Share

Bab 44: Jebakan Emosi

“Tuan muda Axel, mari kita pulang.” Suara bariton yang menegur dari arah belakang telah menginterupsi pembicaraan.

Seketika Michelle menoleh ke arah suara. Seorang pria berusia matang dengan pakaian berkemeja rapi telah berdiri tak jauh dari Michelle.

“Dia adalah sopirku, Bibi.” Axel mengenalkan pria itu kepada Michelle.

“Paman ini pernah mengantarku sewaktu Axel dan ibunya mengantarku pulang, Mom.” Leah ikut menimpali.

Michelle tersenyum hangat setelah sempat melayangkan tatapan waspada, tak lama kemudian dia tak lupa mengenalkan diri. “Halo, saya ibunya Leah.”

Pria itu merunduk dengan penuh rasa menghomati, kemudian tatapannya tertuju kepada Axel. “Mari kita pulang, Tuan muda Axel.”

“Leah dan ibunya mengajak aku bermain di rumah mereka. Apakah Paman bisa menelepon Mommy dan memberitahukan hal ini?” pinta Axel penuh harap.

“Nyonya memerintahkan saya untuk mengantar Anda ke rumah setelah pulang sekolah. Selain itu, Nyonya sudah pasti tidak bisa dihubungi karena Nyonya sedang dalam seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status