Share

Ares

Dari temannya itu, Athena baru tahu jika Dynami adalah sebuah aura kekuatan yang terdapat pada jiwa seseorang maupun pada kekuatan itu sendiri. Dynami tetap terikat pada jiwa Athena meskipun terlahir di dunia yang berbeda, itu sebabnya potongan Dynami yang terpecah pada kekuatan Athena yang ia sembunyikan diberbagai tempat memanggil jiwanya untuk kembali bersatu dengan serpihan-serpihan Dynami pada kekuatan sihirnya yang terpisah.


Sebelum tubuh Athena benar-benar hancur ribuan tahun lalu, gadis itu telah mempersiapkan kelahirannya sebaik mungkin dan mengatasi kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dan yah, dugaan Athena telah terbukti, ia kehilangan seluruh ingatannya, dan terlahir sangat jauh dari tempat seharusnya.



Gena juga mengetahui hal itu tapi dia tidak memiliki banyak kekuatan untuk menyegel Dynami pada jiwanya seperti yang dilakukan Athena.



Sehingga ia hanya bisa mengumpulkan separuh energinya pada sebuah tempat dan tidak bisa terpanggil oleh Dynami yang berada di dunia itu karena jiwa Gena sudah bersih dari segala kekuatan sihir atau bisa dibilang Gena terlahir sebagai manusia biasa pada umumnya. Mau bagaimana lagi, Athena memiliki banyak kelebihan.



"Apakah kau Drion?" Athena berjalan menghampiri Drion yang berdiri paling depan.



Drion sontak mengangguk. "Benar, Ratu," jawabnya.



Bibir Athena menganga mengamati wajah tampan pria itu, Gena bilang wajah pengikutnya biasa saja, tidak tampan tapi ternyata wajah mereka diluar ekspektasi Athena, gadis itu sampai tidak bisa berkata-kata.



Athena lalu melirik pria yang memiliki wajah sama dengan Drion, yang Athena yakini adalah Drian. Cara membedakan mereka cukup sulit karena hanya ada satu perbedaan di antara keduanya. Yaitu sebuah bintik coklat kecil berada dibagian hidung Drian. Itu pun sangat samar terlihat.



Athena menarik simpul senyum, kalau begini ceritanya dia akan semakin semangat karena dikelilingi oleh pria tampan. Ah, Athena jadi tidak sabar bertemu dengan pria-pria yang dibilang tampan oleh Gena. Tapi untuk saat ini biarkan si kembar memuaskan gunung kembarnya.



"Biar adil sama-sama satu," kekeh Athena membatin.



Setelah ribuan tahun seharusnya mereka sudah menikah, tapi tidak masalah berstatus suami orang pun akan semakin menantang bagi Athena.



Athena menegakkan punggungnya kemudian bersikap selayaknya seorang pemimpin.



"Baiklah! Angkat wajah kalian dan lihat aku!" Mereka lantas mengikuti perintah Athena, dengan seksama menatap gadis itu dengan rasa hormat yang tinggi.



Athena tersenyum gemas, sangat menyenangkan bisa memerintah orang seenaknya seperti ini. "Bukankah kastilku ada di sini?" Ujar Athena. Entah mengapa gadis itu mengingat dengan jelas setiap inci cerita dari Gena.



"Kastil kita sudah dihancurkan oleh Raja Ares. Dan kami tidak bisa berbuat apapun untuk melindunginya." Piani berjalan mendekati Athena.



Hancur sudah harapan Athena untuk menguasai kastil yang berisi ribuah emas dan perhiasan miliknya. Drion merasa bersalah melihat raut sedih Athena, ia benar-benar tak becus menjaga hal kecil yang diamanahkan oleh Ratunya.



"Kau tidak perlu sedih Ratu, kami punya tempat yang lebih nyaman dari kastil itu," Drian merangkul pundak Athena membuat gadis itu tersentak sesaat.



"Yah, kuharap kau membawaku ke istana yang terbuat dari berlian." Athena bergelantungan disamping Drian, menarik lengan yang melingkar di pundaknya untuk menyeimbangkan diri.



Drion mengangguk hormat kemudian membawa Athena pergi ke suatu tempat di hutan Xiovir yang menjadi posisi tinggal mereka. Piani menggenggam tangan Athena, berjalan sembari memperkenalkan kembali hutan Xiovir pada sang pemilik.



