Share

Titisan Menyebalkan

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Zahra sangat menikmati hari ini karena dia dibolehkan libur kerja oleh Zein sehingga Zahra bisa menghabiskan waktu dengan kedua putranya. Zahra menepati janji pada kedua putranya dengan bermain seharian bersama keduanya.

Sekarang Zahra, Zein dan kedua putranya menuju kediaman Yudistia–mansion ayahnya. Ayahnya ingin mengadakan makan malam keluarga. Awalnya Zahra sangat senang dan bahagia, dia sangat antusias datang ke rumah ayahnya. Karena kecelakaan yang menimpanya, banyak ingatan manis terkubur–di mana ingatan tersebut sampai sekarang tak kunjung muncul. Hal-hal seperti ini membuat Zahra antusias karena berharap bisa memunculkan memori manis yang dia miliki dahulu. Jika semisal tak akan kembali lagi, tak masalah karena moment ini bisa menjadi menggantikan memori hilang tersebut.

Ada hal spesial yang akan Zahra kenang serta ingat di masa mendatang.

Namun, rasa semangat tersebut seketika hilang saat melihat dua orang perempuan yang duduk anggun di ruang tamu.

Deana dan Anita!

"Ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
nor Ain
hahahà kisah asstntnya pula ci.. ayooo
goodnovel comment avatar
Mheira Susanti
ayo paman raka , aku padamu dan Alana ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Ketika dipaksa Mengalah

    Makan malam keluarga pun di laksanakan. Para maid begitu santun dan hormat pada Zahra. Tentu, karena Zahra adalah nona muda di rumah ini. Mereka juga begitu menghormati Zein karena mereka tahu siapa suami dari nona mereka tersebut. Di sisi lain, Deana menyungut pada mamanya. Dia iri melihat Zahra yang diperlakukan bak tuan putri oleh semua orang di rumah ini. Ketika Zahra melangkah masuk ke ruang makan, maid yang ada di sana langsung membungkuk dan mempersilahkan. Sedangkan saat dia yang lewat dengan mamanya, maid hanya berdiri diam. "Mah, aku juga ingin dihormati seperti Zahra," sungut Deana pelan pada mamanya. "Sabar, Sayang. Setelan Mama menikah dengan Tuan Lucas, maka kamulah Tuan putri di rumah ini. Zahra bukan apa-apa lagi," bisik Anita pada putrinya. Deana menganggukkan kepala, memanyunkan bibir karena masih tak suka pada Zahra yang begitu dihormati. Saat melihat Zahra duduk di sebelah Zein, perasaan kesal dan iri kembali muncul di benaknya."Mah, kapan Kak Zein jadi milik

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Cemburu Tipis-tipis

    Zahra hampir menangis karena ucapan ayahnya. Kenapa ayahnya berpijak pada Deana padahal saat itu sudah ia jelaskan pada ayahnya jika Zein tidak meniduri perempuan itu? Hatinya sangat sakit, ayahnya memilih peduli pada Deana dibandingkan dirinya. Apa kata ayahnya? Deana sedang hamil dan butuh perhatian dari Zein? Lalu bagiamana dengan Zahra? Dia juga sedang hamil, Zein suaminya dan jelas-jelas anak dalam perutnya milik Zein. "Zahra, aku hanya sebentar kok," ucap Deana yang sudah kembali berdiri, tak sabar duduk di sebelah Zein. Zahra terdiam, menatap ayahnya dengan pandangan kecewa dan sakit hati. Mungkin efek hormon kehamilan juga, oleh sebab itu rasanya semakin perih. "Nak, ayolah." Lucas meminta. Zahra menghela napas pelan, berniat berdiri untuk berpindah tempat dengan Deana. Akan tetapi, tangannya ditahan oleh Zein, pria itu mendudukkan Zahra kembali ke tempat tersebut. Setelahnya secara mendadak dan mengejutkan Zein berani menggebrak meja secara kuat–membuat semua orang kaget

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Kue Strawberry yang diperebutkan

    "Padahal Paman Raka tampan dan sangat baik," ucap Zahra pada Alana. Alana menanggapi dengan senyuman tipis, terlihat manis akan tetapi pahit dari dalam–dia menyembunyikan perasaan sesak dalam dada. Memang! Raka adalah pria yang baik, manis dan pengertian. Namun, pribadi Raka yang seperti itu hanya berlaku pada Zahra saja. Padanya … Raka sangat cuek dan terkesan tak peduli. "Bagaimana dengan Marcus? Kuperhatikan kalian akhir-akhir ini sangat dekat," lanjut Zahra. "Kamu sudah kuanggap saudara perempuanku, jangan sungkan untuk curhat padaku, Alana. Aku siap mendengar semua keluh kesah dan apa yang kamu rasakan."Kali ini senyuman Alana terlihat lebih nyata, begitu lebar dan terang. Matanya menyipit, seolah ikut tersenyum karena terharu dan senang mendengar perkataan Zahra. Ini yang membuatnya betah dan bahkan tak ragu bersumpah untuk melindungi nyonya-nya, Zahra sangat baik padanya. Sangat!"Saya dan Pak Marcus tidak memiliki hubungan apapun. Saya juga tidak menaruh perasaan padanya, N

