Share

BAB 3

Penulis: aishwarya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-10 12:06:29

"Saya memutuskan merahasiakan pernikahan ini dan istri sah saya, untuk terus menjaga privasi keluarga kami nantinya."

Lalu, seorang wartawan mengajukan pertanyaan lain. "Apa istri anda adalah seseorang yang berasal dari keluarga konglomerat juga, atau mungkin berasal dari dunia hiburan?"

Alex terdiam sejenak, kemudian melanjutkan. "Saya tidak bisa membahas hal apa pun yang berkaitan dengan istri saya untuk sekarang. Saya masih sepakat untuk mengumumkan pernikahan saja."

"Apa anda benar-benar tidak bisa membahasnya sedikit pun?"

Dengan tegas Alex menjawabnya. "Ya, ini merupakan hal penting yang harus saya jaga. Dan siapa saja yang berani melanggar privasi keluarga saya, maka saya─"

"Saya akan mengambil tindakan hukum, terima kasih." Tutup Alex atas pembahasan pernikahannya yang mendadak itu. Sorot lampu dari jepretan kamera semakin banyak, para pengawal berusaha melindungi Alex.

Lia yang masih menatap layar menjadi risau, menjaga privasi bahkan sekadar merencanakan itu semua ternyata tidak mudah. Secara tidak sadar, Lia menggigiti kuku ibu jarinya karena cemas.

Bibi Anna menemukan Lia yang kembali khawatir, dan beliau akhirnya berusaha menenangkan Lia. "Semuanya akan baik-baik saja, Lia. Kamu akan baik-baik saja, percaya aku."

Ucapan bibi merupakan salah satu harapan Lia saat ini, mengingat Alex sering kali membuat Lia linglung dan bingun. Alex yang arogan itu menjengkelkan hanya enggan membuat namanya buruk di publik.

Jika bukan karena ingin menyelamatkan kehidupan dan anaknya yang tidak ingin diakui oleh ayah kandungnya, Lia tidak akan berani bertindak sejauh ini.

Tok tok tok!

Lia tersadar dari pemikirannya karena seseorang yang mungkin adalah asisten rumah tangga mengetuk pintu kamar Lia. "Ya, silahkan masuk." Ujar Lia berusaha mengeraskan suaranya.

Seorang asisten kemudian masuk, mengundang tanya dari Lia. "Ada apa, Hani?"

"Ada yang datang, nyonya." Kata asisten yang bernama Hani itu membuat Lia dan bibi menatap satu sama lain.

Lia kembali bertanya, "apa itu rekan Alex?"

Asisten menggeleng. "Dia─dia tuan Andreas, nyonya."

Mata Lia terbelalak, mendapati tuan Andreas Adarsa atau ayah dari Alex datang. Lia berniat bangkit namun bibi segera menahannya. "Tidak perlu, Lia. Alex yang memberitahukan ayahnya kalau kamu sedang sakit."

"Tapi bi━" ucapan Lia segera disergah lagi oleh bibi. "Dengarkan dan percaya aku, karena tuan Andreas akan mengerti keadaanmu. Oh ya, Hani. Mari keluar untuk menyambut beliau."

"Bibi, apa kamu yakin?" Tanya Lia untuk kesekian kalinya agar dapat memastikan masukan bibi adalah hal yang benar. 

"Tenang saja."

Lia menghela nafas pasrah. "Baik jika seperti itu, bi."

Akhirnya, bibi dan Hani keluar dari dalam kamar Lia dan meninggalkan wanita itu seorang diri. Lia hanya bisa menatap Alesia yang tidur dan cukup berjarak darinya.

Lia kembali menyadari jika Alesia semakin lucu, semakin membuat Lia dapat menerima keadaan dan takdir ini. Lia dibuat untuk tak mudah menyerah dan meyakinkan diri untuk bertahan hingga akhir.

Saat Lia tersenyum menatap Alesia, tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka. Tuan Andreas muncul dengan wajah datar sama seperti anaknya, berjalan dalam diam dan menghampiri sang menantu.

"Apa sakitmu parah?" Tanya tuan Andreas.

"Mu-mungkin ini hanya karena aku kelelahan, ayah." Jawab Lia yang langsung mendapatkan balasan dari tuan Andreas. "Kenapa kamu bisa tidur di kamar tamu ini?"

Deg!

