Share

BAB 2

Penulis: aishwarya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-10 12:06:19

Dua hari selepas media memberitakan Alex yang diam-diam telah menikah, Alex berencana membawa Lia pulang untuk menghindari adanya pemberitaan tambahan dari media.

Selama dua hari itu, baik Alex maupun Lia sama sekali tidak pernah meninggalkan hotel. Dan sekarang, mereka harus keluar pada larut malam dengan menggunakan jalur khusus untuk menghindari wartawan.

Sejak dari kamar yang mereka huni, Alex terlihat cukup kalang kabut, meminta Resham sebagai pengawal yang membawa mobil untuk mengantar mereka pulang.

Di sisi lain, Lia sendiri begitu lemas dengan wajah yang pucat dan tetesan keringat yang membanjiri pelipisnya. Sejak berada di hotel, pikiran Lia terpecah antara nasibnya jika sampai identitasnya sebagai istri Alex tersebar dan keadaan anaknya saat ini yang entah bagaimana.

Karena terfokus pada perjalanan pulangnya, Alex tidak menyadari kondisi Lia. Beruntungnya, Resham berhasil membawa kedua atasannya meninggalkan hotel bintang 5 itu meski ada beberapa wartawan yang sengaja tinggal di depan bangunan tersebut.

Resham yang tidak sengaja melihat melalui cermin dashboard berusaha memastikan kondisi Lia dengan baik. "Tuan, apa nyonya baik baik saja?"

Barulah setelah Resham mengajukan tanya, Alex menoleh menatap Lia dalam cahaya yang minim.

"Kamu sakit?" Alex bertanya dengan tangan yang menyentuh dahi Lia. "Atau kamu teringat anakmu? Toh kita sudah menyewa babysitter untuk itu."

Lia berusaha menghindari tangan Alex meski gagal dan menjawab seadanya. "Tidak, aku━aku baik baik saja."

Alex menghela nafas, menemukan Lia yang berbohong di saat-saat genting seperti ini.

Resham lalu memberi usul, "Apa kita perlu membawanya ke rumah sakit?"

Alex menggeleng dengan cepat tanpa mempertimbangkan ide Resham. "Kita tidak bisa muncul meski ini sudah malam, Resham. Bisa saja ada yang menyebarkan identitas Lia. Panggil dokter ke rumah saja.”

"Baik, tuan." Resham tidak lagi melanjutkan pembicaraan.

Lia sekadar menyimak percakapan di antara Alex dan Resham, merasakan tubuhnya semakin kedinginan meski suhu di sekitarnya tidak sedingin yang Lia bayangkan.

Sepertinya, jadwal makan Lia yang berantakan, sikap Alex yang seenaknya, hingga beban pikiran dan ketakutan Lia tentang pemberitaan media membuat kondisinya menurun di luar perkiraan.

**

Hujan di pagi hari menyambut Lia yang baru saja membuka matanya. Lia merasakan dirinya sedikit lebih baik dari semalam, dan menyadari jika tangannya sedang terhubung dengan selang infus.

Baru saja Lia hendak bangun, Bibi Anna, salah satu pelayan senior di rumah Alex yang telah merawat Alex sejak kecil, muncul bersama Alesia di dalam gendongannya. "Lia, kamu berbaring saja dan biarkan tubuhmu beristirahat penuh. Sarapanmu akan dibawakan ke sini.”

Lia mengangguk ringan, melihat Alesia yang sangat tenang bersama bibi. "Bi, apa Alesia rewel?"

Bibi dengan tenang menjawab Lia. "Di hari pernikahanmu sampai kemarin, dia sama sekali tidak rewel. Barulah semalam, dia menangis. Mungkin dia tahu kondisimu sedang sakit, Lia."

Roman wajah Lia menjadi murung. "Maafkan aku, bi."

Dengan cepat bibi menggeleng. "Kamu juga tidak mau kondisimu menurun seperti ini. Fokuslah untuk sembuh, karena Alesia juga sudah lebih baik."

"Terima kasih, Bi. Oh ya, bagaimana dengan Alex? Apa dia sudah berangkat kerja?"

Bibi menurunkan Alesia untuk terbaring di samping Lia, kemudian meraih sebuah remote untuk menyalakan televisi yang berada di dalam kamar Lia.

