Home / Rumah Tangga / Terpaksa Menikahi Musuhku / BAB 152 - Hari Ulang Tahun Mama

Share

BAB 152 - Hari Ulang Tahun Mama

Author: Sara Maureen
last update Last Updated: 2024-07-01 12:52:52

“Kamu beneran nggak apa-apa aku tinggal sendiri?"

"Nggak apa-apa, Mas." Julie berpikir sebentar, lalu bertanya, "Atau... aku ikut aja ya, Mas? Aku juga pengen deh ke makamnya Mama."

Ipang langsung menggeleng tegas. "Kamu di rumah aja deh. Mas cuma sebentar kalau gitu."

"Nggak usah buru-buru juga nggak apa-apa. Namanya mau ke makam Mama kan." Julie mengusap pelan bahu suaminya, meyakinkan lelaki itu kalau ia tidak apa-apa jika ditinggal sendiri.

Hari itu adalah hari ulang tahun ibu kandung Ipang, mendiang ibu mertua Julie yang sudah berpulang bertahun-tahun yang lalu.

Rencananya, Ipang akan perg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 153 - Keluarga Tidak Selalu Hanya Karena Ikatan Darah

    “Hari ini pada mau ke rumah, Mas. Boleh nggak?”“Siapa yang mau ke rumah?” Ipang yang tengah mengancingkan kemejanya, bertanya seraya menoleh ke belakang, ke arah istrinya yang duduk di tepi ranjang.“Mama Salwa, Mama Sinna, sama Mama Shanine.” Julie menjawab dengan santai. “Mau kumpul-kumpul gitu lho, Mas. Tadinya sih mau di rumah Mama Shanine, tapi katanya nggak mau aku capek. Jadi pada mau ke sini aja.”“Oh… boleh aja. Selagi kamu nggak terganggu dan nggak kecapekan, nggak apa-apa.” Ipang menghampiri Julie dan membiarkan istrinya itu memeriksa penampilannya hari ini.Meski hari ini adalah akhir pekan, tapi Ipang terpaksa keluar rumah karena ada proyek di kantornya yang harus ia datangi. Setidaknya sampai selesai jam makan siang nanti.Tadinya tentu saja Ipang merasa tak rela meninggalkan istrinya di rumah. Sudah cukup bekerja lima hari dalam seminggu, jadi dua hari sisanya ingin ia maksimalkan untuk Julie dan anak mereka yang masih ada di kandungan istrinya tersebut.Apalagi saat i

    Last Updated : 2024-07-20
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 154 - Astaka Oktovian Ailendra

    Meski Julie adalah perempuan yang lumayan cengeng, tapi biasanya ia tak terlalu suka mendengar orang lain menangis.Jika ia mendengar orang lain menangis, maka Julie akan ikut merasa sedih.Tetapi, hal itu tentu berbeda ketika ia mendengar suara tangisan pertama anaknya sendiri setelah proses persalinan yang lumayan lama.Julie sedikit mendongak untuk melihat Ipang yang tengah menatap bayi mereka dengan terharu. Tak lama kemudian, pandangan mereka pun bertemu dan Ipang yang tadinya agak bergeser untuk melihat anak mereka yang baru lahir, kini kembali mendekat padanya dan mencium keningnya dengan penuh perasaan.“Makasih, Babe,” gumam Ipang dengan rasa haru yang memenuhi hatinya.Berjam-jam ia menyaksikan bagaimana Julie berjuang dan berkali-kali juga rasanya Ipang ingin menggantikan istrinya tersebut, supaya Julie tidak perlu mengalami rasa sakit berkepanjangan.Mungkin terdengar berlebihan, tapi kini ia jadi mengerti kenapa ayahnya mengatakan kalau saat dulu sang ibu melahirkannya da

    Last Updated : 2024-07-20
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 155 - Rindu yang Akhirnya Tersampaikan

