"Apa sudah ada berita dari Anthony?" Rene bertanya pada Nathasya yang kini sedang terdiam dan memandang ke luar pulau dari balik balkon."Belum ada. Mengapa?""Aku merasakan ada sesuatu yang salah dari perutku."Nathasya langsung menoleh ke arah Rene, dia langsung bergegas menuju mendekati Rene dan menahan tubuhnya."Apa yang kau rasakan.""Aku tidak tahu tapi semakin lama semakin terasa turun. Aneh sekali memang.""Tidak semua itu tidak aneh, apa sudah mendekati waktunya?""Belum dan aku takut bahwa mereka akan hadir lebih awal."Nathasya melihat ke arah wajah Renesmee yang memucat."Apa perutmu sakit sekali?""Ya, dan Tuhan mereka seakan-akan ingin membelah tubuhku."Nathasya membantu Rene untuk duduk ke bangku yang tersedia disana, Nathasya mencoba menghirup napas dalam-dalam."Cobalah untuk tetap tenang dan aku akan segera membawakan seseorang untuk membantumu."Nathasya berjalan pergi menuju ke kamar Jill dan Valeyrie."Jill! Valeyrie!" Teriaknya memanggil kedua wanita itu."Ada
Anthony dengan tergesa-gesa mengendarai mobilnya, setelah mendapatkan kabar bahwa Rene sedang melahirkan dirinya langsung bergegas untuk pulang.Anthony meninggalkan Jason bersama dengan Bruno dan Leonard.Calvaro ada disampingnya sedari tadi dan sedikit menasehatinya untuk memperhatikan jalanan karena mereka bisa saja mati karena Anthony yang ugal-ugalan."Aku tahu kau ingin melihat keadaan istrimu tapi jika kau seperti ini maka yang ada istrimu akan mendapatkan kabar bahwa kau sudah mati!""Tutup mulutmu brengsek!"Anthony dengan gusar menerobos jalanan dan memutar ke arah tikungan yang tajam."Sialan Anthony! Aku tidak ingin mati muda!"Anthony tidak menghiraukannya, dia masih tetap kukuh atas pendiriannya.Yang saat ini dia ingin lakukan adalah pergi dan melihat Renesmee. Dia ingin melihat anak-anaknya.Anthony tidak percaya pada Tuhan, dia juga tidak percaya terhadap takdir hidup.Tapi untuk pertama kalinya, dia berdoa pada Tuhan. Pada Tuhan agar Rene dan anak-anaknya bisa selama
Anthony menunggu Rene bangun dengan terus mengendong anak mereka. Nathasya masih berada di sampingnya, menggendong bayi perempuan yang lainnya."Mengapa dia masih belum bangun?""Dia terlalu lelah dan telah mengeluarkan banyak tenaga. Tentu saja dia akan tertidur sampai keadaannya pulih."Anthony tidak mengajukan pertanyaan lagi tapi dia mengelus wajah Rene dengan hati-hati."Bagaimana dengan Jason, kau meninggalkannya apakah dia tidak marah?""Aku menyerahkan semuanya pada Bruno dan Leonard. Jason mungkin akan memahaminya.""Apa sudah ada tanda-tanda dimana Dyana berada?""Belum.... Sama sekali belum.""Tapi kami mendapatkan secercah informasi dari seseorang.""Oh ya?""Dia mengatakan bahwa mungkin saja Dyana dan keluarganya melarikan diri ke Mexico.""Dan bagaimana kau bisa meyakini itu adalah sebuah informasi?""Pria yang mengatakan itu sudah lama tinggal di kota yang sama seperti Dyana dan dulu mereka bertetangga jadi Jason menganggap bahwa bisa saja apa yang dikatakan oleh pria i
"apa?""Kau tidak akan melakukan hal-hal yang membuatnya menderita tapi kau melakukannya saat itu. Sekarang jika kau menyalahkan Dyana maka kau salah. Seseorang yang harus disalahkan sejak awal adalah dirimu."Jason menatap Leonard tidak percaya."Kau membelanya?""Tidak Jason, aku tidak membelanya. Tapi aku disini mengatakan kebenaran untuk menyadarkan mu.""Seseorang akan sadar bahwa mereka mencintai orang lain saat orang itu pergi darinya dan itulah yang saat ini kau alami.""Tidakkah kau memahaminya Jason? Dyana sudah memberikanmu pilihan, untuk memberinya cinta dan apa yang dia mimpikan. Tapi kau memilih untuk menyakitinya dan itu bukanlah kesalahannya. Itu murni pilihanmu."Jason mematung mendengarkan semua nasihat Leonard. Dia tidak pernah dekat dengan Leonard.Sejak awal dia masuk ke La Feera, dia selalu bersama dengan Anthony. Bahkan dengan Bruno saja dia kurang merasa cocok.Baginya Anthony adalah seseorang yang memahami dan bahkan hampir memiliki watak yang sama dengannya.