Selagi menunggu benda persegi panjang besar yang canggih itu menyala, bibi berkata. "Aku tidak tahu apa ini bisa disebut bekerja. Aku mau kamu sendiri yang melihatnya."

Lia melihat televisi, menampilkan berita terkini yang meliput sebuah pers yang diadakan oleh Alexander Adarsa. Mata Lia nyaris terbelalak.

Melihat respon Lia, bibi menambahkan ucapannya. "Dia mengadakan pers ini untuk meluruskan berita yang terus muncul dan terus mengejar keberadaan kalian."

Tatapan berubah Lia menjadi sayu, melihat layar yang menunjukkan keberadaan Alex di tengah-tengah pengawalan dan para wartawan.

Dengan gagah, Alexander Adarsa buka suara perihal pernikahannya yang sangat tiba-tiba dan tidak dipublikasikan.

"Memang benar, saya telah melangsungkan pernikahan dengan seorang yang wanita, yang tentunya … sangat saya cintai," jelas Alex untuk menjawab pertanyaan utama itu.

Mendengar Alex menyebutkan kata mencintai, membuat Lia merasakan getaran yang aneh di dalam benaknya. Lia berusaha menganggap itu omong kosong, lalu kembali fokus pada layar.

Bagi orang lain yang melihatnya, mereka pasti berpikir jika Alex adalah suami yang penyayang. Namun kenyataannya, itu hanya untuk menutup pernikahan palsunya.

"Saya memutuskan merahasiakan pernikahan ini dan istri sah saya, untuk terus menjaga privasi keluarga kami nantinya."

Lalu, seorang wartawan mengajukan pertanyaan lain. "Apa istri Anda adalah seseorang yang berasal dari keluarga konglomerat juga, atau mungkin berasal dari dunia hiburan?"

Alex terdiam sejenak, kemudian melanjutkan. "Saya tidak bisa membahas hal apa pun yang berkaitan dengan istri saya untuk sekarang. Saya masih sepakat untuk mengumumkan pernikahan saja."

"Apa Anda benar-benar tidak bisa membahasnya sedikit pun?"

Dengan tegas Alex menjawabnya. "Ya, ini merupakan hal penting yang harus saya jaga. Dan siapa saja yang berani melanggar privasi keluarga saya, maka saya akan mengambil tindakan hukum, terima kasih." Tutup Alex atas pembahasan pernikahannya yang mendadak itu.

Sorot lampu dari jepretan kamera semakin banyak, para pengawal berusaha melindungi Alex.

Lia yang masih menatap layar menjadi risau, menjaga privasi bahkan sekadar merencanakan itu semua ternyata tidak mudah. Secara tidak sadar, Lia menggigiti kuku ibu jarinya karena cemas.

Pikirannya terus berlarian tentang kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi di hari esok.

Bibi Anna menemukan Lia yang kembali khawatir, dan beliau akhirnya berusaha menenangkan Lia. "Semuanya akan baik-baik saja, Lia. Kamu akan baik-baik saja, percaya aku."

Ucapan Bibi Anna merupakan salah satu harapan Lia saat ini, mengingat Alex sering kali membuat Lia linglung dan bingung. Alex yang arogan itu menjengkelkan hanya enggan membuat namanya buruk di publik.

Jika bukan karena ingin menyelamatkan kehidupan dan anaknya yang tidak ingin diakui oleh ayah kandungnya, Lia tidak akan berani bertindak sejauh ini.

Tok tok tok!

Lia tersadar dari pemikirannya karena seseorang yang mungkin adalah asisten rumah tangga mengetuk pintu kamar Lia.

"Ya, silahkan masuk," ujar Lia berusaha mengeraskan suaranya.

Seorang asisten kemudian masuk, mengundang tanya dari Lia. "Ada apa, Hani?"

"Ada yang datang, nyonya," kata asisten yang bernama Hani itu membuat Lia dan bibi menatap satu sama lain.

Lia kembali bertanya, "apa itu rekan Alex?"

