Share

Masa Lalu Cahaya

Author: YOSSYTA S
last update Last Updated: 2024-02-28 01:30:08

"Sekarang ceritakan sama Paman! Apakah kamu bahagia? Si Langit tidak berbuat kasar lagi, 'kan sama kamu?" Dengan penuh kasih sayang, lelaki paruh baya itu menatap lembut gadis cantik yang sedang terduduk di hadapannya kini.

Sebagai pengganti orang tua ataupun wali dari Cahaya, ia merasa cukup khawatir jika gadis malang itu tidak bahagia ataupun merasa tersiksa dengan pernikahannya dengan Langit.

Sehingga pria yang kini telah berumur sekitar 47 tahunan ini merasa sedih dan juga takut jika Langit telah menyakitinya lagi. Dan, apabila itu benar terjadi. Dirinya tak akan tinggal diam saja. Ia akan membuat perhitungan dan meminta pertanggung jawaban kepada anak majikannya yang kini telah berstatus sebagai menantunya juga.

Sembari memasang senyum manis di bibir, gadis itu menggeleng pelan. "Enggak, kok, Paman. Kak Langit sekarang sudah berubah. Dia udah mulai bisa bersikap baik sama aku. Dan bahkan dia tadi yang mengantarku ke sini."

Dengan sangat terpaksa gadis bermata bening itu harus b
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Selly Lagi Datang Mengganggu

    "Ekhem-hem!"Cahaya yang tengah terduduk di depan meja rias terjingkat kaget dan langsung tersadar dari lamunannya. Lalu dengan segera ia menyeka sisa air mata yang masih mengalir di kedua pipinya. Setelah itu ia baru menoleh ke arah sumber suara. Di mana ia melihat ada seorang wanita yang tengah melipat tangan berdiri di depan pintu kamarnya yang belum sempat ia tutup tadi."Eh, M-mbak Selly," ucapnya terbata.Tanpa menjawab, wanita yang kini telah memakai piama tidurnya itu dengan gaya sok angkuhnya mulai berjalan mendekati Cahaya.Sehingga membuat gadis yang masih duduk terdiam di kursi kayu itu mulai was-was dan takut jika sampai sepupunya itu akan berbuat sesuatu padanya lagi. Dalam benaknya pun berpikir dan mengira-ngira apa yang akan dikakukan sepupunya tersebut.Masih dengan melipat tangan, wanita berambut pendek seleher itu tersenyum sinis dan menatap tak suka pada Cahaya. "Heh, benalu! Ngomong-ngomong ngapain kamu ke sini, hah?" Seperti orang yang sedang mengintrogasi, deng

    Last Updated : 2024-03-01
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Dua Wanita Si Tukang Palak

    "Pa-paman!" pekik Cahaya kaget.Begitu juga dengan Selly. Gadis itu tampak syok saat melihat ayahnya yang tiba-tiba saja sudah berada di depan pintu kamar. Raut wajahnya kini terlihat panik, takut ketahuan kalau ia sedang memalak Cahaya. Sehingga dengan cepat ia segera memasukan uang itu ke dalam saku bajunya. Kemudian dengan memasang senyum cengir kuda ia membalikkan badan menghadap ke arahnya sambil berkata, "Eh, Bapak!""Selly, kamu mau ngapain lagi di sini sih, Nduk? Ini udah malam, sebaiknya kalian tidur sekarang! Dan jangan ganggu Cahaya lagi, ya!" tukas Pak Hadi yang tampak sangat kesal melihat anak gadisnya yang tengah ribut dengan Cahaya."Ih, siapa juga yang ganggu? Orang kita cuma lagi ngobrol aja kok. Iya, 'kan, Cahaya?" Dengan senyum yang dipaksakan, wanita berpiama biru dongker itu melirik tajam dan merangkul pundak Cahaya.Lalu dengan mencengkram pundak, wanita licik itu setengah berbisik pada Cahaya, "Awas saja kalau kamu berani ngadu sama Bapak! Akan kubuat perhitung