"Kau percaya padaku?" Bisik Athena pada Piani.



"Tentu saja!" Piani menjawab tegas. Athena tersenyum kemudian melepas gandengan mereka.



Gadis itu berlari kecil mengejar Drion yang berjalan paling depan bersama Drian. Athena lantas memeluk lengan kekar Drion sembari menempelkan kepalanya.



Kelakuan Athena sontak menghentikan langkah mereka. Merasa tak sopan berada sedekat itu dengan Athena membuat Drion sontak menundukkan kepalanya.



Piani menghembuskan nafasnya kesal, dari dulu Athena selalu mendekati laki-laki untuk menggodanya. Bodohnya mereka selalu tenggelam dalam pesona cantik dan lugu milik Athena. Mereka tidak tau jika ada maksud terselubung dari pendekatan yang dilakukan Athena.



Biasanya gadis itu mendekati pria yang lebih kuat darinya atau yang memiliki kekuasaan lebih, hingga memiliki nilai guna bagi Athena. Kali ini entah apa tujuan Athena menempeli Drion.



"Saat ini aku tidak memiliki kekuatan, aku butuh perlindungan pria hebat sepertimu, Drion." Athena menatap manja pada Drion.



"Kami akan selalu melindungimu, Ratu." Drion mengangguk hormat. Dia selalu seperti itu pada Athena.



Kedua saudara kembar itu adalah jenderal bagi para pengikut Athena. Drion adalah anggota terkuat yang berhasil dibentuk oleh Athena. Mereka berdua mampu berpijak di tanah dan merasakan udara dunia merupakan pemberian dari Athena. Itu sebabnya Drion akan selalu menjadi anjing setia bagi gadis itu.



"Kenapa dia? Ratu, gandeng saja tanganku. Aku juga bisa melindungimu dengan baik!" Drian mendekati Athena berusaha merebutnya dari Drion.



Drian telah menganggap Athena sebagai adiknya sendiri. Setiap saat Drion selalu berusaha untuk mendekati Athena meskipun harus terkena hukuman sihir dari Athena karena telah mengganggu gadis itu.



Drian selalu cemburu pada kakaknya karena Athena lebih mengandalkan Drion. Itu sebabnya Drian selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dari saudaranya, agar bisa menarik perhatian Athena.



Athena tersenyum mengejek pada Drian, laki-laki itu terlalu sering terluka akibat kekesalan Athena di masa lalu. Athena pikir Drian akan berhenti mencari perhatiannya tapi ternyata dia tetap sama seperti yang Gena ceritakan.



"Aku hanya ingin menggandeng pria tampan. Tanganku tidak sudi menyentuh orang jelek sepertimu!" Athena menepis kasar tangan Drian, memasang mata tajam untuk menakuti pria itu.



Piani mengangkat kedua alisnya sedang Drian mengerutkan kening bingung dengan perkataan Athena.



"Bukankah kami memiliki wajah yang sama?" Ujar Drian meraba wajah, ucapan Athena cukup melukai perasaannya.



"Tentu saja beda, kau sangat jelek!"



"Kami kembar, Ratu." Drian memandang wajah Athena dengan kesal berusaha meraih tangan Athena namun langsung ditepis oleh Drion.



"Sudahlah, kau tidak dengar? Ratu tidak ingin bergandengan dengan pria buruk rupa." Drion kembali melangkah diikuti Athena yang memasang sorot menghina pada Drian.



Drian menghela nafas, entah sejak kapan Drion begitu segan menggandeng tangan Athena. Tapi melihat hal itu membuat Drian merasa cukup tenang karena setelah sekian lama mereka berkumpul kembali.



Mereka membawa Athena ke sebuah tempat di balik air terjun. Di sanalah mereka menghabiskan waktu untuk melindungi potongan Dynami Athena. Tak lupa di sepanjang perjalanan Piani menceritakan semua hal yang terjadi setelah kepergian Athena.



Athena adalah sosok penyihir yang menciptakan elemen kekuatan baru, ia menjadikan makhluk hidup sebagai bahan penguat energinya.



Bukan hewan tetapi makhluk seperti vampir, manusia serigala, bahkan Athena tak segan menjadikan bangsanya sendiri sebagai tumbal untuk memperkuat dirinya. Hampir semua jenis makhluk mulai memusuhi Athena namun tak satu pun dari mereka yang mampu mengalahkan gadis itu.



