Beranda / CEO / The Romanov Diadem / 167. Lenin's blasphemy for Viktor

Share

167. Lenin's blasphemy for Viktor

Penulis: Zoya Dmitrovka
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-21 19:55:44
Lenin menempelkan bibirnya ke dahi Anne, lalu bergegas pergi.

"Oh, iya, Ann. Jangan pakai parfum itu lagi! Jika kau tidak memiliki parfum, sepulang kantor nanti aku akan membelikannya untukmu."

Lenin menutup pintu ruang tidurnya tanpa menunggu Anne merespon perkataannya. Lenin berjalan menuju ruang tidur Maksim. Dia berhenti tepat di depan pintu, lalu mengetuknya.

"Ya, Pa?"

Maksim terkejut mendapatkan Lenin sudah rapi berpakaian. Dia teringat kejadian malam tadi di ruang tidur Viona.

"Kau membaca pesan Papa malam tadi, 'kan?"

Maksim tersenyum lebar.

"Tentu saja. Itulah mengapa, saya sudah rapi sejak 15 menit yang lalu."

Maksim menjawab dengan santai. Diamenutup pintu kamarnya.

"Kalau begitu, mari sarapan dan pergi ke kantor! Ambil semua dokumen berharga yang bisa dibawa!"

Lenin dan Maksim berjalan ke ruang makan. Viona sudah duduk di sana ditemani oleh pelayannya.

"Di mana Nyonya Anne?"

Viona tidak melihat sosok Anne datang bersama Lenin dan Maksim.

"Di di kamar. Bagaiman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Romanov Diadem   168. Famous Last Words

    Leonid kembali berbisik di telinga Viktor. Namun, Viktor hanya tersenyum tipis. "Bukankah seperti itu, Tuan Muda Viktor Czar Romanov?" Maksim kembali membuka mulutnya. Dia tersenyum sarkas dan mengarahkannya kepada Viktor. 'Karena kemunculanmu, keluargaku terancam dan kini kami telah diusir dari rumah. Kini, aku akan menghancurkan reputasimu, Viktor.' Maksim berkata dengan sangat puas di dalam hati. Dia melihat beberapa orang sedang merekam kejadian tak terduga pagi ini. "Tuan Lenin dan Tuan Maksim, sebaiknya Anda berdua pergi saja dari sini! Lagipula, kehadiran Anda telah ditolak di perusahaan ini." Viona mencoba mengajak Lenin dan Maksim pergi, tetapi keduanya menolak dengan serempak. "Tidak." "Tidak." Vione geram. Dia menggertakkan giginya sambil mengarahkan kedua matanya kepada Lenin dan Maksim bergantian. "Kalau begitu, jangan buat masalah di sini!" "Kau sebaiknya diam saja, Nona! Karena ini adakah masalah keluarga Romanov." Viktor berdecih saat mendengar Maksim menyeb

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-21
  • The Romanov Diadem   169. Who's the Blame?

    Viona memberikan kunci mobil yang baru saja dia merogoh dari dalam tas tangan kepada Maksim. "Saya tidak akan lama." Viona berjalan menuju pintu masuk. Setelah melewati para penjaga di depan pintu masuk, Viona melangkah dengan penuh percaya diri seolah tak terjadi apapun. *** Viktor sibuk dengan pekerjaannya. Dia membagikan tugas kepada Veronika dan Leonid. "Veronika, kau harus tetap berada di sini sepanjang hari! Saya tidak ingin menerima tamu siapapun khusus untuk hari ini. Apakah kau paham?" Masih dengan perasaan yang sama saat Viktor bertemu dengan Veronika pertama kali. Sang tuan muda tetap tidak bisa menghilangkan kejengkelan di dalam hatinya akibat perbuatan sang nenek. "Ya, Tuan Muda." Veronika mengangguk, lalu menatap Viktor datar. "Dan, kau Leonid!" Kini, sepasang iris biru Viktor mengarah kepada Leonid. "Ajak beberapa anak buahmu untuk memeriksa ruang kerja Maksim! Ambil semua dokumen yang ada di sana dan salin semua data di komputernya! Kau paham?" Leonid pun me

