Share

Terasa Hambar

Langit masih saja terus terdiam. Batinnya mulai merasa resah dan gelisah memikirkan di mana keberadaan Cahaya kini. Sebenarnya ia merasa seneng-senang saja ketika tau kalau gadis itu tak lagi berada di apartemennya lagi. Akan tetapi, kenapa ada perasaan yang berbeda di hatinya? Dia merasa ada perasaan aneh. Namun dia sendiri tidak mengetahui perasaan apa itu.

"Woy, Lang! Malah bengong lagi?" tegur Revan. Bergantian ia balas melempar bantal padanya.

Sontak membuat laki-laki berambut klimis itu terlonjak kaget dan tersadar dari lamunannya.

"Cih ... apaan sih, bikin kaget aja! Udah sana buruan suruh Bella pesen makanan buatku sekarang! Aku lapar tau!" titah Langit. Dengan wajah garang ia melotot kesal padanya.

"Ya-ya, ok, baik, Bos! Siap laksanakan!" Dengan gaya hormat polisi, Revan menempelkan tangan kanannya di dahi. Kemudian ia segera bangkit dari tempat duduknya dan bergegas menuju ke meja sang sekertaris cantik yang berada tepat ada di depan ruangan tersebut.

"Bella!" panggil Revan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status