    Last Updated : 2024-03-02
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Ke Mana Dia

    Keesokan paginya di apartemen. Langit bangun kesiangan, karena ia lupa tidak menyalakan alarm di ponselnya. Dan biasanya Cahaya lah yang akan membangunkannya untuk melakukan sholat subuh dan menyiapkan segala keperluannya.Namun, kali ini berbeda. Kenapa gadis itu tidak membangunkanya?"Ah ... sial! Aku bangun kesiangan!" umpatnya kesal, saat ia menyadari waktu sudah menunjukkan pukul jam 7 pagi.Lelaki itu segera beranjak dari tempat tidurnya. Lalu dengan tergesa-gesa ia langsung berlari masuk ke dalam kamar yang ditempati oleh Cahaya. Tanpa menperdulikan keadaan di sekitar sana, ia bergegas menuju ke kamar mandi. Setelah 15 menit berlalu pria itu telah selesai mandi. Kini ia sudah berada di dekat ranjang. Akan tetapi, ia tidak mendapati ada pakaiannya di sana. Sehingga dengan sangat kesal, pria berbadan atletis itu segera menuju depan lemari pakaian dan hendak memilih baju yang akan ia kenakan."Ah ... kenapa si Cahaya tidak membangunkanku? Dan kenapa pula dia tidak menyiapkan semu

    Last Updated : 2024-03-04
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Mulai Resah

    "Ya, masuk!" Ceklikk!Sembari memicingkan kedua mata, lelaki berkeja hitam itu menoleh ke arah pintu. Dan, dari pintu itu ia melihat ada seorang pria berkulit sawo matang sedang membuka pintu. Lalu, dengan cengengesan pria itu berjalan mendekatinya."Hay, Bro!" sapanya renyah.Sedangkan Langit hanya memutar bola matanya malas menanggapinya. "Hem!"Lalu, tanpa disuruh duduk lelaki itu langsung menjatuhkan bokongnya di atas sofa empuk yang berada di tengah ruangan. Kemudian dengan santainya lekaki itu duduk bersenden di sofa tersebut."Tumben banget kamu datangnya telat, Lang?" ucap Revan mulai menatap curiga."Iya, tadi aku bangun kesiangan, tau!" jawab Langit ketus."Em ... aku tau. Pasti ini gara-gara Cahaya ya, kamu sampai bangun kesiangan kek gini?" Dengan senyum mengejek, Revan sedang membayangkan hal yang telah kedua orang itu lakukan semalam.Namun, Langit tak menyadarinya. Ia malah mengangguk dan menjawabnya dengan lesu, "Iya.""Oh ... jadi karena itu." Seraya mengangguk-anggu

    Last Updated : 2024-03-04
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Terpaksa Berbohong

    Sementara di Rumah Pak Hadi.Seperti kebiasaannya dulu saat ia tinggal di rumah pamannya itu. Setelah sholat subuh, Cahaya langsung pergi menuju ke dapur untuk membantu Bibinya memasak makanan untuk mereka sarapan."Pagi, Bik," sapanya, ketika melihat wanita paruh baya itu sudah berada di dapur.Irma yang tengah sibuk memasak langsung menoleh ke arahnya. "Eh, pagi juga, Aya?"Gadis cantik itu berjalan mendekat ke arahnya. "Sedang masak apa, Bik?" tanyanya. Tatapan matanya kini tertuju pada wajan yang berada atas kompor depan Bibiknya."Nih, Paman mu minta nasi goreng Ayam, tapi sayang ayam nya gak ada. Ya udah terpaksa deh, Bibik ganti dengan terasi dan telur saja." Sembari terus mengaduk nasi goreng yang sedang dimasaknya, perempuan paruh baya mulai berakting memasang wajah sedih."Tapi kayaknya ini enak banget, Bik. Dari aromanya aja udah kecium baunya gurih dan wangi khas nasi goreng terasi, gitu," celetuk Cahaya sambil mengendus aroma masakan sang bibik."Iya, tapi masih kurang le

