Share

BAB 6

Penulis: aishwarya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-10 12:48:23

[Publik dibuat gempar akan kehadiran model terkenal, Natalia, yang sempat menghilang selama beberapa tahun. Natalia hadir untuk pertama kalinya setelah menghilang di acara bisnis Agensi Star Music sebagai penerjemah khusus anak CEO agensi tersebut, yakni Alexander Adarsa.]

Bibi Anna yang baru saja menidurkan Alesia, mendengar suara televisi dari ruang tengah.

[Apakah ada kaitan di antara Alexander dan Natalia? Mengingat Alexander sudah mengkonfirmasi pernikahannya dengan wanita rahasia. Sayangnya sampai detik ini belum ada konfirmasi dari pihak terkait.]

Tak ingin ini menjadi tekanan bagi Lia, Bibi Anna segera meraih remote di sebelah Lia yang sedang duduk di atas sofa dan mengganti siaran yang menyebabkan Lia heran. "Bibi—"

"Nonton drama atau film kesukaanmu saja, Lia. Aku tidak mau kamu sakit lagi," pinta bibi.

"Aku hanya mau menonton itu, Bi," jawab Lia.

Bibi menghela nafas berat, melihat Lia iba. "Lia, apa Bibi boleh menanyakan sesuatu?"

Lia hanya menatap Bibi Anna, menunggu wanita itu melontarkan pertanyaannya.

"Apa alasanmu untuk menikah dengan Alex dan bertahan dengan kondisi seperti ini? Bibi tahu kamu pun dulunya adalah selebriti, tapi melihat kamu yang seperti ini—" Bibi Anna menjeda ucapannya sejenak. "Kamu sepertinya sangat rapuh, Lia."

Ucapan Bibi Anna membuat Lia menunduk, menatap kedua kakinya yang beralaskan sandal khusus. "Sejak kecil, aku tidak memiliki siapa siapa. Aku berhasil terkenal dengan kerja kerasku sendiri. Dan itu semua lenyap saat aku mengandung Alesia. Aku tidak menyalahkan kehadirannya, tapi—"

Bibi Anna mengusap punggung Lia agar untuk menguatkan dirinya.

"Aku merasa aku tidak memiliki siapa siapa di saat aku jatuh, Bi. Bahkan saat mengira aku akan hidup baik setelah menikah dengan Alex, ternyata tidak semudah itu bagiku." Akhirnya, Lia kembali menangis.

"Lia, kamu punya Bibi. Aku akan siap mendengarkan keluh kesahmu, semua ceritamu. Anggap aku ibumu, Lia. Bibi yakin kamu adalah wanita yang hebat. Kamu pasti bisa bertahan." Bibi pun memeluk Lia.

"Aku bertahan hanya untuk anakku, bi. Seandainya aku tidak melakukan kebodohan malam itu, mungkin Alesia tidak akan menderita seperti—"

Dengan tegas bibi menggeleng, memotong ucapan Lia. "Dia tidak menderita, Lia. Aku yakin dia akan bangga mempunyai ibu sepertimu. Kamu tidak boleh berpikiran buruk, kamu berharga untuk dia, Lia."

Akhirnya, Lia berusaha meredakan tangisnya.

Beberapa menit berselang, Lia pun dapat mengontrol kesedihannya. "Bi, terima kasih sudah menemani dan mendengarku."

"Justru aku lega kamu bisa mengeluarkan apa yang kamu pendam," balas bibi.

"Maaf aku menyita banyak waktumu."

"Bukan apa-apa, Lia. Lagipula Alesia—" ucapan bibi menggantung ketika mereka mendengar suara tangisan Alesia. Dengan sigap, Lia dan Bibi Anna bangkit untuk menghampiri Alesia.

Bibi Anna dan Lia menemukan wajah bayi itu yang kemerahan. Suhu tubuhnya juga menjadi sangat tinggi, bahkan tangisan Alesia semakin kencang.

"B–bibi, apa yang terjadi?" tanya Lia yang panik sama seperti Bibi Anna.

"Aku juga tidak tahu, Lia. Sebelum aku menidurkannya, dia baik-baik saja. A-apa mungkin karena susu formula baru, susu pengganti ASI yang baru dikonsumsi Alesia tadi pagi. Sepertinya Alesia tidak cocok dengan susu barunya," jelas bibi.

"A–aku akan membawanya ke rumah sakit," kata Lia dan bergegas meraih sebuah luaran untuk membalut pakaiannya.

