“Tutup mulutmu Fang Yue!” geram Tian Xu tertahan.
Tian Xu memejamkan matanya, mencoba untuk mengendalikan emosinya. Dia tidak tahu bahwa Fang Yue akan selancang ini berkomentar. Terlebih sikap Jin Chen yang membuatnya marah. Anak selir itu masih tetap tidak tahu diri, bahkan di depan Fang Yue sekalipun.
Jika seperti ini, Tian Xu pun tidak bisa diam saja. Dia harus melakukan sesuatu dan tentunya dia akan menggunakan Fang Yue untuk menjatuhkan anak selir yang bodoh itu.
“Kamu ikut denganku,” perintah Tian Xu pada Fang Yue yang tak bisa dibantah sedikitpun.
Fang Yue hanya mendengus jengah melihat sikap Tian Xu yang menurutnya sangat bodoh. Laki-laki itu sangat memperlihatkan bahwa dia sedang tidak baik-baik saja.
“Begini mau menjadi penerus Kaisar? Terlebih menjadi Kaisar satu-satunya di Yuan?” batin Fang Yue tertawa keras.
Dengan langkah anggun Fang Yue mengikuti Tian Xu. Mempercepat langkahnya agar bisa menyamai langkah lebar Tian Xu. Beruntung laki-laki itu menikah dengannya, tidak dengan putri mahkota yang lemah dan manja. Bukannya menjadi semakin kuat tapi justru akan semakin jauh dengan apa yang laki-laki itu inginkan.
“Ruang Baca Pangeran Tian Xu,” gumam Fang Yue saat membaca ukiran kayu di atas pintu ruangan.
“Apa yang akan kita lakukan disini? Apakah ada sangkut pautnya dengan adikmu yang bodoh itu?” tanya Fang Yue saat memasuki ruang baca Tian Xu. Matanya pun tidak tinggal diam, matanya mengedar ke seluruh penjuru. Mengamati apa yang bisa ia amati dan mengingat setiap letak yang ada di hadapannya. Dia yakin, dia pasti akan membutuhkan ruangan ini suatu saat ini.
“Semuanya keluar! Tinggalkan aku dengan putri,” titah Tian Xu yang langsung saja dilaksanakan semua dayang yang mengikuti mereka.
“Kita akan segera pergi ke perbatasan timur, kita akan merebut wilayah Lianjin sebelum jin Chen merebut wilayah Guangzhin. Aku tidak akan membiarkannya menang, apalagi selangkah maju di depanku.” Tian Xu tertawa keras mengabaikan Fang Yue yang masih terdiam menatapnya.
“Persaingan yang ketat,” batin Fang Yue lelah.
BRKK
“Bacalah,” Tian Xu melemparkan peta wilayah Lianjin ke hadapan Fang Yue.
Fang Yue yang mendapat perlakuan seperti itu pun masih mengepalkan tangannya saja. Mencoba bersabar lebih lama lagi. Tapi jika Tian Xu tetap berulah, jangan salahkan Fang Yue kalau dia akan menggunakan ilmu yang selama ini tidak pernah ia gunakan.
“Jelaskan!” perintah Fang Yue dengan wajah dingin. Meski hanya mata yang terlihat, tapi sorotan itu tetap saja menunjukkan bahwa dia bukanlah seorang putri lemah yang hanya memanfaatkan kedudukan.
Keduanya saling melemparkan emosi dalam diri mereka, tanpa ingin mengalah sedikitpun. Bagi mereka, asal di dalam ruangan ini hanya mereka, mereka pun bebas melakukan apapun. Termasuk saling melemparkan kemarahan.
“Aku akan membawa pasukan dengan menaiki kuda melalui pintu utara gerbang Liangjin. Asisten Wen Ping akan masuk kesana melalui pintu selatan dengan pasukan lainnya dengan menaiki kuda. Dan kamu, akan masuk melalui gerbang Liangjin dengan berjalan kaki. Akan ada prajurit yang menjagamu dari jauh. Kamu akan melihat semua perebutan ini dari atas menara. Aku mau kamu masuk ke dalam menara tinggi itu karena aku yakin kamu bisa.”