Di balik selimut, diam-diam Lia mengepalkan kedua tangannya. Lia berusaha mencari alasan hingga terpikirkan sesuatu. "Alex sedang memikirkan dekorasi baru untuk kamar yang akan menjadi kamar kami nantinya, ayah."

Tuan Andreas terdiam sejenak, lalu mengangguk paham. "Jika kamu sakit, setidaknya jangan terlalu sering dengan cucuku. Aku khawatir jika dia akan ikut tertular penyakit."

Lia menjadi kelu dengan menggigiti bibir bawahnya. Apakah ini pertanda jika Tuan Andreas yang mengira Alesia adalah cucu kandungnya akan bersikap lebih baik pada bayi itu dibanding Lia dan Alex?

Benar, sejauh ini tuan Andreas tidak tahu bahwa Alesia itu bukan anak kandung Alex. Bahkan tuan Andreas tidak tahu tentang pernikahan kontrak di antara Lia dan Alex.

Kedatangan tuan Andreas memicu kecemasan Lia, namun Lia berusaha lebih baik-baik saja meski sang mertua lebih fokus pada Alesia.

Meski begitu, Lia dibuat membatin. 'Bagaimana kalau nanti kontrak di antara aku dan Alex berakhir? Apa dia akan membenci anakku?'

Beberapa jam kemudian, Alex akhirnya kembali ke rumah. Tuan Andreas yang sedang menggendong Alesia menatap Alex sedikit dingin. "Bagaimana dengan pers dan tanggapan orang-orang?"

"Tidak terlalu buruk, dan tidak terlalu baik. Tapi ayah tenang saja, aku akan berusaha menghadapi semuanya." Jelas Alex dengan tenang. "Aku akan bisa mengatasinya ayah."

"Sesuai dengan yang kamu katakan, aku tidak ingin anak ini sampai diketahui publik."

Dahi Alex mengernyit mendengar ucapan ayahnya. "Apa yang tidak suka dengan anak itu?"

Tuan Andreas mendengkus. "Kamu hanya akan membuatnya terancam jika publik tahu kamu sudah punya anak juga. Kamu harus bertanggung jawab untuk apa yang sudah kamu mulai."

Alex terdiam, meski ayahnya tidak mengetahui rencana Alex yang sebenarnya, tetapi Alex menjadi terfokus dengan pernikahan kontraknya dengan Lia. Alex mengangguk, dan menjawab tuan Andreas seperlunya.

"Baik, ayah. Kalau begitu aku akan melihat Lia di kamar."

"Tunggu." Tuan Andreas mencegat Alex dengan suaranya untuk kembali bertanya. "Ada apa dengan kamarmu?"

Satu alis alex terangkat. "Ada apa? Aku rasa kamarku baik-baik saja."

"Lia bilang, kalian harus tidur di kamar tamu karena kamarmu akan di dekorasi ulang. Ayah ke sini untuk menjenguknya, dan melihat dia tidur di kamar itu membuat aku heran." 

Penjelasan tuan Andreas membuat Alex menelan salivanya cukup berat. Ah, hal sesederhana ini terlewatkan darinya! Alex berusaha menutup kebohongannya yang bisa saja mencurigakan.

"Ah, i-itu benar. Sepertinya ahli dekorasi akan datang lusa." Ucap Alex seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Aku akan ke kamar dulu, ayah."

Tuan Andreas berdehem sejenak, mengamati Alesia yang masih terjaga dan sesekali tersenyum. Sedangkan Alex bergegas pergi, masuk ke kamar Lia dan mengunci pintunya.

Lia yang sedang memainkan ponselnya dikejutkan akan kehadiran Alex yang mendadak. Lia berusaha bangkit untuk duduk dan melempar tanya. "Ada apa dengan raut wajahmu?"

"Kenapa kamu mengatakan kepada ayah jika kamarku akan didekorasi ulang?" Suara Alex nyaris berbisik.

Lia reflek menjawab, "lalu aku harus mengatakan apa untuk menjawab pertanyaannya tentang diriku yang menghuni kamar tamu?"

Nafas Alex terhembus cukup kasar, dan tidak dapat membalas apa apa. Pria itu lantas bersandar pada dinding di seberang ranjang Lia. "Seharusnya kamu meneleponku dulu, Lia."

