Share

Chapter 18

Setibanya Cyra di kantor, ia bergegas menuju ruangan Raizan. Keringat sebutir biji jagung, terlihat jelas di kening gadis itu. Ia sudah telat setengah jam dari waktu yang di janjikan oleh Raizan, Cyra jelas panik ia takut di tendang dari perusahaan itu tanpa pesangon.

Dalam posisi terengah-engah, Cyra mengetuk pintu ruangan Raizan. Tak berselang lama terdengar suara pria itu yang menyuruhnya masuk.

Cyra memegang kenop pintu, lalu mendorongnya ke dalam. Sesaat ia mematung di tempat begitu netranya melihat tatapan dingin dari Raizan, Cyra menelan salivanya kasar ia mulai melangkah sedikit demi sedikit menuju meja Raizan.

"Selamat pagi, Pak. Maaf saya telat." Sapa Cyra gugup.

"Pagi, kamu sudah mendapat jadwal yang di kirim oleh Beni semalam?"

Cyra mengangguk, "Sudah, Pak. Saya juga sudah merapikan ulang jadwal itu sesuai kemauan anda."

Tanpa menatap wajah Cyra, Raizan mengangguk ia menutup map yang tadi sudah ia baca.

"Apa jadwal pertama saya?"

"Mengunjungi perusahaan LM Group,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status