Surya dapat merasakan mereka terus bergerak, seolah-olah sedang bersiap untuk berperang. Ketika Surya hendak mengangkat kakinya untuk bergerak maju, tiba-tiba dia menyadari bahwa kakinya tersangkut. Surya langsung merasakan hawa dingin yang tidak menyenangkan menyeruak di hatinya.Pada saat ini, angin sejuk datang dari belakangnya. Surya buru-buru berbalik ke samping dan merasakan sesuatu terbang melewatinya. Surya menjentikkan jarinya dan merapalkan Jurus Cahaya Terang, kemudian bola cahaya muncul di atas kepalanya dan menerangi ruang dalam jarak belasan meter di depan.Karena ruang bawah tanah sangat luas, bola cahaya hanya dapat menerangi sebagian kecil area saja, sedangkan area sekitarnya masih gelap. Namun, dalam jangkauan yang diterangi oleh bola cahaya tersebut, Surya telah melihat apa yang baru saja terbang.Di atas tanah, sebuah benang laba-laba putih yang kira-kira setebal lengan, membentang di sepanjang lantai, menuju kegelapan tak berujung di belakangnya. Posisi tersebut ke
Jika Surya memiliki fobia terhadap benda raksasa, dia mungkin akan ketakutan dan langsung pingsan sekarang.Mengambil napas dalam-dalam, Surya berpikir bahwa dia tidak ingin menimbulkan masalah. Bagaimanapun, dia datang ke sini untuk menyelamatkan Tina dan segera pergi. Karena ketiga laba-laba raksasa telah menghentikan serangan, Surya tidak siap untuk tinggal lebih lama lagi dan langsung mengikuti instruksi di atas peta denah dan berjalan menuju pintu masuk ke lantai empat.Secara kebetulan, pintu masuk ke lantai empat berada di bawah dinding tempat laba-laba raksasa itu berada. Hal ini membuat Surya sedikit dilema. Bagaimanapun, hewan memiliki kesadaran wilayah mereka dan laba-laba suka membuat jaring. Di mata laba-laba, mungkin hanya ada dua jenis makhluk yang dekat dengannya.Yang satu adalah mangsa, yang lainnya adalah musuh.Namun, karena pintu masuk ke lantai empat berada tepat di bawah dinding tempat laba-laba raksasa itu berada, Surya tidak punya pilihan selain berjalan ke san
Surya sedang berpikir dan sudah melewati kelompok meja kedua. Tiba-tiba, dia merasakan ada yang tidak beres. Tubuhnya tiba-tiba menghindar, mengangkat tangan kirinya dan menggunakan Teknik Pertahanan Bumi untuk memblokir peluru yang beterbangan."Ruang Bumi Tebal!""Mengikuti teriakan Surya, sebuah Ruang Bumi Tebal yang sangat besar muncul dan membungkus Surya di dalamnya. Saat ruang bumi yang tebal terbentuk, peluru yang tak terhitung jumlahnya dan berbagai serangan energi listrik membombardirnya."Duar!""Duar!""Duar!"Di bawah serangan intensif, tiga ledakan terjadi di Ruang Bumi Tebal, kemudian semuanya runtuh, dengan peluru dan meriam laser yang tak terhitung jumlahnya menembusnya. Pada saat yang sama, Surya membuka Perlindungan Dewa Naga.Aliran cahaya warna-warni muncul di atas kepala Surya dan menyelimutinya. Semua serangan dari puluhan orang mengenai perisai cahaya dan semuanya diserap oleh perisai tersebut. Surya melihat puluhan orang di depannya, beberapa di antaranya menca
Ketika melihat sekeliling dan memastikan tidak ada apa pun di lantai enam kecuali batu ini, Surya langsung berpikir keras. Bagaimana batu bisa menempati satu lantai ruangan? Apalagi, batunya sangat besar seolah-olah terlihat seperti sudah ada sejak pembangunan di mulai.Tunggu sebentar!Batu besar ini sepertinya terbuat dari bahan yang berbeda dari batu biasa. Ini terlihat seperti bukan batu biasa.Mungkinkah batu ini juga merupakan batu meteorit luar angkasa?"Srash!"Pada saat ini, terdengar suara arus listrik, lalu pagar kawat berduri yang semula menutupi batu besar itu perlahan terangkat. Surya memperhatikan kawat berduri yang terangkat, lalu tiba-tiba merasakan medan magnet yang tidak dapat dijelaskan muncul di seluruh ruangan lantai enam.Saat tubuhnya berada di medan magnet, Surya tiba-tiba merasakan sakit kepala yang tidak bisa dijelaskan. "Aduh!" Surya memegangi kepalanya dengan kedua tangan sambil meronta."Ahhh!"Surya mengangkat kepalanya dan berteriak."Surya!"Saat ini, s