"Maksudnya aku harus meneleponmu dulu sebelum menjawab ayah?" Dahi Lia mengernyit. "Lagi pula aku tak tahu jika dia akan berkunjung, aku juga tak memiliki akses untuk memasuki kamarmu."

"Lain kali, aku tidak ingin menemukan kecerobohanmu. Karena bisa saja kamu membuat rencana kita terbongkar.

Lia menjadi kesal karena Alex kembali menyalahkan dirinya. Namun kondisi Lia tidak mendukung untuk melakukan perdebatan, yang membuat Lia akhirnya mengalah dari Alex.

Bab terkait

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 4

    Hari demi hari berganti, Natalia Nawasena mulai pulih pasca sakit selama kurang lebih 3 hari. Pagi ini, Lia bangun lebih awal dan menemukan Bibi Anna telah mempersiapkan kebutuhan untuk Alesia hari ini.Seperti hari hari sebelumnya, Lia hanya boleh menghabiskan waktu yang membosankan di rumah Alex. Lia tidak pernah menginjakkan kaki ke luar kediaman ini apalagi saat ini pernikahannya sudah terendus oleh publik.Saat Lia berjalan menuju ruang makan untuk sarapan, Alex juga muncul seraya merapikan kerah kemejanya. Tidak ada tegur sapa di antara mereka, keduanya menjadikan situasi terasa hampa. Bahkan saat keduanya mulai sarapan, masih terasa sangat sunyi.Di sela-sela sarapannya, Alex dibuat kewalahan dengan dasi yang hendak dia kenakan hari ini. Alex tidak paham, bahan dari dasinya hari ini terasa kaku dan sulit untuk dibentuk.Awalnya Lia ingin cuek, namun karena Alex semakin membuat dasinya tidak berbentuk, Lia meletakkan alat makannya lalu bangkit menghampiri Alex. Pria itu terkeju

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 5

    Dengan raut bingung, Lia meraih pemberian Alex dan mendapati ponsel mahal dan keluaran terbaru. Tentunya Lia terkejut menemukan barang mahal itu."Aku tidak suka jika kamu terus menerus ditelepon oleh orang asing itu. Makanya, aku membelikan kamu ponsel dan nomor baru." Tutur Alex."Lalu bagaimana dengan ponsel lamaku?""Buang.""Tapi—""Kali ini, aku tidak menerima penolakan, Natalia Nawasena."Lia menghela nafas pasrah, merogoh saku bajunya, lalu memberikan ponselnya pada Alex. Setelah menerima ponsel tersebut, Alex memanggil asisten. "Hani!"Dengan tergopoh-gopoh, Hani muncul sambil menunduk. "Ya, tuan.""Buang ini." Perintah Alex dengan memberikan ponsel Lia. "Buang sekarang!""Baik, tuan.""Ah, dan satu lagi. Kamu fasih berbahasa Prancis kan?""Ya, ada apa?""Aku ingin kamu ikut bersamaku besok di dalam acara pertemuanku dengan seorang klien."Lia semakin bimbang. "Jika aku ikut denganmu, bukannya nanti orang akan tahu kalau aku adalah istrimu?""Kamu tidak akan ikut sebagai istr

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 6

    Bagi Lia, tidak ada yang lebih meresahkan daripada perubahan Jacob Sagara yang selalu memberi hinaan dan ancaman jika mereka bertemu. Lia merasa bimbang, ada apa dengan semua pria yang ada di sekitarnya?Alexander Adarsa yang kini sudah berstatus sebagai suaminya pun terkadang plin-plan, membingungkan jiwa dan raga Lia yang berada di bawah kendalinya.Dalam perjalanan pulangnya, Lia hanya bisa terdiam dan mematung melihat jalan raya. Semua beban di dalam pikirannya kembali meluas, menguasai apa saja yang Lia lakukan.Tentu, Alex sadar akan diamnya Natalia Nawasena. Namun Alex kira, itu hanya karena mereka bertemu dengan Jacob, tidak mengira jika dirinya pun berperan buruk di dalam kepala Lia."Apa kamu memikirkan hal tadi?"Lia terdiam, belum menyadari kalau Alex sedang menanyakan kondisinya.Akhirnya Alex perlahan mengguncang bahu Lia. "Natalia."Barulah Lia dapat meninggalkan lamunannya dan menatap Alex. "Ah, ya.""Ya untuk apa?" Ulang Alex kembali memastikan."A-aku—aku baik-baik s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 7

