Rene bingung harus bersikap seperti apa ketika pemeriksaan kandungan kembali datang menghampirinya, dia benar-benar benci diperiksa. Apalagi melihat dokter yang memeriksanya. Dia benar-benar sakit hati, dia seharusnya yang ada di posisi dokter itu lima tahun atau tujuh tahun dari sekarang.Tapi kenyataannya menampar Rene, dia harus puas dengan apa yang terjadi padanya. Melihat jas dokter yang dikenakan oleh wanita yang memeriksanya membuat dia kembali mengingat masa-masa bersama Orlan.Jika Rene boleh jujur dengan keadaannya saat ini, maka dia akan mengatakan bahwa dia masih berharap Orlan mencarinya. Rene tahu dia seperti orang yang tidak tahu diri karena mengharapkan seseorang seperti Orlan untuk tetap mengingatnya, mencarinya atau putus asa karena Rene menghilang.Tapi Rene masih memiliki perasaan itu, sengatannya masih ada. Beberapa kali ketika dia mencium Anthony, dia mengharapkan itu adalah Orlan.Orlan adalah cinta pertamanya dan itu tandanya dia benar-benar membekas dalam hati
"Aku mencintaimu." Kalimat itu diucapkan Anthony saat ini, ketika mereka berdua menaiki kapal kecil untuk melihat pemandangan indah pulau itu.Rene menatap mata Anthony, mata yang saat ini berbalut rasa takut, sedih dan penuh rasa yang tidak bisa Rene jelaskan."Mengapa kau mengatakan hal itu?"Anthony menggeleng, "aku hanya ingin kau tahu itu."Mata Anthony menatap genangan air yang terhampar di depannya."Aku bermimpi bahwa ini semua tidaklah lama, kau memilih untuk pergi dariku. Kau pergi tanpa membawa apapun, meninggalkanku dan anak-anak kita.""Kau tahu aku tidak akan melakukan itu.""Aku tahu, itulah mengapa aku ingin mengatakan padamu bahwa seberapa jahatnya diriku saat pertama kali kau datang ke pulau ini. Itu adalah karena aku jatuh cinta padamu, aku sangat mencintaimu sehingga aku tidak bisa melakukan apapun selain memaksamu untuk mencintaiku. Aku tidak bisa mengatakan aku mencintaimu karena aku tahu itu semua membuatku lemah."Mereka berdua saling menatap satu sama lain."Ta
"Siapa itu Calvaro dan mengapa dia ada disini?" Pertanyaan itu memang terkenal sederhana tapi Rene ingin tahu dengan siapa dirinya harus berkawan.Nathasya agak sedikit terkejut ketika Rene bertanya hal itu, dia tidak menyangka bahwa selama berjam-jam dia menemani Rene yang sedari tadi hanya diam pertanyaan mengenai Cal lah yang akan ditanyakan olehnya untuk yang pertama kali."Memangnya ada apa? Apakah kau merasa terganggu karenanya?""Tidak, aku tidak terganggu. Aku hanya ingin tahu mengapa dia ada disini sedangkan dia bukanlah adik atau saudara Anthony.""Anthony mengadopsinya.""Hah? Apa katamu? Anthony mengadopsinya?""Ya, dia mengadopsinya.""Maksudmu dia anak tiri Anthony?""Secara teknis bukan, tentu saja... Tapi dia mengadopsinya agar memakai nama terakhirnya. Jadi bisa dibilang dia mengadopsinya agar Cal bisa menjadi adik tirinya.""Mengapa?""Entahlah, kami tidak pernah menanyakan dengan jelas apa tujuan Anthony mengadopsinya. Tapi yang aku dan orang-orang disini ketahui ad
Jason melirik Dyana dengan seringai jahatnya, dia tahu beberapa hari ini Dyana sedang dilanda kerinduan dengan adiknya."Ingin bertemu dengan adikmu?""Tidak.""Ayolah, aku tahu kau merindukan gadis itu.""Apa yang kau inginkan dariku? Mengapa kau selalu bersikap seperti itu padaku?""Karena kau yang memintanya?""Jase.""Aku tidak akan seperti ini jika kau tidak melakukan apapun padaku. Bisakah kau mengerti mengapa aku melakukan semua ini?""Aku sudah meminta maaf, apakah itu belum cukup menebus dosaku?""Belum! Itu semua belum cukup karena yang kau lakukan selalu membuatku menderita!""Kau lah yang membuatku menderita Jason!" Jerit Dyana, saat ini dia tidak mampu menahan apa yang dia rasakan."Apakah kau sama sekali tidak memiliki satu titik belas kasihan pun padaku Jason?""Apalagi yang kau inginkan?! Aku sudah melakukan segalanya untukmu. Aku sudah melakukan segala yang kau inginkan. Aku merelakan semua kehidupanku kepadamu dan inilah yang ku dapatkan!"Jason terlihat mendidih men