Tawa yang sejak tadi Fang Yue coba tahan pun akhirnya tersembur keluar. Fang Yue tertawa keras dengan memperlihatkan wajah remehnya. “Apa kamu sekuat itu hingga bisa merebut Lianjin?”
“Fang Yue!” bentak Tian Xu.
“Hahaha ... Apa?” Fang Yue masih menatap Tian Xu remeh. Dia dengan cepat bisa membalas kemarahan Tian Xu dan bisa membalas sikap tidak sopan Tian Xu. Memangnya laki-laki itu pikir, dia tidak bisa melawan setelah diperlakukan tidak sopan? Justru laki-laki itulah yang seharusnya hati-hati dengannya.
“Kamu yakin melakukan itu? Wilayah Lianjin juga terdapat banyak danau, sungai. Lalu apa yang kamu lakukan kalau mereka menyerangmu dari sana? Kuda-kudamu itu akan mati, kecuali kudamu itu kuda sakti yang bisa melintas di atas air. Memang kudamu bisa berjalan dan masuk ke dalam air?” Fang Yue berdecih sinis.
Senyum puas Fang Yue pun akhirnya nampak menghiasi wajah cantik itu saat melihat Tian Xu yang diam tak bisa membalas sanggahannya. Fang yue yakin bahwa Tian Xu sama sekali tidak memikirkan hal itu.
“Pikirkan lagi sebelum membuat rencana. Pikirkan segala rencana dari a sampai z. Meski empat atau lima rencana, kamu harus buat. Jangan terlalu percaya diri dengan satu rencana saja akan berhasil,” sinis Fang Yue
Hai...Gimana menurut kalian sampai sejauh ini?
“Jangan pedulikan aku karena aku akan dengan mudah masuk ke aula menara itu dan naik ke atas menara. Tapi apa yang akan aku lihat? Kehancuran kalian? Kematian kalian?” Tian Xu sontak menatap tajam Fang Yue setelah mendengar ucapan penuh cemooh dari wanita itu. “Jangan pernah bersikap seolah kamu tahu segalanya di depanku! Kamu tidak lebih pintar dariku Xiao Fang Yue!” Fang Yue hanya menganggukan kepalanya. Dia menuruti saja apa yang dikatakan Tian Xu. Dia benar-benar tak habis pikir dengan Tian Xu, kenapa laki-laki yang sudah menjadi suaminya ini tidak bisa menahan emosi dan mudah sekali tersinggung. jadi jangan salahkan seorang Fang Yue yang bermulut tajam. “Baiklah. Kita gunakan cara darimu dan aku akan menyiapkan rencanaku sendiri. Saat kamu kalah nanti, kamu harus menuruti perkataanku dan hilangkan sikap sombongmu di depanku!” Fang Yue meremas kuat peta w
BRKK“Putri …,” teriak asisten Chu panik.Fang Yue hanya mengangkat tanganya tanda dia tidak butuh bantuan siapapun. Fang Yue lekas berdiri dengan tegap, menahan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia yakin, luka kali ini cukup dalam, lengan atasnya terasa terbelah menjadi dua, serta rasa sakit yang sampai ke ubun-ubun kepala. Tapi Fang Yue bukanlah wanita lemah. Hanya menolong seseorang tidak akan membuatnya terbunuh.“Putri, anda baik-baik saja? Mata anda sudah terlihat sayu, apa perampok jalanan itu melukai anda terlalu dalam? Atau perlu saya kembali kesana dan membunuh mereka satu persatu?” Asisten Chu meraih lengan Fang Yue pelan.“Aku baik-baik saja. Jangan cemas. Hanya perampok payah tidak akan membuatku mati, asisten Chu.&r
“Asisten Chu, aku mau kamu mencari informasi mengenai Tian Xu, putra dari Kaisar wilayah selatan. Ayah ingin aku menikah dengannya, aku ingin memastikan dia sesuai dengan kriteriaku atau setidaknya dia bisa aku kendalikan,” ucap Fang Yue saat keduanya sampai di kamar Fang Yue.“Baik putri, akan saya laksanakan. Tapi ... Putri benar akan menikah dengannya?”Fang Yue menghela napasnya lelah, masih memainkan kipas lipat di tangannya, memutarnya dengan cepat. “Masih kupikirkan. Tapi kalau menikah dengannya bisa membuatku lebih kuat, kurasa perlu dipertimbangkan.”“Putri, saya akan menyelidikinya sendiri. Anda tidak perlu ikut, luka anda masih belum kering putri,” sahut asisten Chu cepat saat mendapat lirikan penuh semangat milik Fang Yue.
