Hello, Zoyaliciouz! Ini adalah chapter terakhir The Romanov Diadem yang Zoya tulis. Berakhir sad ending sesuai dengan sejarah Tsar Nicholas Romanov II Rusia karena memang terinspirasi dari sana. Buku ini adalah series pertama The Romanov Diadem. Nantikan Triloginya. Thank you. See ya!
Waktu terus berjalan. Beberapa hari setelah kematian Viktor, suasana duka masih sangat terasa di mansion keluarga Romanov. Mansion mewah keluarga Romanov yang biasanya hangat, kini kelam. Semua pelayan masih memakai pakaian serba hitam, begitu juga dengan keluarga inti. Vladimir tak henti-hentinya menyalahkan semua orang yang berada di ruang kerjanya. "Saya bersumpah atas nama Tuhan dan Rusia, saya akan menemukan dalang di balik kematian Viktor!" Vladimir berteriak. Pria tua itu belum bisa memaafkan dirinya sendiri atas insiden kematian sang cucu. Dia dan istrinya belum bisa berdamai dengan kejadian tersebut. "Saya pun bersumpah akan menebus kesalahan saya dengan mempertaruhkan nyawa saya sendiri, Tuan Besar! Mohon ampuni pengawal tidak berguna ini!" Vasili bersimpuh di hadapan Vladmir. Rasa penyesalan tak kunjung pergi darinya. "Vasili Rodamir! Bagaimana bisa kau membiarkan sniper berkeliaran di sekitar Viktor?! Hah?!" Buk! Buk! Buk! Entah sudah berapa kali Vasili mendapatka
Morzevich mengingat janji yang telah diucapkan di depan pusara Viktor. Morzevich menghela napas panjang. Kedua matanya kmebali menatap Vasili. Dia berkata, "Pergi dari hadapan saya sekarang!"Vasili menengadahkan wajahnya yang lebam. Dia menatap Morzevich yang begitu disayanginya sejak kecil. Dia terlihat sedang menahan air mata yang mungkin saja sebentar lagi akan terjatuh. 'Ternyata Nyonya Mozza benar-benar membenciku!' Batin Vasili menjerit. Namun, dia tidak bisa berbuat apapun lagi. Dia akhirnya berdiri."Saya permisi, Tuan dan Nyonya Besar," ucapnya sambil membungkukkan badan. Semua orang menatap kepergian Vasili. Pria itu berjalan dengan kaki yang terluka. Ya, Vladimir dan Leonid menendangnya berulang kali. Apakah seorang pengawal pribadi yang gagal menjaga tuannya pantas diperlakukan seperti itu?"Shura, apakah kau sudah membuang semua karangan bunga?!"Morzevich bertanya dengan nada tinggi. Dia tidak bisa mengontrol emosinya sebagaimana Vladimir. "Tentu saja, Nyonya. Saya
Beberapa bulan telah berlalu sejak kematian Viktor, tetapi suasana di pagi hari mansion keluarga Romanov tetap sama. Xandrova selalu berteriak di pagi buta saat membuka kedua matanya. "Aaarrgghh!" Fang beranjak dari sofa. Dia selalu setia di sisi majikannya meskipun kini Xandrova dan Galana tinggal di mansion keluarga Romanov yang berada di distrik Dmitrovka, Moskow. "Nona, bangunlah!" seru Fang membangunkan Xandrova. "Aaaarrgghhh!" Xandrova kembali berteriak. Fang mengusap lembut punggung tangan Xandrova berharap dia akan terbangun. Brak! Pintu ruang tidur Xandrova terbuka. Galana masuk dengan wajah cemas dan tegang. Di belakangnya, Morzevich dan Vladimir berjalan dengan langkah panjang. Keduanya sama cemasnya seperti Galana. "Fang, sepertinya Nona bermimpi buruk lagi sehingga berteriak seperti ini." Vasili mendekati Fang. Setelah mendapatkan maaf, dia kembali dipercaya oleh Vladimir dan Morzevich untuk menjaga Xandrova juga cicit keluarga Romanov. "Benar, Tuan Vasili.
