Share

Membuka Mata Batin

Aku tidak memedulikan ucapan Kang Budi, lebih memilih membuka helm dan cepat-cepat masuk rumah. Begitu juga teman-temanku yang membantu menyisir setiap sudut. Bahkan, Aldy dan Bagas pamit mengelilingi desa.

Tempat seperti kolong ranjang dan lemari pun tak lepas dari pengamatan. Hasilnya nihil, mereka tidak ada. Saat aku, Ibu, dan Rena sedang panik, terlihat Lusi menatap pohon di halaman belakang. Mungkin ada yang dilihat oleh gadis itu atau ... entahlah.

Satu tempat yang belum aku datangi hanya ruang bawah tanah. Bagaimana jika mereka ada di sana. Misal, Via penasaran lalu mengajak Ita, tapi Via tidak akan seceroboh itu.

Hatiku gusar menatap pintu ruangan yang belum terinjak oleh kami. Bapak pun sempat akan masuk untuk memindahkan barang, tetapi selalu saja ada halangan. Apa sekarang waktunya aku masuk?

Ibu duduk di kursi, ia tergugu meratapi kejadian ini. Mungkin beliau lelah mencari kedua putrinya sendirian.

Perlahan tanganku mulai terulur, mencoba menyentuh knop dengan jantung be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Widodo Ratno Prasetyo
Kurang kalimatnya ya? Surah Al Baqarah 3 ayat terakhir
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status