Panik, takut, dan cemas menyatu dalam diri Lia saat ini. Lia tidak ingin anaknya akan merasakan sakit yang luar biasa. Jika seperti itu, Lia akan terus menyalahkan dirinya.

Setelah menyiapkan semua perlengkapannya, Lia kemudian menghubungi Resham, satu-satunya pengawal yang dapat dihubungi.

"Resham, aku ingin ke rumah sakit, aku ingin membawa Alesia. Dia tampak sangat kesakitan, aku mohon antar aku dan Alesia ke rumah sakit terdekat," kata Lia langsung setelah panggilannya tersambung.

"Baik, Nyonya, 5 menit lagi aku akan siap di depan lobby," jawab Resham dengan patuh.

"Terima kasih, Resham," tutup Lia dan menggendong Alesia untuk bergegas turun ke lantai dasar.

Di dalam perjalanan menuju rumah sakit, Bibi Anna teringat akan suatu hal. "Lia, apa sebaiknya kita menghubungi Alex juga? Mungkin dia perlu untuk tahu hal ini."

"Aku sudah berusaha menghubunginya, tapi ponselnya tidak aktif, Bi," jawab Lia yang masih kalut.

Resham pun menengahi keduanya. "Tuan Alex sedang menghadiri rapat penting dan kemungkinan akan pulang terlambat, Nyonya. Jika Nyonya Lia tidak keberatan, apa aku boleh memberikan Nyonya penutup wajah?"

Apa yang dikatakan Resham benar. Lia tidak boleh muncul dengan wajah yang terlihat jelas oleh orang lain. Lia menyetujui tawaran Resham, dan menggunakan masker beserta topi hitam.

Sesampainya di rumah sakit, Lia turun bersama Alesia dan bibi, ditemani Resham yang menjaga situasi di sekitar Lia dan yang lainnya. Beruntungnya, Alesia mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat dari pihak medis yang berjaga.

"Bagaimana dengan keadaan anak saya, dokter?" tanya Lia pada salah satu dokter residen yang menangani Alesia.

"Kami mendiagnosa anak ibu mengalami alergi dengan komposisi pada susu yang dia konsumsi, seperti yang ibu jelaskan tadi. Terima kasih telah membawanya lebih awal, jadi dia bisa pulih lebih cepat dan tidak perlu rawat inap."

Penjelasan dokter membuat Lia menghela nafas lega, sama dengan bibi yang terus menemani Lia dan Alesia. Saat dokter menjelaskan segala macam keperluan obat dan vitamin yang harus diberi pada Alesia, Resham menghampiri Lia.

"Nyonya," panggil Resham kemudian berbisik di telinga Lia. "Tuan Alex ada di luar."

Walau Lia ragu, tetapi Bibi Anna dan Resham berusaha membujuk Lia. Pada akhirnya Lia beranjak keluar, menemukan Alex yang berdiri di depan pintu dengan pengawalan ketat yang membuat koridor itu sepi.

"Lia, seharusnya kamu tidak gegabah dengan membawa Alesia tanpa seizinku. Apalagi kamu ikut keluar seperti ini," kata Alex dengan kesal yang membuat Lia termangu.

"Dia anakku, Alex. Gila namanya jika aku membiarkan Alesia menunggu dengan kesakitan!" Suara Lia meninggi.

"Tapi, aku perlu mempertimbangkan semuanya!" Suara Alex tidak kalah meninggi. “Apa kamu tidak mempertimbangkan hal lain, Lia?!”

"Apa lagi, Alex?" tanya Lia penuh penekanan. “Anakku sedang kesakitan, tentu saja aku memikirkan kondisi anakku.”

"Bisa saja ada media yang menemukan informasimu dan Alesia, Natalia. Apa kamu bodoh? Oh, ayolah! Kamu benar-benar membuatku kerepotan karena banyak hal, Lia!"

Lia tak mampu membendung amarahnya yang memuncak karena ego dan pemikiran Alex. Akhirnya Lia menurunkan suaranya, tetapi lebih memberi penekanan karena lelah. “Kalau anakku sampai kenapa-napa, memangnya kamu bisa bertanggung jawab?”

“Resham, bawa Alesia keluar dari rumah sakit ini sekarang juga!” kata Alex dengan sangat tegas, kemudian pergi meninggalkan koridor itu.

