akan kembali lagi, tak masalah karena moment ini bisa menjadi menggantikan memori hilang tersebut. Ada hal spesial yang akan Zahra kenang serta ingat di masa mendatang. Namun, rasa semangat tersebut seketika hilang saat melihat dua orang perempuan yang duduk anggun di ruang tamu. Deana dan Anita! "Ha

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Ketika dipaksa Mengalah

    Makan malam keluarga pun di laksanakan. Para maid begitu santun dan hormat pada Zahra. Tentu, karena Zahra adalah nona muda di rumah ini. Mereka juga begitu menghormati Zein karena mereka tahu siapa suami dari nona mereka tersebut. Di sisi lain, Deana menyungut pada mamanya. Dia iri melihat Zahra yang diperlakukan bak tuan putri oleh semua orang di rumah ini. Ketika Zahra melangkah masuk ke ruang makan, maid yang ada di sana langsung membungkuk dan mempersilahkan. Sedangkan saat dia yang lewat dengan mamanya, maid hanya berdiri diam. "Mah, aku juga ingin dihormati seperti Zahra," sungut Deana pelan pada mamanya. "Sabar, Sayang. Setelan Mama menikah dengan Tuan Lucas, maka kamulah Tuan putri di rumah ini. Zahra bukan apa-apa lagi," bisik Anita pada putrinya. Deana menganggukkan kepala, memanyunkan bibir karena masih tak suka pada Zahra yang begitu dihormati. Saat melihat Zahra duduk di sebelah Zein, perasaan kesal dan iri kembali muncul di benaknya."Mah, kapan Kak Zein jadi milik

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Cemburu Tipis-tipis

    Zahra hampir menangis karena ucapan ayahnya. Kenapa ayahnya berpijak pada Deana padahal saat itu sudah ia jelaskan pada ayahnya jika Zein tidak meniduri perempuan itu? Hatinya sangat sakit, ayahnya memilih peduli pada Deana dibandingkan dirinya. Apa kata ayahnya? Deana sedang hamil dan butuh perhatian dari Zein? Lalu bagiamana dengan Zahra? Dia juga sedang hamil, Zein suaminya dan jelas-jelas anak dalam perutnya milik Zein. "Zahra, aku hanya sebentar kok," ucap Deana yang sudah kembali berdiri, tak sabar duduk di sebelah Zein. Zahra terdiam, menatap ayahnya dengan pandangan kecewa dan sakit hati. Mungkin efek hormon kehamilan juga, oleh sebab itu rasanya semakin perih. "Nak, ayolah." Lucas meminta. Zahra menghela napas pelan, berniat berdiri untuk berpindah tempat dengan Deana. Akan tetapi, tangannya ditahan oleh Zein, pria itu mendudukkan Zahra kembali ke tempat tersebut. Setelahnya secara mendadak dan mengejutkan Zein berani menggebrak meja secara kuat–membuat semua orang kaget

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Kue Strawberry yang diperebutkan

    "Padahal Paman Raka tampan dan sangat baik," ucap Zahra pada Alana. Alana menanggapi dengan senyuman tipis, terlihat manis akan tetapi pahit dari dalam–dia menyembunyikan perasaan sesak dalam dada. Memang! Raka adalah pria yang baik, manis dan pengertian. Namun, pribadi Raka yang seperti itu hanya berlaku pada Zahra saja. Padanya … Raka sangat cuek dan terkesan tak peduli. "Bagaimana dengan Marcus? Kuperhatikan kalian akhir-akhir ini sangat dekat," lanjut Zahra. "Kamu sudah kuanggap saudara perempuanku, jangan sungkan untuk curhat padaku, Alana. Aku siap mendengar semua keluh kesah dan apa yang kamu rasakan."Kali ini senyuman Alana terlihat lebih nyata, begitu lebar dan terang. Matanya menyipit, seolah ikut tersenyum karena terharu dan senang mendengar perkataan Zahra. Ini yang membuatnya betah dan bahkan tak ragu bersumpah untuk melindungi nyonya-nya, Zahra sangat baik padanya. Sangat!"Saya dan Pak Marcus tidak memiliki hubungan apapun. Saya juga tidak menaruh perasaan padanya, N

