Share

Bab 866

Penulis: Bulu Tertiup Angin
Beberapa saat kemudian, Clara tersadar dari lamunannya. Dia meminta sang sekretaris melayani klien, lalu mengajak Vigo ke kantor pribadinya. Keduanya jelas-jelas keluarga, tetapi atmosfer di antara mereka terasa canggung.

Clara menyeduh teh untuk Vigo sambil bertanya pelan, "Kamu masih suka minum teh oolong?"

Vigo duduk di sofa tunggal dan mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Lukisan karya Clara di waktu luang terletak di mana-mana. Dia juga mencium aroma samar parfum yang digunakan wanita itu.

Kini, Vigo tidak mampu lagi memanggil Clara dengan panggilan bibi. Dia memandang punggungnya dan berujar dengan suara serak, "Kakek nggak sungguh-sungguh mau menjodohkanmu dengan Herman. Dia hanya ingin memastikan kalau aku ... sudah melupakan perasaan itu."

Gerakan Clara waktu mengaduk teh sedikit melambat. Dia berbalik, lalu membalas dengan suara rendah, "Vigo, seharusnya aku turut senang karena Pak Malik sangat menyayangimu. Tapi, masalah jadi rumit karena aku yang nggak bersalah jadi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 867

    Satya .... Saat ini, Clara merasa lebih baik dia menghadapi Satya daripada harus terus melihat Vigo. Dia berkata pada pria itu dengan nada formal, "Vigo, kamu bisa lihat sendiri kalau aku lumayan sibuk."Vigo tidak memaksa untuk tetap tinggal. Dia bangkit dari sofa, lalu berucap dengan ekspresi dingin, "Baiklah, aku nggak akan mengganggu hubungan lama kalian yang kembali membara."Vigo berpapasan dengan Satya di luar. Dia benci sekali melihat Satya yang dewasa, tampan, dan berpakaian rapi. Katanya dengan nada dingin, "Pak Satya, kebetulan sekali kita bertemu!"Satya memandang Clara yang berada di dalam ruangan, lalu menoleh pada Vigo. Matanya menyorot tajam saat dia berkata dengan nada yang sama muramnya, "Benar, jarang sekali Pak Vigo bertamu. Apa kamu nggak perlu memikirkan teori konspirasi hari ini? Kenapa malah mengunjungi bibimu?"Vigo membalas dengan nada yang lebih dingin, "Kamu nggak perlu ikut campur." Kemudian, dia bergegas pergi dari situ.Saat jarak mereka menipis, kedua pr

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 868

    Satya menatap Clara lekat-lekat, seolah-olah dia bisa melihat kepedulian dan kecemburuannya. Seakan-akan dia bisa membuktikan bahwa dia masih berada di hati wanita itu. Clara memandang cek yang diletakkan di meja itu, merenungkan bagaimana Satya menghabiskan banyak uang untuk seorang wanita muda.Sebenarnya, Clara juga pernah diperlakukan Satya dengan manja saat mereka sedang berpacaran. Kala itu, pria itu selalu perhatian dan berusaha menyenangkannya. Hanya saja, setelah bertahun-tahun lamanya, kini Satya menunjukkan sisi manisnya itu pada wanita lain.Clara merasa sedih, tetapi dia mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak bersedih lama-lama. Dia mendongak dan menatap Satya, lalu menolak dengan suara lembut, "Maaf, Pak Satya. Galeriku ini bukan Akademi Seni Aruma dan aku bukan guru akademi seni. Aku nggak bisa mengajarkan apa pun padanya.""Kamu marah?" tanya Satya dengan mata berbinar.Clara menunduk dan menyahut, "Kenapa aku harus marah? Pak Satya bebas memanjakan dan menghabiskan b

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 869

    Vigo menyalakan sebatang rokok. Wajah lembutnya segera diselimuti asap kelabu. Beberapa saat kemudian, dia berucap pelan, "Temui Pak Jero, katakan padanya kalau aku mau mentraktirnya makan di kelab yang sebelumnya! Oh iya, berikan juga anggur merah yang kubawa pulang dari luar negeri padanya.""Baik, Pak Vigo," sahut sang sekretaris.Menjelang malam, Vigo muntah di jalanan Kota Brata yang ramai. Sekretarisnya menasihati, "Kelak jangan minum sebanyak ini lagi. Kalau Pak Malik tahu, kamu bisa dihukum."Vigo bertopang pada pagar dan membalas, "Untuk apa memberi tahu Kakek!" Dia menegakkan tubuh, lalu berjalan terseok-seok ke mobil.Masalah belum ada jalan keluar, tetapi Vigo tidak ingin mengandalkan koneksi Keluarga Sadali. Dia tahu bahwa hal ini adalah ulah Satya. Jika Vigo meminta bantuan keluarganya, bukankah dia hanya membuktikan bahwa dirinya memang tidak berguna? Vigo tidak ingin orang lain meremehkannya, terutama Clara.Mobil memasuki gerbang Kediaman Sadali. Vigo turun, lalu berja

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 870

    Vigo melirik Renata sekilas, lalu menyahut, "Oke."Setelah Vigo pergi, Malik mengambilkan sayur untuk Renata dan menghibur dengan lembut, "Vigo sibuk kerja. Jadi, kamu harus lebih memperhatikan urusan di rumah. Dia masih muda, ini masa-masa yang bagus untuk mengejar kariernya."Renata berusaha menahan air matanya dan menimpali, "Aku paham."Malik merasa tenang. Namun, Renata tahu pernikahannya dengan Vigo tidak mungkin kembali seperti dulu lagi. Semalam Vigo yang mabuk mengungkapkan bahwa dia tidak ingin berpura-pura menjadi pasangan suami istri mesra dengan Renata. Pernikahan mereka sudah di ujung tanduk. Renata merasa tidak rela. Dia ingin merebut hati Vigo.....Vigo sangat sibuk seharian. Saat sore, Malik menelepon Vigo untuk pulang agar bisa menemani istri dan anaknya. Vigo pun terpaksa menyetujuinya. Setelah berjalan keluar dari gedung, Aksa berucap, "Kasus tanah itu ...."Vigo memejamkan matanya sembari menyela, "Besok baru kita bicarakan lagi. Malam ini aku mau memenuhi permint