Resham yang mendengar perintah itu dari belakang Lia langsung mengambil langkah.

Lia jelas ingin menentang, tetapi dia tidak memiliki kuasa. Hatinya dipenuhi dengan amarah terhadap keegoisan Alex.

Ketika semua telah selesai, Lia bersama Resham dan Bibi Anna pergi meninggalkan ruangan setelah koridor dipastikan aman. Namun, ketika di mereka hendak sampai di lobby rumah sakit, Lia justru mengatakan bahwa dia ingin ke toilet sebentar.

Akan tetapi, setelah hampir 30 menit berlalu, Lia yang membawa Alesia tidak kunjung kembali yang membuat Resham langsung tergerak untuk mencari keberadaan Lia. Sayangnya, usahanya tidak membuahkan hasil.

Resham bergegas menghubungi Alex. “Tuan Alex, Nyonya Natalia menghilang!”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 7

    Saat mendengarkan ucapan Resham, Alex terdiam sejenak seolah tidak percaya. "Jangan bercanda, Resh. Tidak mungkin Lia menghilang.""Kami berencana akan pergi ke rumah sakit, seperti ucapan Tuan tadi. Nyonya Lia setuju untuk pergi, tapi saat di dekat lobby, Nyonya berkata akan ke kamar kecil di rumah sakit, dia sudah tidak kembali, Tuan."Alex yang saat itu telah berada di kantornya lagi langsung meraih jasnya, masih memegang ponsel untuk terhubung dengan Resham. "Minta kepada staff setempat untuk mengecek kamar kecil itu, dan kamu cek CCTV di sekitarannya.""Kami sudah melakukan itu, tuan. Dan terakhir kali Lyonya Lia terekam CCTV di depan rumah sakit, selebihnya kami kehilangan jejak sejak 2 jam ini," jelas Resham."Apa dia membawa Alesia?" tanya Alex lagi."Ya, Tuan," jawab Resham singkat."Kalau begitu, temui aku di penthouse dalam 10 menit."Alex memutuskan sambungan dan langsung pergi meninggalkan kantor.Pun dalam perjalanan, Alex terus berusaha menghubungi Lia meski Alex kesuli

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 8

    Jauh dari kediaman Alexander Adarsa, tepatnya di tepi perkotaan, Natalia Nawasena terlihat diam dan menatap kosong hamparan tanah di depannya. Sudah sehari Lia melarikan diri dari Alex.Lia tampak begitu menyedihkan, membawa Alesia yang terlelap di gendongannya. Lia memutuskan pergi karena menyerah, tertekan jika harus terus bersama Alex."Aku memang bodoh, tidak seharusnya aku mempercayai pria jahat itu." Ucap Lia dalam kesendiriannya.Apalagi saat Rika menghubungi telepon rumah Alex siang kemarin, dan secara kebetulan Lia yang menjawab telepon itu. Lia masih ingat dengan jelas apa yang Rika katakan."Aku yakin Alex memanfaatkanmu, karena aku sangat mengenal dia. Aku yakin dia akan menceraikanmu setahun lagi." Sekiranya itu kata-kata Rika yang masih tertinggal di kepala Lia."Dasar brengsek." Ucap Lia dengan air matanya yang mengalir.Di sisi lain, Alex yang disibukkan dengan pekerjaannya juga harus disibukkan dengan mencari keberadaan Lia. Alex mengerahkan semua suruhannya untuk men

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 9

    Hari ini, Alexander Adarsa akan kembali menggelar jumpa pers dengan wartawan untuk meredakan rasa keingin tahuan publik mengenai kehidupan pribadinya yang terus dikuliti oleh banyak media.Alex bertujuan agar Lia dapat melihat Alex yang masih berdiri untuk menjaga informasi pribadi keluarganya, seolah ingin Lia tahu bahwa Alex ingin memperbaiki keadaan.Sebelum melangkahkan kakinya keluar dari mobil miliknya, Alex terdiam sejenak dan teringat akan pertemuan pertamanya dengan Lia setelah bertahun-tahun tidak bertemu, bahkan mereka lost contact.Malam itu, tepatnya 3 bulan yang lalu, Alex melihat Lia yang terus berjalan dengan pikirannya yang kosong, bahkan Lia tidak menyadari jika lampu merah untuk pejalan kaki sedang menyala.Lia terus berjalan bersama bayinya, tak mendengarkan sama sekali teriakan orang-orang dan kendaraan yang terus berdatangan nyaris menabraknya.Tin tin tin!Suara klakson itu menggema di dalam telinga Lia. Secara bersamaan, seorang pria berpostur tinggi meraih tub