    Last Updated : 2024-03-05
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Terasa Hambar

    Langit masih saja terus terdiam. Batinnya mulai merasa resah dan gelisah memikirkan di mana keberadaan Cahaya kini. Sebenarnya ia merasa seneng-senang saja ketika tau kalau gadis itu tak lagi berada di apartemennya lagi. Akan tetapi, kenapa ada perasaan yang berbeda di hatinya? Dia merasa ada perasaan aneh. Namun dia sendiri tidak mengetahui perasaan apa itu."Woy, Lang! Malah bengong lagi?" tegur Revan. Bergantian ia balas melempar bantal padanya. Sontak membuat laki-laki berambut klimis itu terlonjak kaget dan tersadar dari lamunannya."Cih ... apaan sih, bikin kaget aja! Udah sana buruan suruh Bella pesen makanan buatku sekarang! Aku lapar tau!" titah Langit. Dengan wajah garang ia melotot kesal padanya."Ya-ya, ok, baik, Bos! Siap laksanakan!" Dengan gaya hormat polisi, Revan menempelkan tangan kanannya di dahi. Kemudian ia segera bangkit dari tempat duduknya dan bergegas menuju ke meja sang sekertaris cantik yang berada tepat ada di depan ruangan tersebut."Bella!" panggil Revan

    Last Updated : 2024-03-05
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Setelah 3 Hari

    Tanpa terasa, sudah selama tiga hari Cahaya menginap di rumah pamannya. Selama itu pula Langit selalu dibuat kelabakan karena harus menyiapkan segala keperluannya sendiri. Selain itu pula dirinya juga merasa kebingungan karena tidak mengetahui di mana istrinya itu berada.Kini pria bermata coklat itu baru menyadari kalau keberadaan Cahaya di apartemennya ini ternyata sangat membantu dirinya.Terlebih lagi soal makanan. Semenjak ditinggal oleh Cahaya, entah mengapa selera makan pria tersebut jadi menurun. Karena menurutnya semua makanan yang ia makan terasa hambar dan tak ada yang seenak masakannya.Sebenarnya ia ingin sekali menghubunginya untuk menanyakan di mana gadis itu berada sekarang. Namun, rasa gengsinya itu lebih tinggi sehingga ia pun malu untuk menanyakannya. Karena selama ini ia selalu cuek dan tidak perduli padanya. Jika ia tiba-tiba menelfonnya pasti gadis itu akan merasa aneh, bukan?"Namun, kira-kira di mana ya, gadis itu sekarang? Aku harus bisa menyelidiki siapa-siap

    Last Updated : 2024-03-06
  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Serba Salah

    Setelah 3 hari gadis itu menghilang. Langit dibuat cukup kelimpungan mencarinya. Sampai-sampai pria itu menyuruh seseorang untuk mencari keberadaannya. Hingga akhirnya dari orang suruhanya itulah ia pun bisa mengetauhui kalau gadis tersebut ternyata sedang menginap di rumah pamannya yang berstatus sebagai sopir pribadi ayahnya.Bukannya ia peduli dengan gadis itu. Tetapi, ia hanya takut jika sampai kedua orang tuanya tau kalau gadis itu tak lagi ada di apartemennya, yang ada nanti urusunnya bakal panjang. Belum lagi, ia juga kepikiran dengan ucapan Revan kemarin. Ia takut jika gadis itu benar-benar minggat karena sudah tak tahan denga sikap dingin dan acuhnya selama ini padanya. Sehingga sebelum itu terjadi, ia pun berinisiatif untuk mencarinya dan ingin segera membawanya pulang ke apartemen. Sebenarnya ia merasa cukup kesal padanya. Karena dengan tanpa seizinnya gadis itu malah main pergi dan lebih parahnya lagi sampai menginap pula di rumah Pamannya. Jika sampai gadis itu mengadu

