Share

33

Author: nura0484
last update Last Updated: 2025-04-23 17:00:39

“Kenapa, bu?”

“Ibu itu kesal! Masa mereka bilang kalau kamu sama Luna itu hamil duluan!”

Faisal membuka mulutnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir wanita yang sangat dicintainya itu. Hembusan napas panjang dikeluarkan, perkataan tetangga memang sudah disiapkan secara lahir dan batin karena keputusan mereka berdua yang mengadakan lamaran tanpa ada berita kencan.

“Ibu ngapain dengar mulut mereka.” Herman menggelengkan kepalanya.

“Ibu itu kasihan sama Intan dan Luna, Pak.” Eni menatap sedih kearah suaminya “Mereka pasti malu dikatakan begitu.”

“Kenyataan nggak hamil, terus gimana? Luna sudah kuat masalah begitu, bu.” Faisal menenangkan sang ibu yang memilih mengangguk lemah.

“Intan sih masa bodoh, cuman kok ya...mereka tega bicara gitu padahal kenal kita gimana.” Eni menggelengkan kepalanya.

“Malam...”

Faisal menggeleng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tetangga Masa Gitu   1

    “Lama banget belanjanya, ma?” Intan menatap Andi yang fokus dengan tabletnya “Ngobrol sama tetangga sebelah jadi lupa waktu.” “Faisal itu belum nikah, kan?” tanya Andi menghentikan kegiatannya dengan menatap sang istri.“Papa nggak ada niatan buat jodohin Luna sama Faisal, kan? Mereka itu beda jauh, pa. Faisal itu kalau nggak salah seumuran sama Raka.” “Daripada Audrey meratapi hubungannya yang kandas. Papa heran cowok model begitu masih aja ditangisi, lagian anak kok ngeyel sama orang tua.” Andi menggelengkan kepalanya.“Luna itu papa banget, keras.” Luna yang mendengarkan pembicaraan kedua orang tuanya hanya menggelengkan kepalanya, melangkahkan kakinya mendekati meja makan tidak lupa mencium pipi Andi sebelum duduk disalah satu meja. Menatap hidangan yang ada dihadapannya, tidak ada yang membuatnya lapar atau lebih tepatnya sedang melakukan puasa yang sedang trend saat ini.“Kemana hari ini?” tanya Intan yang duduk dihadapan Luna.“Toko roti, kenapa? Harusnya sih subuh tapi mas

    Last Updated : 2024-12-25
  • Tetangga Masa Gitu   2

    “Memang kamu nggak mau kasih ibu dan bapak cucu? Raka aja udah ada anak, masa kamu masih mau sendiri?” “Ibu sudah ada cucu dari Nuri, kurang?” “Bukan dari kamu, mas!” “Apa bedanya, bu?” Faisal menatap malas mendengar perdebatan yang sama.“Beda! Ibu bilang beda ya pasti beda!” Eni menatap kesal pada Faisal “Kamu cari cewek kaya gimana? Apa mau sama Luna?” “Ibu yang benar aja? Luna udah aku anggap kaya Nuri, Luna juga baru patah hati masa harus begini?” Faisal menggelengkan kepalanya.“Bagus kalau dia jadi istri kamu, Nuri pasti senang. Raka bisa percaya kamu menjaga Luna dengan baik. Apa yang kurang dari dia? Pandang Luna sebagai wanita bukan adik seperti Nuri.” Eni memberikan gambaran yang hanya ditanggapi dengan gelengan kepalanya.“Aku berangkat.” Faisal mencium punggung tangan kedua orang tuanya sebelum berangkat.Tatapan Faisal beralih ke tetangga samping, mobil Luna dan papanya masih ada dan itu artinya mereka masih betah didalam. Faisal sangat tahu pastinya Luna masih dala