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 10

    Kembali pada hari ini, hari di mana Alex akan menghadiri jumpa pers yang akan digelarnya. Alex harus meluruskan berita yang terus dibicarakan banyak orang, yang bisa saja terus penasaran. Alex pun muncul di tengah-tengah para wartawan yang meliput, fokus kepada Alex yang akan mengkonfirmasi semua isu. Wajah Alex tampaknya berusaha tenang menghadapi banyak wartawan. Alex menghembuskan nafas untuk meyakinkan dirinya sebelum buka suara. "Jadi bagaimana dengan kabar yang beredar mengenai istri anda, tuan Alexander?" Tanya seorang wartawan yang diikuti suasana hening untuk menunggu pengakuan satu-satunya penerus Agensi Star Music. "Untuk pemberitaan itu, aku tidak akan menanggapinya karena satu-satunya yang dapat aku katakan saat ini adalah aku ingin menjaga privasi dari istriku." Tegas Alex. "Bagaimana dengan kabar seorang anak yang bernama Alesia? Nama ini terdengar familiar dengan nama anda, tuan Alexander." Alex yang sebelumnya sengaja memberi nama Alesia untuk anak Lia menjadi t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 11

    Alexander Adarsa tampak berjalan gontai menuju kendaraan yang sedang menjemputnya, meninggalkan gedung yang menjadi tempatnya menggelar pers.Alex kembali diam, menerka hasil yang dia harapkan. 'Ini aneh, kenapa aku terus dihantui rasa bersalah?' Batin Alex selagi memejamkan matanya.'Aku harus menemukan Lia, aku harus membuat dia kembali. Aku harus meminta maaf akan keegoisan yang tidak aku sadari selama ini.' Tutur Alex meningkatkan harapannya sendiri.* * *Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 2 dini hari, Lia menguatkan dirinya untuk kembali ke rumah lamanya. Lia merasa kondisi apartemen kelas menengah yang masih menjadi haknya itu sudah aman dari pemantauan bawahan Alex.Dengan langkah yang terseok, Lia berusaha membuka pintu dan masuk ke dalam salah satu unit yang disewanya. Lia lalu menidurkan Alesia di atas ranjang kecil miliknya.Terdengar helaan nafas Lia yang akhirnya dapat menidurkan Alesia di atas ranjang setelah beberapa hari berusaha menghindari pencarian yang dilakuka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 12

    Mobil yang ditumpangi oleh Alex dan Lia akhirnya memasuki area Zeus Residence, yang berarti Alex berhasil membawa Lia untuk kembali ke rumahnya.Saat mobil berhenti di depan pintu lift tepatnya di lantai dasar, Alex menoleh pada Lia hendak membangunkan wanita itu. Namun ternyata Lia terlelap, membuat Alex tidak tega membangunkannya."Resh, tolong beritahu Hani untuk menunggu saya di depan pintu penthouse." Pinta Alex yang diangguki Resham. "Baik, tuan."Alex lalu turun, mengitari mobil dan membuka pintu di sebelah Lia. Perlahan, Alex meringkuk untuk meraih tubuh Lia dan menggendongnya menuju lantai teratas di mana penthouse-nya berada.Sementara itu, Hani yang baru saja mendapat pesan dari Resham atas perintah Alex segera bergegas menuju pintu depan. Perasaan Hani begitu campur aduk, menanti kembalinya Lia.Bibi Anna yang baru saja keluar dari ruangan asisten menemukan Hani yang sepertinya sedang menahan tangis. "Hani, ada apa?" Tanya bibi selagi menghampiri Hani."Nyonya Lia sudah pu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 13