Asisten menggeleng. "Itu … itu Tuan Andreas, Nyonya."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 3

    Mata Lia terbelalak, mendapati Tuan Andreas Adarsa atau ayah dari Alex datang.Lia berniat bangkit tetapi Bibi Anna segera menahannya. "Tidak perlu, Lia. Alex yang memberitahukan ayahnya kalau kamu sedang sakit.""Tapi, Bi━"Ucapan Lia segera disergah lagi oleh Bibi Anna. "Dengarkan dan percaya aku, karena Tuan Andreas akan mengerti keadaanmu. Tenang saja, Lia."Lia menghela nafas pasrah. "Baik jika seperti itu, Bi."Akhirnya, Bibi Anna dan Hani keluar dari dalam kamar Lia untuk menyambut Tuan Andreas yang baru saja tiba. Lia hanya bisa menatap Alesia yang tidur dan cukup berjarak darinya.Lia kembali menyadari jika Alesia semakin lucu, semakin membuat Lia dapat menerima keadaan dan takdir ini. Lia dibuat untuk tak mudah menyerah dan meyakinkan diri untuk bertahan hingga akhir.Saat Lia tersenyum menatap Alesia, tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka. Tuan Andreas muncul dengan wajah datar sama seperti anaknya, berjalan dalam diam dan menghampiri sang menantu."Apa sakitmu parah?" tany

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 4

    Hari demi hari berganti, Natalia Nawasena mulai pulih pasca sakit selama kurang lebih 3 hari. Pagi ini, Lia bangun lebih awal dan menemukan Bibi Anna telah mempersiapkan kebutuhan untuk Alesia hari ini.Seperti hari hari sebelumnya, Lia hanya boleh menghabiskan waktu yang membosankan di rumah Alex. Lia tidak pernah menginjakkan kaki ke luar kediaman ini apalagi saat ini pernikahannya sudah terendus oleh publik.Saat Lia berjalan menuju ruang makan untuk sarapan, Alex juga muncul seraya merapikan kerah kemejanya. Tidak ada tegur sapa di antara mereka, keduanya menjadikan situasi terasa hampa. Bahkan saat keduanya mulai sarapan, masih terasa sangat sunyi.Di sela-sela sarapannya, Alex dibuat kewalahan dengan dasi yang hendak dia kenakan hari ini. Alex tidak paham, bahan dari dasinya hari ini terasa kaku dan sulit untuk dibentuk.Awalnya Lia ingin cuek, tetapi karena Alex semakin membuat dasinya tidak berbentuk, Lia meletakkan alat makannya lalu bangkit menghampiri Alex.Pria itu terkeju

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 5

    Dengan raut bingung, Lia meraih pemberian Alex dan mendapati ponsel mahal dan keluaran terbaru. Tentunya Lia terkejut menemukan barang mahal itu."Aku tidak suka jika kamu terus menerus ditelepon oleh orang asing itu. Makanya, aku membelikanmu ponsel dan nomor baru," tutur Alex."Tapi, ponsel lamaku masih bagus, seharusnya tidak perlu sampai beli baru," kata Lia dengan sedikit bingung."Buang saja," jawab Alex tanpa beban."Apa mengganti nomor saja tidak cukup?" tanya Lia lagi. Bagaimanapun juga, di dalam ponsel itu masih ada beberapa hal yang cukup berharga baginya."Kali ini, aku tidak menerima penolakan, Natalia Nawasena," jawab Alex yang justru seperti tidak menjawab pertanyaan Lia.“Alex, di ponsel itu masih ada beberapa hal berharga buatku. Menurutku, mengganti nomor telepon saja sudah cukup,” sanggah Lia lagi, berusaha meyakinkan Alex. “Apa hal berharga itu? Belakangan hidupmu saja sudah susah mencari pertanggung jawaban untuk anakmu,” kata Alex dengan tatapan tegasnya. “Kalau