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-21
  • The Romanov Diadem   170. Greed

    "Nona, ayo pergi dari sini! Jangan sampai saya melakukan hal kasar terhadap Anda!" Viona menatap Viktor lekat-lekat. "Tuan Viktor, Anda tidak bisa mengusir saya seperti ini!" "Oh, mengapa tidak?!" Viktor menatap Viona dan Vasili bergantian. Tiba-tiba saja, terlintas ide di kepalanya. "Kalian bertiga, keluarlah dulu!" Viktor meminta ketiga pria lainnya untuk keluar dari ruang kerja Lenin. 'Apa yang ingin dilakukan oleh Tuan Muda?' Vasili mulai memikirkan tuannya. "Saya akan menawarkan kerjasama dengan Anda, Viona. Jika Anda bersedia, maka saya tidak akan mengatakan apapun perihal kejadian kali ini. Bagaimana?" Viktor tersenyum miring ketika Viona menatapnya. "Kerjasama? Kerjasama apa? Katakan saja, Tuan Muda! Saya akan bersedia apapun itu asalkan Anda menutup masalah ini di hadapan Tuan Vladimir." Viona mengerutkan dahinya ketika berbicara disertai dengan tatapan memohon. "Jadilah mata-mata untuk saya!" 'Astaga! Apakah Tuan Muda serius akan menjadikan aku sebagai mata-mata

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-21
  • The Romanov Diadem   171. Madness

    'Tuan Lenin memang lebih tampan daripada Tuan David. Semua itu karena darah Romanov yang mengalir di dalam tubuhnya. Dia juga pintar melontarkan kata-kata manis. Ya, aku telah berkhianat terhadap Tuan David. Aku merasa bersalah karenanya.' Viona teringat apa yang telah dilakukannya malam tadi bersama Lenin. 'Bukan aku tidak ingin menolak, tetapi aku tak kuasa membentengi diriku dari kuatnya Tuan Lenin. Aku hanya bisa pasrah karena dia terlalu kuat menekanku.' Viona menekan angka-angka di mesin kartu yang disodorkan oleh kasir kepadanya. Sedangkan Lenin menunggu di depan pintu toko. "Terima kasih." Setelah melakukan pembayaran dan menerima kartu kreditnya kembali, Viona tersenyum ramah kepada penjaga toko, lalu pergi dari sana. "Ini parfummu." Viona memberikan satu kantong berisi parfum yang Lenin pilihkan untuk Anne. "Kau tenang saja, Viona! Saya tidak akan pernah lupa kebaikanmu sesuai dengan janji saya." Viona dan Lenin kembali ke mobil. Mereka melihat Maksim sedang murung.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-21
  • The Romanov Diadem   172. Denial

    'Apakah aku tidak salah dengar? Bukankah mereka telah diusir oleh Tuan dan Nyonya Besar keluarga Romanov? Lalu, untuk apa mereka datang ke mansion milik keluarga Romanov? Para penjaga pasti akan mengusir mereka.' Feliks memikirkan realita kehidupan tuannya. Namun dia juga penasaran, mengapa sang tuan bersikeras ingin pergi ke salah satu mansion keluarga Romanov. "Tentu, Feliks. Kau tenang saja! Karena kami sudah berbicara dengannya." Maksim menyahuti pertanyaan sang asisten pribadi. Kemudian, dia menyandarkan kepalanya. "Berapa jarak dari bandar udara Pulkovo menuju ke distrik Nevsky, Lenin?" Anne memang jarang sekali bepergian ke luar mansion jika tidak ada acara sosialita bersama teman-temannya atau tidak ada undangan acara besar menemani Morzevich. Itulah mengapa, Anne terlihat tidak tahu jalan ataupun tempat-tempat indah bersejarah. "Hanya 35-40 menit saja, Ann." Lenin menjawab dengan benar. Dia meraih tangan kanan Anne, lalu menempelkan bibirnya selama beberapa detik di pun

