Share

Merelakan?

“Mas, aku sudah bilang ketika kita akan menikah,” kataku, suaraku lebih tegas dari yang kuduga. “Mungkin pernikahan kita tidak seperti orang pada umumnya, dan Mas menyanggupi itu. Aku tidak ingin pertanyaan itu diungkit lagi.” Ada nada putus asa dalam suaraku, seolah aku lelah dengan topik yang sudah pernah kami bicarakan ini, lelah dengan semua kebingungan yang terus-menerus melingkupiku.

Widodo tersenyum getir, senyum yang membuatku merasa semakin tidak nyaman. Matanya tampak sayu, dan aku bisa merasakan perasaan sakit yang dipendamnya selama ini, mungkin karena keadaan yang tidak pernah bisa benar-benar ia terima. Dia mengangguk pelan, seolah menerima sesuatu yang pahit namun tak bisa dihindari.

“Maafkan Mas, Dek,” katanya dengan nada rendah, suaranya terdengar seperti bergetar. “Mas menyadari… kalau Mas mungkin tidak layak untuk menjadi suami Adek,” lanjutnya dengan lirih, seolah kata-kata itu terlalu berat unt

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status