Share

Bab 824

Mengenang masa lalu hanya membuat hati terluka. Sayangnya, mereka tidak punya masa depan untuk dibicarakan.

Keduanya berdiri diam untuk waktu yang cukup lama. Akhirnya, Satya tersenyum tipis dan berkata, "Aku pamit dulu."

Satya menatap Clara lekat-lekat, lalu berbalik dan masuk ke mobil. Mobil melaju dengan perlahan. Beberapa saat kemudian, Clara masih berdiri di tempat semula.

Angin dingin bertiup. Clara lupa memakai mantel sehingga menggigil kedinginan. Joe menghampiri dan memeluk kaki ibunya, lalu bertanya dengan manja, "Ibu nangis?"

Clara membungkuk dan menggendong putranya. Dia meletakkan kepalanya di bahu Joe supaya Joe tidak melihat tatapannya yang sedih. Kemudian, dia membalas, "Nggak kok, anginnya terlalu kencang tadi."

Joe memegang wajah Clara dan berkata, "Biar kutiup mata Ibu."

Setetes air mata berlinang di wajah Clara ....

Satya kembali ke apartemen dengan membawa sebungkus makanan. Sebelum Satya pulang, Annika sudah datang. Dia membantu Satya merapikan semuanya, meletakka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status