Share

Bab 585

Tebersit kelembutan pada sorot mata Satya. Dia tampak ragu sejenak, lalu akhirnya membelai kepala Clara, seolah-olah yang dibelainya adalah Joe. Clara terlihat lemah dan polos, tetapi jelas berbeda dengan Joe.

Larut malam, Satya keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah. Di ruang tamu, Aida yang tampak cemas segera menghampiri dan bertanya, "Gimana nasib Nyonya?"

Satya memahami maksud pertanyaan ini. Dia menunduk menatap surat di tangan, lalu membalas dengan tidak acuh, "Seperti biasa."

Aida tertegun mendengarnya. Dia benar-benar menyayangi Clara sehingga mencoba membantunya dengan nada agak memohon, "Sebaiknya, biarkan Nyonya pergi. Dia punya kakak, 'kan? Aku rasa kakaknya pasti bisa merawatnya."

Begitu membahas tentang Yoyok, tatapan Satya sontak menjadi dingin. Dia menyahut dengan nada tegas, "Sudah kubilang, semuanya seperti biasa!"

Selesai mengatakan itu, Satya langsung meninggalkan vila. Mobil dan sopir sudah menunggunya di halaman sejak tadi.

Ketika duduk di dalam, Satya menga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status