    Last Updated : 2024-12-25
  • Tetangga Masa Gitu   3

    “Mobil kenapa?” Luna menghentikan langkahnya ketika melihat papanya sudah siap dengan pakaian olahraga “Papa mau kemana? Olahraga sama siapa?” “Faisal dan papanya, Raka bentar lagi datang. Mobil kenapa? Kamu telat service?” Andi menatap penuh selidik yang diangguki Luna dengan senyum bersalah “Kamu naik apa ke toko?”“Mobil papa memang dipakai? Papa kan pergi sama tetangga dan Mas Raka, jadi aku pakai mobil papa aja.” Andi menggelengkan kepalanya “Mama kamu mau pakai, ketemuan sama teman-temannya. Kamu pakai punya Raka aja.” “Naik kendaraan online aja.” Luna malas jika meminjam mobil kakaknya, Raka. Sebenarnya enak, tapi Raka akan minta segera balik karena harus menghabiskan waktu dengan istri dan anaknya di rumah orang tua istrinya. Menikmati sarapannya dalam diam, tanpa ada gangguan siapapun sampai suara yang sangat dikenal masuk kedalam rumah.“Kamu ngapain kesini?” Luna mengerutkan keningnya menatap Nuri duduk dihadapannya.“Aku udah minta ijin sama Mas Ali buat ke tokomu, me

    Last Updated : 2024-12-25
  • Tetangga Masa Gitu   4

    “Kamu apanya Faisal?” Luna mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan wanita yang menjadi kekasih, ralat mantan kekasih tetangganya yang juga sahabat kakaknya. Hubungan mereka memang membingungkan, tapi lebih membingungkan ketika wanita datang ke toko hanya bertanya hubungan mereka berdua.“Kenapa, mbak?” tanya Luna sopan.“Kalian berdua itu ada hubungan apa? Faisal sering beli roti disini, pasti kalian punya hubungan lebih karena nggak mungkin bisa beli di satu toko terlalu sering bahkan pakai promosiin segala.” Rachel berkata sambil menatap sekitar.“Kenapa mbak nggak tanya sama orangnya sendiri?” tanya Luna masih dengan nada sopan sambil menahan emosi.“Apa sulitnya jawab pertanyaan yang saya berikan?” Rachel menatap tajam pada Luna.“Saya juga nggak ada kewajiban menjawab pertanyaan anda. Anda yang mempunyai hubungan dengan dia, harusnya bisa tanya secara langsung. Disini hanya toko kue, melayani orang-orang yang membeli kue bukan masalah percintaan. Kalau tidak ada yang dibeli m

    Last Updated : 2024-12-25
  • Tetangga Masa Gitu   5

    “Kamu mencari aku selama ini, apa ada hubungan sama kehamilan ini?” Rachel menganggukkan kepalanya penuh kepastian “Aku mau minta bantuan.” “Bantuan apa?” tanya Faisal menatap tidak suka dan seakan paham dengan arah pembicaraan Rachel “Aku nggak pernah melakukan itu sama kamu.” Rachel menghembuskan napas panjangnya “Kita pernah...”“Nggak! Ciuman adalah batas maksimal yang...”“Pegang alat aset? Lupa?” potong Rachel “Kita manusia dewasa jadi...”“Memang tapi nggak sampai...lagian kenapa kamu nggak Minta sama pria kemarin?” Faisal memotong kalimat Rachel dengan tatapan tajam.“Bukan dia.” Rachel menundukkan kepalanya.“Lalu? Berapa banyak pria yang melakukan sama kamu?” Faisal menatap tidak percaya.“Mertuanya kakakku,” jawab Rachel tanpa menatap Faisal yang membelalakkan matanya “Makanya aku nggak bisa minta dinikahin, pernikahan hanya status dihadapan orang tua dan keluarga.” “Kamu nggak lupa kalau masih ada permasalahan lain? Kita berbeda keyakinan, orang tua aku pasti nggak aka

    Last Updated : 2024-12-25
  • Tetangga Masa Gitu   6

    “Jelaskan!” Luna menatap kesal kearah Faisal mendengar kalimat yang keluar dari bibirnya, tidak tahu alasan apa yang membuat pria dihadapannya ini berkata hal gila. Gila, memang gila. Sekarang mereka berdua harus menjelaskan pada kedua wanita yang melahirkan mereka dan juga suami-suaminya, maksudnya adalah orang tua mereka berdua. “Luna bisa jelaskan?” suara Eni keluar dengan lembut beserta tatapannya. “Ibu tanya langsung sama Mas Faisal, Luna nggak ada hubungan apa-apa. Zaky tadi datang dan...minta bantuan buat...” “Bantuan apa?” potong Intan yang mendapatkan tepukan pelan dari Andi agar diam “Mama nggak suka aja udah dilepas malah datang minta bantuan, pa.” Intan menatap Andi dengan penuh kekesalan. “Bantuan buat yakinin mamanya kalau pasangannya sekarang itu baik...” “Pasangan dia namanya Re