    Julie masuk ke kamar anaknya melalui connecting door dan tersenyum saat melihat Ipang yang tengah menggendong Taka, seraya menceritakan masa kecilnya dengan Suri dahulu.“Mas dari selesai makan malam di sini terus gendong Taka, nggak mau istirahat?”Ipang menggeleng. “Taka masih seru dengerin cerita Mas.”Julie terkekeh. Tiga bulan setelah Taka lahir, rutinitas Ipang tentu saja bertambah seperti Julie. Pulang bekerja, Ipang akan segera mandi dan menyapa istri serta anaknya. Lalu mereka akan makan bersama meski kadang makannya harus bergiliran, Julie makan duluan selagi Ipang menggendong Taka atau sebaliknya.Setelahnya, kalau belum waktunya Julie menyusui Taka, maka Ipang-lah yang akan bersama Taka. Ipang tidak mau istrinya itu bahkan tak punya waktu untuk diri sendiri meski hanya satu atau dua jam.Dan bersama Taka, Ipang selalu merasa senang dan bahagia. Meskipun kadang Ipang harus mendadak mengganti popok anaknya atau berkeliling rumah sambil menggendong Taka supaya anaknya itu tak

    Last Updated : 2024-07-20
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 156 - Sehari Ditinggal Julie

    “Kamu beneran nggak apa-apa ditinggal berdua sama Taka aja, Mas?”Ipang menatap Taka yang tengah tertawa di gendongannya, lalu beralih pada sang istri yang masih duduk di depan meja riasnya dengan gamang.“Beneran, nggak apa-apa.” Ipang berusaha untuk meyakinkan istrinya. “Nggak bakal kenapa-kenapa kok. Anggap aja lagi harinya ayah dan anak.”Julie tertawa grogi, ia jadi ingat kata-kata Padma—istri Badai, sahabat suaminya—yang minggu lalu bertemu dengannya di A Class. Kata Padma, anak dan ayah yang ditinggal tanpa pengawasan bisa saja menciptakan roket lalu pergi ke bulan tanpa bilang-bilang pada mereka.Terdengar berlebihan, tapi yah… kadang memang bisa sekacau itu kalau mereka ditinggal tanpa istrinya.“Tenang, kami nggak akan mengacau.” Ipang menggerakkan tangan kanan Taka seakan-akan anak mereka itu tengah melambaikan tangannya pada Julie, kemudian lelaki itu mengubah suaranya menjadi kekanakan seraya berkata, “Tenang aja, Ma, aku sama Papa nggak akan bikin seisi rumah jadi kolam

    Last Updated : 2024-07-20
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   BAB 157 - Dan Kau, Pangeranku

    “Sebenernya kita ngapain ke sini lagi, Mas?” Julie menatap mall yang baru mereka masuki.Ipang, suaminya, masih sambil menggandeng tangan Julie ketika mengarahkan langkah sang istri menuju supermarket yang ada di lantai paling bawah mall tersebut.“Takut ada yang kurang, Babe,” jawab Ipang dengan kalem. “Mending kelebihan sedikit kan daripada nanti pas hari H ada yang kurang.”“Astaga, sedikit?” desah Julie pelan seraya menekankan nada bicaranya saat mengatakan kata ‘sedikit’. “Mas, kamu mau responsku yang jujur atau yang bohong?”Ipang menjawab dengan cepat. “Jujurlah, Babe.”“Mas, yang ada di rumah aja tuh bisa buat ngerayain ulang tahun Taka satu sampai dua kali lagi.”Ipang meringis begitu mendengar kejujuran tersebut keluar dari bibir istrinya. Lelaki yang hari itu mengenakan pakaian kasual karena mereka baru keluar dari rumah di pertengahan hari Sabtu itu, tertawa kecil dan memilih tak menyahut lagi.Rasanya waktu berjalan dengan begitu cepat ketika kita bahagia. Tahu-tahu mingg

    Last Updated : 2024-07-20
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Sejauh Apa Pun Aku Melangkah….

