Share

Ketidakpastian Yang Melingkupin.

Pagi itu, ada perasaan bersalah yang menyelinap di benak Kevin. Entah mengapa, rasa itu begitu kuat hingga mendorongnya untuk pulang lebih awal sebelum menuju kantor. Setibanya di rumah, suasana masih sunyi, seakan menandakan bahwa Alexa masih berada di atas, di kamarnya. Belum ada suara tanda-tanda bahwa Alexa sudah turun ke bawah.

"Pagi Tuan," sapa seorang pelayan yang tiba-tiba muncul dari arah dapur.

"Iya, Bibi? Nyonya di mana?" Kevin menoleh, sedikit terkejut karena tidak menyadari kehadiran pelayan itu.

"Nyonya belum turun untuk sarapan, Tuan," ujar Bibi dengan nada sopan.

"Oh, begitu. Sarapannya sudah siap?" tanya Kevin.

"Sudah, Tuan. Kalau Tuan ingin makan sekarang atau nanti, sarapan bisa disajikan kapan saja," jawab Bibi sambil tersenyum kecil.

Kevin hanya mengangguk pelan. "Nanti saja, saya mau naik dulu menemui Nyonya."

Kevin pun berjalan menaiki tangga menuju kamar mereka. Saat membuka pintu kamar, ia melihat Alexa sedang memoles make up di wajahnya. Tanpa menoleh, Alex
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status