Share

Hutan dan masa lalu

Athena terdiam, kisah yang Gena ceritakan beberapa bulan yang lalu melintas di ingatannya.

Hutan Xiovir adalah hutan terlarang yang menjadi salah satu letak penjara pengikut Ratu Athena. Pengabdiannya pada sang pemimpin membuat kelompok setia itu enggan berusaha keluar dari tempat buruk tersebut.

Mereka mengabdi, berdoa pada sang iblis agar sumpah yang Raja Ares tuturkan di jari manis Ratu Athena disetujui oleh alam mereka. Dan sampai saat ini mereka hanya menunggu kedatangan Ratu Athena untuk membebaskan mereka dari hukuman tanah yang diberikan oleh Raja Ares.

Hutan gelap itu terisi oleh hewan-hewan aneh yang memiliki kekuatan spiritual, diciptakan oleh Athena. Lebih tepatnya ketika tubuh Athena hancur, gadis itu memindahkan pecahan-pecahan sihirnya ke beberapa tempat termasuk di dalam tubuh hewan spritual itu.

Sekarang Athena tidak bisa menyangkal setiap kisah yang telah ia dengar dari Gena. Di saat tubuhnya hancur dan sihirnya menyebar ke segela penjuru merupakan ingatan pertama yang Athena dapat.

"Gue gak nyangka, ternyata semua ini memang nyata." Athena tidur terlentang menatap langit di sela-sela ranting pepohonan. Ia tidak menyangka tubuhnya berpindah ke tempat ini. Dunia yang sering diceritakan Gena.

Sesuai dengan ingatannya Athena sangat mengenal hutan ini. Yap. Hutan Xiovir. Hutan tempat Athena memperkuat sihirnya hingga disebut sebagai hutan terlarang karena terdapat banyak sihir hitam.

Untungnya di hutan ini terdapat dinding perisai agar bangsa vampir tidak dapat masuk sembarangan tanpa persetujuan pemilik hutan. Tapi setelah kematian Athena yang memiliki kunci hutan Xiovir bukan dirinya lagi melainkan Ares.

Athena menggaruk perutnya yang terasa gatal, ketika tangannya menyentuh perut ia teringat bahwa saat ini tubuh sexynya telanjang bulat tanpa sehelai benang.

Athena sempat tersentak kaget, takut jika seseorang melihatnya tapi sejurus kemudian ia kembali tenang dan merebahkan dirinya di atas rerumputan hijau. Di hutan ini hanya ada pengikut setianya saja, jadi tidak masalah jika badan menggoda itu dilihat oleh mereka.

Athena merasa tenang, ntah kapan terakhir kali ia berlibur untuk meredakan beban pikiran dan melihat pemandangan indah. Hutan ini tidak ada duanya, tidak seperti hutan terlarang gelap gulita yang ada di bayangan Athena.

Tetapi hutan ini sungguh indah, rerumputan kecil, pepohonan yang menjulang tinggi dan beberapa bunga liar yang menghiasinya.

"Kau yakin tempatnya disini, Drion?" Tanya gadis berambut pirang.

"Apa kau tidak yakin dengan aura Ratu?" Drian selaku kembaran Drion menoleh pada Piani yang berjalan di belakangnya.

"Kita harus segera menemukannya sebelum Raja mengetahui keberadaan Ratu!" Drion berkata tegas sembari melebarkan langkahnya, ia khawatir Athena terperangkap oleh jebakan yang telah disiapkan Ares ribuan tahun lalu.

Athena yang mendengar percakapan mereka tidak berani bersuara apalagi mendengar suara langkah kaki yang tidak sedikit jumlahnya. Athena menarik ucapannya tadi, akan sangat memalukan jika mereka melihat Athena tidur telanjang di tengah rumput tinggi itu.

"Tunggu!" Piani menghentikan langkahnya, ia menoleh ke kiri.

Piani merasakan aura yang sangat ia kenali. Gadis itu lantas berjalan mendekati tempat dimana Athena tidur terlentang sembari merobek-robek daun untuk menghilangkan kekhawatirannya.

Tubuh Athena yang tersembunyi dibalik rerumputan akhirnya ditemukan Piani. Pandangan mereka sontak bertemu, wajah putih polos Athena menyapa penglihatan Piani.

Gadis itu lantas melambaikan tangan pada Piani sembari tersenyum kikuk karena tertangkap basah dengan tubuh telanjang oleh orang yang tidak Athena kenali.

