Share

Chapter delapan belas

"Mungkin kah ada sesuatu yang merubahnya?" tebak Mariah.

"Hmmmm......" Serentak berpikir.

"Sudahlah! Kami harus segera kembali ke kantor papa." pamit Rena."Jaga diri papa selama kami pergi."

"Sayang, kapan kamu sudah bisa pulang?"tanya Mariah.

"Tiga hari lagi bila masa observasinya bgus." jelas Hendra.

"Bagus, nanti kita adakan pesta kesembuhanmu." ucap Maria.

"Undang tuan Bastian juga."titah Hendrawan.

"Tentu saja." jawab Maria.

Mariah menutup pintu ruangan Hendra. Lalu dia dan Rena berjalan di lorong rumah sakit.

"Apa menurut mama Tuan Bastian akan bersedia menerima undangan kita nanti?"

"Entahlah. Dia bukan orang yang mudah ditebak."jawab Mariah

"Benar mah, dia bahkan bisa tiba-tiba memberi kucuran dana yang sudah kita cari jungkir balik." ucap Rena. "Tapi asisten yang dia utus itu terlihat bodoh."

"Sudahlah tak usah membicarakannya lagi."

****

Vio berjalan di trotoar hendak menuju halte yang berjarak tak jauh dari rumah skit dimana Hendra dirawat.

Hari ini memang hari libur di temp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status