"Bozhe!" Bozhe sendiri artinya, Astaga! Berasal dari bahasa Rusia. Suara gaduh yang berasal dari ruang keluarga menyentakkan seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun yang sedang tertidur. Dia membuka kedua matanya lebar-lebar, lalu duduk memeluk lututnya di atas ranjang. Netra biru miliknya pun mengisyaratkan ketakutan. Belum sempat menenangkan dirinya, suara gaduh kembali terdengar seiring dengan suara seorang laki-laki tua yang si remaja yakini adalah sang kakek. "Chto proiskhodit?" Memiliki arti, "Apa yang sedang terjadi?" Remaja itu memelankan suaranya. Dia mencoba mengatur irama jantung yang berdegup semakin kencang. Tubuhnya bergetar hebat sejak ia mendengar suara gaduh pertama. "Bukankah itu adalah suara Kakek Vladimir?! Letak kamarku yang sangat dekat dengan ruang keluarga, kerap membuatku tersiksa mendengar pertengkaran orang dewasa!" Usai berseru seorang diri, si remaja beranjak dari ranjang tanpa alas kaki. Dia membuka lemari pakaian dan mencari mantelnya seraya mel
Bagi seorang Viktor Gusev Konstantin, menyematkan nama keluarga istrinya bukanlah beban seperti kebanyakan yang orang katakan padanya. Namun, bukan juga suatu kebanggaan."Viktor, biarkan aku membantumu!"Xandrova menatap Viktor dengan cemas. Raut wajah cantiknya terlihat lebih pucat dari biasanya."Tidak, Zoya!"Kalimat penegasan yang baru saja diucapkan oleh Viktor, tentu saja membuat Xandrova terkejut."Mengapa? Aku ini Istrimu, 'kan?"Xandrova mengerutkan kening seraya menunggu Viktor menjawab pertanyaannya."Ya! Justru karena kau adalah Istriku, maka aku tidak akan membiarkanmu melakukan hal berat seperti membawa koper-koper ini, Zoya."Suara bariton milik Viktor membuat Xandrova tersenyum. Bukan karena suaranya yang khas, tetapi karena makna yang tersirat di dalam kalimat yang diucapkan oleh Viktor barusan selalu mampu menghipnotis dirinya dan menjadikannya sebagai wanita berharga di mata pria itu."Viktor, Ya lyublyu vas!" Memiliki arti, "Aku mencintaimu!"Xandrova berjinjit, l
Viktor terkejut ketika membuka pintu kamar hotel mertuanya. Dia melihat sosok wanita berdiri membelakanginya. Viktor berhasil menguasai dirinya, lalu dia pun tersenyum."Halo, selamat siang. Anda mencari siapa?"Viktor maju beberapa langkah. Wanita tersebut memutar tubuhnya. Betapa terkejutnya Viktor ketika si wanita tersebut membuka kacamata hitamnya."Viktor, mengapa kau lama sekali? Tahukah kau? Aku lelah menunggumu."Viktor tersenyum lebar seraya meraih tangan si wanita yang ternyata adalah Xandrova. Dia menatapnya dari ujung rambut hingga ujung kaki."Kau sungguh sempurna, Zoya!"Viktor berseru dengan kedua mata berbinar. Mendapatkan perlakuan istimewa dari sang suami, tentu saja membuat Xandrova salah tingkah."Viktor, siapa yang datang? Persilakan tamu kita untuk masuk dan jangan biarkan dia kecewa!"Suara Galana menggelegar dari dalam kamar hotel. Viktor pun tertawa kecil mendengarnya.Memangnya Mama pikir, siapa yang datang mengunjungi mereka, Davidoff dan Galana? tanya Vikto
Maksim menatap Viktor dengan penuh tanda tanya. Dia menunggu Viktor menjelaskan arti dari kalimat yang sempat membuatnya tersinggung. "Katakan!"Dengan sedikit membentak, Maksim memerintahkan Viktor untuk lekas menjawab pertanyaannya. Namun dengan gertakan serta sorot mata tajam Maksim, tidak lantas membuat nyali Viktor menciut. Pria itu justru menatap Maksim seraya menarik salah satu sudut bibirnya ke atas. "Untuk pria seperti Anda, bukankah sudah semestinya Anda cukup cerdas untuk memahami perkataan saya, Tuan Maksim Smirnov Romanov yang terhormat?!"Viktor menyeringai sambil menepuk pelan bahu kiri Maksim. Dia menoleh ke arah Xandrova dan mendapatkan wanita itu sedang memandangnya. Viktor pun mengangguk kepada istrinya."Ayo, Zoya!"Sial! Berani sekali dia menyebutkan nama lengkap ku dengan nada menghina! Dan, berani sekali dia membalas tatapan ku, batin Maksim geram dengan tingkah Viktor barusan. Pria miskin itu seharusnya tidak bisa berkutik saat aku memandangnya, lanjutnya di
Suara berat Maksim menyudahi kegiatan berfoto Xandrova dengan para penggemar. Mereka semua menatap Maksim yang baru saja tiba. Sadar akan kehadiran Maksim, Viktor bergegas mengembalikan smartphone milik salah satu remaja dan menarik tangan Xandrova agar berdiri di sisinya."Buーbukankah Anda adalah ....""Ya, saya adalah Maksim Smirnov Romanov. Mantan tunangan dari Miss Pretty yang kalian puji-puji itu!"Maksim memotong ucapan salah seorang gadis sambil menunjuk Xandrova dengan dagunya. Sikap angkuh Maksim barusan, tentu saja membuat Viktor naik darah. "Tidak bisakah Anda menunjukkan sikap sopan santun di tempat umum, Tuan Maksim yang kaya raya?!"Entah kalimat pertanyaan atau kalimat merendahkan yang keluar dari mulut seorang Viktor. Karena sejujurnya Viktor memang berniat merendahkan Maksim di setiap kesempatan yang ada. "Jadi, mengapa kalian gagal menikah, Tuan Maksim?"Lagi, si gadis pirang mengajukan pertanyaan yang menohok. "Tuan Maksim, sekarang adalah kesempatan bagus untuk