Namun, setelah memikirkannya lagi, Surya merasa lega. Lagi pula, di antara obat-obatan yang dikembangkan oleh Grup Greenergy, terdapat obat-obatan yang dapat meningkatkan tingkat kultivasi dan kekuatan para kultivator. Obat-obatan ini bahkan dapat meningkatkan kekuatan kultivator kuat di tingkat suci.Ciri-ciri obatnya sendiri masih belum diketahui dan masih dalam penelitian, terlebih lagi sering terjadi situasi yang tidak pasti. Oleh karena itu, ada banyak kultivator yang mungkin mengalami berbagai situasi yang tidak terduga setelah meminum obat kultivasi. Beberapa di antaranya tidak dapat mengendalikan pikiran, ada juga yang tidak bisa mengendalikan tubuh. Kekuatan kultivator sangat menakutkan. Untuk menghadapi kultivator yang tidak terkendali seperti ini, Grup Greenergy harus berusaha keras."Srash!"Ketika Surya hendak mendekati kedua pilar besi tersebut, pilar besi tersebut dialiri arus listrik dan arusnya terus mengalir di atas pilar, membentuk rantai petir yang terus menembus ud
Tampaknya kedua ular kecil itu menganggap Surya sebagai makanan pembuka pertama mereka setelah lahir."Dasar bajingan!"Surya menggertakkan giginya. Segera, aura hitam memancar dari seluruh tubuhnya, kekuatan penghancur juga melonjak di tubuhnya. Detik berikutnya, kekuatan petir yang dibungkus dengan kekuatan penghancur dilepaskan dari tubuh Surya.Kekuatan petir menyambar ke ular piton raksasa hitam. Di bawah bantuan kekuatan penghancur, ular piton raksasa itu mengangkat kepalanya sambil menjerit kesakitan, lalu segera melepaskan Surya. Ular piton raksasa itu mengelilingi Surya dua kali, lalu hendak menggigitnya. Surya mengelak, menghindari serangan ular piton raksasa itu.Surya segera memanfaatkan momen ketika ular piton raksasa itu menundukkan kepalanya untuk melompat ke atas ular piton raksasa itu. Detik berikutnya, dia menusukkan Pedang Petir di tangannya langsung ke bagian atas kepala ular piton raksasa itu. Kekuatan penghancur yang membungkus kekuatan guntur dan petir langsung m
Tina hanya bisa menangis. Pada saat ini, penyesalan di hatinya sudah mengalahkan ketakutannya. Tina tahu bahwa jika bukan karena dirinya, Surya tidak akan berada dalam situasi seperti ini. Dia merasa berutang pada pria itu. Dengan suara tercekat, Tina berkata, "Baiklah, Surya, aku berjanji padamu. Selama kamu bisa menyelamatkanku, selama kita berdua bisa baik-baik saja, aku akan pergi ke Aerovia bersamamu.""Ya, percayalah padaku!"Mata mereka saling bertemu. Surya menatap Tina dengan tatapan tegas.Pada saat ini, ular piton raksasa hitam itu sepertinya telah membaca pikiran Surya. Ia mengeluarkan lidah dari mulutnya, mendekati sangkar besi yang tergantung di udara, lalu menjilat tubuh Tina dengan lidahnya. Bau lendir dan bau busuk langsung menyerang."Ah!"Tina berteriak, merasa seolah-olah ada seseorang yang menggosoknya dengan sapu. Saat melihat pemandangan ini, mata Surya langsung memerah. Energi spiritualnya meledak. Dia mengeluarkan Tombak Guntur di tangannya, lalu melemparkan to
Dengan pengamatan terus-menerus dari Surya, akhirnya setelah beberapa menit, Surya berhasil mengenai ular piton itu dengan Tombak Guntur. Dari tiga lemparan Tombak Guntur, akan ada satu yang mengenai ular raksasa itu. Tombak Guntur meledak, memancarkan kekuatan yang sangat besar, membuat ular raksasa merasakan sakit yang terus-menerus."Groar!"Setelah meraung beberapa saat, ular piton raksasa itu mempercepat lajunya untuk merayap menuju Surya. Namun, meski kecepatan ular piton raksasa itu meningkat, kemampuannya untuk menghindar juga berkurang banyak karena amarahnya. Hal ini membuat Tombak Guntur lebih mudah mengenainya. Rata-rata, dari dua lemparan Tombak Guntur, salah satunya akan mengenai ular piton raksasa tersebut."Bum!""Groar!"Seiring ledakan Tombak Guntur, ular piton raksasa itu mengangkat kepalanya sambil mengeluarkan suara raungan kesakitan. Surya berdiri di sana dengan senyum kecil di sudut mulutnya, lalu berkata, "Sepertinya aku sudah menemukan cara untuk menghadapimu."