"Orlan!"Ada seorang yang berteriak padanya dan dia mencarinya dalam kegelapan itu.Orlan melihat siluet Rene yang datang padanya. Dia tampak pucat dan sedih."Rene?""Orlan?""Apa yang terjadi? Kau dimana? Aku sudah mencari mu kemana-mana!" Orlan mendekati Rene ketika Rene terlihat sangat jauh.Semakin Orlan mendekatinya, semakin tubuh Rene sulit dijangkau olehnya."Apa yang kau katakan Orlan? Aku disini, kau tidak mencari ku! Kau tidak melakukannya dan aku masih tetap disini! Apa yang kau lakukan Orlan, bangunlah dan cari aku! Mengapa kau hanya tertidur disana dan berpura-pura bahwa aku baik-baik saja?!""Tidak Rene! Tidak! Aku mencarimu. Aku bersumpah pada Tuhan bahwa aku mencari mu tapi aku tidak bisa menemukanmu dimanapun!""Tidak Orlan! Aku disini dan kau tidak berusaha melihatku. Apa yang salah padamu! Aku menunggumu untuk menjemput ku dan kau tidak pernah melakukannya!"Orlan menggelengkan kepalanya dan Rene yang berada di depannya mulai menangis."Aku merindukanmu, pulanglah.
"Kenapa melihat gedung-gedung itu sendirian?" Suara suaminya terdengar penuh kehangatan. Dia tahu bahwa banyak diantara orang-orang di sekitarnya yang tidak menyukai suaminya.Bahkan putrinya sendiri tidak menyukai suaminya. Tapi dia adalah pria yang baik.Sebelum putrinya diculik, dia selalu bertanya bagaimana keadaan putrinya dan apakah dia membutuhkan sesuatu yang berkaitan dengan dana atau perlengkapan sekolahnya.Dan ketika putrinya di culik, dia mengusahakan semua yang dia bisa untuk mengembalikan putrinya kembali ke sisi Carla. Tapi usahanya tetap tidak membuahkan hasil.Dia dan suaminya tidak memiliki seorang anak. Mereka sama-sama memiliki putri dan sayangnya putri suaminya meninggal dunia karena sakit.Dan kini, satu-satunya anak yang tersisa juga tidak ada. Dia diculik dan Carla tidak bisa melakukan apapun untuk membuatnya kembali."Aku hanya melihat apakah ada tanda-tanda putriku di gedung-gedung atau jalan-jalan di depanku ini."Suaminya berjalan ke arahnya."Jika dia ad
Rene tertidur dengan tidak tenang beberapa hari terakhir, dia selalu di mimpikan bertemu dengan bibinya, Shelly.Dirinya tidak tahu apakah itu hanyalah kerinduan seorang anak pada wanita yang sudah membesarkannya atau itu adalah suatu pertanda bahwa dia akan bertemu dengan bibinya.Tapi dalam mimpi itu, Shelly terlihat pucat dan mengatakan hal-hal yang tidak bisa di dengar oleh Rene.Pada hari ketiga setelah kelahiran bayinya, Rene terbangun dari tidur di tengah malam. Itu adalah salah satu dari sekian banyaknya malam dimana dia merasakan kekosongan yang teramat dalam.Anthony berkali-kali bertanya kepadanya mengenai apa yang sedang Rene rasakan dan mengapa dia terus menerus gelisah seperti merasakan sesuatu.Saat siang hari, ketika dia sedang makan dan mulai melihat anak-anaknya di jemur oleh Jill dan Nathasya, Rene menangis dalam diam.Nathasya berulang kali mengatakan pada Anthony dan Rene bahwa Rene mengalami keadaan Baby Blues. Dimana terkadang ibu bayi yang baru lahir akan menga
Alice memeluk Dyana untuk yang terakhir kalinya, dia akan pergi dari tempat tinggal Dyana. Meninggalkan Dyana untuk memulai kehidupan baru yang sesungguhnya."Aku tahu ini akan sangat berat bagimu tapi berusahalah untuk tetap bertahan. Jangan pernah kembali lagi ke tempat itu dan aku mohon hiduplah sesuai dengan keinginanmu.""Alice terimakasih! Aku akan sangat mengenang jasa-jasa mu, kita akan bertemu lagi kan? Setelah ini?"Alice tidak mengatakan apapun, dia juga tidak mengangguk."Aku akan memastikan untuk tetap mencari tahu keadaan mu. Tapi aku tidak bisa berjanji mengenai apakah kita bisa bertemu lagi atau tidak."Alice menggenggam kedua tangannya dan dengan wajah yang penuh kehangatan tersenyum."Bersabarlah, aku berjanji semua akan baik-baik saja."Dyana mengangguk dan dengan itu mereka mengucapkan perpisahan, mereka saling memeluk lagi dan pada akhirnya Alice pergi dari tempat itu.Dyana memandangi punggung Alice dengan kesedihan yang luar biasa. Alice benar-benar orang yang b