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Fobia dan Cemburu

    "Kebetulan aku suka Strawberry," ucap Raka tenang, setelah merampas kotak kue tersebut. Alana menatap heran pada Raka, memperhatikan pria tersebut yang sedang menikmati kue strawberry dengan santai. Zahra yang sejak tadi memperhatikan, tersenyum tipis–merasa lucu dengan tingkah Raka ketika merampas kue itu dari Alana. Terkesan cemburu bukan? Marcus mengedikkan pundak, acuh tak acuh pada Raka yang merampas kue dari Alana. "Nona Alan, jangan bersedih. Masih ada kue lain untukmu," ucap Marcus rendah, mengeluarkan sebuah kotak kue lain dari kantong–menyerahkannya pada Alana. "Terimakasih, Pak Marcus," ucap Alana lembut, tersenyum tipis pada Marcus, "silahkan duduk, Pak," lanjutnya, menggeser kursi kosong di sampingnya agar Marcus duduk di sebelahnya. Masih ada kursi kosong di sebelah Zahra, tetapi tidak mungkin Marcus duduk di sana. Bisa bahaya jika Zein datang. "Humm." Marcus berdehem, duduk di sebelah Alana. Sehingga sekarang posisi Alana berada di tengah Marcus dan Raka. Diam-dia

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Bertengkar

    "Masuklah secepatnya, jangan berlama-lama di sini," ucap Zein, mengecup ubun-ubun kepala Zahra lalu segera beranjak dari sana. Dia meminjam ruang kerja istrinya yang ada di mansion ini, Zein akan menggunakannya untuk membahas pekerjaan bersama Marcus. "Iya, Zein. Sebentar lagi aku akan masuk," ucap Zahra lembut, "anak-anak masih asyik bermain, biarkan mereka bermain sebentar lagi dan aku akan menemani," lanjutnya. Memang benar! Nail dan Aiden yang mendapat mainan baru, terlihat asyik bermain–tak jauh dari tempat Zahra duduk. Zein menganggukkan kepala, mengacak rambut Zahra kemudian segera beranjak dari sana bersama Marcus. Raka juga ikut masuk, dia yakin Zein dan Marcus pergi bukan untuk membahas pekerjaan. Dia tebak, Zein merencanakan sesuatu tentang masalah tadi. Raka sangat hapal dengan Zein, keponakannya tersebut tak akan tinggal diam jika itu sudah menyangkut Zahra. Zein pasti akan bertindak. Yang tersisa di sana hanya Alana dan Zahra. Zahra menawarkan mangga muda dengan t

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Ancaman Zein itu Nyata!

    "Jangan pikir kamu bisa merebut Ayahku dariku. Kamu dan putrimu hanya sekumpulan sampah yang bisa kusingkirkan dengan mudah." Zahra berkata arogan, mengangkat dagu lalu melayangkan tatapan tajam pada Anita. Di sisi lain, Nail dan Aiden yang melihat hal tersebut buru-buru masuk untuk memanggil papa mereka. Deana tak membiarkan Zahra menyudutkan mamanya. Dia mendekati Zahra lalu langsung menjambak rambut perempuan ini. Dia tahu, Zahra sebenarnya perempuan lemah. Perempuan ini terlihat kuat karena sikapnya yang arogant. Namun, Deana terlalu meremehkan Zahra. Perempuan ini membalas janbakannya dengan begitu kuat. Rasanya kepala Deana akan copot dari leher. "Aaaarhkk … Mamaaaaa …," teriak Deana kesakitan, sudah merintih dan menangis karena rasa sakit akibat tarikan Zahra ditambutnya. "Hei-- lepaskan putriku! Lepaskan Deana, Zahra! Kamu mencelakainya," ucap Anita, berusaha memisahkan Zahra dan Deana. Karena tidak mau lepas, dia ikut menjambak rambut Zahra. Niatnya supaya Zahra melepas

