"Brak!""Brak!""Roar!"...Suara benturan tersebut langsung menarik perhatian makhluk-makhluk di sekitar kandang besi. Makhluk-makhluk yang tadinya berdiam diri di dalam kandang besi, kini menjadi sangat bersemangat. Satu per satu dari mereka mulai menghantam kandang besi tersebut.Dampak yang berulang-ulang tersebut jelas merusak bentuk kandang besi tersebut. Namun, seiring dengan semakin kerasnya dampak itu, harimau dan macan tutul mulai mati satu per satu akibat benturan pada kandang besi.Darah mengalir ke seluruh lantai, tubuh macan tutul yang mati langsung dimakan oleh harimau dan macan tutul lainnya. Tidak lama kemudian, harimau dan macan tutul lainnya juga menabrak kandang besi mereka."Brak!"Akhirnya kandang besi itu terbuka, beberapa ekor harimau dan macan tutul melompat keluar dari kandang besi. Mereka berpencar, membentuk bentuk kipas yang mengelilingi Surya. Surya mundur dan mengamati, lalu tiba-tiba, seekor macan tutul berlari ke arahnya dan melompat menuju Surya."Kema
Surya dapat merasakan mereka terus bergerak, seolah-olah sedang bersiap untuk berperang. Ketika Surya hendak mengangkat kakinya untuk bergerak maju, tiba-tiba dia menyadari bahwa kakinya tersangkut. Surya langsung merasakan hawa dingin yang tidak menyenangkan menyeruak di hatinya.Pada saat ini, angin sejuk datang dari belakangnya. Surya buru-buru berbalik ke samping dan merasakan sesuatu terbang melewatinya. Surya menjentikkan jarinya dan merapalkan Jurus Cahaya Terang, kemudian bola cahaya muncul di atas kepalanya dan menerangi ruang dalam jarak belasan meter di depan.Karena ruang bawah tanah sangat luas, bola cahaya hanya dapat menerangi sebagian kecil area saja, sedangkan area sekitarnya masih gelap. Namun, dalam jangkauan yang diterangi oleh bola cahaya tersebut, Surya telah melihat apa yang baru saja terbang.Di atas tanah, sebuah benang laba-laba putih yang kira-kira setebal lengan, membentang di sepanjang lantai, menuju kegelapan tak berujung di belakangnya. Posisi tersebut ke
Jika Surya memiliki fobia terhadap benda raksasa, dia mungkin akan ketakutan dan langsung pingsan sekarang.Mengambil napas dalam-dalam, Surya berpikir bahwa dia tidak ingin menimbulkan masalah. Bagaimanapun, dia datang ke sini untuk menyelamatkan Tina dan segera pergi. Karena ketiga laba-laba raksasa telah menghentikan serangan, Surya tidak siap untuk tinggal lebih lama lagi dan langsung mengikuti instruksi di atas peta denah dan berjalan menuju pintu masuk ke lantai empat.Secara kebetulan, pintu masuk ke lantai empat berada di bawah dinding tempat laba-laba raksasa itu berada. Hal ini membuat Surya sedikit dilema. Bagaimanapun, hewan memiliki kesadaran wilayah mereka dan laba-laba suka membuat jaring. Di mata laba-laba, mungkin hanya ada dua jenis makhluk yang dekat dengannya.Yang satu adalah mangsa, yang lainnya adalah musuh.Namun, karena pintu masuk ke lantai empat berada tepat di bawah dinding tempat laba-laba raksasa itu berada, Surya tidak punya pilihan selain berjalan ke san
Surya sedang berpikir dan sudah melewati kelompok meja kedua. Tiba-tiba, dia merasakan ada yang tidak beres. Tubuhnya tiba-tiba menghindar, mengangkat tangan kirinya dan menggunakan Teknik Pertahanan Bumi untuk memblokir peluru yang beterbangan."Ruang Bumi Tebal!""Mengikuti teriakan Surya, sebuah Ruang Bumi Tebal yang sangat besar muncul dan membungkus Surya di dalamnya. Saat ruang bumi yang tebal terbentuk, peluru yang tak terhitung jumlahnya dan berbagai serangan energi listrik membombardirnya."Duar!""Duar!""Duar!"Di bawah serangan intensif, tiga ledakan terjadi di Ruang Bumi Tebal, kemudian semuanya runtuh, dengan peluru dan meriam laser yang tak terhitung jumlahnya menembusnya. Pada saat yang sama, Surya membuka Perlindungan Dewa Naga.Aliran cahaya warna-warni muncul di atas kepala Surya dan menyelimutinya. Semua serangan dari puluhan orang mengenai perisai cahaya dan semuanya diserap oleh perisai tersebut. Surya melihat puluhan orang di depannya, beberapa di antaranya menca