“Putri, apakah akan baik-baik saja saat menghadiri perjamuan makan malam ini?’“Apa maksudmu asisten Chu?” Fang Yue melirik asisten Chu yang tengah berdiri di belakangnya.“Maksud saya, Perdana Menteri.”Fang Yue hanya terkekeh pelan. “Aku kan mengendalikan pria tua itu dengan otakku. Aku akan membuat pria tua itu menyesal sudah menyarankan perjamuan makan malam dimana ada aku di sana.”Fang Yue juga berjanji akan mengumpulkan segala bukti mengenai kasus kakak laki-lakinya, terlebih statusnya yang akan berubah menjadi istri dari Putra Mahkota yang tidak lama lagi akan diangkat menjadi seorang Kaisar. Sudah bisa Fang Yue pastikan bahwa Perdana Menteri Hong yang tamak itu akan menerima segala konsekuensi atas perbuatannya.
“Yue’er, ibu yakin kamu bisa menjadi pasangan yang baik nanti dan kamu harus lebih hati-hati pada setiap orang. Tidak lama lagi Putra Mahkota akan segera naik tahta menjadi menjadi seorang Kaisar. Kaisar satu-satunya di Yuan. Kalian harus saling melindungi dan jangan berubah menjadi orang yang tamak,” nasihat Shu Fei, ibu Fang Yue.“Ibu tidak perlu khawatir, Fang Yue akan selalu mendengar amanat ibu dan kakak Ming.” Fang Yue memeluk Shu Fei erat.“Permisi putri, saatnya berangkat ke istana wilayah selatan.” Asisten Chu memasuki kamar Fang Yue.Fang Yue hanya menganggukkan kepalanya bergegas menaiki kereta kuda yang telah dihias mewah dengan ornamen warna merah. Fang Yue melangkah anggun lalu menginjakkan kakinya pada undakan kereta dengan tangan asisten Chu sebagai tumpuannya.
Tubuh Tian Xu menegang saat harum tubuh Fang Yue menyeruak dan memasuki hidungnya dengan lancang. Aroma segar bunga serta buah menjadi satu menghasilkan rasa manis. Berbeda dengan ucapan tajam yang selalu dilontarkan oleh wanita itu. Tian Xu tidak tahu bagaimana selama ini Fang Yue hidup, tapi tidak dia sangka masih satu hari hidup bersama saja dia sudah direndahkan oleh Fang Yue.“Apakah seperti ini ucapanmu setiap hari? Benar-benar tidak mencerminkan seorang putri istana,” sindir Tian Xu setelah meneguk tehnya kasar.“Apakah kamu akan menjadi wanita sok tahu di istana ini? Bersikap sesuka hati dan merendahkan aku?! Perhatikan ucapanmu! Kamu di istanaku sekarang!” geram Tian Xu.Tanpa menjawab apapun, Fang Yue segera merebahkan dirinya setelah melepas lapisan hanfu nya menjadi lapisan