    Langit yang menggelap kini menjadi saksi bagaimana Lia sedang terpuruk. Lia terus berjalan menyusuri sebuah taman meski hari sudah mulai malam, sekadar ingin lari sesaat dari kenyataan. Tubuh Lia lalu mendarat pada sebuah bangku, duduk mematung di sana dengan tatapan hampa. Apa keputusan Lia untuk menerima pernikahan kontrak ini adalah kesalahan yang fatal baginya? Lia lalu menghela, tidak menyadari jika rintik hujan mulai turun menghujam jalanan dan dirinya sendiri. Detik demi detik berlalu, akhirnya Lia kembali menangis. Merasakan kelemahan yang semakin menjadi di dalam tubuhnya. "Tuhan, haruskah aku merelakan diriku saja?" Kata Lia putus asa dan terus terisak di bawah hujan dan langit yang gelap. Tiba-tiba, sebuah lampu taman yang berdiri kokoh di sampingnya menyala, disusul air hujan yang tiba-tiba berhenti. Namun tak lama berselang, Lia mengernyitkan dahinya karena tepat di depannya, hujan masih berlangsung. Lia mendongak, menemukan sebuah payung hitam yang meneduhkan diri

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 8

    Saat mendengarkan ucapan Resham, Alex terdiam sejenak seolah tidak percaya. "Jangan bercanda, Resh. Tidak mungkin Lia menghilang.""Kami berencana akan pergi ke rumah sakit, seperti ucapan tuan tadi. Nyonya Lia setuju untuk pergi, namun saat nyonya berkata akan ke kamar kecil di rumah sakit, dia sudah tidak kembali, tuan."Alex meraih jasnya, masih memegang ponsel untuk terhubung dengan Resham. "Minta kepada staff setempat untuk mengecek kamar kecil itu, dan kamu cek CCTV di sekitarannya.""Kami sudah melakukan itu, tuan. Dan terakhir kali nyonya Lia terekam CCTV adalah di depan rumah sakit, selebihnya kami kehilangan jejak sejak 2 jam ini.""Apa dia membawa Alesia?""Ya, tuan.""Kalau begitu, temui aku di penthouse dalam 10 menit ke depan."Alex memutuskan sambungan dan hendak meninggalkan kantor, namun Rika segera mencegat tangan Alex. "Apa kamu akan meninggalkan aku meski aku telah memberi tantangan padamu?"Dengan tatapan tajamnya, Alex melihat Rika kesal dan melepas tangan wanita

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 9

    Jauh dari kediaman Alexander Adarsa, tepatnya di tepi perkotaan, Natalia Nawasena terlihat diam dan menatap kosong hamparan tanah di depannya. Sudah sehari Lia melarikan diri dari Alex.Lia tampak begitu menyedihkan, membawa Alesia yang terlelap di gendongannya. Lia memutuskan pergi karena menyerah, tertekan jika harus terus bersama Alex."Aku memang bodoh, tidak seharusnya aku mempercayai pria jahat itu." Ucap Lia dalam kesendiriannya.Apalagi saat Rika menghubungi telepon rumah Alex siang kemarin, dan secara kebetulan Lia yang menjawab telepon itu. Lia masih ingat dengan jelas apa yang Rika katakan."Aku yakin Alex memanfaatkanmu, karena aku sangat mengenal dia. Aku yakin dia akan menceraikanmu setahun lagi." Sekiranya itu kata-kata Rika yang masih tertinggal di kepala Lia."Dasar brengsek." Ucap Lia dengan air matanya yang mengalir.Di sisi lain, Alex yang disibukkan dengan pekerjaannya juga harus disibukkan dengan mencari keberadaan Lia. Alex mengerahkan semua suruhannya untuk men

