Share

Teror Ghaib 137

Semalam, Emma tidak bisa tidur. Sampai sekarang di jam empat pagi, gadis itu masih terjaga. Di matanya ada kantung mata dan kelopak matanya bagian bawah agak menghitam. Dari semalam, dia beberapa kali menangis. Sekarang dia juga menangis lagi.

Emma begitu takut. Seumur hidup, dia tak pernah membayangkan akan menjalani kehidupan di balik jeruji yang memisahkan dirinya dengan keluarga, teman dan juga mimpi-mimpinya.

Saking tak mampu menahan rasa sesak yang bergejolak di hatinya, Emma berteriak-teriak. Dia memberontak.

Keributan yang terdengar dri dalam sel tempat Emma di tahan membangunkan seorang petugas. Dia lalu berjalan mendekati sel Emma.

“Kamu kenapa?” katanya.

Emma mendongak. Matanya melotot. Dia lalu menjerit keras-keras.

“Nanti sekitar jam delapan orang tua kamu ke sini,” kata petugas itu, “jangan berisik.”

Emma berteriak lagi. Dia melotot. Kuku-kuku tangannya mulai memanjang. Namun petugas itu tak menyadarinya. Dia tetap berdiri di depan sel Emma.

“Mau apa kamu? Mau keluar?” k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status