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Semakin dipihak Mereka

    "Kenapa kalian sampai seperti tadi, Humm?" tanya Zein, setelah dia mengganti pakaian istrinya. "Mereka memarahiku karena aku tidak menyetujui Ayah untuk menikah lagi." Zahra menjawab pelan, membaringkan tubuh di atas ranjang. "Aku tahu kamu pasti khawatir pada bayi kita. Maafkan aku …," ucapnya lagi, menoleh pada Zein yang duduk di sebelahnya. Zein menghela napas pelan. Dia membaringkan tubuh lalu menarik Zahra ke dalam dekapannya. "Aku lebih mengkhawatirkanmu, Sweetheart." Cup' Zein mencium kening Zahra lalu mengelus sayang kepala istrinya. "Sekarang beristirahatlah." "Baik, Zein." Zahra menganggukkan kepala, segera memejamkan mata. Syukurlah Zein tidak marah padanya. Akan tetapi besok, dia harus menghadapi ayahnya. Jatuh cinta yang dirasakan oleh ayahnya membuat sang ayah sepertinya berpihak pada Anita. Zahra harus mempersiapkan diri. ***Besok pagi, setelah sarapan bersama, Zahra menemui ayahnya. Dia masuk ke ruangan Lucas, dan duduk di sana–ayahnya menyuruh menunggu. Zahra

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Bukti, Tuan Lucas?

    "Sepertinya aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian di sini." Zein meletakkan tangan di atas kepala Zahra, menepuk-nepuk pelan pucuk kepala istrinya secara pelan. "Si Tua Bangka itu bisa datang ke sini lalu menculikmu."Zahra menghela napas pelan lalu menggelengkan kepala, "jangan seperti itu, Zein. Ayah tetaplah ayahku." "Ck." Zein berdecak pelan, memilih duduk di sebelah Zahra. Mereka sudah sampai di rumah, lebih tepatnya berada di kamar dan saat ini Zahra sedang duduk di pinggir ranjang. Begitu juga dengan Zein yang kini ikut duduk di sebelah Zahra. Masalah di rumah tadi, Zein tidak terlalu tahu. Akan tetapi melihat cara Lucas menyeret Zahra untuk kembali masuk ke dalam rumah, Zein bisa menebak jika kedua perempuan ular tersebut sudah berhasil menghasut ayah mertuanya. Melihat istrinya diperlakukan seperti itu, tentu Zein dan terima.Sekarang Zein menyuruh Raka untuk memata-matai Lucas dan kedua wanita ular tersebut. Raka memang rivalnya dalam hal mencintai Zahra, akan tetapi sua

Bab terbaru

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 101–Dia Punya yang Lain?

    "Aku sangat merindukanmu, Tata. Kapan aku boleh pulang, Humm?" ucap Nail dari seberang sana. Sejujurnya mata pria yang katanya sangat kejam tersebut terlihat memerah dan digenangi bulir kristal, akan tetapi karena dia dan Agatha berbicara lewat ponsel, Agatha tak kentara jelas melihatnya. Nail sangat merindukan Agatha. Dia tidak bohong! "Jika Mama dan Papa sudah sembuh, barulah Mon Tresor kembali." Agatha menjawab dengan nada lembut, tak menghilangkan keceriaan di wajahnya. Namun kenyataannya, Agatha rasanya ingin menbagis. Matanya sudah panas dan berair, ingin menangis karena menahan gejolak rindu yang melanda. Percayalah! Ini tidak mudah, akan tetapi mereka harus bertahan. "Keadaan Mama sudah jauh lebih baik," ucap Nail tiba-tiba, tersenyum tipis di bibir, "sebentar lagi kita akan bertemu," lanjutnya. Agatha melebarkan senyuman. "Aaaa … aku tidak sabar. Semangat semangat semangat! Mon Tresor harus semangat merawat Mama dan Papa. Oh iya, bagaimana dengan kondisi Papa?" "Papa su

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 100–Jangan Pulang

    Tiga tahun kemudian. "Ini adalah hari kematian Kakek, tahun ketiga yang menyedihkan untuk kita semua." Agatha menoleh pada Syakila, tersenyum tipis pada sahabatnya tersebut untuk menyalurkan kekuatan dan cinta. Benar sekali! Ini adalah hari kematian kakek Lucas, tahun ketiga mereka kehilangan semuanya. Tiga bulan setelah Agatha melahirkan, Nail bepergian ke luar negeri. Di sisi lain, Zein, Zahra, Alana dan Raka, juga pergi ke sebuah negara untuk menghadiri acara penting. Nail pergi ke negara berbeda dari orangtuanya, dan dia ke sana untuk kepentingan bisnis. Nail di sana selama sebulan, dan berencana pulang setelah urusannya telah selesai. Namun, niatnya untuk pulang tertunda karena orangtuanya dan kakeknya kecelakaan saat akan kembali ke negara ini. Bukan hanya sekedar kecelakaan, akan tetapi ada campur tangan seseorang yang membenci keluarga Melviano. Tak lain adalah orangtua Soraya, mereka balas dendam karena menghancurkan kehidupan Soraya. Vidio buruk Soraya dengan beberapa p