    "Apa kamu mau sesuatu sebelum kita berangkat ke rumah sakit?" Tanya Alex pada Lia yang sedang duduk dengan pakaian yang baru dia kenakan.Lia menggeleng menanggapi Alex."Apa kamu sudah sarapan saat aku bersiap tadi?"Kali ini, Lia mengangguk. Dua hari setelah Lia didiagnosa menderita Disartria, atau gangguan saraf yang terhubung dengan bicaranya. Lia pun terlihat begitu lemah, meski dia berusaha kuat di depan semua orang.Lia pun masih memikirkan bagaimana sikap Alex ke depannya, takut kalau saja Alex akan menggunakan keterbatasannya untuk lebih dimanfaatkan. Namun sebenarnya, sejak dua hari kemarin pun, Alex benar-benar memperhatikan kondisi Lia dengan baik."Apa kalian akan berangkat sekarang?" Tanya bibi Anna yang baru saja muncul, menemukan Alex dan Lia dengan pakaian rapi namun cukup simple. Tentu, agar mereka tidak menarik perhatian orang yang mengenal mereka."Lia harus hadir di rumah sakit lebih dulu dan harus secepatnya, bi. Aku khawatir jika itu dibiarkan, maka—" ucapan Ale

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 14

    Kilas balik pada setahun yang lalu, tepatnya pada malam yang gemerlap, malam di mana kumpulan para pesohor merayakan pesta perayaan hari jadi Agensi Highlight yang kelima tahun.Natalia Nawasena tentunya hadir di sana sebagai super model terkenal yang diundang langsung oleh CEO Agensi Highlight. Di malam perayaan itulah, Lia bertemu dengan Jacob yang perlahan menggodanya saat meneguk segelas alkohol.Jacob datang menghampirinya di dalam balutan kemeja hitam dan celana kain dengan warna senada. "Kamu model Natalia, bukan?"Lia tersenyum hangat. "Ya, tentu saja.""Ingin menari bersamaku?"Merasa tak dapat mengontrol dirinya lagi, Lia yang nyaris berada di bawah alam sadarnya mengiyakan ajakan Jacob. Keduanya terlihat menikmati pesta dengan menari bersama, bahkan bermesraan seolah telah saling mengenal sejak lama.Baik Jacob maupun Lia tampaknya tertarik satu sama lain, hanya di malam itu. Lambat laun Jacob membawa Lia menjauhi pesta, membawanya menuju sebuah kamar dengan fasilitas mewah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07

Bab terbaru

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 120

    Pada pagi yang cerah, Alex mengerjapkan matanya dengan seksama, menemukan langit-langit kamarnya yang menyambut hari itu. Reflek Alex merenggangkan otot-otot tubuhnya, dan secara tidak sengaja menyentuh kulit lembut Lia yang juga masih terlelap di sampingnya. Merasakan sentuhan itu, Lia perlahan tersadar. "Ah, maaf sayang." Kata Alex yang lalu memeluk Lia perlahan. Sentuhannya masih saja sama, menghangatkan dan penuh kasih. Lia hanya tersenyum, kemudian berbalik demi membalas pelukan kasih sang suami. "Selamat pagi sayang." Katanya. "Selamat pagi juga untukmu." "Bagaimana hari ini? Apa kamu akan berangkat lebih awal lagi seperti kemarin?" Alex terdiam dan mempertimbangkan, kemudian menjawab. "Sepertinya tidak perlu, aku bahkan cuti sebanyak dua hari." Dahi Lia mengernyit. "Benarkah?" "Ya." Alex mengangguk. "Rasanya ingin menghabiskan waktu bersamamu dan Reksa setelah sekian lama tak memilikinya." Lia mendengkus. "Apa semuanya akan baik-baik saja jika kamu tetap cuti hari ini

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 119

    "Kita sudah sampai tuan." Ucap seorang pengawal membuat Evan tersadar dari lamunannya di dalam kendaraan yang membawanya pulang. Evan terdiam sejenak, dan melihat ke arah depan mobil tersebut. Dilihatnya kediaman yang sudah beberapa bulan menjadi huniannya, juga menjadi heran ketika menemukan sebuah mobil tak dikenalnya terparkir di depan pintu masuk. "Mobil siapa itu?" Tanya Evan masih kebingungan. "Apa Rika membeli mobil baru? Karena sudah tidak mungkin dia menerima tamu di waktu malam seperti ini." Pengawal terdiam, sedikit ragu menjawab sang tuan dan membuat pria itu semakin menaruh curiga. Tanpa isyarat Evan segera keluar dari dalam mobil, melangkah terburu-buru ke dalam rumahnya dan Rika. Evan semakin terkejut ketika menemukan beberapa lembar pakaian yang berserakan di atas lantai. 'A-apa apaan ini?' Batin Evan mulai merasa marah di atas curiganya. 'Apa dia berselingkuh?!' Evan terus melangkah, menemukan pintu kamar pribadinya dan Rika yang sedikit terbuka. Terdengar suara

