Share

67. Seperti Tenang Sebelum Badai

Kota Shihezi tengah dilanda hujan angin sore ini. Atap-atap rumah bergetar, berjuang keras agar tidak lepas dan terlempar dari posisi. Gemuruh angin bagai lolongan binatang buas, memekakan telinga. Namun para warga yang berlindung di rumah masing-masing nampak tenang. Mereka duduk berkumpul bersama ditemani secangkir teh hangat.

“Mama, teh hijau kali ini enak sekali,” ucap seorang bocah berusia sepuluh tahun.

“Xiao Lie suka dengan teh kali ini?” sang ibu bertanya dengan wajah ramah.

Anak itu mengangguk, kembali menyesap teh hangat di cuaca dingin akibat badai. “Hangat dan enak!”

Raut wajah mereka jelas tidak menunjukan kekhawatiran, justru terlalu santai. Itu semua karena badai hujan seperti ini, bukanlah hal baru bagi penduduk di wilayah kekuasaan Naga Angin Shenlong. Ketakutan terbesar dan teror sesungguhnya telah hilang beberapa bulan lalu. Tidak ada lagi insiden anak hilang di kota ini. Tidak ada lagi rumor mengenai sang naga menginginkan anak kecil sebagai tumbal.

“Mama, kapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status