    Last Updated : 2024-03-07

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Bertemu Revan

    "Ya, baik, Kak." Cahaya mengangguk patuh. Lalu dengan sangat terpaksa lelaki itu pergi meninggalkan Cahaya hanya seorang diri berada di apartemen. Dan ternyata laki-laki berjambang dan berkumis tipis itu pergi untuk menemui Revan. Dirinya memang sengaja sudah janjian buat ketemuan dengannya di sebuah kafe. Tak butuh waktu lama, lelaki berkemeja krem tersebut kini telah sampai di tempat tujuan. Begitu telah sampai dirinya langsung saja mengedarkan pandangan mencari keberadaan temannya tersebut. "Hai, Dit! Aku di sini." Revan yang melihat kedatangannya langsung melambaikan tangan ke arahnya. Aditya yang tengah berdiri di depan pintu masuk coffee shop itu, langsung mematikan handphone. Ia segera mendekatinya dan langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan lelaki tersebut. Kemudian Revan memanggil pelayan dan memesankan minuman untuk mereka berdua. "Gimana Langit?" tanya Aditya to the poin. "Ya, gitu deh. Dia masih kacau banget. Kan kau tau sendiri gimana keras kepala

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Mulai Frustasi

    Bragk! Dengan sangat kasar Langit membanting pintu. Sehingga membuat semua orang yang sedang berada di luar ruangan langsung terjingkat kaget dan sontak menoleh ke arah sumber suara. Sedangkan Cellina yang berdiri di depan pintu, kini mulai menggedor pintu dan terus memohon padanya. "Lang, aku minta maaf! Aku mohon beri aku kesempatan untuk memperbaiki ini semua, Lang!" bujuknya sedikit memelas. Dengan keheranan semua karyawan yang ada di depan ruang itu pun otomatis melihat ke arahnya dan mulai berkasak kusuk membicarakannya. Kemudian Revan mendekatinya. "Sudahlah, Lin! Sebaiknya kamu pergi dari sini sekarang juga! Kamu sudah puas, 'kan melihat Langit dan Cahaya jadi salah paham? Dan kau telah berhasil membuat mereka berdua bertengkar seperti tadi?" tukasnya. "Kamu ngusir aku?" sahut Cellina sewot. "Bukan aku, tapi Langit yang ingin kamu pergi dari sini, Cellina! Apa kamu nggak malu? Tuh kamu dilihatin banyak orang!" "Ya ya, oke baiklah. Kali ini aku akan pergi dari s

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Tinggal di Apartemen Aditya

    Karena merasa bingung, tak tahu harus membawa Cahaya ke mana. Pada akhirnya Aditya memutuskan untuk mengantarkan gadis itu ke apartemennya saja. "Ayo masuk, Ya!" ajaknya sambil membuka pintu apartemen. Cahaya masih tampak bingung dan merasa ragu, di antara mau masuk apartemen itu atau tidak. Aditya yang melihatnya hanya diam berdiri di depan pintu pun menghampirinya dan lalu menuntunnya untuk masuk ke dalam. "Kamu tenang saja! Dan nggak usah khawatir. Aku nggak tinggal di sini, Kok. Aku jarang tinggal di sini, cuma kalau lagi mau aja sekali-kali baru akan tidur di sini," terangnya. Kemudian keduanya pun mulai memasuki apartemen. "Ayo duduk dulu, Cahaya!" Sembari menganggukan kepala, gadis itu mulai mengedarkan pandangan mengamati keadaan di sekitar. Lalu ia duduk di sofa yang ada di ruang tersebut. "Em ... biar aku ambilkan minuman buat kamu ya?" tawar Aditya. Cahaya kembali mengangguk. Tak lama kemudian lelaki tampan itu sudah membawa 2 gelas air minum untuk mereka b