Lantaran memiliki banyak pengikut dan kekuatan yang tidak bisa dikalahkan oleh sembarang orang membuat Athena hampir berhasil menundukkan seluruh wilayah.



Namun ada satu orang yang tidak melawan maupun mendukung perbuatan Athena. Sampai seseorang mulai menghasut Raja itu untuk menentang kejahatan yang dilakukannya.



Andai saja pria itu tak jauh lebih kuat dari Athena maka gadis itu tidak akan memperdulikannya. Tetapi Raja Ares merupakan keturunan silang makhluk bumi, ada kekuatan luar biasa di darah murni miliknya sehingga Athena tergiur untuk memperkuat elemen sihirnya dengan mengalirkan darah Ares di dalam tubuhnya.



Bersama dengan kekasihnya, Athena menyusun rencana untuk menjebak Raja Ares, ia memasuki kerajaan Aizro dan berhasil membuat Ares jatuh dalam pesonanya.



Athena membantu Ares untuk mendalami dan mempelajari setiap elemen yang ia miliki. Ares tau bahwa sebuah kekuatan besar tersembunyi di dalam tubuhnya hanya saja Ares tidak tertarik dengan sihir maupun kekuatan, ia pura-pura bodoh dan mengikuti setiap perintah Athena untuk memperkuat dirinya.



Hingga hari itu tiba, hari pernikahan Athena dan Ares. Di malam pertamanya, Athena membawa Zeon dan bercinta di atas ranjang yang seharusnya ia tiduri bersama Ares.



Di malam itu tanpa ragu Athena memperlihatkan segalanya pada Ares, bahkan membocorkan tujuannya menikahi pria itu. Sedangkan Ares sama sekali tidak berkutik, ia hanya perlahan mengabaikan keberadaan Athena dan Zeon.



Athena hanya menemui Ares ketika membutuhkan setetes darah untuk ia tuangkan di aliran nadinya. Athena tidak menyangka kekuatan Ares berhasil ia bentuk dan kendalikan di dalam tubuhnya. Semakin hari Athena tak henti mencoba kekuatannya dengan membunuh ribuan nyawa.



Hingga sampai di titik terakhir, dimana Athena meminta darah yang mengalir di jantung Ares. Athena mengumpulkan seribu jiwa sesuai dengan instruksi Zeon untuk menyiapkan ritualnya.



Malam itu, disaksikan oleh seluruh pengikut Athena termasuk kedua sahabatnya. Disaat petir menyambar untuk yang ke seratus kali, Ares mengangkat tangan, menancapkan belati di jantungnya seolah permintaan Athena bukanlah hal besar untuk ia lakukan kemudian menyalurkan darah itu menggunakan sihir menembus jantung Athena.



Gadis itu mengerang ketika setetes demi setetes darah yang membawa elemen Ares memasuki tubuhnya. Mereka pikir rasa sakit itu hanyalah proses penyatuan kedua elemen, namun salah, mereka menyadarinya ketika tubuh Athena perlahan meretak.



Retakan itu mengeluarkan asab merah kehitaman, asab yang merupakan elemen Athena yang didorong keluar oleh elemen sihir Ares.



"Sialan! Usahaku gagal, ternyata tubuh Athena tidak sanggup menahan elemen itu."



Orang-orang yang berada di tempat itu sontak tercengang mendengar ucapan Zeon. Gena lantas berlari menghampiri tubuh Athena yang tergeletak menahan sakit.



Ares ikut berlutut mengamati tubuh Athena. Laki-laki itu bahkan tidak mengerti dengan perasaannya sendiri, dia hanya takut Athena menghilang begitu saja. Padahal ia belum sempat membalas perbuatan gadis itu.



"Tolong lakukan sesuatu, Ares! Aku mohon selamatkan Athena, kumohon." Gena menangkup tangan di dada, memohon belas kasih.



Ares terdiam, ia menarik jari Athena yang masih tersemat cincin pernikahan mereka.



"Aku belum sempat menyiksamu, Athena." Ares melukai pergelangan tangannya hingga setetes darah menjatuhi cincin permata merah itu. "Kembalilah! Kau terikat sumpah denganku."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status