Tampaknya kedua ular kecil itu menganggap Surya sebagai makanan pembuka pertama mereka setelah lahir."Dasar bajingan!"Surya menggertakkan giginya. Segera, aura hitam memancar dari seluruh tubuhnya, kekuatan penghancur juga melonjak di tubuhnya. Detik berikutnya, kekuatan petir yang dibungkus dengan kekuatan penghancur dilepaskan dari tubuh Surya.Kekuatan petir menyambar ke ular piton raksasa hitam. Di bawah bantuan kekuatan penghancur, ular piton raksasa itu mengangkat kepalanya sambil menjerit kesakitan, lalu segera melepaskan Surya. Ular piton raksasa itu mengelilingi Surya dua kali, lalu hendak menggigitnya. Surya mengelak, menghindari serangan ular piton raksasa itu.Surya segera memanfaatkan momen ketika ular piton raksasa itu menundukkan kepalanya untuk melompat ke atas ular piton raksasa itu. Detik berikutnya, dia menusukkan Pedang Petir di tangannya langsung ke bagian atas kepala ular piton raksasa itu. Kekuatan penghancur yang membungkus kekuatan guntur dan petir langsung m
Tina hanya bisa menangis. Pada saat ini, penyesalan di hatinya sudah mengalahkan ketakutannya. Tina tahu bahwa jika bukan karena dirinya, Surya tidak akan berada dalam situasi seperti ini. Dia merasa berutang pada pria itu. Dengan suara tercekat, Tina berkata, "Baiklah, Surya, aku berjanji padamu. Selama kamu bisa menyelamatkanku, selama kita berdua bisa baik-baik saja, aku akan pergi ke Aerovia bersamamu.""Ya, percayalah padaku!"Mata mereka saling bertemu. Surya menatap Tina dengan tatapan tegas.Pada saat ini, ular piton raksasa hitam itu sepertinya telah membaca pikiran Surya. Ia mengeluarkan lidah dari mulutnya, mendekati sangkar besi yang tergantung di udara, lalu menjilat tubuh Tina dengan lidahnya. Bau lendir dan bau busuk langsung menyerang."Ah!"Tina berteriak, merasa seolah-olah ada seseorang yang menggosoknya dengan sapu. Saat melihat pemandangan ini, mata Surya langsung memerah. Energi spiritualnya meledak. Dia mengeluarkan Tombak Guntur di tangannya, lalu melemparkan to
Dengan pengamatan terus-menerus dari Surya, akhirnya setelah beberapa menit, Surya berhasil mengenai ular piton itu dengan Tombak Guntur. Dari tiga lemparan Tombak Guntur, akan ada satu yang mengenai ular raksasa itu. Tombak Guntur meledak, memancarkan kekuatan yang sangat besar, membuat ular raksasa merasakan sakit yang terus-menerus."Groar!"Setelah meraung beberapa saat, ular piton raksasa itu mempercepat lajunya untuk merayap menuju Surya. Namun, meski kecepatan ular piton raksasa itu meningkat, kemampuannya untuk menghindar juga berkurang banyak karena amarahnya. Hal ini membuat Tombak Guntur lebih mudah mengenainya. Rata-rata, dari dua lemparan Tombak Guntur, salah satunya akan mengenai ular piton raksasa tersebut."Bum!""Groar!"Seiring ledakan Tombak Guntur, ular piton raksasa itu mengangkat kepalanya sambil mengeluarkan suara raungan kesakitan. Surya berdiri di sana dengan senyum kecil di sudut mulutnya, lalu berkata, "Sepertinya aku sudah menemukan cara untuk menghadapimu."