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 10

    Hari ini, Alexander Adarsa akan kembali menggelar jumpa pers dengan wartawan untuk meredakan rasa keingin tahuan publik mengenai kehidupan pribadinya yang terus dikuliti oleh banyak media.Alex bertujuan agar Lia dapat melihat Alex yang masih berdiri untuk menjaga informasi pribadi keluarganya, seolah ingin Lia tahu bahwa Alex ingin memperbaiki keadaan.Sebelum melangkahkan kakinya keluar dari mobil miliknya, Alex terdiam sejenak dan teringat akan pertemuan pertamanya dengan Lia setelah bertahun-tahun tidak bertemu, bahkan mereka lost contact.Malam itu, tepatnya 3 bulan yang lalu, Alex melihat Lia yang terus berjalan dengan pikirannya yang kosong, bahkan Lia tidak menyadari jika lampu merah untuk pejalan kaki sedang menyala.Lia terus berjalan bersama bayinya, tak mendengarkan sama sekali teriakan orang-orang dan kendaraan yang terus berdatangan nyaris menabraknya.Tin tin tin!Suara klakson itu menggema di dalam telinga Lia. Secara bersamaan, seorang pria berpostur tinggi meraih tub

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 11

    Kembali pada hari ini, hari di mana Alex akan menghadiri jumpa pers yang akan digelarnya. Alex harus meluruskan berita yang terus dibicarakan banyak orang, yang bisa saja terus penasaran.Alex pun muncul di tengah-tengah para wartawan yang meliput, fokus kepada Alex yang akan mengkonfirmasi semua isu.Wajah Alex tampaknya berusaha tenang menghadapi banyak wartawan. Alex menghembuskan nafas untuk meyakinkan dirinya sebelum buka suara."Jadi bagaimana dengan kabar yang beredar mengenai istri anda, tuan Alexander?" Tanya seorang wartawan yang diikuti suasana hening untuk menunggu pengakuan satu-satunya penerus Agensi Star Music."Untuk pemberitaan itu, aku tidak akan menanggapinya karena satu-satunya yang dapat aku katakan saat ini adalah aku ingin menjaga privasi dari istriku." Tegas Alex."Bagaimana dengan kabar seorang anak yang bernama Alesia? Nama ini terdengar familiar dengan nama anda, tuan Alexander."Alex yang sebelumnya sengaja memberi nama Alesia untuk anak Lia menjadi terdiam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27

Bab terbaru

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 47

    Derita Natalia Nawasena akan kejahatan yang direncanakan oleh Rika dan Jacob akhirnya memiliki ujung yang sudah lama dinantikan.Pihak berwajib telah menetapkan mereka termasuk Haris sebagai tersangka atas kasus penculikan, penyerangan, percobaan pembunuhan, dan pembunuhan berujung korban jiwa.Tak ada penangguhan penahanan, Alex berupaya agar ketiganya dihukum semaksimal mungkin. Alex tak ingin sampai ketiganya bebas karena pengaruh uang maupun Rika yang berasal dari keluarga terpandang.Hari ini, Alex sedang menikmati hari istirahatnya di rumah. Dan seperti biasa, bila Alex telah berolahraga ringan dan membersihkan tubuhnya, maka Alex akan menengok kondisi Lia di dalam kamar wanita itu.Dari celah pintu yang dibukanya, Alex menemukan Lia telah bangun dari tidurnya. Namun Lia masih saja diam, dan saat ini sedang melamun di samping jendela kamarnya.Kian hari, Lia kian diam sejak kematian bibi Anna. Lia tak seperti dulu yang akan menjawab pertanyaan dengan baik, pun sekadar menanyakan

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 46

    Kilas balik pada saat Alex dan Lia baru saja melangsungkan pernikahan mereka, para pengawal ditugaskan untuk menjaga area yang telah dirundingkan bagi masing-masing anggota.Haris yang baru saja mengantar Alex dan Lia keluar menuju kendaraan mewah lantas berbalik, hendak menghampiri Resham sebagai kepala pengawal yang akan memberi tugas pada semua bawahannya.Resham yang melihat Haris lantas memanggilnya. "Ris, kemarilah.""Baik, pak. Apa saya harus berjaga bersama bapak?" Tanya Haris."Tidak perlu. Sebaiknya kamu berjaga di kediaman tuan Alex karena di sana masih ada Alesia, anak tuan dan nyonya, bersama pengasuhnya. Beri kabar secepat mungkin bila terjadi sesuatu."Haris menunduk ringan. "Baik, pak"Lantas Haris beranjak, kini hendak menuju sebuah mobil yang akan dia gunakan untuk kembali ke kediaman Alex di Zeus Residence. Begitu masuk, Haris terkejut karena ada orang asing yang muncul di kursi penumpang."Si-siapa kamu?!" Tanya Haris dengan begitu panik."Ssst, kamu tidak perlu ce