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-21
  • The Romanov Diadem   173. The Arrogant Lord

    "Baiklah. Jika kita ditolak di mansion keluarga Romanov yang berada di distrik Kalininsky, maka kita akan pergi ke Krestovsky Island!" Lenin telah mengambil keputusan untuk keluarganya. Mau tidak mau, dia harus mencobanya pergi ke sana. 'Jika sudah ditolak mentah-mentah di salah satu mansion keluarga Romanov, bukankah sudah pasti akan ditolak di mansion manapun?' Feliks membatin. Dia tidak sampai hati mengatakannya langsung kepada Maksim di depan kedua orang tuanya. Dia hanya bisa mengikuti keinginan sang majikan sana. Bangunan indah bernuansa Eropa telah terlihat di depan pelupuk mata Feliks. Dia segera memberitahukan kepada tuannya. "Tuan Maksim, kita telah sampai di mansion keluarga Romanov yang berada di distrik Kalininsky. Apakah Anda ingin turun? Karena sopir telah menekan klakson berulang kali, tetapi gerbang tidak terbuka juga." Feliks menoleh ke arah Maksim dan mendapatkan wajah tuannya sedang muram. "Saya tidak buta, Feliks. Saya melihatnya." Maksim segera keluar dari

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-21
  • The Romanov Diadem   174. Undecided

    Hal ini adalah kali ke-3 Lenin dan keluarga tiba di mansion keluarga Romanov setelah dua sebelumnya kedatangan mereka ditolak mentah-mentah atas perintah Viktor. Feliks sangat enggan turun dari mobil. Namun melihat kegigihan Maksim, akhirnya dia pun turun. "Ayo, Feliks!" Maksim menutup pintu mobil, lalu berjalan menuju gerbang besar dan berharap akan terbuka. "Tuan Muda, cuaca semakin dingin, bagaimana jika Anda tunggu saya di dalam mobil saja?" Feliks memberikan saran. Namun, Maksim tidak mendengarkannya. Dia terus berjalan hingga mencapai gerbang. "Mereka pasti melihat kita dari kamera CCTV yang terpasang, Feliks." 'Astaga! Tuan Muda tidak mendengarkan perkataanku dan dia masih berharap keluarga Romanov menerima kedatangannya.' Feliks menarik napas dalam-dalam. Dia tidak ingin mematahkan semangat dan harapan sang tuan walaupun mustahil. Maksim menekan bel berulang kali sambil berharap gerbang terbuka dan dia dapat membawa kedua orang tuanya masuk dan menghangatkan tubuh mereka

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-21
  • The Romanov Diadem   175. Konstantin's Family Mansion

    'Apakah udara dingin telah mempengaruhi otak seseorang? Aku pikir, Tuan Maksim tidak akan pernah bisa berbicara seperti ini!' Feliks terkejut atas apa yang didengarnya. Namun, dia yakin bahwa tuannya sudah menjadi pribadi yang lebih baik. "Tuan Maksim, bawalah semua!" Demyan datang bersama seorang pelayan wanita. Mereka tidak datang dengan tangan kosong, melainkan dengan beberapa keranjang makanan dan minuman. "Terimalah, Tuan Maksim!" Maksim melihat keranjang-keranjang yang disodorkan oleh Demyan dan si pelayan wanita. "Tuan Muda, apakah Anda yakin akan mengambilnya?" Lagi, Feliks membuat Maksim semakin ragu akan ketulusan hati Demyan. "Anda tidak perlu ragu, Tuan Muda! Saya melakukan hal ini tulus. Apakah Anda akan membiarkan kedua orang tua Anda mati kedinginan?" Maksim menoleh ke arah mobil yang sudah menunggunya. 'Mengapa Tuan Lenin tidak keluar dari mobil? Apakah dia tidak ingin bertemu denganku?' Demyan bertanya-tanya di dalam hati. Sesekali dia menoleh ke arah mobil.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-21

