Share

Sang Perempuan Hebat

"Aku sangat mempercayaimu, Suami, dan itu bukan tanpa alasan," ucap Zahra lembut, masing mengelus surai lebat sang suami.

Zein semakin tak percaya, menatap Zahra dengan manik berbinar terang–penuh harap. Muncul perasaan gembira dan perlahan kegundaan serta ketakutan yang sempat melanda dirinya mulai lenyap.

"Kau percaya padaku?" tanya Zein, nadanya pelan dan rendah, masih mendongak ke arah Zahra. Tangannya terangkat, melingkar erat di pinggang sang istri.

Nyaman! Posisi ini sangat nyaman bagi Zein. Pelukan Zahra begitu menenangkan, jemari tangan perempuan ini yang sedang membelai rambutnya semakin membuat Zein merasakan tenang.

"Umm." Zahra menggelengkan kepala, "aku sangat percaya pada suami."

Zahra menangkup pipi Zein, membelai rahang suaminya dengan ibu jari. Zahra menunduk, menatap lekat pada manik gelap suaminya.

"Kau tidak marah? Ka-kau pasti kecewa padaku, Wife. Maaf-- maafkan aku," ucap Zein penuh penyesalan, mempererat pelukannya pada pinggang Zahra.

Dia menyesal karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
nor Ain
hahahaha tq update kak caci... ahhhh nailll.. kamu menggemaskan sekali... ingin ku cubit pipimu nakkk hahahahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status