Share

Bab 795

Penulis: Bulu Tertiup Angin
Clara mengabaikan Satya. Dia menekan bel dan meminta perawat untuk memberikan infus pada Joe.

Bertepatan dengan itu, Gracia datang dan membawakan sarapan lengkap. Tahu bahwa Clara sedang marah pada Satya, dia pun berinisiatif berkata, "Sarapan ini aku yang bayar, jadi anggaplah aku yang membelinya. Jangan sampai Joe kelaparan, oke?"

Clara sudah bukan lagi pribadi yang bertindak karena dorongan perasaan. Dia tidak menolak sarapan dari Gracia.

Gracia yang memiliki dua orang anak sangat lihai membujuk orang. Dia menyajikan bubur sambil menghibur Joe. Bocah kecil itu pun segera melupakan masalah tadi dan menyapa Gracia dengan ceria.

"Bibi suapin bubur, boleh? Ayah dan ibumu mau bicara," bujuk Gracia.

Joe adalah anak yang patuh, selain itu dia juga sangat menyukai Gracia. Jadi, dia duduk dengan manis dan membiarkan Gracia menyuapinya makan.

Sementara itu, Satya dan Clara sudah keluar kamar untuk bicara. Sesampainya di ujung koridor, Clara berhenti melangkah dan berujar pelan, "Joe sudah bis
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nuna Kim
yeahhh saudara ternyata(seneng gak jd...kan lu Satya)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 796

    Di dalam kamar rawat.Clara mengejap pelan. Dia yang peka bisa menebak alasan Malik pergi dengan begitu terburu-buru. Itu mungkin karena wajahnya yang familier atau mungkin juga karena pria itu mengingat beberapa hal."Ibu, Ibu!" panggil Joe sambil menarik lengan baju Clara.Clara tersadar dari lamunannya. Dia lantas membungkuk dan menggendong Joe seraya berkata, "Ibu bawa kamu berjemur di lantai bawah, ya." Kemudian, Clara tersenyum menyesal pada Vigo.Vigo mengusap kepala Joe dan berkata dengan lembut, "Kakak bakal datang lagi nanti."Joe sudah pintar bersikap manja dengan menggosokkan kepalanya ke telapak tangan Vigo.Vigo menyusul Malik di halaman lantai pertama dan memanggilnya. Nama lengkap sang kakek adalah Malik Sadali. Pria itu sangat menyayangi Vigo. Ketika Vigo diramalkan akan terlahir dengan tubuh yang lemah, Malik sengaja mencarikan nama dengan arti yang bagus dengan harapan nama itu bisa melindungi Vigo.Malik berbalik badan. Untuk pertama kalinya, dia bicara dengan nada

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 797

    Malik membelai lembut helai koran yang menguning itu. Sudut matanya dibasahi air mata. Apakah gadis kecil itu adalah anak yang terlahir dari hubungan satu malam itu? Anak yang hadir akibat kesalahannya?Malik sadar bahwa satu keputusannya akan mendatangkan perubahan yang sangat besar. Pada sore singkat itu, dia memikirkan jalan hidupnya, serta mempertimbangkan masa depan dan reputasinya. Malik tahu betul, jika dia mengakui Clara sebagai putrinya, Keluarga Sadali mungkin akan jatuh dalam kekacauan.....Sinar matahari terakhir sudah menghilang dari kaki langit.Veren berjalan masuk sambil membawa teh. Dia menyalakan lampu dan bertanya, "Ayah, langit sudah gelap. Kenapa Ayah nggak menyalakan lampu?"Di bawah pancaran terang lampu, wajah muram Malik yang masih mencemaskan peristiwa masa lalu terlihat kentara. Setelah diam beberapa lama, dia berujar dengan suara serak, "Ternyata Veren, ya! Mana Surya?""Surya sudah balik ke kantor," jawab Veren.Veren menaruh cangkir teh yang baru ke meja

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 798

    Rambut hitam Veren tergerai bebas di atas bantal. Dia menyandar ke bahu suaminya dan berkata dengan lembut, "Iya, Ayah memang nggak bilang apa-apa, tapi aku bisa lihat kalau dia benar-benar ingin mengakui Clara. Mungkin Ayah hanya khawatir kita nggak senang.""Mana mungkin? Kalau bukan karena Clara, Vigo mungkin sudah nggak bersama kita," sahut Agus sambil tersenyum tipis.Veren memeluk Agus dengan erat. Dia sangat mencintai suaminya dan setiap anggota keluarga ini. Ya, dia bersedia membantu Malik menyelesaikan masalahnya.....Dua hari kemudian.Clara yang sedang memeriksa persediaan di kantor berkata pada asistennya, "Penjualan yang terlalu baik ternyata juga bisa jadi masalah. Bantu aku menghubungi pelukis di daftar ini, tanyakan apa mereka punya stok. Kalau nggak ada, nggak perlu memaksa. Butuh waktu untuk menciptakan karya baru."Si asisten mengiakan dan berjalan keluar. Namun, dia segera kembali dan berujar dengan nada canggung, "Bu Clara, Bu Veren ada di sini. Dia memberikan cek

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 799

    Clara ingin mengabaikan pertanyaan Satya. Namun, dia tahu pria itu tidak akan menyerah sebelum diberikan penjelasan. Jadi, dia pun berkata, "Bu Veren membeli beberapa lukisan lagi, nggak aneh kalau aku menemaninya sebentar. Satya ... aku nggak perlu meminta izinmu untuk hal seperti ini, 'kan?"Satya tidak bertanya lebih jauh. Dia lantas mengubah topik dan berkata ingin bertemu Joe.Clara tidak melarangnya, tetapi dia berpesan, "Joe baru saja sembuh. Jangan biarkan dia main sampai berkeringat, kalau nggak dia akan mudah masuk angin."Satya mengangguk paham.Clara dan Satya keluar dari kafe itu bersama-sama. Penampilan keduanya terlihat sangat mengagumkan, membuat banyak orang yang melihat mereka diam-diam memendam iri. Hanya saja, tidak ada yang menyangka bahwa keduanya segera berpisah begitu keluar pintu.Satya pergi ke apartemen dan menemani Joe hingga larut malam. Hingga Joe tertidur, Clara masih belum pulang juga. Satya tahu wanita itu menghindarinya, tetapi hatinya tetap kecewa. Se

