“Jangan pedulikan aku karena aku akan dengan mudah masuk ke aula menara itu dan naik ke atas menara. Tapi apa yang akan aku lihat? Kehancuran kalian? Kematian kalian?” Tian Xu sontak menatap tajam Fang Yue setelah mendengar ucapan penuh cemooh dari wanita itu.
“Jangan pernah bersikap seolah kamu tahu segalanya di depanku! Kamu tidak lebih pintar dariku Xiao Fang Yue!” Fang Yue hanya menganggukan kepalanya. Dia menuruti saja apa yang dikatakan Tian Xu. Dia benar-benar tak habis pikir dengan Tian Xu, kenapa laki-laki yang sudah menjadi suaminya ini tidak bisa menahan emosi dan mudah sekali tersinggung. jadi jangan salahkan seorang Fang Yue yang bermulut tajam.
“Baiklah. Kita gunakan cara darimu dan aku akan menyiapkan rencanaku sendiri. Saat kamu kalah nanti, kamu harus menuruti perkataanku dan hilangkan sikap sombongmu di depanku!” Fang Yue meremas kuat peta wilayah milik Tian Xu. Tidak peduli saat Tian Xu akan kembali berteriak marah padanya karena peta wilayah milik laki-laki itu rusak. Lagi pula hanya sebuah peta wilayah saja, mudah untuk dibuat.
“Jika aku yang menang tanpa bantuanmu, kamu harus tunduk di bawahku. Perhatikan seluruh ucapanmu dan selalu menurut padaku,” ucap Tian Xu tegas yang dibalas dengan anggukan setuju oleh Fang Yue. Dia menunggu saja apa yang terjadi nanti, karena pastinya Tian Xu akan membutuhkan bantuannya.
“Bela dirimu tak semahir aku Tian Xu. Bahkan aku menguasai apa yang kamu tidak kuasai” batin Fang Yue penuh percaya diri.
“Kalau hanya membuat taktik perebutan wilayah saja, aku bisa membuatnya dengan mata tertutup Tian Xu,” batin Fang Yue meremehkan Tian Xu.
Fang Yue baru saja sadar sekarang bahwa mulutnya tidak berhenti untuk berkata buruk selama disini. Ternyata istana selatan begitu berbahaya untuknya. Dikelilingi orang-orang licik sangat memberikan tekanan tersendiri untuknya.
Merasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan dengan Tian Xu, Fang Yue pun memilih pergi dari ruangan itu. Berada dalam satu ruangan bersama Tian Xu sangat membuatnya muak. Sungguh tidak gunanya bersama orang itu.
“Jika bukan karena keinginanku untuk membunuh Perdana Menteri sialan itu, tidak akan mau aku menikah dengan laki-laki sepertimu,” batin Fang Yue.
Langkah tegas Fang Yue tiba-tiba saja berhenti saat berada di lorong dekat danau, dia mendengar suara orang berlari di belakangnya. “Kenapa asisten Chu?”
“Maaf mengejutkan putri, tapi ini menyangkut Perdana Menteri,” ucap asisten Chu sambil melangkah lebih dekat ke arah Fang Yue. Suaranya pun seolah berbisik ke telinga Fang Yue.
“Saya melihat Perdana Menteri Hong pergi ke kuil Shangmai kemarin malam. Perilakunya pun begitu mencurigakan karena dia pergi setelah keluar dari ruang rapat istana. Pagi ini pun dia belum kembali, dia justru beralasan bahwa sedang sakit dan tidak bisa menemui siapapun.” Fang Yue mengerutkan dahinya bingung.
Perdana menteri memang sudah sering bersikap sembunyi-sembunyi seperti ini. Tapi laki-laki tua itu tidak pernah pergi ke kuil Shangmai. “Apa yang kamu dapat di kuil Shangmai?”