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Keputusan Cahaya

    "Beraninya kamu bawa pergi Cahaya, huh?" ucap Langit sembari terus memukuli wajah tampan sahabatnya itu. Aditya pun tak mau kalah, dia membalasnya juga. Sontak saja baik Cahaya yang masih berada di dalam mobil dan begitu juga Revan, langsung terlihat panik dan kebingungan melihat kedua pria itu yang kini sedang beradu jotos itu. Tentu saja Dengan segera keduanya pun berlari mendekat mereka berdua. Lalu mereka berusaha untuk melerai perkelahian itu dan juga memisahkan keduanya. "Berhenti, udah stop! Kenapa kalian ini jadi seperti anak kecil gini sih? Semuanya kan bisa bicara dengan baik-baik!" Dengan sebisa mungkin Revan yang kini berdiri di tengah-tengah Langit dan Aditya berusaha memisahkan keduanya. Akan tetapi, tidak berhasil. Ia malah ikut terkena bogem mentah dari mereka berdua dan terombang-ambing di antara kedua orang tersebut. "E-eh ... aduh-aduh- duh! Lang, Dit, udah jangan berantem lagi!" serunya lagi. "Sudah cukup, berhenti!" Akhirnya Cahaya berteriak dengan sa

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Fatal

    "Loh, Cahaya!" Sontak saja Aditya kaget melihatnya. Aditya yang memang sengaja datang ke kantor itu karena ingin menemui Langit. Namun, di saat lelaki itu sedang berjalan menuju ruangan lelaki itu, ia malah bertabrakan dengan gadis tersebut. Kemudian lelaki itu pun melihat kalau gadis cantik itu kini sedang menangis. Sehingga membuatnya langsung memegang kedua pundaknya dan bertanya, "Loh, kamu kenapa, Aya, kok menangis? Dan kenapa pula kamu bisa berada dari sini, huh?"Dengan sesegukan, gadis itu hanya menggeleng tak mau menjawab. Sementara dari arah belakang gadis itu, ia melihat Langit yang sedang berlari menuju ke arahnya. Kini ia baru mengerti kalau Cahaya sedang ada masalah lagi dengan Langit. Secara otomatis membuatnya merasa sangat marah kepada lelaki tersebut. "Aya, tunggu! Aku mohon, tolong dengarkan penjelasanku dulu, Aya!" Langit kembali bersuara manggilnya. Dengan sangat panik gadis yang sedang menangis itu langsung memohon pada Aditya agar Ia mau membawanya per

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Bagai Tersambar Petir

    Dengan sangat terburu-buru Cellina terlebih dahulu masuk ke dalam kantor dan ia ingin segera menuju ke ruang kerjanya Langit. Sementara Cahaya yang sedang berjalan ingin memasuki kantor. Tiba-tiba saja ada yang memanggilnya dari belakang. "Hay, Cahaya!" Panggil Revan yang kebetulan baru saja datang di kantor itu. Karena merasa ada yang memanggil, gadis itu pun menoleh ke arah sumber suara. "Eh, Revan! Kamu juga kerja di sini bareng Kak Langit, ya?" jawab Cahaya. "Enggak, kok. Kalau aku kerjanya di kantor cabang yang ada di Kebon Jeruk. Biasa aku ke sini karena ada meeting gitu. Nanti setelah meetingnya selesai aku balik lagi deh ke kantor cabang." "Kalau kamu kok tumben datang ke sini mau ketemu sama Langit, ya?" tebaknya. "Oh ini, tadi Kak Langit hp-nya ketinggalan. Jadi aku mau anterin HP ini ke dia." Gadis cantik bergaun putih tulang itu menunjukkan ponsel yang ada di tangan kanannya. "Oh gitu." Revan tampak manggut-mangut. "Ya udah, ayo biar aku antar ke ruangan Lan