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 800

    Aida tersadar dari lamunannya dan langsung merespons, "Sedang jaga anak, aku akan panggil dia."Malik mengangguk. Kebetulan saat ini Joe ingin minum susu, sehingga Clara menggendongnya keluar. Saat melihat Malik, Clara terlihat agak kelabakan. Botol susunya terjatuh ke lantai dan berguling. Malik berjalan ke arahnya, lalu membungkukkan badan untuk mengambil botol susu tersebut. Kemudian, dia berkata, "Harus cuci dulu sebelum dikasih ke anak."Clara masih terdiam. Sementara itu, Aida telah bereaksi dan berbicara dengan tergagap-gagap, "Nggak pantas menyuruhmu melakukan sesuatu. Letakkan saja, biar aku yang kerjakan."Namun, Malik malah sudah menemukan dapur mereka. Sambil mencuci botol susu, dia berkata, "Waktu Vigo lahir dulu, aku juga yang cuci botol susunya. Namanya Joe, bukan? Sebagai kakeknya, tentu saja aku harus perlakukan dia dengan baik!"Aida sontak terkejut. Astaga, apa yang telah didengarnya tadi? Kakek Joe? Bukankah ini artinya, Clara adalah putri kandung Malik? Aida benar-

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 801

    Setelah Clara masuk ke rumah, Aida menyambutnya dengan kegirangan. "Kenapa Malik bisa jadi ayah kandungmu? Wah, orang sehebat apa dia di Kota Brata ini!"Aida menggendong Joe dan terus menciuminya. Setelah itu, dia berkata dengan sangat gembira, "Joe sudah ada kakek, nggak ada lagi yang akan berani menindas kalian! Siapa pun yang berani menindas Joe, suruh kakekmu untuk menghabisinya!"Kemudian, dia tiba-tiba teringat dengan sesuatu dan berpura-pura mengeluh, "Dia sudah susah payah datang, tapi kamu malah nggak tawarin minum sama sekali. Lain kali nggak boleh begitu lagi ya."Clara duduk di kursi sambil termenung sampai cukup lama .... Aida kembali bermain-main dengan Joe.....Seminggu kemudian, Keluarga Sadali menelepon mengatakan bahwa mereka mengundang Clara beserta anak-anak untuk makan di rumah, sekaligus membahas perkenalan Clara di pesta nanti. Veren berbicara dengan tulus, "Kamu nggak usah khawatir akan merebut perhatian dariku. Ulang tahunku bisa diadakan setiap tahun, tapi b

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 802

    "Mimpi saja kamu!" ejek Satya. Clara juga tidak memberi penjelasan apa pun. Dia hanya tersenyum tipis, lalu berkata, "Satya, kamu nggak perlu bicara seburuk itu. Dulu, hubunganku dengan Vigo hanya sebuah kesalahpahaman, sekarang juga kami nggak ada hubungan apa pun! Aku nggak seperti kamu yang selalu menebar pesona ke mana-mana. Juga nggak seperti kamu yang punya rumah di berbagai kota .... Entah berapa banyak selingkuhanmu sampai nggak bisa dihitung lagi."Satya menangkap poin penting dari ucapannya. "Vigo?" Dengan tawa yang semakin sinis, dia melanjutkan, "Apa hubungan kalian, kenapa kamu memanggilnya sampai seakrab itu? Kamu berusaha mendekati Keluarga Sadali, tapi apa mereka mau menggubrismu? Kamu mau bertamu ke sana, apa mereka ada memberimu undangan?""Kalau mau menghadiri pesta, kamu masih harus menggunakan status sebagai istriku."....Clara menundukkan kepalanya dan bergumam, "Dalam hatimu, aku adalah seorang wanita yang materialistis dan berusaha menggaet pria kaya tanpa meme

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 803

    Alaia masih belum bisa bicara, tapi Malik juga tidak pilih kasih. Dia tetap menggendong Alaia dan memberinya sebuah angpau besar. Setelah itu, Clara melangkah maju. Melihat wajah tegas pria di hadapannya ini, Clara masih tetap merasa sangat asing. Namun, tatapan Malik terhadapnya malah dipenuhi dengan kasih sayang seorang ayah.Clara memanggil dengan suara yang tercekat, "Ayah."Malik terus menatapnya dengan lekat-lekat. Di sisi lain, Agus tidak bersuara sama sekali dan Veren menyeka air matanya karena sedih. Setelah beberapa saat kemudian, Malik mengelus rambut Clara. Dia berjalan ke meja kerjanya dan membuka laci. Kemudian, dia mengambil beberapa akta rumah dan buku Tabungan.Malik menyerahkan semua ini ke tangan Clara sambil berkata, "Keluarga Sadali menjalankan bisnis turun-temurun, kita masih punya sedikit harta! Kakakmu pintar mengelola perusahaan, semua ini adalah sedikit niat baik dari keluarga kami. Gunakan untuk maskawin Joe ataupun Alaia kelak."Beberapa vila itu bernilai ra

Bab terbaru

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1465

    Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1464

    Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1463

    Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1462

    Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1461

    Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1460

    Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1459

    Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1458

    Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1457

    Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status