    Last Updated : 2025-03-01
  • Tetangga Masa Gitu   7

    “Gara-gara mulut kamu!”  “Kenapa sih pagi-pagi udah marah aja, bu?”  “Anakmu ini!”  Faisal mengangkat alisnya mendengar tuduhan ibunya “Memang aku ngapain, bu?”  “Tetangga sebelah ada yang dengar kalau Faisal mau nikah sama Luna.” Eni mengatakan sambil menatap tajam pada Faisal. “Faisal waktu itu ngomongnya juga pelan, ibu sama mama aja teriak sampai ada yang dengar.” Faisal mengatakan tanpa bersalah. “Kita kan kaget, mas. Wajar teriak.” Eni membelai dirinya yang hanya dijawab gelengan kepala Faisal. “Kamu memang ada perasaan sama Luna?” tanya Herman menatap dalam Faisal. “Luna sudah aku anggap kaya Nuri, Pak.” Faisal memberikan jawaban yang memang sebenarnya. “Ibu kemarin kirim foto Rena ke mamanya Raka, Luna bilang orang yang sama. Waktu kamu ketemu memang nggak ada yang beda?” Eni menatap penasaran.

    Last Updated : 2025-03-02
  • Tetangga Masa Gitu   8

    “Kita nggak ada hubungan apa-apa, lagian tumben pada dengerin tetangga? Biasanya mama dan ibu termasuk cuek kalau ada gosip-gosip begitu.” Faisal menatap kedua wanita bergantian. “Beda, gosip itu nggak ada hubungan sama keluarga kita.” Eni menanggapi Faisal yang diangguki Intan. Faisal mengusap wajahnya kasar, menatap Luna yang memilih diam padahal tadi dia yang meminta agar masalah ini cepat selesai. “Ibu dan mama tersayang. Kita berdua nggak ada hubungan apa-apa, aku anggap Luna sudah kaya Nuri dan pastinya Luna juga menganggap aku kaya Raka. Bener kan, Lun?” Luna menganggukkan kepalanya cepat dan tampak bersungguh-sungguh. “Ma, gosip akan berlalu dengan sendirinya. Ngapain diambil hati? Luna banyak pesanan, belum lagi harus buat menu baru, mau akhir bulan jadi harus hitung semua. Luna nggak ada waktu bahas beginian! Kita berdua udah kasih tahu kalau nggak ada apa-apa, hubungannya sama kaya dulu dan sa

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • Tetangga Masa Gitu   33

    “Kenapa, bu?”  “Ibu itu kesal! Masa mereka bilang kalau kamu sama Luna itu hamil duluan!”  Faisal membuka mulutnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir wanita yang sangat dicintainya itu. Hembusan napas panjang dikeluarkan, perkataan tetangga memang sudah disiapkan secara lahir dan batin karena keputusan mereka berdua yang mengadakan lamaran tanpa ada berita kencan. “Ibu ngapain dengar mulut mereka.” Herman menggelengkan kepalanya. “Ibu itu kasihan sama Intan dan Luna, Pak.” Eni menatap sedih kearah suaminya “Mereka pasti malu dikatakan begitu.” “Kenyataan nggak hamil, terus gimana? Luna sudah kuat masalah begitu, bu.” Faisal menenangkan sang ibu yang memilih mengangguk lemah. “Intan sih masa bodoh, cuman kok ya...mereka tega bicara gitu padahal kenal kita gimana.” Eni menggelengkan kepalanya. “Malam...” Faisal menggeleng