Ular piton raksasa itu dibelah oleh Surya. Kepala ular itu terayun dua kali di udara sebelum ia terjatuh ke tanah dan mati."Huff, huff!"Surya menarik napas dalam-dalam dua kali, lalu membelah sangkar besi untuk menyelamatkan Tina.Saat melihat Surya lagi, Tina berkata dengan mata memerah, "Surya, aku mencintaimu."Tina melompat ke pelukan Surya, sementara Surya segera memeluk Tina sambil menepuk punggungnya, lalu berkata, "Tina, aku juga mencintaimu."Saat itu, aliran hangat dari kekuatan cahaya di dalam tubuh Surya mulai mengalir, membuat aura hitam di tubuhnya mulai menghilang, lalu dia kembali normal."Hahaha, Surya, kamu benar-benar nggak mengecewakanku."Pada saat ini, suara Barney terdengar dari pengeras suara. Surya menatap pengeras suara sambil berkata, "Pak Barney, sekarang aku sudah menemukan Tina, bisakah kamu membiarkan kami pergi?""Tentu saja. Selama kamu bisa keluar dari lantai sembilan bawah tanah, aku jamin nggak akan ada yang akan menghentikan kalian. Sementara untu
Sesampainya di lantai negatif tujuh lagi, Surya menemukan bahwa ada jaringan listrik yang melintang di seluruh lantai negatif tujuh. Jaringan listrik ini muncul dari reruntuhan dua generator arus listrik. Jaringan ini menghalangi jalan Surya dan Tina.Surya tertegun di tempatnya. Bagaimanapun juga, ketika dia turun tadi, Surya telah menghancurkan dua generator arus. Saat itu, tidak ada jaringan listrik sama sekali. Sekarang, kemunculan jaringan listrik secara tiba-tiba di sini hanya bisa berarti satu hal, yaitu makhluk aneh yang direndam di dalam tabung reaksi di lantai negatif lima sudah terbangun."Tina, awas!"Ketika Surya menoleh ke belakang, dia melihat monster setengah manusia dan setengah kadal sedang memegang tombak baja di tangannya. Dia menusuk ke arah Tina dari belakang. Surya buru-buru menarik Tina menjauh, meraih tombak baja yang dihunuskan monster itu, lalu menusukkannya ke dada monster itu.Gerakan monster itu berhenti dalam sekejap, tubuhnya roboh ke tanah, lalu ada cai
Begitu Surya masuk ke lantai negatif enam, dia hanya melihat jaring besi yang menutupi batu besar itu telah terangkat setengahnya ke udara. "Krek!" Pada saat ini, batu besar itu bahkan terhubung dengan arus listrik. Tiba-tiba, medan magnet yang lebih kuat muncul, sementara pada saat yang sama, ratusan anak panah menyerang dari segala arah.Dengan segera, Surya membuka Perisai Bola Cahaya, menahan serangan medan magnet serta serangan ratusan anak panah. Detik berikutnya, Surya mengeluarkan Tombak Guntur di tangan kirinya, lalu melemparkannya ke arah tempat persembunyian beberapa monster."Bum!""Bum!""Bum!"...Diiringi dengan ledakan yang terus menerus, keenam monster itu semua meledak dan terbunuh. Pada saat ini, Surya melihat monster yang bersembunyi di pintu masuk lantai negatif enam berbalik untuk melarikan diri.Surya kembali mengingat-ingat dalam benaknya. Monster, manusia setengah kuda, serta kadal yang dilihatnya di lantai negatif lima sebelumnya, semuanya hanya monster biasa.
Namun, aura yang dipancarkan manusia semut itu sangat istimewa, bahkan membuat Surya merasa takut. Saat melihat kelima anak buahnya tewas dalam pertempuran, manusia semut bangkit berdiri, menggerutu mengatakan sesuatu sambil meraih kursi, lalu melemparkannya ke arah Surya.Kursi itu terkena rantai petir di udara, langsung meledak, hancur menjadi puing-puing yang berserakan ke seluruh tanah. Pada saat yang sama, manusia semut maju dua langkah, lalu tiba-tiba menghilang dalam sekejap."Apa?""Teknik penyembunyian diri?"Surya tampak terkejut. Namun, sebelum Surya sempat bereaksi, sebuah lengan tiba-tiba mencengkeram leher Surya, lalu langsung mengangkat Surya.Bola petir menghilang, sementara manusia semut kembali menampakkan wujud aslinya. Kemudian, dia meninju dada Surya dengan satu pukulan keras. "Bum!" Surya terpental ke belakang, menabrak dinding dengan kekuatan tabrakan yang besar, membuat dinding langsung retak hingga celahnya retakan tampak menyebar.Rasa sakit yang menusuk datan
Karena kekuatan cahaya dan kekuatan penghancur adalah kekuatan aturan di ruang tengah, batasan aturan akan muncul dalam jangkauan yang dicakup oleh kekuatan ini. Dengan begitu, tak peduli seberapa kuat lawan, dia seharusnya masih bisa terdeteksi, 'kan?Aturan ruang ibarat tembok ruang. Selama aturan ruang muncul, meski lawan bisa menyembunyikan dirinya, dia tidak akan punya tempat untuk bersembunyi.Surya tahu bahwa sekarang dia baru bisa mendapatkan kesempatan melawan hanya ketika manusia semut keluar dari persembunyiannya. Jika tidak, Surya akan berada di tempat terbuka, sementara musuh akan berada dalam kegelapan. Dia tidak akan tahu di mana manusia semut itu berada. Ini sangat berbahaya.Pada saat ini, beberapa meter jauhnya, manusia semut tiba-tiba muncul. Dia menatap Surya dengan wajah mengejek, seolah-olah dia yakin bahwa Surya akan dikalahkan olehnya.Pada saat yang sama, sebuah suara terdengar di benak Surya, "Orang menyedihkan di ruang ini, kamu sama sekali nggak pantas menja
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di