“Asisten Chu, aku mau kamu mencari informasi mengenai Tian Xu, putra dari Kaisar wilayah selatan. Ayah ingin aku menikah dengannya, aku ingin memastikan dia sesuai dengan kriteriaku atau setidaknya dia bisa aku kendalikan,” ucap Fang Yue saat keduanya sampai di kamar Fang Yue.
“Baik putri, akan saya laksanakan. Tapi ... Putri benar akan menikah dengannya?”
Fang Yue menghela napasnya lelah, masih memainkan kipas lipat di tangannya, memutarnya dengan cepat. “Masih kupikirkan. Tapi kalau menikah dengannya bisa membuatku lebih kuat, kurasa perlu dipertimbangkan.”
“Putri, saya akan menyelidikinya sendiri. Anda tidak perlu ikut, luka anda masih belum kering putri,” sahut asisten Chu cepat saat mendapat lirikan penuh semangat milik Fang Yue.
Fang Yue hanya mendengus jengah. “ Baiklah. Perintah saja para dayang masuk kemari, aku ingin memaki ramuan wajahku, biar aku lebih cantik. Aku ingin membuat laki-laki manapun jatuh cinta meski hanya sekali melihatku.”
“Putri, anda sudah sangat cantik, mau seperti apalagi,” rengek asisten Chu.
“Aish! Chu, jangan merengek lagi padaku, kamu sudah dewasa, bukan lagi Chu gadis kecil yang lemah.” Fang Yue menyorot tajam ke arah asisten Chu seraya menggelengkan kepalanya.
Asisten Chu yang mencegah ocehan putri Fang Yue semakin berbuntut panjang pun memilih segera pergi dari ruang baca putri Fang Yue. Lebih baik dia segera mencari tahu siapa itu Tian Xu, asisten Chu tidak ingin siapapun menyakiti putrinya, seseorang yang sudah ia anggap kakak.
“Putri, kami akan memberikan sesuatu ke wajah putri, sesuai permintaan putri. Ramuan herbal untuk membuat wajah putri semakin lembab dan berkilau.”
“Letakkan di depanku, akan aku periksa lebih dulu.”
Segala ramuan yang sudah berada di hadapannya pun mulai Fang Yue amati satu persatu. Memeriksa derajat kehalusannya dengan jari, menghirup aromanya satu persatu, memastikan bahwa ramuan itu adalah ramuan buatannya.
Fang Yue menganggukan kepalanya. “Bagus. Pakaikan padaku.”
Hidup sebagai seorang putri di istana tentunya sama dengan hidup di dalam neraka yang dibalut dengan surga. Banyak yang menginginkan kematiannya. Sayangnya Fang Yue tidak akan membiarkan seorang pun membuatnya terbunuh sia-sia, tapi Fang Yue yang akan membuat musuhnya mati dengan tangannya sendiri.
***
“Putri Fang Yue, asisten Chu menghadap,” ucap asisten Chu keras.
“Hm. Katakan apa yang kamu dapat.” Fang Yue masih menatap lurus ke arah danau yang dihiasi teratai di atasnya. Menghirup udara sore hari sebelum matahari terbenam. Lagipula, dia melakukan ini untuk menghindari dayang yang berpotensi untuk menguping pembicaraan mereka.
Fang Yue memandang tajam saat asisten Chu selesai membisikan sesuatu padanya. Informasi yang ia dapatkan sangat memuaskan tapi siapa Tian Xu itu sendiri sangat membuatnya marah.
Sama sekali tidak termasuk dalam kriterianya. Ayahnya benar-benar pengkhianat. Terlebih besok adalah waktunya untuk bertemu dengan Tian Xu. Haruskah dia tetap menemuinya?
CTAKK CTAKK
Kebiasan Fang Yue yang selalu memainkan kukunya saat ia tengah berpikir. Dibalik hanfu merah emas yang ia gunakan, kukunya masih beradu hingga menimbulkan suara di tengah keheningan sore.
“Katakan pada ayah, aku akan menemuinya besok. Hanya kami berdua, aku tidak ingin ada dayang atau kasim yang menunggu di luar ruangan,” perintah Fang Yue yang disetujui asisten Chu.
“Aku akan membuatmu bertekuk lutut hingga mau melakukan apa yang aku mau,” batin Fang Yue licik.
Keesokan hari, Fang Yue telah duduk di depan cermin riasnya. Gadis itu sudah berpesan ingin mengenakan hanfu paling mewah tapi sederhana, dia ingin penutup muka yang bermotif bunga anggrek hasil sulaman ibunya.
“Putra mahkota sudah sampai putri. Anda bisa menemuinya sekarang. Putra mahkota sudah menunggu anda di aula kecil.”