    [Saat Ipang dan Julie saat masih kuliah….]Ipang menoleh dan mendapati Ario menatap ke luar mobil dengan tatapan nelangsa.Kerutan di kening lelaki bernama Pangeran Biyas Ailendra itu semakin dalam karena sepertinya Ario bukan sekadar melamun biasa, tapi seperti orang yang sedang… sedih.“Jadi pendakian kita minggu ini beneran buat obat patah hatimu?”Pertanyaan Ipang berhasil mencuri perhatian Ario.Mereka memang baru pulang mendaki. Sebagai sesama mahasiswa pecinta alam dan sering mendaki bersama di luar kegiatan UKM, Ipang dan Ario sudah biasa pergi bersama secara mendadak—seperti saat ini.Padahal keduanya berasal dari jurusan yang berbeda. Tetapi, entah sejak kapan mereka jadi sering merencanakan pendakian di luar kegiatan UKM.Minggu lalu, dua hari sebelum pendakian mereka, Ario tiba-tiba menghubunginya pukul sepuluh malam dan mengajak Ipang mendaki bersamanya di akhir pekan.Ipang pikir Ario sedang stress dengan ujian yang baru selesai, jadi ia iyakan saja saat sudah mengantuk

    Last Updated : 2024-07-20
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Kaniraras Meira Ailendra

    [Dua tahun setelah ulang tahun Taka yang pertama….]“Jangan jauh-jauh dari aku,” rajuk Julie seraya menggamit erat lengan suaminya, Ipang.“Iya, Babe.” Ipang meyakinkan sang istri dengan senyum di wajah. “Aku nggak akan ke mana-mana, tenang aja.”“Bukannya aku mikir kamu bakal ninggalin aku gitu aja begitu kamu ketemu sama temen-temenmu, Mas.” Julie mengerucutkan bibirnya. “Tapi aku takut….”“Takut kenapa?” Ipang meraih tangan Julie yang menggamit lengan kemeja batik yang ia kenakan, lalu membuat mereka kini saling bergenggaman tangan.‘Begini lebih baik,’ pikir Ipang dengan senyum puas di wajahnya. Mereka melenggang santai menuju ballroom yang digunakan untuk reuni SMA mereka dahulu.Reuni akbar ini membuat Ipang dan Julie yang berbeda angkatan, datang bersama-sama. Suri dan Candy, sahabat Julie, juga datang dan kabarnya telah tiba lebih dulu di ballroom.“Takut aja,” cicit Julie. “Aku kan nggak pernah suka reunian. Terakhir kita dateng reuni, temen sekelasmu nggak suka sama aku.”‘O

    Last Updated : 2024-07-20
  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Kalau Ipang Tidak Mencoba….

    “Are you sure, Mas? Bisa aku tinggal beneran?”“Bisa kok, bener deh.” Ipang memberikan senyum terbaiknya untuk Julie, meyakinkan istrinya bahwa ia bisa ditinggal bertiga dengan anak-anak mereka—Taka dan Raras.Julie menaikkan satu alisnya, terlihat sekali kalau ia masih ragu. Tapi mereka tidak punya pilihan lain. Ada klien penting di A Class yang sudah reservasi sejak jauh-jauh hari dan untuk acara yang sangat penting—resepsi pernikahan.Sejak Ipang dan Julie memiliki Taka dan Raras, pasangan itu benar-benar mengatur sebisa mungkin supaya tidak harus pergi bekerja di akhir pekan—kecuali jika ada urusan yang sangat mendesak dan tidak bisa ditunda.Julie sudah tidak menerima klien di akhir pekan, kecuali klien-klien lama dan dengan alasan yang mendesak. Itu pun biasanya Julie akan berdiskusi dulu dengan Ipang. Asal Ipang tidak keberatan, maka Julie akan menerima reservasi tersebut, berlaku juga sebaliknya.“Udah sana, nanti telat.” Untuk kembali meyakinkan Julie, Ipang mencium kedua pip

    Last Updated : 2024-07-20

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Keluarga Bahagia yang Dulu Selalu Ipang Impikan