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 99–Kelahirannya

    "Kau sangat cantik." Deg' Agatha mendongak seketika, menatap gugup pada Nail. Pipinya memerah karena mendengar pujian dari suaminya, dan bibirnya menahan untuk tak tersenyum. Namun, ketika melihat raut muka Nail yang lempeng, Agatha memilih kembali menunduk–memanyunkan bibir sembari meremas bagian gaun di atas pangkuannya. Agatha sepertinya hanya salah mendengar. Nail tak lagi memuji dirinya, Agatha hanya salah pendengaran. Mungkin saking inginnya mendapat pujian dari suaminya. Tiba-tiba saja tangan Nail terulur, menyentuh dagu Agatha secara lembut. Dia menaikkan dagu istrinya, membuat Agatha reflek mendongak–menatap tepat ke arah Nail. "Kau sangat cantik, Tata," ucap Nail lembut, menatap berat ke arah Agatha. Sempurna! Wanita ini terlihat begitu cantik di malam hari ini, gaun biru ini sangat indah setelah berada di tubuh Agatha. Kulit Agatha bersinar terang apabila dibawah cahaya, efek dari sparkling yang menempel pada gaun. Istrinya bak Dewi bulan, cantik dan indah! "Kau

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 98–Aku Kurang Cantik?

    "Daddy jika ingin tersenyum, tersenyum saja. Tak ada yang melarang," ucap Sagara dengan nada yang terkesan ketus, mendongak pada daddynya yang duduk bersebelahan dengannya. Sagara tentu iri! Bagaimana bisa monster cap kuku Setan ini bisa sangat menginspirasi mommynya? Kenapa bukan Sagara yang jelas-jelas baik hati, anak yang rajin dan suka membantu orang tua? "Humm." Nail berdehem datar, menatap putranya dengan tatapan lempeng. Namun, setelah itu dia berdecis geli, terkekeh pelan setelahnya sembari mengacak surai di pucuk kepala putranya. "Cih, mommy sangat menggemaskan," ucap Nail, benar-benar salah tingkah. Damage-nya begitu dahsyat, hingga rasanya Nail terus-terusan ingin tersenyum. Sagara menatap berang pada sang daddy, cukup kesal karena rambutnya terus diacak oleh daddynya. Sedangkan Nail, saat papa, paman dan kakeknya menoleh ke arahnya, seketika itu juga dia memasang wajah lempeng–pura-pura tidak merasakan apapun setelah mendapat pujian dari Agatha. Lalu setelah para pria

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 97–Senyum Tidak Dilarang

    "Yah, benar sekali. Lukisanku telah dirusak oleh seseorang." Agatha menoleh sinis pada Laila, "sejujurnya aku sempat down karena lukisanku rusak. Bukan masalah tak punya ide, tetapi mengerjakan lukisan itu memakan banyak waktu. Aku senang saat melukis, tetapi tak bisa dipungkiri melukis sangat melelahkan. Setiap kali selesai melukis, pasti aku akan menjadi nenek-nenek. Pinggang sakit, punggung pegal, leher terasa akan patah, kaki kesemutan. Yah, seperti nenek-nenek. Dan … dengan seenaknya seseorang merusak lukisanku. Siapa yang tak marah?" Lagi-lagi para tamu tersenyum mendengar ucapan Agatha. Ah, mereka sangat suka mendengar coleteh perempuan menggemaskan ini. Sangat lucu! "Tapi tenang! Sejatinya kemampuan pelukis itu bukan pada hasil, akan tetapi pada proses dan ide. Itu yang Mama dan Papa katakan padaku." Agatha berucap dengan ceria, dia lalu menoleh pada mamanya kemudian membungkuk hormat, "Mama, Agatha berterimakasih padamu. Lagi-lagi Mama menginspirasiku dan aku semakin meng

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 96–Agatha?