Fang yue hanya menganggukan kepalanya lalu melangkah dengan tegas menuju aula kecil, sesuai permintaannya. Aula kecil yang sudah dihiasi dengan ornamen mewah serta harum teh hijau yang sudah masuk ke hidungnya, pertanda jamuan untuk putra mahkota tidaklah main-main.
“Putri Fang Yue memasuki aula kecil,” teriak salah seorang dayang.
“Kalian boleh pergi. Hanya asisten Chu yang boleh menunggu di luar,” tegas putri Fang Yue yang segera dilaksanakan.
Fang Yue bisa melihat asisten yang bersama Tian Xu sudah berdiri di depan pintu. Tanpa menyapa laki-laki itu, Fang Yue berjalan masuk setelah pintu dibuka oleh asisten Chu. Fang Yue masih belum membuka suara, hanya menundukan kepalanya sebagai salam hormat.
“Putri Fang Yue,” sapa Tian Xu.
Fang yue masih belum menanggapi, hanya segaris senyum yang membuat matanya membentuk lengkung yang cantik. Bisa Fang Yue lihat bagaimana sorotan tajam mata Tian Xu, rahang yang tegas serta tubuh yang kekar. Begitu sempurna.
“Aku tidak akan banyak berbasa-basi. Pernikahan ini, kamu menerimanya?” Fang yue menetap Tian Xu tegas.
Tian Xu tertawa pelan. “Tidak adakah jamuan minum teh untukku? Sebagai calon pengantin wanita yang baik, tidakkah ingin memberikan penghormatan untuk calon suamimu?”
“Haruskah aku membuang waktuku? Oh! Atau perlukah aku bertanya bagaimana perburuanmu tempo hari.” Fang Yue membuka penutup wajahnya dengan seringai yang menghiasi wajahnya.
Tian Xu melotot kaget ke arah Fang Yue. “Kamu!”
“Hm. Ini aku. Bisa kita buat perjanjian? Aku dengar kamu sangat pintar dalam hal itu. Lagi pula kamu adalah seorang lak-laki yang tangguh, hanya saja kecerobohan dan kesombonganmu yang membuatmu kalah dengan perampok lemah,” sarkas Fang Yue.
Tian Xu yang merasa tersudut pun ingin sekali memukul gadis angkuh di depannya. Kedua tangannya mengepal erat hingga kuku jarinya memutih. Dia tidak suka diremehkan dan sekarang dia sedang diremehkan oleh seorang gadis tidak tahu malu.
“Perjanjian seperti apa yang kamu inginkan?!” geramnya tertahan.
“Aku akan membantumu merebut segala wilayah yang kamu inginkan dan kamu membantuku dengan para sekutu milikmu. Berikan aku kuasa untuk memerintah beberapa wilayah, berikan aku kuasa untuk melengserkan Perdana Menteri, berikan aku kuasa untuk membunuhnya.” Mata Fang Yue menyorot tajam ke arah Tian Xu.
Tian Xu tertawa keras. “Lalu kamu membantuku dengan kekuatan magismu? Sepertinya itu bukanlah perjanjian yang buruk. Aku setuju kalau kamu mau menggunakan kekuatan magismu untukku.”
Fang yue terdiam saat tahu Tian Xu mengetahui rahasianya selama belasan tahun. Kekuatan magis yang tidak pernah ia gunakan.
“Haruskah?” batin Fang yue gelisah.
Tangan yang berada di balik hanfu mewahnya pun mulai memadukan kukunya. Memainkan kukunya hingga bersuara dibalik hanfu.
“Baik. Aku setuju. Kita menikah dan kalau kamu mengingkari perjanjian, aku yang akan membunuhmu dengan tanganku sendiri. Tidak masalah kalau aku harus mati setelahnya karena aku benci seorang pengkhianat,” jawab Fang yue tanpa beban.
“Putri, apakah akan baik-baik saja saat menghadiri perjamuan makan malam ini?’“Apa maksudmu asisten Chu?” Fang Yue melirik asisten Chu yang tengah berdiri di belakangnya.“Maksud saya, Perdana Menteri.”Fang Yue hanya terkekeh pelan. “Aku kan mengendalikan pria tua itu dengan otakku. Aku akan membuat pria tua itu menyesal sudah menyarankan perjamuan makan malam dimana ada aku di sana.”Fang Yue juga berjanji akan mengumpulkan segala bukti mengenai kasus kakak laki-lakinya, terlebih statusnya yang akan berubah menjadi istri dari Putra Mahkota yang tidak lama lagi akan diangkat menjadi seorang Kaisar. Sudah bisa Fang Yue pastikan bahwa Perdana Menteri Hong yang tamak itu akan menerima segala konsekuensi atas perbuatannya.