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 118

    Satu tangan Erika Odeline terkepal, mendengar fakta bahwa Evan, pria yang dikenal sebagai suaminya sedang berada di dalam tahanan. "Apa yang membuatnya ditahan di dalam sana?" Tanya Rika pada salah satu pengawalnya. "Apa ini berkaitan dengan masalah perusahaan Adarsa dan Agensi Star Music?" Pengawal Rika mengangguk. "Ya nyonya, tuan Evan dituntut atas kasus percobaan penculikan, dan penyalah gunaan dokumen penting atas aset orang lain." "Apa? Orang lain?" Ulang Rika dengan nada bicaranya yang berapi-api. "Orang lain katamu?!" Kekesalan Rika menyebabkan pengawalnya menunduk. "Maaf nyonya." "Sial! Aku sudah memberi umpan agar Evan bisa mengklaim aset aset itu secara gamblang, tapi apa yang selama ini dia lakukan?!" Rika terdiam sejenak, lalu mendadak histeris menyerukan kekesalannya. Tentu, tak ada yang berubah dari wanita temperamental seperti Rika yang sangat mudah memelihara ego dan amarahnya. Bahkan setelah banyak hal dan hukuman yang Rika lalui, dia masih saja membena

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 117

    Menyusul di penghujung hari, Alex yang cukup lelah pun tiba di kediamannya. Lelah membuat Alex lebih banyak diam, terus berjalan masuk dan menemukan kehadiran Lia di dalam kamar pribadi mereka. Ketika Pintu berderit, Lia menoleh, tersenyum menemukan kembalinya sang suami yang telah melalui hari yang panjang. Lia merentangkan tangannya, reflek disambut hangatnya dekapan. "Kamu telah menolongku hari ini." Desis Alex menggelitik telinga Lia. "Kamu adalah penyelamatku." Lia terkekeh dan mengeratkan pelukannya. "Akan kulakukan hal terbaik yang kubisa untukmu, sayang." Cukup lama Alex dan Lia saling bertukar dekapan, seolah tak berjumpa setelah sekian tahun. Sepertinya hanya ingin menyampaikan rindu melalui sentuhan, dan itu sudah lebih dari cukup. Selang beberapa detik, Lia melepas pelukannya. "Apa kamu sudah makan malam?" Alex tersentak, menyadari bahwa dia tak mengkonsumsi apa-apa sejak tadi siang. Melihat roman wajah Alex yang terkejut itu membuat Lia menyadari dan paham,

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 116

    Evan hendak untuk menyerang Lia, tetapi matanya memincing tatkal menyadari sesuatu. Dalam sekejap Evan terbelalak, menemukan Lia sepertinya sedang merekam segala bentuk percakapan mereka sejak tadi. "Ka-kamu..." Suara Evan bergetar ketakutan, Lia pun mengeluarkan ponselnya dari balik saku gaun. Lia menghela nafas, "kamu menyadarinya." "Ka-kamu merekamku sejak tadi?" Lia menggeleng, kemudian memperlihatkan layar ponselnya. "Lebih dari itu, aku menyiarkan ini secara langsung di ruang pertemuan perusahaan suamiku, perusahaan Adarsa." Evan terperanjat begitu dalam, tubuhnya seperti kaku, tak mampu mengatakan apa apa. "Selamat, Evan. Kamu baru saja mengungkapkan kebohonganmu di depan banyak orang. Sepertinya kamu harus menjelaskan semuanya di depan petugas berwajib nanti." Lalu, secara bersamaan pula, pintu unit apartemen tampak terbuka secara paksa dari luar. Evan semakin terkejut, menyadari bahwa dia keliru. Sementara itu, Lia masih terlihat tenang. "Kamu memang wanita licik!" Ke

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 115

    Sungguh tak ada yang dapat dibendung lagi ketika Lia mengetahui bahwa Evan sungguh berniat melakukan hal buruk terhadap dirinya dan keluarganya, lagi dan lagi. Untuk kesekian kalinya Lia harus berpura-pura bodoh, pura-pura tak tahu bahwa Evan saat ini sedang membuntutinya. Ketika Lia selesai dengan niatnya meyakinkan Alex melalui pesan singkat, Lia menghela nafas. Wanita itu lantas turun dari kendaraan yang membawanya. "Apa aku harus turun, nyonya?" Tanya pengawal yang juga sedang mengemudikan mobil tersebut. Lia menggeleng. "Tak perlu, kamu langsung pulang saja." Pengawal dibuat heran. "Tak bisa nyonya, setidaknya aku harus menunggu anda." Kedua kalinya Lia menggeleng. "Ini adalah perintah dariku." "Tapi nyonya—" "Percaya padaku." Pengawal masih saja ragu. "Aku tahu tugasmu adalah mengawalku, tetapi kali ini aku dan Alex sudah sepakat mengenai perubahan rencana untuk hari ini." Lia yang menolak membuat pengawal terpaksa melakukan perintahnya, apa lagi Lia mengakui bahwa in