Bab terbaru

  • The Romanov Diadem   261. Extra Chapter 3: The End of Destiny

    Beberapa bulan telah berlalu sejak kematian Viktor, tetapi suasana di pagi hari mansion keluarga Romanov tetap sama. Xandrova selalu berteriak di pagi buta saat membuka kedua matanya. "Aaarrgghh!" Fang beranjak dari sofa. Dia selalu setia di sisi majikannya meskipun kini Xandrova dan Galana tinggal di mansion keluarga Romanov yang berada di distrik Dmitrovka, Moskow. "Nona, bangunlah!" seru Fang membangunkan Xandrova. "Aaaarrgghhh!" Xandrova kembali berteriak. Fang mengusap lembut punggung tangan Xandrova berharap dia akan terbangun. Brak! Pintu ruang tidur Xandrova terbuka. Galana masuk dengan wajah cemas dan tegang. Di belakangnya, Morzevich dan Vladimir berjalan dengan langkah panjang. Keduanya sama cemasnya seperti Galana. "Fang, sepertinya Nona bermimpi buruk lagi sehingga berteriak seperti ini." Vasili mendekati Fang. Setelah mendapatkan maaf, dia kembali dipercaya oleh Vladimir dan Morzevich untuk menjaga Xandrova juga cicit keluarga Romanov. "Benar, Tuan Vasili.

  • The Romanov Diadem   260. Extra Chapter 2: Inevitable Fated

    Morzevich mengingat janji yang telah diucapkan di depan pusara Viktor. Morzevich menghela napas panjang. Kedua matanya kmebali menatap Vasili. Dia berkata, "Pergi dari hadapan saya sekarang!"Vasili menengadahkan wajahnya yang lebam. Dia menatap Morzevich yang begitu disayanginya sejak kecil. Dia terlihat sedang menahan air mata yang mungkin saja sebentar lagi akan terjatuh. 'Ternyata Nyonya Mozza benar-benar membenciku!' Batin Vasili menjerit. Namun, dia tidak bisa berbuat apapun lagi. Dia akhirnya berdiri."Saya permisi, Tuan dan Nyonya Besar," ucapnya sambil membungkukkan badan. Semua orang menatap kepergian Vasili. Pria itu berjalan dengan kaki yang terluka. Ya, Vladimir dan Leonid menendangnya berulang kali. Apakah seorang pengawal pribadi yang gagal menjaga tuannya pantas diperlakukan seperti itu?"Shura, apakah kau sudah membuang semua karangan bunga?!"Morzevich bertanya dengan nada tinggi. Dia tidak bisa mengontrol emosinya sebagaimana Vladimir. "Tentu saja, Nyonya. Saya

  • The Romanov Diadem   259. Extra Chapter 1: Sins of Vasili Rodamir

    Waktu terus berjalan. Beberapa hari setelah kematian Viktor, suasana duka masih sangat terasa di mansion keluarga Romanov. Mansion mewah keluarga Romanov yang biasanya hangat, kini kelam. Semua pelayan masih memakai pakaian serba hitam, begitu juga dengan keluarga inti. Vladimir tak henti-hentinya menyalahkan semua orang yang berada di ruang kerjanya. "Saya bersumpah atas nama Tuhan dan Rusia, saya akan menemukan dalang di balik kematian Viktor!" Vladimir berteriak. Pria tua itu belum bisa memaafkan dirinya sendiri atas insiden kematian sang cucu. Dia dan istrinya belum bisa berdamai dengan kejadian tersebut. "Saya pun bersumpah akan menebus kesalahan saya dengan mempertaruhkan nyawa saya sendiri, Tuan Besar! Mohon ampuni pengawal tidak berguna ini!" Vasili bersimpuh di hadapan Vladmir. Rasa penyesalan tak kunjung pergi darinya. "Vasili Rodamir! Bagaimana bisa kau membiarkan sniper berkeliaran di sekitar Viktor?! Hah?!" Buk! Buk! Buk! Entah sudah berapa kali Vasili mendapatka