    "Kamu siap-siap dulu aja, Babe. Biar anak-anak aku yang urus," kata Ipang kepada Julie yang tengah menggendong Retta, anak ketiga mereka. Lelaki itu baru saja selesai membantu Taka berpakaian."Nggak repot kalau kamu yang urus anak-anak sendirian?"Berbeda dengan Julie yang meragu, Retta di gendongan Julie tampak bertepuk tangan tidak sabaran untuk berpindah ke gendongan sang ayah.Anak ketiga mereka yang menggemaskan itu terlahir sempurna, seorang anak perempuan yang lahir di bulan Maret dan diberi nama Diajeng Maretta Ailendra. Sama halnya dengan Raras, Retta bisa dibilang lumayan manja dengan Ipang."Nggak." Ipang menggeleng dengan yakin. "Kan udah pada mandi sama ganti pakaian."

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Harapan Ipang

    “Pa, nanti Mas bisa main mobil-mobilan sama adek di perut Mama?”“Bisaaa.” Ipang mengangguk dengan yakin. “Mas bisa ajak Adek main mobil-mobilan atau boneka-bonekaan kayak pas main sama Raras.”“Asyiiik! Nggak sabar! Nggak sabar!”Suri yang sedang menemani dua keponakannya itu ikut bertepuk tangan senang dengan Taka, sementara Raras yang ada di pangkuan Ipang juga ikut tertawa saja. Meskipun baik Ipang maupun Suri yakin kalau Raras belum mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.Siang itu Ipang dan Suri duduk-duduk santai di ruang keluarga kediaman Ipang. Julie sedang tidur siang dan Ipang berinisiatif mengajak anak-anaknya bermain, supaya istrinya bisa beri

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Fase yang Berbeda

    Pangeran Biyas Ailendra: Bro.Badai Tanaka: Apa?Narayata Darmawangsa: ???Kalu Rakai Parvaiz: Apaan? @Pangeran Biyas AilendraKsatria Auriga Abimayu: Kalau ngomongnya tanggung-tanggung, nanti pantatnya kelap-kelip.Yogaswara Hemachandra: Apaan? Mau ngutang makanya lama ngetiknya? @Pangeran Biyas AilendraPangeran Biyas Ailendra: @Yogaswara Hemachandra SialanPangeran Biyas Ailendra: Aku

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Kecurigaan Candy

    “Kamu yakin bisa ngehabisin semua ini?”Julie melirik sinis Candy yang barusan menanyakan pertanyaan sensitif untuknya—yah, setidaknya sensitif untuk Julie belakangan ini.Kenapa sih belakangan ini banyak yang sering nanya aku bisa habisin makananku atau nggak?!Candy segera menyadari kesalahannya. “Iya, iya, ampun,” katanya dengan cepat. “Aku cuma takut kamu kekenyangan dan nggak habis, terus nanti jadi sedih karena ngerasa buang-buang makanan.”Kunyahan Julie memelan dan bibirnya mengerucut sebal. “Bener sih kata kamu,” sahut Julie. “Tapiii, kali ini aku beneran yakin bisa ngehabisin makanan i

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Harapan yang Mungkin Bisa Disemai

    Ipang menatap anak-anaknya yang sedang bermain dengan mertuanya. Tatapannya melembut dan senyum selalu terpatri di wajahnya. Siapa pun yang melihat Ipang saat ini, bisa langsung tahu kalau lelaki itu sangat menyayangi keluarganya.“Senyum-senyum mulu,” komentar Janu yang baru saja duduk di sebelah Ipang. “Lagi mikir mau nambah anak ya?”Ledekan itu kerap kali didengar oleh Ipang dari mulut kakak iparnya, sejak sebelum Raras lahir. Saat itu, usia kandungan Julie sudah tujuh bulan dan mereka sedang berkumpul di kediaman ayah mertua Ipang.Selain keluarga Ipang, keluarga Julie memang punya agenda kumpul rutin yang masih terlaksana hingga kini.