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 871

    Ketika Clara berjalan masuk, Satya langsung berdiri. Mereka memang sudah bertemu sebelumnya, tetapi kali ini berbeda. Satya dan Clara pernah berjanji untuk bertemu di restoran ini. Jadi, makan malam hari ini baru terasa sempurna.Clara menggandeng tangan Joe, sedangkan Alaia berada di samping Satya. Namun, kala ini Satya dan Clara hanya menatap satu sama lain. Mereka sama-sama menyimpan penyesalan karena tidak sempat bertemu 4 tahun yang lalu. Setelah beberapa saat, Satya menyapa, "Lama nggak berjumpa."Clara hendak bicara, tetapi Satya langsung berjongkok dan memeluk Joe seraya mengusap kepalanya. Satya berkata dengan lembut, "Joe sudah besar. Apa kamu merindukan Ayah?"Joe sudah berumur 7 tahun. Tubuhnya kurus dan tinggi. Dia adalah anak yang tampan. Joe bersandar di bahu Satya dan menyahut, "Iya."Satya mencubit pipi Joe dan menciumnya. Kemudian, dia menggendong Joe, lalu menghampiri meja makan. Joe merasa sedikit malu. Sesudah duduk, Alaia memanggil dengan manja sebelum Joe sempat

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 872

    Clara meminum anggur, lalu menyahut, "Bukan. Hanya saja, aku nggak mencari pelukis."Satya tidak melanjutkan pembicaraan ini lagi. Dia bersandar di kursi sambil menyesap anggur. Kemudian, dia memberikan kue kepada Clara dan berujar, "Kamu makan kue ini dulu."Sikap Satya benar-benar lembut dan dia juga sangat tampan. Wanita mana pun pasti akan terlena dengan pesona Satya. Apalagi Satya memang berniat menggoda Clara.Clara juga paham. Dia berkata setelah berpikir sejenak, "Satya, aku akui 4 tahun yang lalu aku memang tersentuh. Aku berpikiran untuk rujuk dan memulai hidup baru denganmu. Tapi, perasaan itu nggak ada apa-apanya dibandingkan masa lalu kita. Apalagi kita juga berpisah selama 4 tahun."Clara menambahkan, "Kita lupakan saja masa lalu itu, ya?"Tatapan Satya menjadi muram. Dia menimpali, "Apa karena pria itu atau Bianka? Kalau begitu ... kita sama-sama putus, lalu menikah lagi. Jadi, kita bisa memberi Joe dan Alaia keluarga yang sempurna."Clara dan Satya pernah menikah selama

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 873

    Clara tidak bergerak. Dia dan Satya saling bertatapan. Clara merasa dirinya seperti melihat mimpi indahnya saat muda. Matanya berkaca-kaca. Saat menghampiri Satya, Clara sedikit kehilangan kendali.Kala ini, jarak Satya dan Clara sangat dekat. Satya menatap Clara lekat-lekat dengan ekspresi lembut dan berkomentar, "Kamu masih sama seperti dulu, cengeng."Clara mendongak. Perasaannya campur aduk. Satya mengulangi perkataannya tadi, "Clara, ayo kita pulang."Namun, mereka tidak pulang ke vila Satya, melainkan pulang ke rumah Clara. Kelak di mana pun Clara berada, itu adalah rumah Satya. Mungkin Clara bukan milik Satya, tetapi Satya adalah milik Clara. Mulai sekarang, tubuh dan jiwa Satya ada di tangan Clara sepenuhnya. Asalkan Clara bersedia, Satya akan menunjukkan kesetiaannya kepada Clara.Hati Satya bergejolak, tetapi ekspresinya tetap terlihat lembut. Seperti pria yang bahagia dalam pernikahannya. Dia menyampirkan jasnya di bahu Clara. Satya menggendong Alaia dengan erat dan merangku

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 874

    "Satya, apa yang kamu lakukan?" tanya Clara. Satya menahan tubuh Clara di meja wastafel. Suara air mendidih menutupi suara desahan Clara.Satya tidak bisa mengendalikan dirinya lagi setelah membelai pinggang Clara yang ramping. Dia memasukkan tangannya ke dalam gaun bordir Clara. Kulit Clara sangat lembut sehingga Satya sangat menikmatinya. Di dalam dapur yang sempit, terdengar suara napas Satya. Dia berusaha menahan hasratnya yang menggebu-gebu.Hanya dengan membelai tubuh Clara, Satya sudah merasa puas dan ketagihan. Dia membalikkan tubuh Clara dan tubuh mereka saling menempel. Satya dan Clara sama-sama tidak berhubungan intim selama 4 tahun. Jadi, mana mungkin sekarang mereka tidak berhasrat?Satya melumat bibir Clara dan mereka berciuman dengan intens. Tubuh Clara gemetaran dan dia merasa malu. Clara ingat sekarang Satya sudah memiliki kekasih. Satya menempelkan bibirnya di telinga Clara dan menggodanya, "Clara, aku yakin kamu nggak mungkin melupakan rasanya saat kita bersama sebel

Bab terbaru

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1465

    Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1464

    Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1463

    Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1462

    Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1461

    Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1460

    Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1459

    Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1458

    Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1457

    Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status