  • The Romanov Diadem   258. Gone But Not Forgotten

    Geram. Viktor geram bukan main. Dia mengeluarkan ponsel, lalu menekan nomor Leonid berharap sang sahabat akan menjawab panggilannya. "Halo, Viktor! Apakah kau akhirnya akan memberikanku ucapan selamat menikah?" Nada bicara Leonid di saluran telepon terdengar sangat bahagia. Viktor menyeringai tanpa diketahui oleh Leonid. "Jangan bergurau, Leon! Kau tidak benar-benar menikah tanpa memberitahu kami, kan?" Masih dengan sikap tidak percaya, Viktor mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa semua ini tidak nyata. "Apakah kau tidak rela jika sahabat mu ini menikah dan memiliki dunianya sendiri, Viktor? Ha! Ha! Ha!" "Leon, jangan bergurau! Sudah saya katakan untuk tidak bergurau." Viktor teringat wajah Vladimir dan Morzevich yang sedang tersenyum ke arahnya. "Leon, bagaimana dengan Kakek dan Nenek? Apakah kau tidak menganggap mereka ada? Apakah kau tidak menghormati mereka?" "Viktor, Apakah kau lupa jika aku telah memberitahumu satu minggu yang lalu? Aku tahu dan aku pun mengerti bahwa ke

  • The Romanov Diadem   257. Leon and Veronika are married

    Viktor melihat Galana dan Xandrova terdiam. Tidak satu pun dari mereka menjawab pertanyaannya. "Tuhan mengajarkan untuk memberikan maaf kepada seseorang yang telah mengakui juga meminta maaf kepada kita. Ampunilah Papa David sebagaimana Tuhan akan mengampuninya! Semoga Tuhan Yesus memberkati kita semua!" Xandrova memeluk Viktor dengan erat sambil menangis sejadi-jadinya. Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi terhalang dengan isak tangisnya. Viktor mengambil tindakan. Dia meraih wajah istrinya dengan kedua tangan. "It's fine, Zoya. Everything has changed. Blood, tears and death to become one in our heart. Let's move on and give your best for the future!" Xandrova mengangguk berulang kali sambil berusaha melepaskan amarahnya kepada sang papa. Dia harus bangkitーsetidaknya demi sang buah hati yang mendiami rahimnya. "Aーaku telah memaafkan Papa, Viktor." "Mama juga memaafkannya. Dia adalah seorang Suami dan Papa yang terbaik di dunia ini." Baik Xandrova maupun Galana telah berkata

  • The Romanov Diadem   256. Blood, Tears, and Death

    "Korban masih hidup! Korban masih hidup!" Salah seorang pria berteriak memecahkan ketegangan. "Sepertinya dia mengalami pendarahan hebat," sambung pria tadi saat melihat cairan merah segar tidak berhenti mengalir di bagian kepala Davidoff. Davidoff mencoba bertahan dari rasa sakit di sekujur tubuhnya. Davidoff teringat Galana yang menunggu di rumah juga Xandrova anak semata wayang yang kini tinggal di kota Moskow. Kesadaran Davidoff mulai menurun. Dia membuka dan menutup kedua matanya dengan kepayahan. "Toーtolong ...." Untuk berbicara saja sepertinya sangat sulit. Dia membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Davidoff merasa tangannya sulit digerakkan. Namun meskipun begitu, dia tetap berusaha melambaikan tangan kepada siapa saja yang mungkin melihatnya. "Aーapakah aku akan mati?" Davidoff mulai kehilangan kesadaran. Dengan kepala bersandar di kemudi mobil, Davidoff pun mengembuskan napas terakhir membawa penyesalan bersamanya. *** Viktor membawa Xandrova yang sedang hamil muda