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 45

    Seminggu setelah kematian mendiang bibi Anna dan penangkapan Rika serta Jacob, Lia seperti mengurung diri di dalam kamarnya. Bukan karena Lia ketakutan, namun kepergian bibi seolah meninggalkan luka di dalam benaknya.Alex yang juga masih merasakan duka tak mampu berbuat banyak, apalagi hal tempo hari tentu akan menambah trauma dalam diri Lia.Yang biasanya mereka akan menemukan kehadiran bibi Anna sedang menjaga Alesia, kini tiba-tiba dihadapkan dengan takdir di mana sosok beliau tak akan pernah kembali dalam hidup mereka.Walau begitu, setidaknya Alex dapat menghela nafas cukup lega, mengingat Rika dan Jacob yang sudah diproses oleh kepolisian.Saat ini, usai menghadiri rapat penting, Alex meminta supir untuk pergi ke gedung tahanan di mana Rika dan Jacob sedang dibui. Di dalamnya, Alex dapat menemukan Rika yang menggunakan baju tahanan dan menatapnya murka.Ketika dirinya dipertemukan dengan saling berhadapan, Rika mengolok Alex karena begitu jengkel. "Jadi ini balasanmu atas apa y

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 44

    Para tamu duka datang dengan pakaian serba hitam, memberi penghormatan terakhir pada orang yang sangat berjasa pada hidup Alexander Adarsa. Keluarga mendiang bibi Anna begitu tak kuasa menahan tangis mereka.Faktanya, bibi Anna memiliki seorang suami dan anak angkat yang begitu dirindukan olehnya. Dan karena insiden kemarin hari, mereka tak sempat mengucapkan kata perpisahan dengan baik pada bibi Anna.Alex dan Lia hanya bisa terdiam, menemukan duka yang tak akan pernah mereka lupakan. Lelah tak menjadi faktor mereka untuk meninggalkan rumah duka, dan mereka hanya bisa merenung dalam pemikiran masing-masing."Tuan Alex." Panggil anak angkat bibi dengan wajah sembabnya. "Aku anak dari mendiang ibu Anna, namaku Tya."Alex hanya bisa menunduk, masih tak tega menemukan keterpurukan di wajah keluarga mendiang bibi. "Aku telah banyak mendengar tentangmu, karena ibu selalu menceritakan tentangmu dan nyonya Lia. Terima kasih karena memberikan kesempatan pada ibu untuk kembali bekerja, untuk

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 43

    Keesokan hari setelah insiden penabrakan bibi Anna, Alex dan Lia kembali terlihat mendampingi beliau yang masih menjalani perawatan intensif pada ruang ICU.Alex yang baru saja mengerjapkan matanya dan tak sengaja tidur dalam posisi duduknya di atas sofa menoleh, menemukan Lia yang juga terlelap di sebelahnya.Kursi ruang tunggu di hadapan ICU memang tidak nyaman, namun setidaknya Alex bisa beristirahat sejenak. Alex lebih tak tega menemukan Lia yang menolak pulang dan ingin menunggu bibi Anna.Lambat laun, beberapa orang kembali berlalu-lalang. Resah masih menyelimuti Alex dan Lia, mengingat sudah sejak kemarin tak ada perkembangan dari bibi.Dua jam berlalu sejak Alex terbangun, Lia ikut melakukan hal yang sama. Matanya mengerjap, lalu menyadari jika dirinya dan Alex masih berada di depan ruang ICU."Apa kamu baik-baik saja tidur seperti tadi?" Tanya Alex."Ya, setidaknya aku bisa tidur sedikit." Balas Lia seraya menepuk-nepuk tengkuknya yang sedikit kaku.Tak lama berselang, muncul