"Sayang kau harus bangun sekarang!" Nathasya yang baru memejamkan matanya dibangunkan oleh Bruno yang mulai memakai pakaiannya."Apa yang terjadi?""Ceritanya panjang tapi aku berharap kau segera memakai pakaianmu dan lekaslah turun karena ini sangat penting.""Ini masih sangat malam Bru, apa yang terjadi? Aku tidak akan turun jika kau tidak mengatakan apapun!"" Dyana kabur!" Teriak Bruno.Nathasya yang mendengar itu agak sedikit mematung, tapi kemudian dia mengambil pakaian tebalnya karena saat ini pastinya suhu udara pulau itu sangat dingin.Dia memakai pakaiannya dengan tergesa-gesa sampai akhirnya bertanya pada suaminya."Bagaimana mungkin dia bisa kabur? Suhu disini bahkan tidak akan bisa membuatnya keluar dari rumah!""Oleh karena itu Anthony dan Jason sedang mencarinya!"Mereka berbincang sambil menuruni tangga, saat Nathasya turun dia melihat banyak sekali orang yang sudah berada di bawah.Anthony tidak ada disana, tapi Nathasya bisa melihat bahwa Rene dijaga oleh Jill dan sat
"Dyana ingin memiliki cinta dan Jason tidak bisa memberikan itu padanya, jadi apakah semua itu salahnya?""Aku tidak bermaksud berpihak pada siapapun disini tapi sebagai wanita dan sebagai orang yang mendapatkan cinta dalam hidup kita masing-masing. Apakah menurutmu, itu semua bisa di terima.""Nathasya kau tahu dari awal bahwa Jason melakukan banyak hal yang tidak pantas. Jika kau memiliki argumen untuk membelanya maka aku tidak menyalahkan mu. Hanya saja gunakan hati nurani mu sebagai seorang perempuan."Nathasya mengangguk kecil tapi kemudian dirinya berkata, "sekarang aku tahu mengapa Anthony selalu mengatakan padaku untuk berhati-hati jika berbicara denganmu.""Apa?""Melihatmu dan mendengar mu mengatakan serentetan kalimat itu membuatku mengerti mengapa Anthony tertarik padamu dan mengapa dia selalu mengatakan pada kami untuk memilih kalimat yang tidak berbahaya padamu.""Kau tahu Rene, jika itu adalah aku dan kau memintaku melihatnya dari sudut pandang seorang perempuan. Maka a
"itu adalah dirimu kan?" Adalah suara Rene yang bertanya pada Calvaro.Calvaro yang sedang makan apel ditemani dengan buku-bukunya hanya bisa menaikkan alisnya."Mengapa itu aku?""Karena hanya kau yang selalu berusaha membuat ku dan Dyana menginginkan untuk pergi.""Tidak. Itu bukan aku.""Bohong!""Jika aku berbohong padamu dan jika aku memang yang menyuruh Dyana untuk kabur dari sini... Bukankah sangat bodoh bagiku untuk ikut mencarinya?""Tidak tapi kau tahu bagaimana caranya untuk menutupi semua ini.""Tidak Rene, aku tidak tahu dan karena itu... Bukan aku yang membantu Dyana pergi dari tempat ini.""Mengapa? Mengapa Cal? Nathasya bilang kau ada disini karena Anthony.""Kebanyakan orang hanya tahu sisi Anthony saja Rene. Percaya atau tidak, aku benar-benar tidak ingin kau mendengarnya dari sisiku karena itu terlalu menyakitkan.""Apa kau membenci Anthony?""Tidak pernah sekalipun dalam hidupku aku membencinya, bagiku dia adalah seseorang yang sangat berjasa bagiku. Tapi semuanya
"Apa sudah ada berita dari Anthony?" Rene bertanya pada Nathasya yang kini sedang terdiam dan memandang ke luar pulau dari balik balkon."Belum ada. Mengapa?""Aku merasakan ada sesuatu yang salah dari perutku."Nathasya langsung menoleh ke arah Rene, dia langsung bergegas menuju mendekati Rene dan menahan tubuhnya."Apa yang kau rasakan.""Aku tidak tahu tapi semakin lama semakin terasa turun. Aneh sekali memang.""Tidak semua itu tidak aneh, apa sudah mendekati waktunya?""Belum dan aku takut bahwa mereka akan hadir lebih awal."Nathasya melihat ke arah wajah Renesmee yang memucat."Apa perutmu sakit sekali?""Ya, dan Tuhan mereka seakan-akan ingin membelah tubuhku."Nathasya membantu Rene untuk duduk ke bangku yang tersedia disana, Nathasya mencoba menghirup napas dalam-dalam."Cobalah untuk tetap tenang dan aku akan segera membawakan seseorang untuk membantumu."Nathasya berjalan pergi menuju ke kamar Jill dan Valeyrie."Jill! Valeyrie!" Teriaknya memanggil kedua wanita itu."Ada