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 6

    [Publik dibuat gempar akan kehadiran model terkenal, Natalia, yang sempat menghilang selama beberapa tahun. Natalia hadir untuk pertama kalinya setelah menghilang di acara bisnis Agensi Star Music sebagai penerjemah khusus anak CEO agensi tersebut, yakni Alexander Adarsa.]Bibi Anna yang baru saja menidurkan Alesia, mendengar suara televisi dari ruang tengah.[Apakah ada kaitan di antara Alexander dan Natalia? Mengingat Alexander sudah mengkonfirmasi pernikahannya dengan wanita rahasia. Sayangnya sampai detik ini belum ada konfirmasi dari pihak terkait.]Tak ingin ini menjadi tekanan bagi Lia, Bibi Anna segera meraih remote di sebelah Lia yang sedang duduk di atas sofa dan mengganti siaran yang menyebabkan Lia heran. "Bibi—""Nonton drama atau film kesukaanmu saja, Lia. Aku tidak mau kamu sakit lagi," pinta bibi."Aku hanya mau menonton itu, Bi," jawab Lia.Bibi menghela nafas berat, melihat Lia iba. "Lia, apa Bibi boleh menanyakan sesuatu?"Lia hanya menatap Bibi Anna, menunggu wanit

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 7

    Saat mendengarkan ucapan Resham, Alex terdiam sejenak seolah tidak percaya. "Jangan bercanda, Resh. Tidak mungkin Lia menghilang.""Kami berencana akan pergi ke rumah sakit, seperti ucapan Tuan tadi. Nyonya Lia setuju untuk pergi, tapi saat di dekat lobby, Nyonya berkata akan ke kamar kecil di rumah sakit, dia sudah tidak kembali, Tuan."Alex yang saat itu telah berada di kantornya lagi langsung meraih jasnya, masih memegang ponsel untuk terhubung dengan Resham. "Minta kepada staff setempat untuk mengecek kamar kecil itu, dan kamu cek CCTV di sekitarannya.""Kami sudah melakukan itu, tuan. Dan terakhir kali Lyonya Lia terekam CCTV di depan rumah sakit, selebihnya kami kehilangan jejak sejak 2 jam ini," jelas Resham."Apa dia membawa Alesia?" tanya Alex lagi."Ya, Tuan," jawab Resham singkat."Kalau begitu, temui aku di penthouse dalam 10 menit."Alex memutuskan sambungan dan langsung pergi meninggalkan kantor.Pun dalam perjalanan, Alex terus berusaha menghubungi Lia meski Alex kesuli

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 8

    Jauh dari kediaman Alexander Adarsa, tepatnya di tepi perkotaan, Natalia Nawasena terlihat diam dan menatap kosong hamparan tanah di depannya. Sudah sehari Lia melarikan diri dari Alex.Lia tampak begitu menyedihkan, membawa Alesia yang terlelap di gendongannya. Lia memutuskan pergi karena menyerah, tertekan jika harus terus bersama Alex."Aku memang bodoh, tidak seharusnya aku mempercayai pria jahat itu." Ucap Lia dalam kesendiriannya.Apalagi saat Rika menghubungi telepon rumah Alex siang kemarin, dan secara kebetulan Lia yang menjawab telepon itu. Lia masih ingat dengan jelas apa yang Rika katakan."Aku yakin Alex memanfaatkanmu, karena aku sangat mengenal dia. Aku yakin dia akan menceraikanmu setahun lagi." Sekiranya itu kata-kata Rika yang masih tertinggal di kepala Lia."Dasar brengsek." Ucap Lia dengan air matanya yang mengalir.Di sisi lain, Alex yang disibukkan dengan pekerjaannya juga harus disibukkan dengan mencari keberadaan Lia. Alex mengerahkan semua suruhannya untuk men

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 9

    Hari ini, Alexander Adarsa akan kembali menggelar jumpa pers dengan wartawan untuk meredakan rasa keingin tahuan publik mengenai kehidupan pribadinya yang terus dikuliti oleh banyak media.Alex bertujuan agar Lia dapat melihat Alex yang masih berdiri untuk menjaga informasi pribadi keluarganya, seolah ingin Lia tahu bahwa Alex ingin memperbaiki keadaan.Sebelum melangkahkan kakinya keluar dari mobil miliknya, Alex terdiam sejenak dan teringat akan pertemuan pertamanya dengan Lia setelah bertahun-tahun tidak bertemu, bahkan mereka lost contact.Malam itu, tepatnya 3 bulan yang lalu, Alex melihat Lia yang terus berjalan dengan pikirannya yang kosong, bahkan Lia tidak menyadari jika lampu merah untuk pejalan kaki sedang menyala.Lia terus berjalan bersama bayinya, tak mendengarkan sama sekali teriakan orang-orang dan kendaraan yang terus berdatangan nyaris menabraknya.Tin tin tin!Suara klakson itu menggema di dalam telinga Lia. Secara bersamaan, seorang pria berpostur tinggi meraih tub

