Ular piton raksasa itu dibelah oleh Surya. Kepala ular itu terayun dua kali di udara sebelum ia terjatuh ke tanah dan mati."Huff, huff!"Surya menarik napas dalam-dalam dua kali, lalu membelah sangkar besi untuk menyelamatkan Tina.Saat melihat Surya lagi, Tina berkata dengan mata memerah, "Surya, aku mencintaimu."Tina melompat ke pelukan Surya, sementara Surya segera memeluk Tina sambil menepuk punggungnya, lalu berkata, "Tina, aku juga mencintaimu."Saat itu, aliran hangat dari kekuatan cahaya di dalam tubuh Surya mulai mengalir, membuat aura hitam di tubuhnya mulai menghilang, lalu dia kembali normal."Hahaha, Surya, kamu benar-benar nggak mengecewakanku."Pada saat ini, suara Barney terdengar dari pengeras suara. Surya menatap pengeras suara sambil berkata, "Pak Barney, sekarang aku sudah menemukan Tina, bisakah kamu membiarkan kami pergi?""Tentu saja. Selama kamu bisa keluar dari lantai sembilan bawah tanah, aku jamin nggak akan ada yang akan menghentikan kalian. Sementara untu
Sesampainya di lantai negatif tujuh lagi, Surya menemukan bahwa ada jaringan listrik yang melintang di seluruh lantai negatif tujuh. Jaringan listrik ini muncul dari reruntuhan dua generator arus listrik. Jaringan ini menghalangi jalan Surya dan Tina.Surya tertegun di tempatnya. Bagaimanapun juga, ketika dia turun tadi, Surya telah menghancurkan dua generator arus. Saat itu, tidak ada jaringan listrik sama sekali. Sekarang, kemunculan jaringan listrik secara tiba-tiba di sini hanya bisa berarti satu hal, yaitu makhluk aneh yang direndam di dalam tabung reaksi di lantai negatif lima sudah terbangun."Tina, awas!"Ketika Surya menoleh ke belakang, dia melihat monster setengah manusia dan setengah kadal sedang memegang tombak baja di tangannya. Dia menusuk ke arah Tina dari belakang. Surya buru-buru menarik Tina menjauh, meraih tombak baja yang dihunuskan monster itu, lalu menusukkannya ke dada monster itu.Gerakan monster itu berhenti dalam sekejap, tubuhnya roboh ke tanah, lalu ada cai
Begitu Surya masuk ke lantai negatif enam, dia hanya melihat jaring besi yang menutupi batu besar itu telah terangkat setengahnya ke udara. "Krek!" Pada saat ini, batu besar itu bahkan terhubung dengan arus listrik. Tiba-tiba, medan magnet yang lebih kuat muncul, sementara pada saat yang sama, ratusan anak panah menyerang dari segala arah.Dengan segera, Surya membuka Perisai Bola Cahaya, menahan serangan medan magnet serta serangan ratusan anak panah. Detik berikutnya, Surya mengeluarkan Tombak Guntur di tangan kirinya, lalu melemparkannya ke arah tempat persembunyian beberapa monster."Bum!""Bum!""Bum!"...Diiringi dengan ledakan yang terus menerus, keenam monster itu semua meledak dan terbunuh. Pada saat ini, Surya melihat monster yang bersembunyi di pintu masuk lantai negatif enam berbalik untuk melarikan diri.Surya kembali mengingat-ingat dalam benaknya. Monster, manusia setengah kuda, serta kadal yang dilihatnya di lantai negatif lima sebelumnya, semuanya hanya monster biasa.