Latest chapter

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 108–Perdamaian yang Sesungguhnya

    Wulan dan Hendrik sama-sama terdiam, mereka skakmat oleh ucapan Agatha. "Sayangnya aku bukan milik kalian lagi. Ah-- sejak awal memang bukan milik kalian, aku milik orangtuaku dan milik suamiku. Tolong berhenti menganggapku robot rakitan yang bisa kalian kontrol." Agatha melanjutkan kalimatnya. "Maaf …." Ucap Hendrik lirih, penuh penyesalan dan perasaan bersalah. Lewat tatapan dingin akan tetapi sendu–milik Agatha, dia memahami maksud perkataan cucunya. Hanya karena melahirkan anak, orangtua merasa jika kehidupan anak-anak mereka adalah milik mereka. Orangtua merasa berhak untuk mengatur jalan hidup anak-anak mereka dan bahkan menentukan nasib sang anak. Kenyataannya anak terlahir untuk melengkapi kebahagiaan sebuah keluarga. Mengenai kehidupan, setiap anak punya kehidupan masing-masing. Orang tuanya hanya bertanggung jawab untuk merawat, mendidik dan mengarahkan, bukan merasa menguasai kehidupan anaknya. Ini kesalahan Hendrik dan sekarang dia menyadarinya. "Kamu menyadarkan Kake

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 107–Menyetir Papaku

    "Nyonya! Panggil istriku Nyonya!" bentak Nail murka. "Be-benar." Jidan mengatakan dengan cepat, "maksudku apa yang nyonya Agatha katakan itu semua bohong, Tu-Tuan. Ma-mana mungkin saya berani padamu, Tuan," lanjutnya susah payah, menatap memohon pada Nail–berharap pria itu tak memukulinya lagi. "Haiss." Agatha memutar bola mata jengah, bersedekap di dada sembari menatap datar pada Jidan, "katanya tadi tidak takut. Kenapa sekarang menjadi takut?" Nail menatap istrinya kemudian mendekat pada Agatha. "Apa saja yang mereka katakan padamu, Tata?" datar Nail. "Tu-Tuan, Agatha sepertinya salah paham. Tolong jangan dengarkan Agatha," ucap Wulan berucap cepat ketika melihat Agatha akan bersuara. Nail tak menoleh sama sekali pada nenek dari istrinya tersebut, menatap istrinya secara lekat–memegang kedua pundak sang istri. "Katakan." "Mereka bilang kamu meninggalkanku dan tak menginginkanku lagi. Aku terlantar dan aku harus menikah dengan Jidan karena menurut mereka Jidan jauh lebih b

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 106–Agatha adalah Kompor

    Agatha membawa masuk para tamunya tersebut ke sebuah ruangan, di mana dalam ruangan tersebut ada seorang anak kecil perempuan dan pria dewasa yang sedang menonton bersama. "Agatha, siapa lelaki itu?" panik Wulan, kaget melihat seorang laki-laki di rumah ini. Apa karena Nail telah lama tak pulang, Agatha menjadi kesepian dan berakhir membawa pria ke rumah ini? Tetapi dia mengenal cucunya, Agatha bukan orang yang seperti itu. "Kamu membawa pria asing masuk ke dalam rumah? Agatha! Di mana moralmu?!" marah Hendrik, berucap dengan nada tinggi dan menggelegar. Agatha menaikkan alis, menatap aneh pada kakeknya. Moral? Pria tua ini berbicara tentang moral sedangkan dia memaksa seorang perempuan yang sudah bersuami menikah dengan pria lain. Pantaskah?Di sisi lain, Nail mengatupkan ragang–marah karena mendengar suara bentakan tersebut. Di rumahnya! Ada seseorang yang berani meninggikan suara pada istrinya. Nail langsung berdiri dari sofa, memutar tubuh untuk menatap orang-orang tersebut. W