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 10

    Kembali pada hari ini, hari di mana Alex akan menghadiri jumpa pers yang akan digelarnya. Alex harus meluruskan berita yang terus dibicarakan banyak orang, yang bisa saja terus penasaran. Alex pun muncul di tengah-tengah para wartawan yang meliput, fokus kepada Alex yang akan mengkonfirmasi semua isu. Wajah Alex tampaknya berusaha tenang menghadapi banyak wartawan. Alex menghembuskan nafas untuk meyakinkan dirinya sebelum buka suara. "Jadi bagaimana dengan kabar yang beredar mengenai istri anda, tuan Alexander?" Tanya seorang wartawan yang diikuti suasana hening untuk menunggu pengakuan satu-satunya penerus Agensi Star Music. "Untuk pemberitaan itu, aku tidak akan menanggapinya karena satu-satunya yang dapat aku katakan saat ini adalah aku ingin menjaga privasi dari istriku." Tegas Alex. "Bagaimana dengan kabar seorang anak yang bernama Alesia? Nama ini terdengar familiar dengan nama anda, tuan Alexander." Alex yang sebelumnya sengaja memberi nama Alesia untuk anak Lia menjadi t

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27

Bab terbaru

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 120

    Pada pagi yang cerah, Alex mengerjapkan matanya dengan seksama, menemukan langit-langit kamarnya yang menyambut hari itu. Reflek Alex merenggangkan otot-otot tubuhnya, dan secara tidak sengaja menyentuh kulit lembut Lia yang juga masih terlelap di sampingnya. Merasakan sentuhan itu, Lia perlahan tersadar. "Ah, maaf sayang." Kata Alex yang lalu memeluk Lia perlahan. Sentuhannya masih saja sama, menghangatkan dan penuh kasih. Lia hanya tersenyum, kemudian berbalik demi membalas pelukan kasih sang suami. "Selamat pagi sayang." Katanya. "Selamat pagi juga untukmu." "Bagaimana hari ini? Apa kamu akan berangkat lebih awal lagi seperti kemarin?" Alex terdiam dan mempertimbangkan, kemudian menjawab. "Sepertinya tidak perlu, aku bahkan cuti sebanyak dua hari." Dahi Lia mengernyit. "Benarkah?" "Ya." Alex mengangguk. "Rasanya ingin menghabiskan waktu bersamamu dan Reksa setelah sekian lama tak memilikinya." Lia mendengkus. "Apa semuanya akan baik-baik saja jika kamu tetap cuti hari ini

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 119

    "Kita sudah sampai tuan." Ucap seorang pengawal membuat Evan tersadar dari lamunannya di dalam kendaraan yang membawanya pulang. Evan terdiam sejenak, dan melihat ke arah depan mobil tersebut. Dilihatnya kediaman yang sudah beberapa bulan menjadi huniannya, juga menjadi heran ketika menemukan sebuah mobil tak dikenalnya terparkir di depan pintu masuk. "Mobil siapa itu?" Tanya Evan masih kebingungan. "Apa Rika membeli mobil baru? Karena sudah tidak mungkin dia menerima tamu di waktu malam seperti ini." Pengawal terdiam, sedikit ragu menjawab sang tuan dan membuat pria itu semakin menaruh curiga. Tanpa isyarat Evan segera keluar dari dalam mobil, melangkah terburu-buru ke dalam rumahnya dan Rika. Evan semakin terkejut ketika menemukan beberapa lembar pakaian yang berserakan di atas lantai. 'A-apa apaan ini?' Batin Evan mulai merasa marah di atas curiganya. 'Apa dia berselingkuh?!' Evan terus melangkah, menemukan pintu kamar pribadinya dan Rika yang sedikit terbuka. Terdengar suara