Namun, aura yang dipancarkan manusia semut itu sangat istimewa, bahkan membuat Surya merasa takut. Saat melihat kelima anak buahnya tewas dalam pertempuran, manusia semut bangkit berdiri, menggerutu mengatakan sesuatu sambil meraih kursi, lalu melemparkannya ke arah Surya.Kursi itu terkena rantai petir di udara, langsung meledak, hancur menjadi puing-puing yang berserakan ke seluruh tanah. Pada saat yang sama, manusia semut maju dua langkah, lalu tiba-tiba menghilang dalam sekejap."Apa?""Teknik penyembunyian diri?"Surya tampak terkejut. Namun, sebelum Surya sempat bereaksi, sebuah lengan tiba-tiba mencengkeram leher Surya, lalu langsung mengangkat Surya.Bola petir menghilang, sementara manusia semut kembali menampakkan wujud aslinya. Kemudian, dia meninju dada Surya dengan satu pukulan keras. "Bum!" Surya terpental ke belakang, menabrak dinding dengan kekuatan tabrakan yang besar, membuat dinding langsung retak hingga celahnya retakan tampak menyebar.Rasa sakit yang menusuk datan
Karena kekuatan cahaya dan kekuatan penghancur adalah kekuatan aturan di ruang tengah, batasan aturan akan muncul dalam jangkauan yang dicakup oleh kekuatan ini. Dengan begitu, tak peduli seberapa kuat lawan, dia seharusnya masih bisa terdeteksi, 'kan?Aturan ruang ibarat tembok ruang. Selama aturan ruang muncul, meski lawan bisa menyembunyikan dirinya, dia tidak akan punya tempat untuk bersembunyi.Surya tahu bahwa sekarang dia baru bisa mendapatkan kesempatan melawan hanya ketika manusia semut keluar dari persembunyiannya. Jika tidak, Surya akan berada di tempat terbuka, sementara musuh akan berada dalam kegelapan. Dia tidak akan tahu di mana manusia semut itu berada. Ini sangat berbahaya.Pada saat ini, beberapa meter jauhnya, manusia semut tiba-tiba muncul. Dia menatap Surya dengan wajah mengejek, seolah-olah dia yakin bahwa Surya akan dikalahkan olehnya.Pada saat yang sama, sebuah suara terdengar di benak Surya, "Orang menyedihkan di ruang ini, kamu sama sekali nggak pantas menja
Kedua energi pedang bertabrakan, menyebabkan ledakan. Tanah retak seketika. Retakan itu menyebar hingga lebih dari sepuluh meter. Manusia semut melompat mendekat dengan cepat, sementara Surya langsung melemparkan Tombak Guntur di tangannya sambil berteriak, "Dasar sialan, rasakan kekuatan petir ini!"Tombak Guntur melesat lewat dengan kecepatan tinggi, langsung menusuk tubuh manusia semut, lalu meledak. Kekuatan dahsyat tersebut langsung membawa manusia semut, yang sedang menyerang ke depan, terempas mundur beberapa meter, lalu jatuh ke tanah.Sebuah lubang besar muncul di dada manusia semut. Senyum kecil muncul di sudut bibir Surya saat dia berkata, "Kamu sudah tamat."Namun, saat ini lubang besar di dada manusia semut sembuh dengan cepat, bahkan dengan kecepatan yang terlihat dengan mata telanjang."Sampah ruang rendahan, aku akan memberitahumu apa itu kekuatan yang sebenarnya!"Manusia semut mengulurkan tangan kirinya, sebuah pusaran hitam muncul di telapak tangannya, lalu sebuah si
Namun, sekarang yang mengalir di dalam tubuh Surya adalah arus hangat kekuatan cahaya. Jika pada saat ini dia memaksa menggunakan arus dingin kekuatan penghancur, mungkin ini akan mengacaukan aura di dalam tubuhnya. Jika itu terjadi, dia mungkin akan meledak dan mati.Namun, jika dia tidak menggunakan kekuatan ini, Surya pasti akan mati di tangan manusia semut. Tidak apa-apa jika dia sendiri yang mati. Hanya saja, Tina juga ada di sini. Apa mungkin dia akan membiarkan Tina disiksa oleh monster ini?Tidak akan mungkin!Setelah mengambil keputusan, Surya dengan paksa meminjam kekuatan penghancur. Dari tanda kepala naga, arus dingin kekuatan penghancur terus mengalir keluar. Meskipun terhalang oleh arus hangat kekuatan cahaya, Surya sudah bertekad meminjam kekuatan penghancur, jadi halangan ini tidak begitu kuat. Namun, saat kedua kekuatan tersebut bergabung menjadi satu, aura di tubuh Surya segera menjadi tidak teratur.Pada akhirnya, aura hitam masih menguasai dirinya. Mata Surya beruba
"Benar, sekarang kita akan bermain denganmu dulu. Nanti kami akan memakanmu setelah selesai bermain.""Si cantik ini tampak putih dan lembut. Rasanya pasti enak."...Tina menatap dua monster setengah manusia dan setengah ular yang berjalan mendekat. Dia merasa sangat ketakutan di dalam hatinya. Dia terus menggoyangkan lengan Surya sambil berkata, "Surya, Surya, bangunlah, cepat bangunlah!"Saat ini, Surya sudah tidak sadarkan diri. Untuk menghadapi manusia semut, Surya secara paksa meminjam kekuatan penghancur dan kekuatan cahaya. Dua kekuatan aturan yang besar sudah melampaui batasan yang dapat ditanggung oleh tubuh Surya.Untuk menggerakkan kedua kekuatan ini, Surya menggunakan sisa kekuatan terakhir di tubuhnya. Sekarang, Surya dalam keadaan pingsan, tidak akan bangun untuk beberapa saat.Namun, pada saat ini aliran lendir bergerak cepat menyusuri celah di tanah. Ketika sampai di samping Tina, ia berhenti sejenak, lalu bergerak ke arah dua makhluk setengah manusia dan setengah ular