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Rencana Licik Cellina

    Begitu mendengar ucapan Aditya tadi, dengan memasang wajah garang, Cahaya langsung melotot ke arah Langit. "Oh, jadi Kakak masih suka ketemuan sama Mbak Cellina?" tanyanya sewot. "E-eh ... enggak enggak kok!" Dengan gelagapan pria berkemeja hitam itu langsung menggelengkan kepala. "Itu tadi si Aditya berbohong, Sayang. Dia memang sengaja ingin ngerjain aku. Agar kamu marah sama aku. Jadi, jangan percaya ya sama dia! Dan lagi pula mana mungkin aku janjian sama Cellina, sementara ada kamu di sini," lanjutnya lagi. "Oh ... berarti kalau nggak ada aku di sini, Kakak masih suka ketemuan sama dia, gitu?" sahut Cahaya jutek. Lalu dengan terlihat sangat kesal, gadis itu langsung saja melangkah pergi meninggalkan lelaki tersebut. "Ya-ya ... bu-bukan begitu, Sayang. Kok kamu malah jadi marah begini, sih! Ah ... sialan! Ini gara-gara si Aditya rese nih. Eh, tunggu!" Dengan terlihat panik, lelaki itu gegas mengejarnya. "Aya, jangan marah begini, dong! Kan, kamu tahu sendiri. Semenjak

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Hampir Saja

    Dengan terus menatap tajam ke arah sepasang suami istri itu, tiba-tiba Cellina terdiam dan menghentikan langkahnya. Sehingga membuat kedua temannya merasa keheranan dan juga ikut menoleh ke arah Langit dan Cahaya. Dengan mata yang membola, kedua wanita itu cukup tercengang ketika melihat Langit yang sedang berjalan sambil bergandengan mesra dengan seorang wanita. "Loh, Itu bukanya si Langit? Kok malah lagi jalan sama si cewek kampungan itu, sih? Bukannya kamu bilang kalau dia masih cinta mati sama kamu. Tapi, kenapa dia malah terlihat sangat mesra dengan cewek udik itu?" ujar Alena merasa keheranan. "Diam! Aku juga kesel tau! Ternyata Langit benar-benar sudah terpikat dengan gadis kampungan itu. Sehingga dia rela meninggalkanku demi cewek murahan itu. Tapi, aku gak akan diam saja seperti ini. Lihat saja akan kuberi pelajaran dia nanti. Karena telah berani merebut Langit dariku," jawab Cellina dengan kesal terus menyorot tajam ke arah sepasang suami istri tersebut. "Terus sek

  • Terpaksa Menikahi Anak Majikan   Melihat Langit Di Mall

    "Em ... kira-kira siapa, ya? Orang yang aku sukai itu adalah ... Kakak," ucapnya sangat pelan dan nyaris tak terdengar. "Hah! Siapa tadi? Aku nggak dengar, Aya." Langit berpura-pura tidak mendengar. "Ah ... tau, ah!" Karena kesal, gadis itu ingin mendorong tubuh laki-laki itu untuk menjauh. Namun kedua tangannya itu langsung di tahan oleh Langit. "Ayo dong, Aya! Katakan sekali lagi. Aku nggak dengar tadi," bujuknya. Pada akhirnya dengan wajah yang bersemu merah, gadis cantik itu pun menjawab pertanyaannya lagi. "Aku ... sukanya ... sama Kak Langit." Lelaki itu langsung tersenyum sumringah ketika mendengar pengakuannya. Lalu sedetik kemudian pria tersebut menyambar bibir ranum gadis itu dan mulai mengechupnya dengan lembut. Cahaya hanya pasrah memejamkan mata dan membalas ciumannya juga. Dan tidak cukup sampai di situ saja. Sepasang suami istri itu pun melanjutkan aksinya hingga sampai tengah malam. Merasakan surga dunia sebagai sepasang suami istri. Dan itulah hal yang te

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status