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS–105 Restu Suami

    "Mon Tresor sebaiknya istirahat. Pasti Mon Tresor lelah. Iya kan?" ucap Agatha, menoleh ke samping saat Nail akan menciumnya. Saat ini mereka dalam kamar, melepas rindu dengan hal yang lebih intim. Nail sudah melakukannya berkali-kali, akan tetapi dia belum puas dan mengulang lagi. Sejujurnya Agatha tidak ingin menolak akan tetapi dia sudah kelelahan untuk melayani hasrat suaminya yang masih tinggi."Jangan menolakku, Agatha Aditya Melviano," dingin Nail, langsung menahan pipi Agatha supaya tidak menolak ciuman darinya. "Aku sangat merindukanmu dan sudah lama aku memendamnya." "I-iya, aku tahu. Tetapi ada baiknya kita beristirahat dulu." Agatha berkata terbata-bata, cukup gugup oleh nada dingin Nail. Nada bicaranya lemah, karena sudah tak bertenaga. Sialnya, pria ini terus memaksanya. "Sekali lagi," ucap Nail, menaikkan sebelah alis sembari menyunggingkan smirk tipis. Agatha menggembungkan pipi, menatap Nail dengan mata berkaca-kaca dan mimik cemberut. Sekali lagi? Astaga, Agatha

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 104–T-Rex Besar

    "Hello, Wife," sapa Nail, tersenyum tipis dan menahan geli melihat ekspresi istrinya yang sedang kaget. Sejujurnya pukulan Agatha pada kepalanya cukup sakit. Mungkin memang benar adanya jika senjata ampuh perempuan adalah sandal karena terbukti bagi Nail, sandal Agatha lebih sakit daripada pukulan papanya. Agatha mengerjap beharap kali, masih terkejut dan tak dapat menguasai diri karena sosok di hadapannya saat ini. Sungguh? Ini Nail suaminya? "Kau tidak ingin memelukku?" tanya Nail, merentangkan tangan sembari mengibarkan senyuman yang lebih lebar dari yang sebelumnya. Agatha masih membeku di tempat, dia menatap Nail dari atas hingga bawah lalu bergerak mundur. Alih-alih memeluk suaminya, perempuan itu malah sebaliknya–bergegas masuk ke dalam rumah. "Agatha Aditya Melviano." Nail memanggil, menatap bingung pada Agatha yang meninggalkannya begitu saja. Sedangkan Agatha, dia berlari menjauh dari sana. Ah, tidak! Agatha sepertinya terlalu merindukan Nail sehingga dia berhalusinasi

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 103–Dikunjungi Pacar

    "Pulanglah lebih dulu, Nak," ucap Zahra, tersenyum lembut dan hangat pada Nail. Tatapannya begitu sendu, berkaca-kaca karena merasa kasihan pada putranya. Tiga tahun! Ternyata selama itu Nail tak pernah pulang, Nail selalu berada di sini–demi menjaga orangtuanya. Zahra baru tahu ini karena Aiden memberitahunya. Sedangkan Aiden, dia beberapa kali menyuruh Nail kembali ke negara mereka untuk mengunjungi Agatha, akan tetapi Nail menolak karena beberapa alasan. Sekarang Zahra sudah mulai membaik, oleh sebab itu Aiden berani mengatakan hal tersebut pada mama mereka. "Mama dan Papa juga akan pulang secepatnya," lanjut Zahra, meraih tangan Nail lalu menggenggamnya erat. "Pulang, Nak. Temui istri dan anak-anakmu."Nail tersenyum kecut, menggelengkan kepala dengan pelan. "Agatha tidak membiarkanku pulang jika tak membawa Mama dan Papa. Jadi cepatklah sembuh, Mah," ujar Nail lembut, menatap wajah teduh mamanya dengan manik sendu. Mamanya duduk di kursi roda, pada kening mamanya ada sebuah b