"Athena!!?" Piani tersenyum haru ingin memeluk sahabat lamanya. Namun, ia urungkan ketika para pengikut itu hendak melangkah lebar menuju ke arahnya.

"Tunggu!! Kalian tidak boleh ke sini!" Piani memekik, sembari melambai-lambaikan tangannya sebagai isyarat.

"Ada apa? Apa Ratu baik-baik saja? Aku tidak mendengar suaranya," Drian memasang raut khawatir begitu pula belasan penyihir yang mengikuti mereka.

"Hei! Kalian ingin melihatku telanjang, kah? Tolol!" Athena menyilangkan tangannya di dada. Takut jika ada yang menerobos mengintipnya. Sesaat kemudian Athena melipat bibir ke dalam menyadari perkataannya yang menggunakan bahasa formal.

Saudara kembar itu terdiam, setengah karena penantian mereka selama ini membuahkan hasil, setengahnya lagi karena tak menyangka Athena berada di hutan Xiovir dalam keadaan telanjang. Mereka menunduk, berbalik hadap lalu berlutut membelakangi Piani dan Athena, sebagai sebuah penghormatan atas kembalinya Athena.

Dengan sihirnya Piani mengeluarkan sebuah gaun biru muda dari telapak tangan yang kemudian diberikan kepada Athena. Gadis itu berusaha untuk tidak terkejut dengan apa yang ia lihat karena semua keajaiban disini pernah ia dengar dari Gena namun Athena tetap saja terperangah menyaksikan sihir Piani.

"Aku sungguh merindukanmu, Athena! Sudah ribuan tahun kami menunggu kelahiranmu." Setelah Athena memasang gaun itu Piani langsung mendekap sahabatnya, menyalurkan rasa rindu yang ribuan tahun ia pendam. Kehilangan dua sahabat sekaligus bukanlah hal yang mudah baginya.

Athena membalas pelukannya dengan tersenyum polos, "Permisi dulu, kamu siapa ya?"

Piani lantas melepas pelukannya kemudian menatap Athena dengan horror, gadis itu sempat mengeluarkan sihir untuk memberi pelajaran pada Athena yang pura-pura tidak mengenalnya namun ia urungkan setelah sorot kejujuran muncul di mata Athena.

"Kau kenapa Athena? Dari sekian banyak wanita yang lahir dan memiliki wajah sama denganmu, kami hanya menemukan Dynami di dalam jiwamu, kami tidak mungkin salah." Piani membolak-balik kepala Athena memeriksa apakah ada yang salah dengan otak gadis itu.

"Ck, ingatanku rusak karena dilempar ke dunia yang berbeda. Jadi aku hanya mengandalkan cerita yang kudapat dari Gena." Athena berdiri dari duduknya mengamati puluhan orang yang berjongkok membelakanginya.

"Gena?! Dia terlahir juga?"

"Katakan dulu siapa kalian?" Raut intimidasi Athena selalu berhasil membuat seseorang merasa tertekan. Piani semakin yakin jika Athena telah kembali.

"Aku Piani, kuharap Gena tidak lupa memberitahu tentang diriku." Piani terkekeh, siapa tau Gena melupakan dirinya karena harus menceritakan banyak kejadian yang lebih penting pada Athena, kan?

Athena sontak menoleh lalu memeluk Piani erat, beruntung sekali ia bertemu dengan sahabatnya.

"Lalu mereka?" tanya Athena disela pelukannya.

"Kami semua adalah pengikutmu, Ratu. Sedikitpun tidak pernah berniat kabur dari hutan ini demi menjaga secercah Dynami yang terpecah dari tubuhmu. Aku hanya bisa menemukan satu sesuai instruksimu, Ratu." Drion dan yang lain berdiri menghadap Athena sembari menundukkan wajah mereka. Orang-orang itu tidak akan mengangkat kepala sebelum mendapat perintah dari Athena.

Athena tersenyum sungguh walaupun ia baru bertemu dengan orang-orang itu Athena sudah kenal betul dengan sifat mereka berkat kisah demi kisah yang di ceritakan oleh Gena padanya.

Sepertinya Athena harus sujud di kaki sahabatnya untuk berterima kasih. Setidaknya Athena punya pegangan dari cerita yang dijabarkan oleh Gena.

"Aku adalah Ratu?" tanya Athena berbisik pada dirinya sendiri.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status