Share

Teror Ghaib 134

Pagi Sekali, sebelum ada banyak mahasisawa yang datang, Sabrina dan dua temannya sudah mondar-mandir di sekitar kelas Emma untuk mencari target. Mereka harus menemukan satu orang untuk mereka suruh sebelum Emma dan Jake datang.

“Aduh siapa dong yang bisa dipercaya menjalankan tugas dai kita?” kata Anne.

“Kamu nggak punya kenalan, Des?” tanya Sabrina.

“Nggak ada,” sahut Desy, “kenapa jadi nanya aku deh?”

“Ya kan biasanya selalu kamu yang punya banyak kenalan,” kata Sabrina.

“Nggak. Nggak ada kali ini,” sahutnya. Dia terus memperhatikan setiap orang yang lewat.

“Yang pasti kita harus cari yang penampilannya biasa aja. Yang sederhana. Yang sekiranya butuh duit. Kalo anak orang berduit udah pasti gak bakalan mau,” kata Sabrina.

“Cewek apa cowok?” tanya Anne.

“Apa aja sih. Bahkan kalo adanya bencong, bencong juga nggak apa-apa. Nggak penting itu sih,” kata Sabrina.

Desy terbahak. “Iya sih. Yang penting dia mau dan bisa dipercaya,” katanya setelah tawanya reda.

“Anak itu oke nggak?” tanya A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status