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 118

    Satu tangan Erika Odeline terkepal, mendengar fakta bahwa Evan, pria yang dikenal sebagai suaminya sedang berada di dalam tahanan. "Apa yang membuatnya ditahan di dalam sana?" Tanya Rika pada salah satu pengawalnya. "Apa ini berkaitan dengan masalah perusahaan Adarsa dan Agensi Star Music?" Pengawal Rika mengangguk. "Ya nyonya, tuan Evan dituntut atas kasus percobaan penculikan, dan penyalah gunaan dokumen penting atas aset orang lain." "Apa? Orang lain?" Ulang Rika dengan nada bicaranya yang berapi-api. "Orang lain katamu?!" Kekesalan Rika menyebabkan pengawalnya menunduk. "Maaf nyonya." "Sial! Aku sudah memberi umpan agar Evan bisa mengklaim aset aset itu secara gamblang, tapi apa yang selama ini dia lakukan?!" Rika terdiam sejenak, lalu mendadak histeris menyerukan kekesalannya. Tentu, tak ada yang berubah dari wanita temperamental seperti Rika yang sangat mudah memelihara ego dan amarahnya. Bahkan setelah banyak hal dan hukuman yang Rika lalui, dia masih saja membena

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 117

    Menyusul di penghujung hari, Alex yang cukup lelah pun tiba di kediamannya. Lelah membuat Alex lebih banyak diam, terus berjalan masuk dan menemukan kehadiran Lia di dalam kamar pribadi mereka. Ketika Pintu berderit, Lia menoleh, tersenyum menemukan kembalinya sang suami yang telah melalui hari yang panjang. Lia merentangkan tangannya, reflek disambut hangatnya dekapan. "Kamu telah menolongku hari ini." Desis Alex menggelitik telinga Lia. "Kamu adalah penyelamatku." Lia terkekeh dan mengeratkan pelukannya. "Akan kulakukan hal terbaik yang kubisa untukmu, sayang." Cukup lama Alex dan Lia saling bertukar dekapan, seolah tak berjumpa setelah sekian tahun. Sepertinya hanya ingin menyampaikan rindu melalui sentuhan, dan itu sudah lebih dari cukup. Selang beberapa detik, Lia melepas pelukannya. "Apa kamu sudah makan malam?" Alex tersentak, menyadari bahwa dia tak mengkonsumsi apa-apa sejak tadi siang. Melihat roman wajah Alex yang terkejut itu membuat Lia menyadari dan paham,

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 116

    Evan hendak untuk menyerang Lia, tetapi matanya memincing tatkal menyadari sesuatu. Dalam sekejap Evan terbelalak, menemukan Lia sepertinya sedang merekam segala bentuk percakapan mereka sejak tadi. "Ka-kamu..." Suara Evan bergetar ketakutan, Lia pun mengeluarkan ponselnya dari balik saku gaun. Lia menghela nafas, "kamu menyadarinya." "Ka-kamu merekamku sejak tadi?" Lia menggeleng, kemudian memperlihatkan layar ponselnya. "Lebih dari itu, aku menyiarkan ini secara langsung di ruang pertemuan perusahaan suamiku, perusahaan Adarsa." Evan terperanjat begitu dalam, tubuhnya seperti kaku, tak mampu mengatakan apa apa. "Selamat, Evan. Kamu baru saja mengungkapkan kebohonganmu di depan banyak orang. Sepertinya kamu harus menjelaskan semuanya di depan petugas berwajib nanti." Lalu, secara bersamaan pula, pintu unit apartemen tampak terbuka secara paksa dari luar. Evan semakin terkejut, menyadari bahwa dia keliru. Sementara itu, Lia masih terlihat tenang. "Kamu memang wanita licik!" Ke

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 115

    Sungguh tak ada yang dapat dibendung lagi ketika Lia mengetahui bahwa Evan sungguh berniat melakukan hal buruk terhadap dirinya dan keluarganya, lagi dan lagi. Untuk kesekian kalinya Lia harus berpura-pura bodoh, pura-pura tak tahu bahwa Evan saat ini sedang membuntutinya. Ketika Lia selesai dengan niatnya meyakinkan Alex melalui pesan singkat, Lia menghela nafas. Wanita itu lantas turun dari kendaraan yang membawanya. "Apa aku harus turun, nyonya?" Tanya pengawal yang juga sedang mengemudikan mobil tersebut. Lia menggeleng. "Tak perlu, kamu langsung pulang saja." Pengawal dibuat heran. "Tak bisa nyonya, setidaknya aku harus menunggu anda." Kedua kalinya Lia menggeleng. "Ini adalah perintah dariku." "Tapi nyonya—" "Percaya padaku." Pengawal masih saja ragu. "Aku tahu tugasmu adalah mengawalku, tetapi kali ini aku dan Alex sudah sepakat mengenai perubahan rencana untuk hari ini." Lia yang menolak membuat pengawal terpaksa melakukan perintahnya, apa lagi Lia mengakui bahwa in