  • Tetangga Masa Gitu   32

    “Cari penyakit itu namanya!”  Luna mengerucutkan bibirnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir Ismi, tidak salah tapi dirinya mempunyai alasan yang masuk akal. Wanita yang bernama Dewi, lebih tepatnya mantan kekasih Faisal akan datang kembali jika tidak diselesaikan sampai tuntas, tidak tahu berapa lama dia akan datang lagi dan Luna tidak mau hal itu terjadi. “Apa yang sudah selesai ya sudah,” lanjut Ismi. “Daripada nanti dia datang lagi? Kita nggak tahu apa yang ada dalam pikirannya, sejauh mana perasaannya sama Mas Faisal.” Luna membela diri dengan apa yang ada dalam pikirannya. “Masalah perasaan dia biar menjadi urusan dia, lagian nih ya...dia hamil dan punya suami terus mau sampai kapan bayangin Mas Faisal? Mengharapkan Mas Faisal? Aku bilang dia hanya penasaran kenapa dulu tidak bertahan, melihat Mas Faisal yang sekarang semakin membuat dia penasaran.”  “Begitu?” Ismi mengang

  • Tetangga Masa Gitu   31

    “Aku sebenarnya malas tanya hal begini, nggak penting.” “Kalau nggak penting nggak usah tanya, nanti yang ada malah bikini sakit hati.” Faisal sangat tahu apa yang akan dibicarakan Luna, pastinya tidak akan jauh dari masalah Dewi. Setidaknya mereka harus membahas hal ini, agar kedepan tidak terjadi salah paham jika terjadi hal yang sama. “Mas, kamu nggak penasaran sama rumah tangga Dewi?” “Kamu penasaran? Kalau penasaran cari info ke Ismi, tapi jangan kasih tahu aku hasilnya kalau nggak mau menyesal.” Luna mendengus kecil mendengar jawaban Faisal, harusnya dia sudah tahu jawaban yang akan keluar dari bibir Faisal. Mengenal sangat lama, tahu semua rahasianya bahkan sampai dalam-dalam. Ibarat kata mereka berdua tidak ada rahasia, benar yang dikatakan Faisal jika pertanyaan ini akan membuat semakin sakit hati.

  • Tetangga Masa Gitu   30

    “Suami Bu Dewi?”  “Bukan, saya temannya.” “Dimana suaminya?” “Tugas diluar kota, memang ada apa dengan Dewi?” Faisal menatap perawat yang ada dihadapannya. Faisal mendatangi rumah sakit karena panggilan yang didapatnya dari Dewi, awalnya tidak ingin mengangkat tapi panggilan dilakukan secara terus menerus membuatnya mengangkat dan sekarang dirinya berada di rumah sakit dengan ditemani Heri. Dalam pikirannya adalah kenapa malah menghubungi dirinya bukan sang suami, pastinya mereka lebih membutuhkan suami Dewi dibandingkan dirinya. “Bu Dewi tadi hampir saja mengalami tabrakan, tapi kondisinya baik-baik saja hanya saja hampir saja kehilangan janin yang sedang didalam kandungannya.” Perawat dihadapannya menjelaskan semuanya “Maaf kami hubungi anda karena nama anda dalam panggilan pertama dengan nama lovely, jadi kami menganggap anda adalah suaminya.”  Faisal dan Heri s

  • Tetangga Masa Gitu   29

    “Astaga! Kenapa dadakan toh? Luna nggak hamil, kan?” “Ibu mana bisa mikir begituan! Faisal tahu lah gimana caranya nggak hamil duluan! Aw...sakit, bu.” Faisal mengusap lengannya yang mendapatkan cubitan dari sang ibu. “Kamu itu nggak malu sama mamanya Luna?” Eni menatap tajam kearah Faisal yang seketika menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Memang kalian sudah melakukan itu?” tanya Intan setelah meredakan rasa shocknya. “Belum, ma.” Faisal membohongi kedua wanita agar tidak semakin menjadi “Faisal jaga Luna kaya Nuri, kalaupun mau ya tunggu nikah.” “Bagus itu! Jangan sampai kalian menikah karena kecolongan.” Eni menatap tajam kearah Faisal yang menelan saliva kasar “Jadi kapan ini acaranya?”  “Minggu depan, gimana?” tanya Faisal yang membuat kedua orang tua mereka berdua membelalakkan matanya “Kita udah bicara sama WO buat urus semuanya, kita tinggal duduk tenang

