Share

bab 22

"Sayangku" sapa Mariah mendekat. "Kau sudah bangun?"

Hendra membuka matanya, lalu mencoba bangun duduk dan bersandar pada kepala brankar. Mariah membantunya.

"Terima kasih istriku." ucapnya lemah.

"Kamu sudah makan?"

Mariah mengambil bungkusan yang Vio tinggalkan diatas meja, lalu membukanya. menyusunnya dan mengambil satu lauk dan menyuapkannya pada Hendra.

"Ini adalah makan kesukaanku. Terima kasih Istriku. Kamu sangat perhatian." ucap Hendra yang berfikir jika makanan itu dari istrinya Maria.

"Makanlah yang banyak." ucap Mariah lagi menyuapi suaminya. Tanpa mengatakan jika makanan itu sudah ada disana atau bukan dia yang membawanya.

Biarkan saja! Siapa peduli ini dari siapa? Yang penting aku yang dapat muka. batin Mariah saat itu.

Di lain pihak, di vila Bastian. Vio disambut oleh Bibi Ana dengan suka cita.

"Nyonya Vio, akhirmya anda tinggal disini juga." sambut Bibi Ana dengan antusias. "Mari saya antarkan ke kamar Nyonya." ajak Bibi Ana lagi.

Sesampainya di kamar Bastian.

"Apa?" V
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status