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Cinta Pertama yang Mengecewakan

    “Babe.”“Ya, Mas?”“Suri udah punya pacar ya?”Julie menoleh dengan cepat—sangat cepat, hingga ia bsia mendengar tulang lehernya berderak karena gerakannya tersebut.Di sebelahnya, Ipang mengangkat satu alisnya, pertanda bahwa ia benar-benar membutuhkan jawaban atas pertanyaannya barusan.“Kok Mas tiba-tiba nanya begitu?” Julie memilih untuk bertanya balik terlebih dahulu.Di obrolan terakhir Julie dengan Suri, Suri bilang kalau ia belum bertemu atau berkomunikasi lagi dengan lelaki yang namanya belum Julie ketahui itu. Julie ba

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Yang Menghilang dari Suri

    “Kayaknya udah lama kita nggak makan siang di sini,” komentar Suri begitu masuk ke ruangan Julie diA Class.Julie terkekeh dan berpikir sebentar, baru kemudian mengangguk. “Iya juga, kita keseringanlunchdi luar atau di rumahku.”“Iya, soalnya masakan di rumahmu selalu enak dan aku suka main sama Taka dan Raras, hehehe.” Suri nyengir saat sadar bahwa salah satu alasan mereka jarang nongkrong diA Classlagi adalah karena keinginannya sendiri.Sejak memiliki anak, Julie belajar untuk membagi waktunya antara pekerjaan dan keluarganya.Kini Julie tidak lagi se-workaholicdulu. Ia mulai memberi keper

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA] Kehangatan yang Selalu Diidamkan Ipang

    Waktu berjalan lumayan cepat. Setelah Bagindo akhirnya melunak dan mau mulai membiasakan diri dirawat oleh keluarganya, hari ini Bagindo diizinkan pulang ke rumah.Syukurnya, Bagindo belum membutuhkan operasi. Tapi lelaki paruh baya itu harus mengurangi intensitas pekerjaannya dan harussangatmemperhatikan pola hidupnya.Meski istrinya saat ini ada dua, nyatanya Bagindo selama ini tetap sering sesukanya. Saat Sinna dan Shanine sering menasehati serta mencoba mengatur hal-hal kecil nan penting demi hidupnya, Bagindo lebih sering membangkang.“Percuma punya istri dua tapi nggak ada yang didengerin,” cibir Salwa yang duduk di ruang tengah bersama Bagindo, Sinna, Shanine, dan hamp

  • Terpaksa Menikahi Musuhku   [EXTRA]  Yang Pertama Kalinya untuk Ayah dan Anak Itu

    “Kalian ini apa nggak punya kehidupan? Pulang sana! Ngapain di sini?”“Punya kok,” jawab Ipang. “Tapi aku mau di sini.”“Inget anak dan istrimu, Mas. Masa kamu tinggalin mereka begitu?!"“Mereka ngerti kok kenapa aku ke sini.”“Pulang sana! Besok juga Papa pulang. Ngapain sih kamu sampai nginep di sini berhari-hari?!” Kemudian seolah belum puas mengomeli Ipang, Bagindo beralih pada Raden yang duduk di sebelah Ipang. “Kamu juga pulang sana! Mamamu sama siapa di rumah?”“Sama Mama Salwa dan Mama Sinna. Ada Suri, Nilam, Sultan, dan Gusti juga kok.” Raden menjawab dengan santai. “Justru kalau kami pulang, Papa yang sendirian di sini.”“Ya, terus kenapa?”“Papa yakin mau sendirian?”Julie pernah bilang, katanya lelaki saat sedang sakit bisa dibagi menjadi dua kategori. Ada yang berubah jadi sangat manja sampai-sampai bertingkah seperti anak kecil (Ipang salah satunya) dan ada juga yang berubah jadi sangat galak hingga menyebalkan.Bagindo sepertinya adalah tipe kedua.Kalau dipikir-pikir,

DMCA.com Protection Status