Home / Fantasi / The Legend of Fang Yue / Saling Melempar Amarah

Share

Saling Melempar Amarah

“Tutup mulutmu Fang Yue!” geram Tian Xu tertahan.

Tian Xu memejamkan matanya, mencoba untuk mengendalikan emosinya.  Dia tidak tahu bahwa Fang Yue akan selancang ini berkomentar. Terlebih sikap Jin Chen yang membuatnya marah. Anak selir itu masih tetap tidak tahu diri, bahkan di depan Fang Yue sekalipun.

Jika seperti ini, Tian Xu pun tidak bisa diam saja. Dia harus melakukan sesuatu dan tentunya dia akan menggunakan Fang Yue untuk menjatuhkan anak selir yang bodoh itu.

“Kamu ikut denganku,” perintah Tian Xu pada Fang Yue yang tak bisa dibantah sedikitpun.

Fang Yue hanya mendengus jengah melihat sikap Tian Xu yang menurutnya sangat bodoh. Laki-laki itu sangat memperlihatkan bahwa dia sedang tidak baik-baik saja.

“Begini mau menjadi penerus Kaisar? Terlebih menjadi Kaisar satu-satunya di Yuan?” batin Fang Yue tertawa keras.

Dengan langkah anggun Fang Yue mengikuti Tian Xu. Mempercepat langkahnya agar bisa menyamai langkah lebar Tian Xu. Beruntung laki-laki itu menikah dengannya, tidak dengan putri mahkota yang lemah dan manja. Bukannya menjadi semakin kuat tapi justru akan semakin jauh dengan apa yang laki-laki itu inginkan.

“Ruang Baca Pangeran Tian Xu,” gumam Fang Yue saat membaca ukiran kayu di atas pintu ruangan.

“Apa yang akan kita lakukan disini? Apakah ada sangkut pautnya dengan adikmu yang bodoh itu?” tanya Fang Yue saat memasuki ruang baca Tian Xu. Matanya pun tidak tinggal diam, matanya mengedar ke seluruh penjuru. Mengamati apa yang bisa ia amati dan mengingat setiap letak yang ada di hadapannya. Dia yakin, dia pasti akan membutuhkan ruangan ini suatu saat ini.

“Semuanya keluar! Tinggalkan aku dengan putri,” titah Tian Xu yang langsung saja dilaksanakan semua dayang yang mengikuti mereka.

“Kita akan segera pergi ke perbatasan timur, kita akan merebut wilayah Lianjin sebelum jin Chen merebut wilayah Guangzhin. Aku tidak akan membiarkannya menang, apalagi selangkah maju di depanku.” Tian Xu tertawa keras mengabaikan Fang Yue yang masih terdiam menatapnya.

“Persaingan yang ketat,” batin Fang Yue lelah.

BRKK

“Bacalah,” Tian Xu melemparkan peta wilayah Lianjin ke hadapan Fang Yue.

Fang Yue yang mendapat perlakuan seperti itu pun masih mengepalkan tangannya saja. Mencoba bersabar lebih lama lagi. Tapi jika Tian Xu tetap berulah, jangan salahkan Fang Yue kalau dia akan menggunakan ilmu yang selama ini tidak pernah ia gunakan.

“Jelaskan!” perintah Fang Yue dengan wajah dingin. Meski hanya mata yang terlihat, tapi sorotan itu tetap saja menunjukkan bahwa dia bukanlah seorang putri lemah yang hanya memanfaatkan kedudukan.

Keduanya saling melemparkan emosi dalam diri mereka, tanpa ingin mengalah sedikitpun. Bagi mereka, asal di dalam ruangan ini hanya mereka, mereka pun bebas melakukan apapun. Termasuk saling melemparkan kemarahan.

“Aku akan membawa pasukan dengan menaiki kuda melalui pintu utara gerbang Liangjin. Asisten Wen Ping akan masuk kesana melalui pintu selatan dengan pasukan lainnya dengan menaiki kuda. Dan kamu, akan masuk melalui gerbang Liangjin dengan berjalan kaki. Akan ada prajurit yang menjagamu dari jauh. Kamu akan melihat semua perebutan ini dari atas menara. Aku mau kamu masuk ke dalam menara tinggi itu karena aku yakin kamu bisa.”

Tawa yang sejak tadi Fang Yue coba tahan pun akhirnya tersembur keluar. Fang Yue tertawa keras dengan memperlihatkan wajah remehnya. “Apa kamu sekuat itu hingga bisa merebut Lianjin?”

“Fang Yue!” bentak Tian Xu.

“Hahaha ... Apa?” Fang Yue masih menatap Tian Xu remeh. Dia dengan cepat bisa membalas kemarahan Tian Xu dan bisa membalas sikap tidak sopan Tian Xu. Memangnya laki-laki itu pikir, dia tidak bisa melawan setelah diperlakukan tidak sopan? Justru laki-laki itulah yang seharusnya hati-hati dengannya.

“Kamu yakin melakukan itu? Wilayah Lianjin juga terdapat banyak danau, sungai. Lalu apa yang kamu lakukan kalau mereka menyerangmu dari sana? Kuda-kudamu itu akan mati, kecuali kudamu itu kuda sakti yang bisa melintas di atas air. Memang kudamu bisa berjalan dan masuk ke dalam air?” Fang Yue berdecih sinis.

Senyum puas Fang Yue pun akhirnya nampak menghiasi wajah cantik itu saat melihat Tian Xu yang diam tak bisa membalas sanggahannya. Fang yue yakin bahwa Tian Xu sama sekali tidak memikirkan hal itu.

“Pikirkan lagi sebelum membuat rencana. Pikirkan segala rencana dari a sampai z. Meski empat atau lima rencana, kamu harus buat. Jangan terlalu percaya diri dengan satu rencana saja akan berhasil,” sinis Fang Yue

elshuang

Hai...Gimana menurut kalian sampai sejauh ini?

| Like

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status