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 114

    Pihak internal Agensi Star Music tiba-tiba saja mengadakan pertemuan di luar jadwal hari ini. Tak lain dan tak bukan, ini merupakan kehendak sang penerus Adarsa, Alexander. Banyak hadirin yang mengeluhkan jadwal mendadak ini, tetapi pihak Alex sepertinya lebih mementingkan keberlangsungan rapat itu. Di antara banyaknya petinggi yang hadir, tampak tuan Erik, kakek dari Natalia, yang terdiam di sana. Sampai detik ini, beliau masih memegang posisi sebagai pemilik saham terbanyak di dalam perusahaan Adarsa. "Apa yang ada di dalam pikiran pak Alex hingga mengadak pertemuan yang begitu mendadak seperti ini?" Tuan Erik mendengar keluhan salah satu kenalannya di sana, tetapi tuan Erik tak menanggapi. "Sepertinya ini berhubungan dengan masalah saham dan aset kemarin." "Apa dia gagal melindungi aset-aset itu? Jika ya, dia harus mengganti semua kerugian." Nafas tuan Erik terhela berat. Mendengarnya seperti membuat beliau hendak menerkam siapa saja. Walau tuan Erik hanyalah kakek Lia, teta

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 113

    Pernyataan ibu dari Evan tentu membuat Alex dan Lia terkesiap. Pasalnya, Evan dan banyak saksi mengaku bahwa Evan merupakan anak dari tuan Andreas, ayah Alex sendiri. Suasana di dalam bilik perawatan itu hening sejenak, ibu Evan dibuat kikuk. Galih Anggara, sosok terpercaya tuan Andreas yang diketahui Alex sebagai orang dalam yang membantu rencana Evan. 'Tak pernah kusangka jika asisten itu memiliki kelicikan yang seperti ini!' Ucap Alex dalam benaknya yang dilanjutnya dengan helaan nafas. Melihat hal itu Lia mengusap lengan Alex, membuat sang suami membuyarkan lamunannya. Alex mengangguk yakin, dan hendak mengatakan sesuatu. "Jadi—" Belum sempat Alex menyentuh kata kedua, seseorang muncul dengan tergopoh-gopoh serta nafas yang tersengal. "Apa yang kamu lakukan di sini?!" Seru Evan menyiratkan rasa panik di wajahnya. Hal tersebut membuat Alex mendengkus. "Jadi kamu memang bermain busuk, Evan. Tak kusangka kamu begitu haus akan kekuasaan dan berbohong seperti ini." "Aku akan m

  • Tuan Alex, Nyonya Natalia Menghilang!   BAB 112

    Tidak dipungkiri bahwa Evan semakin tertekan menghadapi banyaknya masalah yang semakin rumit. Di satu sisi, ini semua memang kesepakatan yang telah disetujui oleh Evan sendiri. Dalam sehari, helaan nafas beratnya hampir tak terhitung. Evan sungguh merencanakan segalanya sendiri, bahkan Rika semakin tak peduli. 'Wanita itu hanya haus akan tubuhku yang dia anggap sebagai pemuas hawa nafsunya.' Gumam Evan di dalam ruang pribadinya. Pria itu hanya bisa berusaha dan berusaha, memuaskan Rika sekaligus keluarganya untuk merampas aset di bawah naungan perusahaan keluarga Adarsa. Tok tok! "Masuk." Sahut Evan gontai ketika mendengar pintu ruangannya diketuk. Evan menegapkan tubuhnya dan bangkit, menemukan siapa orang yang baru saja datang. "Paman." Katanya. Pria paruh baya yang tak lain adalah paman Evan, sekaligus asisten tuan Andreas atau ayah dari Alexander Adarsa itu, muncul dengah wajah tenang. "Bagaimana dengan rencanamu?" Untuk ke sekian kalinya, Evan menghela nafas berat. "Seb

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status