  • The Romanov Diadem   255. Inevitable Traffic Accident

    Viktor mengangguk, lalu menatap Vasili. "Biarkan aku saja yang mengambilnya." Leonid menawarkan diri. Dia langsung pergi memanggil pelayan untuk membawakan air sesuai dengan permintaan Morzevich. "Oh, ya ampun! Viktor, aku ingin minum." Xandrova berkata dengan lembut. "Aku akan menuangkan air mineral untukmu, Zoya." Xandrova menggeleng. "Tidak. Aku ingin jus kiwi dicampur dengan stroberi, Viktor." Viktor terbelalak mendengar keinginan sang istri. "Sepagi ini?! Tidak!" Viktor menolak mentah-mentah permintaan Xandrova dengan sedikit berteriak. Dia tidak bisa memenuhi permintaan Xandrova untuk kali ini. "Viktor, turuti saja apa yang minta Istrimu." Morzevich angkat bicara. Dia duduk tepat di samping Xandrova. "Apa yang dikatakan Mozza benar. Ikuti kemauan Zoya!" Vladimir duduk di sudut ruangan sambil berbicara. "Tidak sepagi ini, Kek." Viktor bersikeras menolak. Dia melihat Xandrova menangis di pelukan Morzevich. "Nek, ini air hangatnya." Morzevich segera mengompres dahi

  • The Romanov Diadem   254. 2 Options

    Xandrova duduk di pangkuan Viktor. Dia juga melingkarkan kedua tangan di leher sang suami."Tidak ada apa-apa, Zoya. Aku akan pergi ke ruang tengah terlebih dahulu untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang belum selesai bersama Vasili. Kau beristirahatlah, Zoya!"Xandrova mengerti. Dia segera berdiri dan mengangguk."Ya, Viktor. Nek, saya akan ke kamar sekarang."Selepas kepergian Xandrova, sang nyonya Besar keluarga Romanov pun menatap cucunya."Viktor, ada apa? Jangan katakan bahwa kau baik-baik saja! Saya tahu raut wajahmu itu sedang menyimpan sesuatu.""Ini bukan hal besar, Nek. Saya akan menyelesaikannya."Viktor bangkit, lalu menatap Vasili."Ayo, Vasili!""Saya permisi, Nyonya."Morzevich pun membiarkan Viktor pergi bersama Vasili menuju ruang tengah."Vasili, sambungkan saya ke Papa David melalui panggilan video sekarang!"Viktor berdiri di jendela menatap pemandangan di luar hotel tempatnya menginap."Ya, Tuan Muda."Viktor menunggu Vasili sambil membakar cerutu. Tidak lama k

  • The Romanov Diadem   253. Viktor, What's Wrong?

    Usai mengambil beberapa potret keluarga Romanov, kini Viktor menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan untuk dirinya dan Xandrova."Tuan Viktor, bagaimana perasaan Anda juga Nona Zoya berada di sini, di Berlin Fashion Show?""Nyonya Morzevich, apakah Anda akan menetap di Berlin?"Morzevich tersenyum ke arah kerumunan wartawan. Dia terlihat sangat menikmati situasi ini."Berlin adalah salah satu kota yang indah di dunia. Saya dan Vladimir memiliki rencana untuk berkeliling dunia menghabiskan masa tua kami bersama. Dan Berlin merupakan salah satu kota yang masuk ke list kami. Tentu saja, saya berdiri di sini untuk memenuhi undangan langsung dari panitia penyelenggara."Gestur tubuh Morzevich meyakinkan Xandrova untuk mempelajari public speaking agar dirinya tidak demam panggung seperti sekarang ini. Xandrova menghela napas panjang.'Nenek benar-benar hebat! Beliau tidak mengalami demam panggung seperti aku. Bagaimana pun juga, aku adalah Istri sah Viktor dan aku tidak ingin membuatn

DMCA.com Protection Status