Share

HAMIL

"Aku mau bicara," ucapan Effendy yang pelan itu secara otomatis mengaktifkan mode serius di antara mereka. Mereka berada di dalam kamar Effendy, duduk berhadapan di sofa biru gelatik yang ada di sana. Ele menyukai wangi tubuh Effendy, dia merasa heran dengan dirinya sendiri. Rasanya dia ingin memeluk dan menghidu bau itu dari sosok suaminya secara puas.

"Aku minta maaf," tegas Effendy seraya menatap netra coklat gelap Eleanor. Ele meremat tangannya tanpa sadar. "Maaf untuk apa?" Tanyanya, sedikit gemetar. Bayangan malam itu kembali singgah di benaknya, bercampur dengan dorongan untuk memeluk dan mencium wangi tubuh suaminya. Ele merasa heran dengan dirinya sendiri.

"Aku tahu itu melukai kamu, aku benar-benar tidak sadar saat aku melakukan itu," gumam Effendy pula. Tatapan matanya menurun, " Kamu bisa membenciku, tapi aku bisa mengatakan bahwa itu hanyalah ketidaksengajaan, dan aku benar-benar minta maaf, Eleanor."

"Aku..." Ele mengigit bibir bagian dalamnya, merasa parasnya sudah me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status