Ketika melihat sekeliling dan memastikan tidak ada apa pun di lantai enam kecuali batu ini, Surya langsung berpikir keras. Bagaimana batu bisa menempati satu lantai ruangan? Apalagi, batunya sangat besar seolah-olah terlihat seperti sudah ada sejak pembangunan di mulai.Tunggu sebentar!Batu besar ini sepertinya terbuat dari bahan yang berbeda dari batu biasa. Ini terlihat seperti bukan batu biasa.Mungkinkah batu ini juga merupakan batu meteorit luar angkasa?"Srash!"Pada saat ini, terdengar suara arus listrik, lalu pagar kawat berduri yang semula menutupi batu besar itu perlahan terangkat. Surya memperhatikan kawat berduri yang terangkat, lalu tiba-tiba merasakan medan magnet yang tidak dapat dijelaskan muncul di seluruh ruangan lantai enam.Saat tubuhnya berada di medan magnet, Surya tiba-tiba merasakan sakit kepala yang tidak bisa dijelaskan. "Aduh!" Surya memegangi kepalanya dengan kedua tangan sambil meronta."Ahhh!"Surya mengangkat kepalanya dan berteriak."Surya!"Saat ini, s
Namun, setelah memikirkannya lagi, Surya merasa lega. Lagi pula, di antara obat-obatan yang dikembangkan oleh Grup Greenergy, terdapat obat-obatan yang dapat meningkatkan tingkat kultivasi dan kekuatan para kultivator. Obat-obatan ini bahkan dapat meningkatkan kekuatan kultivator kuat di tingkat suci.Ciri-ciri obatnya sendiri masih belum diketahui dan masih dalam penelitian, terlebih lagi sering terjadi situasi yang tidak pasti. Oleh karena itu, ada banyak kultivator yang mungkin mengalami berbagai situasi yang tidak terduga setelah meminum obat kultivasi. Beberapa di antaranya tidak dapat mengendalikan pikiran, ada juga yang tidak bisa mengendalikan tubuh. Kekuatan kultivator sangat menakutkan. Untuk menghadapi kultivator yang tidak terkendali seperti ini, Grup Greenergy harus berusaha keras."Srash!"Ketika Surya hendak mendekati kedua pilar besi tersebut, pilar besi tersebut dialiri arus listrik dan arusnya terus mengalir di atas pilar, membentuk rantai petir yang terus menembus ud
Tampaknya kedua ular kecil itu menganggap Surya sebagai makanan pembuka pertama mereka setelah lahir."Dasar bajingan!"Surya menggertakkan giginya. Segera, aura hitam memancar dari seluruh tubuhnya, kekuatan penghancur juga melonjak di tubuhnya. Detik berikutnya, kekuatan petir yang dibungkus dengan kekuatan penghancur dilepaskan dari tubuh Surya.Kekuatan petir menyambar ke ular piton raksasa hitam. Di bawah bantuan kekuatan penghancur, ular piton raksasa itu mengangkat kepalanya sambil menjerit kesakitan, lalu segera melepaskan Surya. Ular piton raksasa itu mengelilingi Surya dua kali, lalu hendak menggigitnya. Surya mengelak, menghindari serangan ular piton raksasa itu.Surya segera memanfaatkan momen ketika ular piton raksasa itu menundukkan kepalanya untuk melompat ke atas ular piton raksasa itu. Detik berikutnya, dia menusukkan Pedang Petir di tangannya langsung ke bagian atas kepala ular piton raksasa itu. Kekuatan penghancur yang membungkus kekuatan guntur dan petir langsung m
Tina hanya bisa menangis. Pada saat ini, penyesalan di hatinya sudah mengalahkan ketakutannya. Tina tahu bahwa jika bukan karena dirinya, Surya tidak akan berada dalam situasi seperti ini. Dia merasa berutang pada pria itu. Dengan suara tercekat, Tina berkata, "Baiklah, Surya, aku berjanji padamu. Selama kamu bisa menyelamatkanku, selama kita berdua bisa baik-baik saja, aku akan pergi ke Aerovia bersamamu.""Ya, percayalah padaku!"Mata mereka saling bertemu. Surya menatap Tina dengan tatapan tegas.Pada saat ini, ular piton raksasa hitam itu sepertinya telah membaca pikiran Surya. Ia mengeluarkan lidah dari mulutnya, mendekati sangkar besi yang tergantung di udara, lalu menjilat tubuh Tina dengan lidahnya. Bau lendir dan bau busuk langsung menyerang."Ah!"Tina berteriak, merasa seolah-olah ada seseorang yang menggosoknya dengan sapu. Saat melihat pemandangan ini, mata Surya langsung memerah. Energi spiritualnya meledak. Dia mengeluarkan Tombak Guntur di tangannya, lalu melemparkan to
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di