  • Tetangga Masa Gitu   28

    “Udah semua itu, Lun?”  Luna menatap belanjaan yang baru saja dibeli tadi bersama dengan Nuri, barang-barang yang dibeli tadi adalah barang-barang yang dipakai setiap hari. Faisal mengeluarkan uang banyak untuk acara lamaran, pembangunan rumah dan nantinya pernikahan.  “Udah, kasihan Mas Faisal kalau begini.”  Nuri berdecih mendengar kalimat Luna “Mas Faisal itu punya tabungan jadi kamu tenang aja.” “Tetap aja, Nur. Aku belum jadi istrinya masa udah belanja yang mahal-mahal, jaga image lah nanti kalau udah nikah baru minta mahal.” “Dasar, kamu! Tapi nanti jangan lupain aku ya kalau habisin duit mas.” Nuri mengedipkan matanya yang hanya ditanggapi dengan anggukan kepala. Luna tahu jika Nuri tidak akan melakukan itu, walaupun setiap kali datang pastinya akan merampok Faisal minta dibelikan makanan. Langkah kaki mereka menuju food court, kondisi Nuri yang hamil membua

  • Tetangga Masa Gitu   27

    “Kalian itu serius menikah nggak? Masa ditanya masalah lamaran nggak ada yang jawab!” Faisal hampir saja menyemburkan minuman mendengar suara ibunya, menatap sang ibu yang memberikan tatapan tajam. Mereka berdua memang tidak mendengarkan semua yang dikatakan kedua wanita kesayangan, kesibukan menyita semua yang harusnya mereka pikirkan. “Aku sudah minta Luna buat list apa saja yang biasa dia pakai, bu. Aku tanya lagi nanti ke Luna sudah list belum.” “Intan udah kasih tadi, Luna baru saja kasih. Luna bilang nanti dia cari sendiri beberapa, kalian udah bicara? Lamarannya mau diadakan kapan? Kita harus bicara sama keluarga lain. Kapan kalian ada waktu kosong?” “Aku nanti bicara sama Luna, bu.” Faisal memilih mengambil jawaban aman. “Sebenarnya kamu serius sama Luna? Kamu punya perasaan sama Luna? Bukan karena masalah Luna dengan mantannya atau kamu yang lelah diminta ketemu cewek-cewek i

  • Tetangga Masa Gitu   26

    “Maaf, harusnya nggak hubungi kamu.”  Faisal menatap Rachel yang berada di ranjang, mengantar ke rumah sakit setelah sampai ke apartemen yang mereka pakai dulu. Faisal sama sekali tidak menyangka mendapati Rachel yang sudah tidak berdaya diatas ranjang, tidak ingin terjadi apa-apa langsung membawa ke rumah sakit. “Kamu belum kasih tahu?” tanya Faisal dengan menatap perut Rachel. “Dia tahu, tapi nggak bisa apa-apa.”  “Dia nggak tanggung jawab? Biayai atau apa gitu?” Rachel menggelengkan kepalanya “Cowok brengsek!”  “Aku juga salah, Sal. Aku masuk dalam permainan dia, harusnya sadar kalau hubungan itu nggak akan berhasil.” Rachel menatap langit ruangan IGD “Setidaknya dia nggak kenapa-kenapa.”  Faisal menatap perut Rachel yang sedang dibelai, hembusan napas panjang dikeluarkan melihat keadaan sang mantan. Seburuknya Rachel tetap saja mereka pernah menjalin hubungan d

  • Tetangga Masa Gitu   25

    “Dewi? Kamu ketemu sama dia dan bilang sama Luna?”  “Ya, memang salah? Aku nggak mau ada yang ditutupi, lagian udah selesai juga.” Faisal menjawab santai pertanyaan Heri setelah dirinya bercerita tentang kejadian semalam. “Kamu itu bodoh atau polos? Kamu udah tua, Sal. Hal begituan wanita nggak perlu tahu, mereka pasti berpikir yang nggak-nggak.” “Kita nggak melakukan hal gila, Her.” Faisal tidak terima dengan kalimat Heri yang menuduh dirinya melakukan hal gila dengan Dewi “Hubungan kami berakhir dan benar-benar berakhir.”  “Kamu cerita isi pertemuan sama Luna?” Faisal menganggukkan kepalanya “Terus?”  “Diam, bahkan masuk rumah juga nggak ngonong apa-apa.”  Heri menghembuskan napas panjang “Kamu itu paling pintar disini, tapi urusan asmara itu nol.”  Faisal memberikan tatapan tajam “Maksudmu apa? Kamu masih menuduh aku ngapa-ngapain sama Dewi?”

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status