Share

Bab 162

Annika kembali ke rumah sewanya. Sayur yang sedang dimasaknya tadi masih tergeletak di panci dapur, tetapi Annika malah sudah tidak berniat melanjutkan masakannya lagi. Dia duduk termenung dalam ruangan yang gelap itu. Tanpa membuka mesin penghangat, Annika hanya duduk sambil memeluk lututnya dan melamun.

Annika kembali teringat saat muda dulu dia pernah membayangkan akan menikah dengan Zakki. Mereka punya dua anak dan seekor anjing.

"Jadi ibunya, ya?" Ucapan Zakki yang lembut ini, tertancap dalam hati Annika bagaikan sebuah pisau. Rasa sakitnya begitu tak tertahankan. Enam tahun sudah Annika mencintai Zakki, mana mungkin dia bisa melupakannya begitu saja ....

....

Annika duduk semalaman hingga matahari terbit. Saat pagi, Annika merasa dirinya sepertinya telah flu. Tiba-tiba terdengar suara dering ponselnya, ternyata itu adalah panggilan dari Shinta yang menyuruhnya pulang untuk melewati tahun baru.

Annika tertegun sejenak. "Tahun baru?"

Shinta tertawa saat mendengarnya. "Kamu sudah lu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status