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 42

    Kini, Alex dan Lia harus kembali menginjak lantai koridor rumah sakit, bergegas mendampingi bibi Anna yang menjadi korban tabrak lari oleh orang tak dikenal.Dengan nafas yang terengah serta Alesia yang terus menangis di dalam dekapannya, Lia berusaha menenangkan diri walau rasanya mustahil karena Lia tak pernah menduga hal ini akan terjadi."Mohon maaf, batas untuk keluarga pasien hanya sampai di sini." Ujar seorang perawat medis untuk mencegat Alex dan Lia.Bibi Anna sepertinya berada dalam kondisi kritis, mengingat tabrakan yang dialaminya sangatlah keras. Dengan mulut yang bergetar, Lia bergumam. "Bibi—bagaimana ini?"Alex mendengar risau dari mulut wanita Nawasena tersebut, lantas tergerak untuk mengusap pundaknya. "Tenanglah, kita harus yakin jika beliau akan baik-baik saja."Meski dirinya sendiri sedang kalut, sedih, marah, dan juga kesal, tetapi Alex harus menenangkan situasi terlebih dulu, apalagi situasi Lia. Ini adalah ke sekian kalinya mereka melihat orang-orang di sekitar

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 41

    Pagi yang cerah menyinari awal hari ini. Sinar mentari yang masuk melalui celah gorden mengusik kulit Alex membuatnya melenguh dan perlahan mulai terbangun dari istirahatnya.Tapi kamar Lia begitu nyaman rasanya, hingga Alex masih ingin mengeratkan pelukannya pada sebuah bantal. Tak lama berselang, setelah melenguh, Alex mendengar suara deheman yang begitu dekat darinya.Awalnya Alex ingin menghiraukan itu, namun telinganya mendengar Lia yang memanggil namanya dengan suara yang parau. "Lex."Sontak Alex membuka kedua matanya, menemukan Lia yang sebenarnya sejak tadi dia peluk seperti bantal. "Astaga, maafkan aku." Katanya dan melepas Lia, kemudian menjauh dengan rasa bersalah.Melihat Alex yang berdiri membuat Lia sedikit kikuk dengan mengusap tengkuknya. "Ti-tidak apa-apa." Kata Lia berusaha tenang dan tak gugup."Aku tak sadar jika aku melakukan itu, padahal seharusnya—ah, maafkan aku.""Ya, aku pun tidak tega membangunkanmu karena sepertinya kamu begitu pulas."Alex menggaruk pelip

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 40

    Alex dan Lia pun kembali pada kediaman Alex. Hunian elit tersebut terasa lebih sepi dibanding hari-hari biasanya, karena dalam perjalanan tadi, Alex meminta bibi Anna membawa Alesia untuk berlindung di rumah tuan Adarsa, ayahnya.Tentu, Alex tak ingin menemukan masalah lain jika saja dirinya tetap membiarkan mereka berada di rumah tanpa pengawasan ketat, mengingat Alex baru bisa mendapatkan perlindungan ekstra dari pihak kepolisian."Lia, maaf hari ini aku tidak bisa menemanimu. Aku sangat lelah." Ucap Alex yang diangguki Lia."Kamu harus istirahat, hari ini pastinya melelahkan bagimu.""Ya, aku akan mandi terlebih dulu lalu beristirahat. Bila kamu membutuhkan sesuatu, beritahu aku."Lia kembali mengangguk untuk yang kedua kalinya, menatap Alex yang mulai berjalan memasuki kamar pribadinya. Wanita itu tak masuk begitu saja ke dalam kamarnya sendiri.Tak ingin hal buruk terjadi, Lia bergerak untuk memastikan semua akses mulai dari pintu, jendela, hingga ventilasi terdekat terkunci deng

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 39

    Beberapa jam usai peristiwa mencekam di Agensi Star Music, pihak terkait mengatakan akan menempuh jalur hukum dan akan menemukan pelaku penembakan terhadap Alexander Adarsa secepat mungkin.Tak hanya merugikan Alex atau agensi, namun peristiwa itu menyebabkan banyak pihak yang menjadi cemas akan keseharian mereka hingga mengalami trauma ringan.Begitu banyak media yang memberitakan kejadian ini, mengingat ini adalah tindakan kriminal yang membahayakan. Lia yang menjadi saksi penembakan itu dibuat kalang-kabut oleh kondisi Alex. Dia meminta pada Resham untuk membawanya menuju rumah sakit yang menangani kondisi Alex usai penembakan tersebut.Pada koridor rumah sakit yang dilaluinya, Lia tampak begitu cemas dan kalut, berusaha mengontrol benaknya yang begitu terganggu. Saat tiba di sebuah ruangan yang dihuni Alex, Lia menemukan pria itu sedang duduk dengan bahu yang baru saja diperban."Alex, bagaimana dengan—"Tak ingin Lia begitu panik, Alex segera menyanggah pertanyaan wanita Nawasen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status