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 114

    Pihak internal Agensi Star Music tiba-tiba saja mengadakan pertemuan di luar jadwal hari ini. Tak lain dan tak bukan, ini merupakan kehendak sang penerus Adarsa, Alexander. Banyak hadirin yang mengeluhkan jadwal mendadak ini, tetapi pihak Alex sepertinya lebih mementingkan keberlangsungan rapat itu. Di antara banyaknya petinggi yang hadir, tampak tuan Erik, kakek dari Natalia, yang terdiam di sana. Sampai detik ini, beliau masih memegang posisi sebagai pemilik saham terbanyak di dalam perusahaan Adarsa. "Apa yang ada di dalam pikiran pak Alex hingga mengadak pertemuan yang begitu mendadak seperti ini?" Tuan Erik mendengar keluhan salah satu kenalannya di sana, tetapi tuan Erik tak menanggapi. "Sepertinya ini berhubungan dengan masalah saham dan aset kemarin." "Apa dia gagal melindungi aset-aset itu? Jika ya, dia harus mengganti semua kerugian." Nafas tuan Erik terhela berat. Mendengarnya seperti membuat beliau hendak menerkam siapa saja. Walau tuan Erik hanyalah kakek Lia, teta

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 113

    Pernyataan ibu dari Evan tentu membuat Alex dan Lia terkesiap. Pasalnya, Evan dan banyak saksi mengaku bahwa Evan merupakan anak dari tuan Andreas, ayah Alex sendiri. Suasana di dalam bilik perawatan itu hening sejenak, ibu Evan dibuat kikuk. Galih Anggara, sosok terpercaya tuan Andreas yang diketahui Alex sebagai orang dalam yang membantu rencana Evan. 'Tak pernah kusangka jika asisten itu memiliki kelicikan yang seperti ini!' Ucap Alex dalam benaknya yang dilanjutnya dengan helaan nafas. Melihat hal itu Lia mengusap lengan Alex, membuat sang suami membuyarkan lamunannya. Alex mengangguk yakin, dan hendak mengatakan sesuatu. "Jadi—" Belum sempat Alex menyentuh kata kedua, seseorang muncul dengan tergopoh-gopoh serta nafas yang tersengal. "Apa yang kamu lakukan di sini?!" Seru Evan menyiratkan rasa panik di wajahnya. Hal tersebut membuat Alex mendengkus. "Jadi kamu memang bermain busuk, Evan. Tak kusangka kamu begitu haus akan kekuasaan dan berbohong seperti ini." "Aku akan m

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 112

    Tidak dipungkiri bahwa Evan semakin tertekan menghadapi banyaknya masalah yang semakin rumit. Di satu sisi, ini semua memang kesepakatan yang telah disetujui oleh Evan sendiri. Dalam sehari, helaan nafas beratnya hampir tak terhitung. Evan sungguh merencanakan segalanya sendiri, bahkan Rika semakin tak peduli. 'Wanita itu hanya haus akan tubuhku yang dia anggap sebagai pemuas hawa nafsunya.' Gumam Evan di dalam ruang pribadinya. Pria itu hanya bisa berusaha dan berusaha, memuaskan Rika sekaligus keluarganya untuk merampas aset di bawah naungan perusahaan keluarga Adarsa. Tok tok! "Masuk." Sahut Evan gontai ketika mendengar pintu ruangannya diketuk. Evan menegapkan tubuhnya dan bangkit, menemukan siapa orang yang baru saja datang. "Paman." Katanya. Pria paruh baya yang tak lain adalah paman Evan, sekaligus asisten tuan Andreas atau ayah dari Alexander Adarsa itu, muncul dengah wajah tenang. "Bagaimana dengan rencanamu?" Untuk ke sekian kalinya, Evan menghela nafas berat. "Seb

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status