Share

Widodo Penasaran

Aku menghampiri Mas Widodo di depan gerbang rumah Devan, napasku sedikit tercekat melihat wajahnya yang penuh kelelahan. Matanya tampak sayu, tapi ada sesuatu di sana — kekhawatiran yang tertahan, dan mungkin sedikit rasa rindu yang sudah lama tak terucap. Aku mengajaknya duduk di kursi halaman yang terdapat di luar rumah, mencoba menenangkan kegelisahan yang perlahan menyelinap di dadaku.

“Mas Widodo, ada apa, Mas?” tanyaku dengan hati-hati, mencoba mencari tahu alasan sebenarnya dari kedatangannya yang tiba-tiba.

"Ah, tidak ada apa-apa, cuma sudah lama tidak ketemu, semenjak kamu kerja di rumah Tuan Devan," jawabnya dengan nada santai, tapi aku bisa merasakan ada sesuatu yang tersembunyi di balik kata-katanya.

“Memang sebelum kerja di sini juga jarang ketemu kan, Mas? Setiap hari Mas keluar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status