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 102–Kuperingatkan Kalian

    "Ya, aku bersedia." Agatha menjawab cepat, tiba-tiba saja dia membuka sandal yang ia gunakan kemudian mengangkatnya tinggi. "Bersedia memukul kepalamu dengan ini," ucapnya, kemudian mengayunkan tangan yang memegang sandal tersebut. Bug' Jidan awalnya mengira Agatha hanya mengancam. Ternyata Agatha benar-benar memukulnya dengan sandal tersebut. Jidan melebarkan mata, menatap tak percaya saat sandal tersenyum secara kasar menyapa kepalanya. "Masih tak ingin pergi yah? Oke!" Agatha melepas sandal satu lagi, mengunakan kedua sandal untuk memukul Jidan. Pria itu membelalak lebar, menghindari pukulan Agatha lalu buru-buru pergi dari sana. "Sialan kamu!" jerit Agatha kesal setengah mati pada Jidan. Jidan nyengir ketika akan masuk dalam mobil, mengedipkan mata secara genit ke arah Agatha. "Aku yakin sebentar lagi kamu akan jatuh cinta padaku, Agatha. Aku sangat tampan dan soft." Bug' Agatha yang kesal luar biasa, kembali meraih sandalnya lalu melemparnya pada Jidan. Pria terk

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 101–Dia Punya yang Lain?

    "Aku sangat merindukanmu, Tata. Kapan aku boleh pulang, Humm?" ucap Nail dari seberang sana. Sejujurnya mata pria yang katanya sangat kejam tersebut terlihat memerah dan digenangi bulir kristal, akan tetapi karena dia dan Agatha berbicara lewat ponsel, Agatha tak kentara jelas melihatnya. Nail sangat merindukan Agatha. Dia tidak bohong! "Jika Mama dan Papa sudah sembuh, barulah Mon Tresor kembali." Agatha menjawab dengan nada lembut, tak menghilangkan keceriaan di wajahnya. Namun kenyataannya, Agatha rasanya ingin menbagis. Matanya sudah panas dan berair, ingin menangis karena menahan gejolak rindu yang melanda. Percayalah! Ini tidak mudah, akan tetapi mereka harus bertahan. "Keadaan Mama sudah jauh lebih baik," ucap Nail tiba-tiba, tersenyum tipis di bibir, "sebentar lagi kita akan bertemu," lanjutnya. Agatha melebarkan senyuman. "Aaaa … aku tidak sabar. Semangat semangat semangat! Mon Tresor harus semangat merawat Mama dan Papa. Oh iya, bagaimana dengan kondisi Papa?" "Papa su

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 100–Jangan Pulang

    Tiga tahun kemudian. "Ini adalah hari kematian Kakek, tahun ketiga yang menyedihkan untuk kita semua." Agatha menoleh pada Syakila, tersenyum tipis pada sahabatnya tersebut untuk menyalurkan kekuatan dan cinta. Benar sekali! Ini adalah hari kematian kakek Lucas, tahun ketiga mereka kehilangan semuanya. Tiga bulan setelah Agatha melahirkan, Nail bepergian ke luar negeri. Di sisi lain, Zein, Zahra, Alana dan Raka, juga pergi ke sebuah negara untuk menghadiri acara penting. Nail pergi ke negara berbeda dari orangtuanya, dan dia ke sana untuk kepentingan bisnis. Nail di sana selama sebulan, dan berencana pulang setelah urusannya telah selesai. Namun, niatnya untuk pulang tertunda karena orangtuanya dan kakeknya kecelakaan saat akan kembali ke negara ini. Bukan hanya sekedar kecelakaan, akan tetapi ada campur tangan seseorang yang membenci keluarga Melviano. Tak lain adalah orangtua Soraya, mereka balas dendam karena menghancurkan kehidupan Soraya. Vidio buruk Soraya dengan beberapa p

DMCA.com Protection Status