Share

Masuk Ruang Bawah Tanah

Di tengah rasa mual dan pusing, aku malah fokus pada makhluk di belakang Lusi. Di merayap dari satu tembok, ke tembok yang lain lalu kembali lagi di belakang Lusi. Tangannya kini menyentuh pundak gadis itu, rambut putihnya melambai-lambai, seakan tertiup angin.

Kulit melepuh dan kuku panjangnya membuatku bergedik ngeri. Makhluk itu merayap kembali, berpindah pada Bagas. Menyentuh kepala pemuda itu, bahkan lidahnya hampir saja menyentuh permukaan wajah Bagas.

Tubuh Bagas bergetar, menatap kami secara bergantian. Tidak ada yang berani bicara sebab ingat pepatah Lusi untuk pura-pura tidak melihat kehadiran mereka. Tanganku semakin erat digenggam oleh Rena. Hingga tatapanku beralih pada gadis berseragam, aku yakin itu Megan. Tidak terlalu jelas karena sebagian wajahnya rusak, begitu pun dengan Helen. Belum lagi wanita-wanita berbaju putih tinggi besar dengan rambut menyentuh lantai.

"Tutup mata kalian." Ucapan Lusi membuat aku langsung menutup mata. Mungkin yang lain juga sama. Seketika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status