“Dia melakukan pertemuan dengan para sekutunya putri. Dia juga berencana untuk mencari kesalahan Kaisar, dia bahkan membawa adiknya di pertemuan itu. Dia berkata akan membuat adiknya menjadi selir Kaisar.” Tangan Fang Yue terkepal erat dengan mata yang menyorot semakin tajam.
Setelah kakaknya, sekarang ayahnya. Fang Yue tidak bisa hanya duduk diam di istana ini. Terlebih sudah membawa adiknya yang licik itu untuk dimasukkan ke istana.
“Lihat saja, apa yang akan aku lakukan pada adikmu, Perdana Menteri bodoh.” Fang Yue berdecih sinis lalu beranjak pergi. Dia akan memaksa Tian Xu untuk membunuh Perdana Menteri itu untuknya. Dia akan melakukan segala cara untuk menyingkirkan manusia itu dari istana utara.
Fang Yue memasuki kamarnya dengan langkah tertatih. Jauh berbeda saat ia berada di luar kamarnya, dimana banyak orang yang ingin menjatuhkannya. Dia terlalu banyak menahan marah hari ini. Sedang orang yang dia percaya hanya asisten Chu, dia jadi harus menunda untuk mencari tahu Jin Chen orang yang seperti apa.
“Ini salahku yang tidak mencari tahu seluk beluk manusia di dalam istana ini,” lirih Fang Yue dengan tangan yang menopang kepala. Tangan Fang Yue yang gemetar ia gunakan untuk meraih teko kecil berbahan keramik, menggunakan tangannya untuk menuang teh ke dalam cawan kecil. Bahkan suara dentingan antar keramik pun terdengar.
BRKK
Cekalan jari pada pegangan teko kecil itu terlepas. Menciptakan suara keras dari teko keramik dengan meja bersamaan dengan tangan kirinya yang terkulai lemas. Kepala Fang Yue pusing seketika. Tidak menyangka bahwa dia akan mendapat masalah secara beruntun.
“Aku harus melakukan sesuatu! Aku harus melakukan sesuatu yang bisa mengelabui seluruh orang di istana ini.” Jemari tangan kanan Fang Yue mengetuk kecil di atas meja kayu berukir naga itu.
Jangan lupa sub dan komen ya...
BRKK“Putri …,” teriak asisten Chu panik.Fang Yue hanya mengangkat tanganya tanda dia tidak butuh bantuan siapapun. Fang Yue lekas berdiri dengan tegap, menahan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia yakin, luka kali ini cukup dalam, lengan atasnya terasa terbelah menjadi dua, serta rasa sakit yang sampai ke ubun-ubun kepala. Tapi Fang Yue bukanlah wanita lemah. Hanya menolong seseorang tidak akan membuatnya terbunuh.“Putri, anda baik-baik saja? Mata anda sudah terlihat sayu, apa perampok jalanan itu melukai anda terlalu dalam? Atau perlu saya kembali kesana dan membunuh mereka satu persatu?” Asisten Chu meraih lengan Fang Yue pelan.“Aku baik-baik saja. Jangan cemas. Hanya perampok payah tidak akan membuatku mati, asisten Chu.&r
“Asisten Chu, aku mau kamu mencari informasi mengenai Tian Xu, putra dari Kaisar wilayah selatan. Ayah ingin aku menikah dengannya, aku ingin memastikan dia sesuai dengan kriteriaku atau setidaknya dia bisa aku kendalikan,” ucap Fang Yue saat keduanya sampai di kamar Fang Yue.“Baik putri, akan saya laksanakan. Tapi ... Putri benar akan menikah dengannya?”Fang Yue menghela napasnya lelah, masih memainkan kipas lipat di tangannya, memutarnya dengan cepat. “Masih kupikirkan. Tapi kalau menikah dengannya bisa membuatku lebih kuat, kurasa perlu dipertimbangkan.”“Putri, saya akan menyelidikinya sendiri. Anda tidak perlu ikut, luka anda masih belum kering putri,” sahut asisten Chu cepat saat mendapat lirikan penuh semangat milik Fang Yue.