    "Itu mirip seperti lukisan Agatha." Orang-orang mulai berbisik karena mendengar ucapan salah satu pelukis tersebut. Sedangkan Laila, dia panik dan terlihat gugup. "Jangan asal menuduh. Ini lukisan yang kubuat, hasil pemikiran ku sendiri." Laila memekik, berucap dengan suara kuat supaya orang-orang percaya padanya. Almira maju ke depan, Laila seketika mendekat karena mengira Almira akan menolongnya. Laila bisa masuk ke tempat ini berkat bantuan Almira, dia yakin sekali Almira akan membantunya. Karena jika tidak nama galeri milik Almira, bahkan nama Almira sendiri bisa rusak. "Ya, benar. Lukisan ini memang mirip dengan lukisan Agatha–putriku," ucap Almira lantang, mengejutkan orang-orang karena tak menyangka jika Almira adalah ibu dari Agatha. "Ti-tidak. Aku tidak mungkin plagiat. Aga-- Nyonya Almira membela Agatha karena dia putri anda. Iya kan?" Laila bersikeras tak mengakui perbuatannya. Almira menoleh pada Laila, tersenyum tipis namun penuh isyarat. Almira memberi i

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 95–Plagiat Agatha?

    Agatha dengan ragu mengatakan langsung alasan kenapa dia marah pada suaminya. "Aku sangat ingin mangga muda dan aku memintanya pada Mon-- Kuku Setan ini!" Agatha menyolot di akrih kalimat, melotot galak pada suaminya kemudian memukul paha Nail kembali. Mendengar sebutan Agatha pada Nail, orang-orang di sana menahan tawa. Sedangkan Agatha lanjut berbicara, "dia bilang, dia akan mencari mangga muda untukku. Tetapi-- Kuku Setan ini bukan memberiku mangga muda, Kuku Setan ini memberiku jelly berbentuk mangga." "Yang penting mangga," jawab Nail tanpa dosa. Bug' Agatha kembali memukul lengan Nail, dengan sekuat tenaga sehingga suara pukulan terdengar. "Kamu mempermainkanku. Dasar Kuku Setan! Aku benciii! Agrkkk--" Agatha menjerit tertahan sembari menengada ke atas. Kemudian, dia mengigit lengan Nail sekuat mungkin–melampiaskan rasa kesal yang melandanya. Agatha kehilangan kendali, tak peduli lagi jika saat ini mereka dihadapan keluarga besar Melviano. "Nail." Zahra geleng-geleng k

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 94–Bertengkar didepan Keluarga

    Malam ini Agatha, Nail dan putra mereka berkunjung ke kediaman Melviano, untuk membahas pernikahan Aiden dengan Syakila serta pernikahan Alka dengan Kalisa. "Ck." Agatha berdecak kesal, melepas genggaman tangan Nail kemudian mendorong pundak suaminya agar menjaga jarak darinya. "Jangan dekat-dekat denganku," peringat Agatha dengan nada tegas, melayangkan tatapan tajam dan kesal. Ini masih mengenai mangga muda. Agatha sangat dendam pada Nail karena pria itu-- memberinya permen jelly, bukan mangga muda seperti yang Agatha inginkan. "Tata," peringat Nail, mendekat ke arah Agatha dan berniat merangkul pundak Agatha, akan tetapi Agatha lebih dulu mendorongnya. Nail menatap pundaknya yang didorong oleh Agatha kemudian menatap istrinya datar. "Jangan dekati aku!" pekik Agatha, berucap dengan menekan suara. Setelah itu dia melanjutkan langkah untuk memasuki rumah mertuanya. Akan tetapi langkah Agatha kembali berhenti karena Nail tiba-tiba sudah di sebelahnya dan pria itu merangkul pin

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   NS 93–Nail Mempermainkan Agatha

    "Pak Nail yang terhormat, tolong lepaskan aku!" pekik Agatha, berusaha melepaskan diri dari gendongan Nail. Nail menulikan pendengaran, tak melepas Agatha dalam gendongannya. Hingga setelah sampai di ruangannya, barulah Nail melepas istrinya–mendudukkan perempuan itu di atas sofa. "Ck, kenapa Mon Tresor membawaku ke sini? Aku baru saja keluar dari ruangan ini. Aih, di sini sangat membosankan," ucap Agatha bernada mengomel, menoleh ke sana kemari untuk memperhatikan ruangan suaminya yang memang menurutnya sangat membosankan. Agatha kemudian melangkahkan kaki, menyenggol pundak Nail kemudian berniat pergi. Akan tetapi, Nail dengan cepat menahan pergelangan tangan istrinya. "Tolong biarkan aku pergi. Aku ingin makan siang dengan Syakila dan Alka.""Makan siang denganku." Nail menjawab cepat, dia duduk lalu menarik Agatha supaya duduk di atas pangkuannya. "Mon Treros!" Agatha menberontak, berusaha lepas dan bangkit dari atas pangkuan suaminya. Akan tetapi Nail memeluk tubuhnya erat, s

DMCA.com Protection Status