“Yue’er, ibu yakin kamu bisa menjadi pasangan yang baik nanti dan kamu harus lebih hati-hati pada setiap orang. Tidak lama lagi Putra Mahkota akan segera naik tahta menjadi menjadi seorang Kaisar. Kaisar satu-satunya di Yuan. Kalian harus saling melindungi dan jangan berubah menjadi orang yang tamak,” nasihat Shu Fei, ibu Fang Yue.“Ibu tidak perlu khawatir, Fang Yue akan selalu mendengar amanat ibu dan kakak Ming.” Fang Yue memeluk Shu Fei erat.“Permisi putri, saatnya berangkat ke istana wilayah selatan.” Asisten Chu memasuki kamar Fang Yue.Fang Yue hanya menganggukkan kepalanya bergegas menaiki kereta kuda yang telah dihias mewah dengan ornamen warna merah. Fang Yue melangkah anggun lalu menginjakkan kakinya pada undakan kereta dengan tangan asisten Chu sebagai tumpuannya.
Tubuh Tian Xu menegang saat harum tubuh Fang Yue menyeruak dan memasuki hidungnya dengan lancang. Aroma segar bunga serta buah menjadi satu menghasilkan rasa manis. Berbeda dengan ucapan tajam yang selalu dilontarkan oleh wanita itu. Tian Xu tidak tahu bagaimana selama ini Fang Yue hidup, tapi tidak dia sangka masih satu hari hidup bersama saja dia sudah direndahkan oleh Fang Yue.“Apakah seperti ini ucapanmu setiap hari? Benar-benar tidak mencerminkan seorang putri istana,” sindir Tian Xu setelah meneguk tehnya kasar.“Apakah kamu akan menjadi wanita sok tahu di istana ini? Bersikap sesuka hati dan merendahkan aku?! Perhatikan ucapanmu! Kamu di istanaku sekarang!” geram Tian Xu.Tanpa menjawab apapun, Fang Yue segera merebahkan dirinya setelah melepas lapisan hanfu nya menjadi lapisan
“Tutup mulutmu Fang Yue!” geram Tian Xu tertahan. Tian Xu memejamkan matanya, mencoba untuk mengendalikan emosinya. Dia tidak tahu bahwa Fang Yue akan selancang ini berkomentar. Terlebih sikap Jin Chen yang membuatnya marah. Anak selir itu masih tetap tidak tahu diri, bahkan di depan Fang Yue sekalipun. Jika seperti ini, Tian Xu pun tidak bisa diam saja. Dia harus melakukan sesuatu dan tentunya dia akan menggunakan Fang Yue untuk menjatuhkan anak selir yang bodoh itu. “Kamu ikut denganku,” perintah Tian Xu pada Fang Yue yang tak bisa dibantah sedikitpun. Fang Yue hanya mendengus jengah melihat sikap Tian Xu yang menurutnya sangat bodoh. Laki-laki itu sangat memperlihatkan bahwa dia sedang tidak baik-baik saja. “Beg
“Jangan pedulikan aku karena aku akan dengan mudah masuk ke aula menara itu dan naik ke atas menara. Tapi apa yang akan aku lihat? Kehancuran kalian? Kematian kalian?” Tian Xu sontak menatap tajam Fang Yue setelah mendengar ucapan penuh cemooh dari wanita itu. “Jangan pernah bersikap seolah kamu tahu segalanya di depanku! Kamu tidak lebih pintar dariku Xiao Fang Yue!” Fang Yue hanya menganggukan kepalanya. Dia menuruti saja apa yang dikatakan Tian Xu. Dia benar-benar tak habis pikir dengan Tian Xu, kenapa laki-laki yang sudah menjadi suaminya ini tidak bisa menahan emosi dan mudah sekali tersinggung. jadi jangan salahkan seorang Fang Yue yang bermulut tajam. “Baiklah. Kita gunakan cara darimu dan aku akan menyiapkan rencanaku sendiri. Saat kamu kalah nanti, kamu harus menuruti perkataanku dan hilangkan sikap sombongmu di depanku!” Fang Yue meremas kuat peta w
BRKK“Putri …,” teriak asisten Chu panik.Fang Yue hanya mengangkat tanganya tanda dia tidak butuh bantuan siapapun. Fang Yue lekas berdiri dengan tegap, menahan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia yakin, luka kali ini cukup dalam, lengan atasnya terasa terbelah menjadi dua, serta rasa sakit yang sampai ke ubun-ubun kepala. Tapi Fang Yue bukanlah wanita lemah. Hanya menolong seseorang tidak akan membuatnya terbunuh.“Putri, anda baik-baik saja? Mata anda sudah terlihat sayu, apa perampok jalanan itu melukai anda terlalu dalam? Atau perlu saya kembali kesana dan membunuh mereka satu persatu?” Asisten Chu meraih lengan Fang Yue pelan.“Aku baik-baik saja. Jangan cemas. Hanya perampok payah tidak akan membuatku mati, asisten Chu.&r