“Putri, apakah akan baik-baik saja saat menghadiri perjamuan makan malam ini?’“Apa maksudmu asisten Chu?” Fang Yue melirik asisten Chu yang tengah berdiri di belakangnya.“Maksud saya, Perdana Menteri.”Fang Yue hanya terkekeh pelan. “Aku kan mengendalikan pria tua itu dengan otakku. Aku akan membuat pria tua itu menyesal sudah menyarankan perjamuan makan malam dimana ada aku di sana.”Fang Yue juga berjanji akan mengumpulkan segala bukti mengenai kasus kakak laki-lakinya, terlebih statusnya yang akan berubah menjadi istri dari Putra Mahkota yang tidak lama lagi akan diangkat menjadi seorang Kaisar. Sudah bisa Fang Yue pastikan bahwa Perdana Menteri Hong yang tamak itu akan menerima segala konsekuensi atas perbuatannya.
“Yue’er, ibu yakin kamu bisa menjadi pasangan yang baik nanti dan kamu harus lebih hati-hati pada setiap orang. Tidak lama lagi Putra Mahkota akan segera naik tahta menjadi menjadi seorang Kaisar. Kaisar satu-satunya di Yuan. Kalian harus saling melindungi dan jangan berubah menjadi orang yang tamak,” nasihat Shu Fei, ibu Fang Yue.“Ibu tidak perlu khawatir, Fang Yue akan selalu mendengar amanat ibu dan kakak Ming.” Fang Yue memeluk Shu Fei erat.“Permisi putri, saatnya berangkat ke istana wilayah selatan.” Asisten Chu memasuki kamar Fang Yue.Fang Yue hanya menganggukkan kepalanya bergegas menaiki kereta kuda yang telah dihias mewah dengan ornamen warna merah. Fang Yue melangkah anggun lalu menginjakkan kakinya pada undakan kereta dengan tangan asisten Chu sebagai tumpuannya.
Tubuh Tian Xu menegang saat harum tubuh Fang Yue menyeruak dan memasuki hidungnya dengan lancang. Aroma segar bunga serta buah menjadi satu menghasilkan rasa manis. Berbeda dengan ucapan tajam yang selalu dilontarkan oleh wanita itu. Tian Xu tidak tahu bagaimana selama ini Fang Yue hidup, tapi tidak dia sangka masih satu hari hidup bersama saja dia sudah direndahkan oleh Fang Yue.“Apakah seperti ini ucapanmu setiap hari? Benar-benar tidak mencerminkan seorang putri istana,” sindir Tian Xu setelah meneguk tehnya kasar.“Apakah kamu akan menjadi wanita sok tahu di istana ini? Bersikap sesuka hati dan merendahkan aku?! Perhatikan ucapanmu! Kamu di istanaku sekarang!” geram Tian Xu.Tanpa menjawab apapun, Fang Yue segera merebahkan dirinya setelah melepas lapisan hanfu nya menjadi lapisan
“Tutup mulutmu Fang Yue!” geram Tian Xu tertahan. Tian Xu memejamkan matanya, mencoba untuk mengendalikan emosinya. Dia tidak tahu bahwa Fang Yue akan selancang ini berkomentar. Terlebih sikap Jin Chen yang membuatnya marah. Anak selir itu masih tetap tidak tahu diri, bahkan di depan Fang Yue sekalipun. Jika seperti ini, Tian Xu pun tidak bisa diam saja. Dia harus melakukan sesuatu dan tentunya dia akan menggunakan Fang Yue untuk menjatuhkan anak selir yang bodoh itu. “Kamu ikut denganku,” perintah Tian Xu pada Fang Yue yang tak bisa dibantah sedikitpun. Fang Yue hanya mendengus jengah melihat sikap Tian Xu yang menurutnya sangat bodoh. Laki-laki itu sangat memperlihatkan bahwa dia sedang tidak baik-baik saja. “Beg